Sasaran
Dimensi Tugas
Pengawas
Mensupervisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
Kepada guru,
Kepala sekolah
Tim kerja sekolah dan staf,
Komite sekolah, dan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5. Sekolah Binaan
Mengkoordinir
Penyusunan program pengawasan agar lebih terfokus dapat dituangkan dalam bentuk
matriks, sebelum diuraikan secara naratif. Salah satu model format adalah
sebagaimana contoh berikut ini.
Matriks Model Format Program Kepengawasan
(SAMPUL)
HALAMAN
PENGESAHAN
KATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
Latar belakang
Landasan (Dasar Hukum)
Visi, Misi, dan Strategi Pengawasan
Tujuan dan Sasaran Pengawasan
Tugas Pokok dan Ruang Lingkup Pengawasan
setempat; (2) harapan tentang peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai pada
satu tahun berikutnya; serta (3) masalah-masalah yang mungkin timbul dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan yang dapat dipecahkan melalui kegiatan pengawasan
sekolah.
Landasan hukum, berisi uraian tentang Undang-undang, peraturan peme-rintah pusat,
serta peraturan pemerintah daerah yang relevan sehingga dapat dijadian acuan
pelaksanaan kegiatan pengawasan sekolah.
Visi dan misi, memuat rumusan tentang: (1) visi pengawasan yang merupakan
penjabaran visi Dinas Pendidikan setempat yang relevan dengan tugas pokok dan
fungsi pengawas sekolah; (2) misi pengawasan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan
pengawasan; serta (3) strategi pengawasan yang akan diterapkan dalam melaksanakan
kegiatan pengawasan.
Tujuan, berisi uraian tujuan dan sasaran spesifik yang ingin dicapai melalui kegiatan
pengawasan selama satu tahun. Tercapainya tujuan tersebut merupakan indikator
keterlaksanaan misi pengawasan dan ketercapaian visi pengawasan.
Ruang lingkup, memuat uraian tentang lingkup kegiatan pengawasan yang dijadikan
dasar dalam menyusun program kerja pengawasan selama satu tahun. Ruang lingkup
pengawasan disusun dalam skala prioritas berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan sebelumnya.
Deskripsi hasil pengawasan berisi uraian tentang hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan pengawasan tahun sebelumnya mencakup: (1) hasil penilaian, (2) hasil
pembinaan, dan (3) hasil pemantauan terhadap setiap komponen pendidikan pada
semua sekolah binaan. Deskripsi hasil pengawasan dinyatakan secara kuantitatif
ataupun kualitatif sesuai dengan sasaran program.
Permasalahan Berisi uraian tentang sejumlah masalah atau kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan pengawasan sekolah tahun sebelumnya meliputi masalah dan
kendala dalam melaksanakan penilaian, pembinaan, serta pemantauan. Masalah
tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai aspek-aspek yang harus dipecahkan melalui
kegiatan pengawasan pada tahun berikutnya.
Kebijakan dalam pengawasan, Berisi uraian tentang kebijakankebijakan di bidang
pendidikan baik itu yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah
yang relevan dengan kegiatan pengawasan sekolah. Uraian tersebut merupakan hasil
analisis terhadap landasan (dasar hukum) serta isu-isu pendidikan yang berkembang
baik di tingkat pusat ataupun di daerah.
Bab II, berisi tentang hasil pengawasan periode sebelumnya, permasalahan yang
mengemuka, serta kebijakan-kebijakan yang relevan dengan pendidikan di wilayah
binaan pengawas.
Bab III, berisi deskripsi program, yang meliputi: penilaian, pembinaan atau supervisi
baik dalam bidang akademik (RKA) maupun manajerial (RKM), dan program
pemantauan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.
RKA merupakan penjabaran dari program semester yang rinci dan sistematis, agar
pengawasan lebih terarah dengan menggunakan kriteria SMART dari ruang lingkup
supervisi akademik dan sasarannya adalah guru, dan dirancang untuk dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
4. Rencana Kepengawasan Manajerial (RKM)
RKA merupakan penjabaran dari program semester pengawasan sekolah yang rinci
dan sistematis, agar pengawasan lebih terarah dengan menggunakan kriteria SMART
dari ruang lingkup supervisi manajerial dan sasarannya adalah kepala sekolah dan
tenaga kependidikan lainnya di sekolah, serta dirancang untuk dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen-komponen dalam program tahunan, program semestre, RKA dan RKM
sekurang-kurangnya memuat: aspek/masalah, tujuan/sasaran, indikator keberhasilan,
strategi/metode verja (teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang
diperlukan, penilaian dan insrumen pengawasan dan jadwal/waktu yang diperlukan.
