(125150300111004)
(125150300111019)
(125150301111034)
ABSTRAK
Dengan adanya perkembangan dan kemajuan pembangunan yang
semakin pesat saat ini, resiko terjadinya kebakaran semakin meningkat. Peristiwa
munculnya api sampai menjadi kebakaran besar hanya butuh waktu dibawah 4
atau 10 menit. Setelah lebih dari waktu tersebut, api akan menjadi penuh dengan
suhu mencapai 600 sampai 1000 derajat Celcius yang akan sulit dipadamkan.
Penyandang disabilitas merupakan masyarakat yang memerlukan perhatian
khusus dari orang di sekitarnya. Negara menjamin bahwa setiap orang dengan
disabilitas memiliki hak atas fasilitas dan perlakuan khusus. Untuk itu
pemenuhan hak penyandang disabilitas ini perlu diperhatikan, apalagi jika
menyangkut kebakaran. Dengan keterbatasan yang dimiliki perlu dikaji lebih
mendalam tentang penanganan kebakaran bagi penyandang disabiltas. Hal inilah
yang menjadi latar belakang pembuatan gelang untuk disabilitas sebagai alat
peringatan kebakaran. Alat ini didesain dengan memiliki 3 LED indikator suhu,
LCD untuk menunjukkan suhu pada suatu ruangan. Untuk mendeteksi terjadinya
kebakaran, digunakan sensor suhu LM35DZ. Sensor ini akan memberikan input
ke mikrokontroller Arduino Uno. Jika suhu jauh melebihi suhu normal yang
berarti terjadi kebakaran, maka mikrokontroller akan mengaktifkan LED merah,
membunyikan buzzer, dan menggetarkan gelang vibrator. Gelang vibrator ini
menggunakan penggetar yang biasa terdapat pada joystick game. Sedangkan
untuk transmisi data dari mikrokontroller ke gelang menggunakan bluetooth
sehingga gelang ini bersifat mobile wireless. Gelang vibrator ini sangat efektif
untuk digunakan oleh penyandang disabilitas karena bersifat universal, yakni
dapat dipakai oleh segala jenis disabilitas.
Kata kunci: Kebakaran, Disabilitas, Arduino Uno, Bluetooth , Sensor Suhu
LM35DZ, LED, Buzzer.
DAFTAR ISI
ii
iv
1
2
3
3
2.1
2.2
2.3
2.4
4
5
6
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi setiap orang dan
kecelakaan yang berakibat fatal. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan
pembangunan yang semakin pesat, resiko terjadinya kebakaran semakin
meningkat.
Penduduk
semakin
padat,
pembangunan
gedung-gedung
secara
khusus.
Bahkan
menurut
data
dari
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan alat ini adalah memberikan pemberdayaan
kepada penyandang disabilitas serta mengurangi korban akibat terjadinya
kebakaran. Sesuai dengan permasalahan di atas, hasil yang ingin dicapai dari
pembuatan alat ini adalah :
1. Mengetahui cara memberi peringatan kepada penyandang disabilitas jika
telah terjadi kebakaran?
2. Mengetahui cara kerja alat mengaktifkan vibrator untuk memberi
peringatan ketika terjadi kebakaran?
3. Mengetahui efektifitas penggunaan vibrator sebagai pemberi peringatan
kepada penyandang disabilitas?
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrokontroler ATmega328
Catu Daya 5V
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
3.3.2 Perancangan
Metode yang digunakan dalam pembuatan karya adalah metode step by step
Model. Disebut dengan step by step model karena tahap demi tahap yang
dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Berdasarkan oleh metode ini maka pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi 5
tahapan,
yaitu
Analisis,
Implementation,
Testing,
Launching,
dan
Maintenance.
Analisa
Implementation
Testing
Maintenance
Gambar 2 : step by step model
Analisa
Analisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan kondisi apa saja yang
dihadapi dalam pembuatan sistem. Analisa ini terdiri dari studi literatur. Studi
literatur yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji hal-hal yang berhubungan
dengan teori-teori yang mendukung dalam perencanaan dan perealisasian alat.
