Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Lion Mentari Airlines, beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai
penerbangan swasta terbesar di Indonesia, dimana maskapai penerbangan ini
menguasai sebagian besar pangsa pasar domestik. Berkantor pusat di Jakarta,
Indonesia, Lion Air terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapura, Vietnam, Malaysia
dan Arab Saudi. Basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.1
Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi
pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini menerbangan
penerbangan

penumpang

berjadwal

antara

Jakarta

dan

Pontianak

dengan

menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang disewa. Maskapai penerbangan ini


dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Maskapai penerbangan ini juga
berencana akan bergabung dengan IATA dan karena itu berharap untuk menjadi
operator kedua IATA dari Indonesia setelah Garuda Indonesia. Namun, Lion Air dirasa
gagal, pada awal 2011, penilaian awal IATA untuk syarat keanggotaan Lion Air dirasa
mengkhawatiran akan masalah keamanannya.2
Alasan IATA diatas bukanlah alasan yang tidak mendasar, apabila melihat dari
insiden-insiden yang pernah dialami oleh Lion Air. Diantaranya :

1. 14 Januari 2002, Lion Air Penerbangan 386 PK-LID, Boeing 737-200 rute JakartaPekanbaru-Batam gagal mengudara (take off) dan terjerembab setelah lebih dari lima
meter badan pesawat meninggalkan landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II,
Pekanbaru. Tujuh orang penumpangnya luka-luka dan patah tulang.
2. 31 Oktober 2003, Lion Air Penerbangan 787, MD-82 rute Ambon-MakassarDenpasar, keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
3. 3 Juli 2004, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-Palembang mendarat
tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
1.
2.

URL, wikipedia.com/ PT Lion Mentari Airlines


URL, wikipedia.com/ Sejarah PT Lion Mentari Airlines
1

4. 30 November 2004, Lion Air Penerbangan 538 PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-SoloSurabaya tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo, Solo. 26
orang penumpangnya tewas.
5. 10 Januari 2005, Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal take off di Bandara Wolter
Monginsidi, Kendari akibat salah satu bannya kempes.
6. 3 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir
saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
7. 12 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute Mataram-Surabaya ketika
akan take off di Bandara Selaparang, Mataram. Roda bagian depan tergelincir keluar
landasan, sekitar setengah meter di sebelah utara dari pinggir landasan pacu.
8. 6 Mei 2005, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar pecah ban saat
mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya, pilot terpaksa menghentikan
pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.
9. 24 Desember 2005, Lion Air Penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-MakassarGorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
10. 18 Januari 2006, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Ambon-Makassar-Surabaya
tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
11. 4 Maret 2006, Lion Air penerbangan 8987, MD-82 rute Denpasar-Surabaya tergelincir
saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya karena cuaca buruk.
12. 7 April 2006, Lion Air Penerbangan 391, MD-82 rute Pekanbaru-Jakarta batal lepas
landas karena gangguan pada roda kiri di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Pesawat itu tak jadi lepas landas karena roda kirinya tiba-tiba tak bergerak walaupun
sudah bergerak dari apron menuju ujung landasan dan siap terbang.
13. 24 Desember 2006, Lion Air Penerbangan 792,PK-LIJ Boeing 737-400 rute JakartaMakassar-Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin,
Makassar.

14. 19 Maret 2007, Lion Air Penerbangan 311, MD-82 rute Banjarmasin-Surabaya batal
lepas landas walaupun sempat meluncur di landasan pacu Bandar Udara Sjamsudin
Noor, Banjarmasin.
15. 23 Februari 2009, Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-BatamSurabaya mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam akibat macetnya roda
depan. Semua penumpang selamat.
16. 9 Mei 2009, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta
17. 3 November 2010, Lion Air Penerbangan 712 ,PK-LIQ Boeing 737-400 rute JakartaPontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio Pontianak.
18. 14 Februari 2011, Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute JakartaPekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru.
Semua Penumpang selamat namun hal itu di tanggapi oleh Dirjen Perhubungan Darat
dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER Dilarang
Mendarat di Kota Pekanbaru apabila landasan basah. Lion Air memutuskan
menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut (Hal ini
kemungkinan akan menunda niat Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)
19. 15 Februari 2011, Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor
penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada pukul
17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh penumpang
tidak mengalami luka-luka.
20. 17 Februari 2011 sebuah Lion Air Boeing 737-900 ER (pesawat yang sama yang
tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di bandara
Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat mengalami
kerusakan pada stabilizer bagian belakang. Tidak ada laporan korban luka.
21. 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir di Bandara Sepinggan, Balikpapan,
Kalimantan Timur sekitar pukul 07.24 Wita