Berikut disajikan contoh rencana kepengawasan manajerial (RKM)
============================
Contoh:
RENCANA KEPENGAWASAN
ASPEK MANAJERIAL
N0. 3. Pembinaan Program Sekolah Jangka Pendek (Tahunan )
A. ASPEK/ MASALAH:
1. Membina : Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
2. Memantau : Proses Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
3. Menilai : Akurasi dan relevansi Program jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek (tahunan)
B. TUJUAN:
Tersusunnya Program sekolah jangka pendek yang sesuai dengan potensi dan
kebutuhan Sekolah, menuju Sekolah Berstandar Nasional ( SSN)
C. INDIKATOR KEBERHASILAN:
1. Mampu menyusun need assesment kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan
2. Program sekolah berdasarkan program jangka panjang dan jangka menengah
3. Seluruh stakeholder mengetahui program sekolah jangka pendek
(transparansi)
4. Program sekolah jangka pendek mendapat dukungan dari stakeholder
3. Penutup
1. Kesimpulan tentang program sekolah jangka pendek yang telah dihasilkan.
2. Evaluasi, refleksi, dan umpan balik.
3. Tindak lanjut sosialisasi program sekolah jangka pendek kepada warga /stake
holder sekolah.
F. SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN (DANA/FASILITAS dll)
1. Sumber belajar :
1. Penilaian: Produk
2. Instrume: Daftar checklist dengan narasi
H. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Aplikasi dan implementasi program sekoah jangka pendek dalam seluruh
aktifitas sekolah
2. Menetapkan program sekolah jangka pendek sebagai acuan dasar pelaksanaan
semua kegiatan disekolah baik bidang kurikulum, bidang kesiswaan, sarana
dan hubungan masyarakat.
3. Evaluasi keterlaksanaan program sekolah jangka pendek dalam seluruh
aktifitas sekolah.
============================
D. Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan Sekolah
1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Laporan
Laporan pengawasan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
penyampaian informasi yang dilakukan secara teratur tentang proses dan hasil suatu
kegiatan pada pihak yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap kelancaran
kegiatan pengawasan tersebut.
Laporan pengawasan bertujuan memberikan gambaran tentang peningkatan mutu
sekolah setelah dilaksanakannya pengawasan. Ormston dan Shaw (1994:104)
menyatakan bahwa tujuan laporan pengawasan adalah untuk mengkomunikasikan
secara jelas mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah, meliputi keseluruhan
kualitasnya, standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi belajar siswa, dan apa yang harus
dilakukan untuk memperbaiki hal yang dibutuhkan.
Secara terperinci, laporan hasil pengawasan disusun dengan tujuan sebagai berikut:
Sebagai bahan serta salah satu aspek dalam menilai kinerja pengawas sekolah
yang bersangkutan
Sebagai sumber informasi untuk mengetahui gambaran spesifikasi tentang
sekolah yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan.
Sebagai landasan untuk menentukan tindak lanjut pembinaan dan fasilitasi
terhadap sekolah yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan.
Sebagai sumber informasi untuk menyusun data statistik sekolah.
2. Mekanisme Laporan
Berdasarkan lingkup sasaran kegiatan, terdapat dua jenis laporan hasil pengawasan
yang disusun pengawas sekolah pada setiap semester, yaitu:
Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh sekolah
binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap
butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah dilasanakan pada setiap sekolah
binaan.
Laporan hasil-hasil pengawasan di semua sekolah binaannya sebanyak satu
laporan untuk semua sekolah binaan dengan sistematika yang telah ditetapkan.
Laporan ini lebih merupakan informasi komprehensif tentang keterlaksanaan,
hasil yang dicapai, serta kendala yang dihadapi oleh pengawas yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugas pokok pada semua sekolah binaan.
Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh sekolah binaan
diserahkan kepada koordinator pengawas (KORWAS) sekolah atau ketua kelompok
pengawas sekolah (KKPS) setiap jenjang pendidikan. Selanjutnya korwas membentuk
tim kecil untuk merangkum laporan dari semua pengawas sekolah dan menyusunnya
dalam satu laporan secara lengkap, kemudian menyampaikan laporannya kepada
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Penulisan laporan pengawasan sekolah harus lengkap, dengan data yang akurat,
menggunakan bahasa baku, komunikatif dan mudah dipahami, penyajiannya menarik,
dan enak dibaca. Demikian pula data yang disajikan dalam laporan pengawas harus
akurat, artinya benarbenar sesuai dengan data yang terdapat pada sekolah yang
dibinanya.
Bahasa yang digunakan dalam laporan menggunakan bahasa baku, komunikatif dan
mudah difahami, yaitu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
kalimatnya sederhana dan mudah difahami oleh pembaca laporan.
3. Kerangka Penulisan Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan
Laporan pelaksanaan program pengawasan sekolah setiap semester dapat disusun
dalam bentuk paper (makalah) dengan sistematika penulisan dan isi pokok sebagai
berikut.
===============
HALAMAN JUDUL (SAMPUL)
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
Latar belakang
Fokus masalah
Tujuan dan sasaran pengawasan
Tugas Pokok /Ruang Lingkup Pengawasan
PEMECAHAN
MASALAH
BAB
III
B. Pembahasan Hasil
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi