Anda di halaman 1dari 6

Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata

Abilawa
ABILAWA,

JAGAL

adalah nama samaran yang


digunakan oleh Bima ketika
ia

bersama

saudara-

saudaranya, para Pandawa


dan

Dewi

Drupadi

bersembunyi di Kerajaan
Wirata. Peristiwa ini terjadi sesudah para Pandawa yang
disertai Dewi Drupadi selesai menjalani masa pembuangan di
Hutan Kamiyaka selama 12 tahun. Pandawa dihukum buang
karena kalah di mejajudi. Peristiwa kekalahan Pandawa ketika
mempertaruhkan negara Amarta itu dikenal dengan lakon
Pandawa Dadu.
Menurut perjanjian yang telah disepakati antara pihak
Pandawa dan Kurawa, sesudah selesai masa pembuangan di
Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa

Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata

hutan selama 12 tahun, Pandawa harus menjalani hukuman


bersembunyi dan menyamar selama satu tahun. Bilamana
dalam waktu setahun itu salah seorang di antara para
Pandawa dapat dikenali penyamarannya oleh Kurawa, mereka
harus

mengulang

hukuman

dengan

menjalani

hukuman

pembuangan di hutan selama 12 tahun lagi.


Dalam

penyamarannya,

Bima

alias

Abilawa

bekerja

sebagai penyembelih hewan ternak. Dalam bahasa Jawa,


profesi penyembelih ternak itu disebut jagal. Sebutan
profesi itu melekat pada namanya, yaitu jagal Abilawa. Ia
bekerja pada seorang juru masak Istana Wirata bernama
Jagal Welakas.
Selama

setahun

bersembunyi

di

Kerajaan

Wirata,

Abilawa sempat membunuh tiga orang senapati sakti Wirata


yang bernama Rajamala, Rupakenca, dan Kencakarupa. Mereka
adalah ipar Raja Wirata, Prabu Matswapati. Ketiga senapati
Wirata

itu

berniat

hendak

melakukan

kudeta.

Untuk

mewujudkan niatnya mengambil alih kekuasaan secara terangterangan, mereka tidak berani. Rupakenca dan Kencakarupa
kemudian

merancang

sebuah

siasat

yang

licik.

Mereka

Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa

Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata

menantang pewaris takhta Wirata, yaitu Raden Seta, Utara,


dan Wratsangka dalam pertandingan adu jago manusia sampai
mati! Taruhannya adalah hak atas Kerajaan Wirata. Seta,
Utara, dan Wratsangka adalah putra Prabu Matswapati.
Petarung atau jagoan di pihak Rupakenca dan Kencakarupa
bernama Rajamala. Dia adalah seorang jagoan bermuka
raksasa jelmaan dari canthik hiasan anjungan atau buritan
perahu yang sangat kuat dan sakti. Rajamala walau terbunuh
bisa segera bangkit kembali jika diceburkan ke dalam air
sendang panguripan telaga kehidupan. Adapun jago di pihak
Seta, Utara, dan Wratsangka ialah Jagal Abilawa. Dengan
bantuan Arjuna yang ketika itu menyamar sebagai Kedi
Wrahatnala, Jagal Abilawa akhirnya dapat membunuh ketiga
Senapati Wirata itu. Itulah sebabnya, Prabu Matswapati
sangat berterima kasih kepada Abilawa. (baca: Rajamala)
Dalam

pedalangan,

diceritakan

dengan

amat

kisah

terbunuhnya

menarik.

Perang

Rajamala

tanding

adu

kesaktian antara Rajamala dan Bima terjadi sampai berharihari. Mereka sama-sama perkasa. Bagaikan banteng liar
melawan

singa.

Pada

suatu

kesempatan

Bima

berhasil

Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa

Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata

meringkus leher Rajamala kemudian Bima menancapkan kuku


Pancanaka

ke

dada

Rajamala.

Rajamala

pun

tumbang,

tubuhnya yang sebesar gunung berdebam ke tanah dan tewas.


Penonton bersorak-sorai. Bima sejenak mengambil napas dan
menyusut keringatnya. Kencakarupa dan Rupakenca buru-buru
mengangkat mayat Rajamala, kemudian segera diceburkan ke
dalam sebuah kolam yang disebut sendang panguripan di tepi
gelanggang.

Aneh,

begitu

terbenam

di

air

kolam

itu,

mendadak Rajamala hidup kembali. Dia kemudian menyeruak


dari air kolam sambil meraung bangkit dari dalam kolam tanpa
ada luka sedikit pun.
Rajamala masuk lagi ke gelanggang. Sambil berteriakteriak pongah ia menantang Abilawa. Abilawa pun segera
meladeni

tantangan

Rajamala

tewas

itu.

lagi.

Perang

Lalu

tanding

Kencakarupa

berlanjut
dan

dan

Rupakenca

menceburkan lagi mayatnya ke sendang panguripan dan ia


hidup

kembali.

Demikian

berkali-kali

sehingga

Abilawa

kelelahan dan kehabisan tenaga.


Bima kemudian mundur meninggalkan gelanggang. Hal ini
menyebabkan Seta dan Utara marah. Keduanya mendesak
Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa

Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata

Abilawa agar segera kembali ke gelanggang. Abilawa memohon


waktu sejenak untuk memulihkan tenaga. Abilawa minta
disediakan makanan yang bergizi. Seta dan Utara buru-buru
menyediakan. Setelah Abilawa melahap tujuh tumpeng nasi
dan

delapan

gelanggang.

ingkung
Kali

ini

(bekakak)
ia

ayam,

berhasil

ia

kembali

membunuh

ke

Rajamala,

Kencakarupa, dan Rupakenca sekaligus.


Mengenai kematian Rajamala ini, versi lain menyebutkan
adanya peran Arjuna, yang pada waktu itu juga menyamar
sebagai seorang banci dengan nama Kedi Wrahatnala. Pada
waktu

Abilawa

Wrahatnala

hadir

bertempur
berbaur

melawan
dengan

Rajamala,

para

penonton.

Kedi
Ia

mengamati jalannya pertarungan, sewaktu Kencakarupa dan


Rupakenca

menggotong

mayat

Rajamala

kemudian

menceburkannya ke dalam sendang panguripan, dan Rajamala


hidup kembali. Setelah mengamati kejadian yang selalu
berulang itu, Kedi Wrahatnala segera mengambil anak panah
pusakanya Kyai Bramasta. Secara diam-diam ia memasukkan
ke dalam sendang itu. Karena pengaruh kesaktian Bramasta,
ketika mayat Rajamala diceburkan ke sendang itu, air
Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa

Tokoh-Tokoh Wayang Dalam Mahabharata

sendang mendidih dan mengeluarkan uap yang berbau busuk.


Mayat Rajamala melepuh dan kemudian hancur menjadi bubur.
Melihat hal itu Kencakarupa dan Rupakenca marah dan
mengamuk. Mereka berdua segera dibunuh oleh Abilawa.
Kematian ketiga senapati andalan Kerajaan Wirata itu
membuat negara Wirata menjadi lemah. Kesempatan itu
dimanfaatkan oleh para Kurawa untuk menyerang Wirata.
Astina bersekutu dengan Raja Trigarta bernama Prabu
Susarma untuk bersama-sama menyerbu Wirata. Serbuan
yang tidak terduga itu membuat prajurit Wirata kewalahan.
Bahkan Raja Wirata sempat ditawan oleh Prabu Susarma dari
Kerajaan Trigarta. Akhirnya Abilawa juga yang membebaskan
Raja Wirata dari tawanan musuh.

Sumber : Rupa & Karakter Wayang Purwa

Anda mungkin juga menyukai