TUBERKULOSIS
vertebra,
osteoporosis regional yang berlanjut sampai penyempitan diskus
Intradermal tuberculin
test ( Mantoux )
67,5 – 87,5 % positive
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang:
CT scan dapat memperlihatkan dengan jelas sklerosis tulang,
destruksi korpus vertebra, abses epidural, fragmentasi tulang
dan penyempitan kanalis spinalis
MRI menilai jaringan lunak dimana perubahan sumsum
tulang termasuk abses paraspinal dapat dinilai. Dengan kontras
memberikan informasi yang lebih komprehensif termasuk
derajat destruksi, lokasi dan ukuran abses paravertebra atau
epidural dan adanya patologi medula spinalis seperti kompresi.
Biopsi Sel-sel epiteloid yang dikelilingi limfosit di tuberkel
merupakan bukti histologis diagnosis patologis TB pada pasien
yang diduga TB dari gejala klinis dan radiologis.
Diagnosis - Biopsy
Identification basil
tuberkel definitive
diagnosis acid stain,
fluorokrome and Ziehl-
Nielsen or culture
Diagnosis – Histopathology
Granuloma and
caseous appearance,
Consists central zone
granular and
acidophilic which is
circled by the
epitheloid cell and
Langhans giant cell
with cluster of
lymphosit at the outer
margin of the
granuloma.
Diagnosis Banding
Osteomyelitis Piogenik
Rheumatoid arhtritis
Osteoarthritis
Tumor metastasis spinal
Keganasan primer
Fraktur kompresi
Tatalaksana - TUJUAN
TUJUAN management osteomyelitis TB :
1. Memberantas kuman TB dengan OAT
2. Meningkatkan keadaan umum pasien
3. Mencegah atau mengkoreksi DEFORMITAS yang
dialami pasien dengan dekompresi atau stabilisasi
4. Mencegah atau mengatasi komplikasi yang terjadi
berupa defisit neurologis seperti paraplegi
Tatalaksana
Medikamentosa OAT
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) :
Kategori I (kasus baru) 2 HRZE (HRZS) fase inisial
dilanjutkan 4HR fase lanjutan, atau 2HRZE(HRZS) fase
inisial dilanjutkan 4H3R3 fase lanjutan, atau
2RHZE(HRZS) fase inisial dilanjutkan 6HE fase lanjutan.
Kategori II (kasus gagal pengobatan, relaps, drop-out)
2RHZES fase inisial dilanjutkan 5HRE fase lanjutan, atau
2HRZES fase inisial dilanjutkan 5H3R3E3 fase lanjutan.
Tatalaksana - OAT
Orthopaedi FKUI :
Kombinasi 4 kemoterapi ( RHZE ) dimana Etambutol
dan Pirazinamid diberikan dalam 2 bulan pertama,
kemudian INH dan Rifmpicin diberikan selama 12
bulan
WHO :
kemoterapi diberikan minimal 6 bulan
British Medical Research :
spondilitis TB diberikan selama 6-9 bulan
Tatalaksana
Non Medikamentosa
Konservatif istirahat baring, perbaiki keadaan umum
dan status gizi
Pembedahan
Jika sendi terasa nyeri dan permukaan sendi hancur,
arthrodesis atau arthroplasty dapat dipertimbangkan
Pada stadium awal dimana yang terkena hanya synovium,