Anda di halaman 1dari 10

BAB II

THICKENER DAN CLARIFIER


2.1. Prinsip Dasar
Pemisahan liquid-solid efektif bila salah satu dari kedua zat yang akan
dipisahkan berbeda densitasnya. Penggunaan gaya gravitasi atau sentrifugal
atau untuk penyaringan tergantung pada bentuk dan ukuran partikel. Teknik
pemisahan yang banyak digunakan biasanya tergantung pada konsentrasi
solid dan kecepatan umpan masuk dan juga pada ukuran dan partikel solid,
lihat diagram 1.1 dibawah ini.

Pemilihan alat tergantung pada tujuan utama produk yang diinginkan; liquid
jernih atau produk solid (cake) dan derajat kekeringan solid yang
diperlukan.Lihat pada table 1.1.

Thickening dan clarifikasi yang menggunakan proses sedimentasi dalam proses


pemisahannya relatif lebih murah biaya operasionalnya untuk volume yang cukup
besar. Thickening berguna untuk menaikkan konsentrasi suspensi solid, clarifying
berguna untuk memisahkan sejumlah kecil partikel-partikel halus yang menghasilkan
liquid yang jernih.
Thickener atau clarifier biasanya terdiri dari tanki sirkular atau rectangular yang
dilengkapi dengan rake yang berputar pada dasarnya. Lihat gambar 2.1 dibawah ini.
bermacam-macam desain dapat dilihat tergantung pada nature solidnya. Bisa saja
didalam thickener ditambahkan suatu senyawa untuk proses flokulasi yang berguna
untuk mempercepat pemisahan.

Gambar (2.1). Type Thickener dan Clarifier


A). Bridge supported (up to < 40 m dia. B). Centre column supported (< 30 m dia. C).
Traction drive (< 60 m dia.)
2.2.THICKENER
Operasi pengendapan dalam industri dapat terjadi secara batch atau kontinu
didalam thickener. Batch thickener beroperasi sama seperti batch sedimentation,
alatnya berupa tanki silinder dengan bukaan masuk umpan slurry dan bukaan keluar
untuk produk. Tanki diisi dengan slurry dan padatan akan mengendap di bottom tanki,
lihat gambar 2.2.

Gambar (2.2). Thickener (proses batch atau continuous)


2.2.1. Continuous Thickener
Continuous thickener berdiameter besar dan agak dangkal, tanki tersebut
dilengkapi dengan rake untuk mengumpulkan sludge. Umpan masuk dari tengah
tanki, rake akan mengumpulkan sludge ketengah, kemudian dikeluarkan.

Gambar (2.3). Tipe Rake pada Thickener

Gambar (2.4). Pola aliran dalam Continuous Filter


2.2.2. Four Tray Dorr Thickener
Four tray dorr thickener adalah contoh alat thickener yang menggunakan
mekanisme rake. Jumlah tray membuat kinerja alat ini lebih baik

Gambar (2.5). Four Tray Dorr Thickener

2.3.Perhitungan pada Continuous Thickener


Continuous thickener adalah alat yang memisahkan slurry untuk bermacammacam konsentrasi awal solid dan melalui proses sedimentasi dilakukan untuk
konsentrasi yang tinggi. Hal yang paling penting pada perhitungan desain continuous
thickener adalah karakteristik pengendapan solid dalam slurry, luas tanki dan tinggi
tanki. Gambar 2.5. menunjukkan tinggi interfase liquid-solid dalam fungsi waktu. Slope

dari kurva merupakan kecepatan pengendapan suspensi. Dari itu dapat dilihat
karakteristik spesifik konsentrasi solid, bila waktu naik kecepatan pengendapan akan
menurun.

Gambar (2.6).
Operasi continuous thickener partikel solid akan melalui lapisan-lapisan dengan
berbagai konsentrasi. Jika solid masuk melalui lapisan perlapisan dengan kecepatan
yang sama lapisan tersebut akan mulai menebal, sampai partikel-partikel yang lebih
halus terlihat pada lapisan atas.
Desain thickener berdasarkan pada identifikasi konsentrasi lapisan yang
mempunyai kapasitas kecil untuk melewatkan solid. Lapisan partikel ini disebut dengan
rate limiting layer, lihat gambar 2.7

Gambar (2.7). Rate limiting layer pada thickener


Material Balance :
(c-dc) s (v + dv + vL) = csq (v + vL)
c : konsentrasi pada lapisan
vL : kecepatan pada lapisan pertama
(c-dc) : pengendapan solid pada layer
(v + dv) : kecepatan pada kolom

(2.1)

(v + dv + vL) : kecepatan pada layer


s : luas aliran solid
Penyelesaian persamaan diatas :
vL c

dv
v dv
dc
vL c

bila dv diabaikan didapat

(2.2)
dv
v
dc

(2.3)

diasumsi bahwa kecepatan pengendapan adalah fungsi konsentrasi v = f dan dv/dc =


f sehingga persamaan diatas menjadi :
vL = cf - f

(2.4)

Jika konsentrasi pada batas lapisan adalah cl, dan waktu untuk mencapai interfase
adalah ql, jumlah solid yang melewati lapisan adalah :
cL s qL (vL + vL)

(2.5)

Jumlah ini harus sama dengan total partikel solid,


cL s L (vL + vL) = co zo s

(2.6)

vL = zL/qL
Substitusi harga vl kedalam persamaan 2.6 dan persamaan menjadi,
cL

co z o
z L v L L

(2.7)

Gambar (2.7a) tinggi interface vs waktu pengendapan

Dari data laboratorium di plot tinggi interfase vs t (gambar 2.7a)) dari plot ini didapat vl
pada q = ql ditunjukkan oleh persamaan :
zi z L
vL
L

(2.8)
atau

zi = zL + L vL

Kombinasi 2.8 dan 2.9 menghasilkan cL zi = cO zO


Zi adalah tinggi slurry

(2.9)

Anda mungkin juga menyukai