Adapun teori-teori yang dikaji adalah sebagai berikut:
1) Sistem Mikrokontroller Arduino Uno
10
Gambar 2.1. Desain peletakkan sensor dan mesin pada suatu gedung
Alat ini dibentuk dari beberapa komponen yang saling berhubungan.
Komponen utama dari alat ini adalah Arduino Uno sebagai otak dan
pemroses kerja alat. Sensor yang dapat dipasang di beberapa titik gedung
memberi input suhu pada Arduino Uno. Selanjutnya dengan input suhu yang
diberikan Arduino Uno akan memrosesnya dan mengaktifkan komponen
berdasarkan besaran suhu yang didapatkan. Komponen yang akan diaktifkan
oleh Arduino Uno ini adalah LED Biru, LED Hijau, LED Merah, Buzzer,
serta gelang vibrator.
Alat ini menggunakan program yang menggunakan bahasa C. Program
ditanamkan pada Arduino Uno sehingga Arduino Uno yang mengatur
kinerja alat. Step pertama dari kerja alat ini adalah sensor suhu mendeteksi
suhu dan mengirimkan datanya ke Arduino Uno. Sensor ini mendeteksi suhu
secara berulang sampai alat ini mati. Setelah Arduino Uno mendapatkan
input suhu dari sensor suhu kemudian menampilkan di LCD serta mengatur
LED mana yang harus diberi inputan high. Jika suhu telah mencapai lebih
dari 60oC maka program memberi input high pada buzzer dan vibrator,
sedangkan LED lain diberi inputan low. Inputan high pada buzzer diberi
delay sebesar 1 detik agar buzzer berbunyi beep secara berulang. Setelah
Arduino Uno memberi inputan high pada LED, buzzer dan vibrator, maka
program berulang lagi menerima inputan dari sensor suhu dan seterusnya
berulang sampai alat mati.
11
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan
sebagai berikut:
1. Untuk memberikan peringatan kepada semua penyandang disabilitas
dibutuhkan alat yang bekerja dengan memanfaatkan indera perasa, salah
satunya adalah dengan gelang vibrator.
2. Untuk mendeteksi terjadinya kebakaran pada suatu tempat dapat digunakan
sensor suhu. Sensor suhu ini nantinya akan mengukur suhu pada suatu
ruangan dan mengirimkan datanya ke mikrokontroller arduino.
3. Ketika suhu sudah sangat tinggi maka mikrokontroller akan memberikan
inputan pada Bluetooth. Input inilah yang nantinya akan diteruskan ke
vibrator pada gelang, sehingga vibrator dapat bergetar dan memberikan
peringatan pada pemakainya. Dengan Bluetooth gelang vibrator dapat
digunakan tanpa menggunakan kabel.
4. Alat ini sangat efektif digunakan oleh penyandang disabilitas karena
menggunakan teknologi Bluetooth dan gelang vibrator sehingga bersifat
wireless dan universal.
4.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik saran sebagai
berikut:
1
yang lebih luas agar dapat meminimalisir jumlah sensor yang dibutuhkan.
Alat ini seharusnya harus tetap dapat berjalan meskipun alat terbakar.
Sehingga dapat terus
memberikan peringatan
kepada penyandang
disabilitas.
Jangkauan Bluetooth pada gelang seharusnya dapat diperluas sehingga
DAFTAR PUSTAKA
13
Tazz.
2014.
Sensor
suhu
LM35.
http://www.scribd.com/doc/41884289/Sensor-Suhu-LM35#scribd. Diakses
tanggal 30 januari 2015
http://geospasial.bnpb.go.id
Anonymous. 2012. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-201747-DS%20Bab1001.pdf. Diakses tanggal 15 February 2015
14
LAMPIRAN
RENCANA JADWAL PEMBUATAN KARYA
Rencana jadwal pembuatan karya ditunjukkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program
Bulan
No
Jenis Kegiatan
Februari
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pelaksanaan
Bulan
Maret
Bulan April
Minggu ke4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan
Mei
1
Persiapan
Survei Lapangan
Perencanaan Desain
Sistem
Pembuatan Alat
Pembuatan Program
Pengujian Alat
Mulai
Pengumpulan Data
Analisis
Selesai
Evaluasi
Kosultasi
Lain Lain
15