Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PENDIDIKAN JEPANG

Zaman Tokugawa
Ada 3 jenis sekolah berdasarkan status sosial :
1) Sekolah untuk kelas bangsawan : Gakushuin
2) Sekolah untuk kelas samurai : shoheiko,hanko, dan Shinjuku
3) Sekolah untuk rakyat biasa : terakoya (focus pada menghitung dan membaca)

Zaman Meiji

Dokumen 6 April 1868


: Ilmu pengetahuan harus diambil dari seluruh dunia.
lalu terciptalah

1871

1872

1873

1880

sistem sekolah dengan struktur terpusat yang diadaptasi dari Perancis,


sistem tingkatan universitas dari tertinggi sampai terendah diadaptasi dari
Jerman,
karakter bangunan sekolah meniru Inggris,
dan model sistem pendidikan menengah meniru Amerika.

Pemerintah Meiji mendirikan Kementrian Pendidikan

Kementrian Pendidikan mengeluarkan Gakusei etika pendidikan


Berdasarkan Gakusei, tingkatan sekolah terbagi menjadi 3 :
1) Sekolah Dasar
2) Sekolah Menengah
3) Universitas
Pemerintah menetapkan wajib belajar 4 tahun
Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang yang menyatakan di masa
mendatang tidak boleh ada komunitas/keluarga yang anggotanya buta huruf.
Tiap wali harus menyekolahkan anaknya
Pelajaran-pelajaran barat seperti Geografi, biologi & kimia mulai disertakan
Buku wajib adalah buku buku terjemahan dari barat

Pemerintah memberi subsidi pendidikan untuk program wajib belajar


Pemerintah mulai beranggapan bahwa westernisasi sudah kelewat batas,
maka pemerintah menanamkan kembali sistem-sistem tradisional jepang
dalam pelajaran. Seperti ajaran konfusianisme

1885

LIZA NANDA HARYOTO (0404513014)

1886

1890

Dibentuknya sistem kabinet dan terpilihnya Mori Arinori sebagai menteri


pendidikan yang pertama

Inoue Kawashi dan Mori membentuk Gakkorei (peraturan sekolah).


Gakkorei menetapkan dasar dari sistem Sekolah Dasar dan lanjutan.
Mori juga menetapkan sistem pencetakan buku-buku wajib dan
penggunaannya di dalam sekolah.
Dikeluarkannya Kyoiku Chokugo (Teks Kerajaan tentang pendidikan), yang
merupakan kebijakan untuk memperkuat pendidikan menurut etika dan

moral tradisional sebagai perlawanan terhadap kecenderungan


westernisasi.
Salah satu temanya adalah tentang pendidikan laki-laki dan
perempuan
Pendidikan untuk perempuan : memfokuskan pada pekerjaan rumah
tangga
Pendidikan untuk laki-laki : setelah lulus Sekolah Menengah, lanjut ke
jenjang yang lebih tinggi

1900

Pemerintah Jepang membebaskan biaya sekolah SD

1908

Wajib belajar 6 tahun

1910

98% warga Jepang melaksanakan wajib belajar 6 tahun tersebut

Zaman Showa (saat perang)

Pendidikan dipengaruhi dinamika politik

1920-1945
Mewajibkan untuk mendukung militer dan menanamkan jiwa nasionalisme
para siswa terutama siswa Sekolah Menengah

Dep. Pendidikan Jepang mengeluarkan buku-buku pegangan khusus yang isinya


bertujuan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan loyalitas yang tinggi

1939 (PD II)

Mengubah sekolah menengah menjadi Seinen Gakko (sekolah untuk kaum


muda)
1945 (Kalah PD II)
Jepang dikuasai oleh amerika
1946

LIZA NANDA HARYOTO (0404513014)

Komite Perubahan Pendidikan Jepang milik Amerika bergabung engan


Kementrian Pendidikan Jepang menjadi the Japanese Education Reform
Council (JERC) / Badan Pendidikan Reformasi Jepang

Perubahan-perubahan yang dilakukan :


1) Menyensor buku pelajaran untuk siswa
2) Menarik buku-buku yang berisi propaganda politik
3) Melakukan penyarigan/seleksi bagi para guru yang akan mengajar di
sekolah untuk mengurangi propaganda politik
4) Merubah struktur pendidikan dari 6-5-3-3 menjadi 6-3-3-4

1947
29 Maret 1947
Dalam Undang-undang pendidikan sekolah (Gakko Kyoiku Ho)

No.26, diputuskan tentang lamanya tahun ajaran dan


pemerintah menetapkan wajib belajar 9 tahun
31 Maret 1947
Dikeluarkannya UU Pendidikan (Kyouiku Kihon Ho)
Dalam UU ini dijelaskan persamaan hak antara pria dan wanita dalam
hal pendidikan.
Serta sekolah harus membatasi diri dari pendidikan agama atau

aktivitas suatu agama tertentu

LIZA NANDA HARYOTO (0404513014)

Anda mungkin juga menyukai