22. 13 April 2013, Kecelakaan Lion Air Bali dengan rute Bandung menuju Denpasar
terperosok ke laut di Bandara Ngurah Rai, Denpasar tanpa sempat menyentuh
landasan pacu.
23. 19 April 2013, Lion Air tujuan Denpasar - Jakarta batal terbang karena mengalami
masalah dengan mesin.
24. 21 April 2013, Lion Air dengan nomor penerbangan 0689 dari Bandar Udara Supadio,
Pontianak tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, setelah 20
menit terbang secara tiba-tiba masker oksigen keluar di kabin pesawat.
25. 30 September 2013, AC pesawat Lion Air JT775 Mati, rute Manado Jakarta. Pintu
pesawat, tidak dibuka oleh pilot selama kurang lebih 1 jam hingga akhirnya pintu
darurat yang dibuka paksa oleh penumpang.
26. 17 Oktober 2013, Pesawat Lion Air JT 208 jurusan Jakarta-Medan telat terbang hingga
7 jam dari jadwal yang telah ditetapkan.3
Penilaian IATA diatas, mungkin juga merupakan perwakilan penilaian publik
terhadap kredibilitas dari maskapai penerbangan Lion Air itu sendiri. Insiden 17
Oktober 2013 adalah kejadian yang akan menjadi kasus yang akan dipelajari lebih
3.

wikipedia.com/
lanjutURL,
dalam
tugas kali ini.Insiden yang pernah dialami PT Lion Mentari Airlines

bagaimanakah peran seorang Public Relation dalam mengatasi masalah?. serta


bagaimanakah peran seorang Public Relation dalam mengembalikan citra baik dari
maskapai penerbangan Lion Air?.
B. Insiden 17 Oktober 2013
Mengenai sebenarnya apa yang terjadi dengan maskapai penerbangan Lion Air pada
tanggal 17 Oktober 2013. Mungkin dapat dijelaskan dengan beberapa berita terkait
yang dimuat dalam situs berita online berikut :

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan penumpang maskapai penerbangan Lion Air mengamuk


sejak pagi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Akibatnya, semua counter tiket
Lion Air yang berada di Terminal 1 tutup.

Salah seorang penumpang pesawat yang hendak terbang ke Solo, Wahyu Muryadi,
mengatakan penumpang yang mengamuk adalah penumpang Lion Air rute Padang-Jakarta,
yang penerbangannya terlambat sekitar tujuh jam. "Seharusnya pesawat yang terbang dari
Padang pukul 20.20, mendarat pukul 22.00, tapi baru mendarat pukul 04.00 di Bandara
Soekarno-Hatta. Dilaporkan ada dua pesawat. Penumpang mau minta kompensasi, tapi pihak
Lion Air sepertinya tidak ada koordinasi, pihak accounting tidak jalan. Begitu counter
pertama dibuka, para penumpang langsung mengamuk, bahkan ada yang melempar botol
minuman. Akhirnya, karena takut, maka semua counter ditutup," kata Wahyu, yang masih
berada di Terminal 1 ketika dihubungi Jumat, 18 Oktober 2013.
Menurut Wahyu, berdasarkan cerita salah seorang penumpang, Novis Indra,
penumpang awalnya hendak minta klaim keterlambatan sebesar Rp 300 ribu karena telah
mendapat faktur klaim dari Padang untuk dicairkan setelah tiba di Jakarta. Tapi petugas
counter tidak begitu paham prosedur. Selain itu, penumpang merasa diabaikan dan tidak
dilayani. Hal inilah yang menyulut kemarahan penumpang tersebut.
Tapi, pihak Lion Air telah menemui para penumpang untuk mengatasi keributan
tersebut. Chief Pasasi Lion Air, Ronaldo Caesar, mengatakan para penumpang kini telah
masuk ke ruang tunggu atau Lounge Lion Air. Lion Air telah memproses klaim keterlambatan
sebesar Rp 300 ribu. "Sembari menunggu, mereka kita sediakan sarapan di Lounge. Jumlah
penumpang kira-kira 215. Kami kini memberikan apa yang menjadi hak penumpang,"
katanya kepada Tempo.

Ketika ditanya mengenai keterlambatan pesawat dari Padang dan penyebabnya,


Ronaldo mengaku belum mengetahui hal tersebut karena ia baru masuk shift pagi. "Mengenai
penyebab, yang tahu yang di Padang. Kami hanya memenuhi yang diminta penumpang di
sini," katanya.4
Merdeka.com - Ratusan penumpang maskapai Lion Air kesal setelah seluruh jadwal
penerbangan mengalami keterlambatan. Tak hanya itu, satu orang pingsan karena menunggu
selama berjam-jam.
"Ada salah satu penumpang, seorang ibu pingsan karena penumpang yang terlambat
sampai sekarang tidak diberi makan dan minum," ungkap Ronald di Jakarta, Kamis (17/10),
seperti dilansir Antara.

Hingga pukul 22.00 WIB, para penumpang harus menunggu hingga dua sampai tiga
jam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Ronald merupakan
penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 208 jurusan Jakarta-Medan
keberangkatan pukul 18.00 WIB, namun saat ini belum berangkat.
Ronald mengeluhkan belum menerima penjelasan dari pihak Lion Air terkait
keterlambatan pemberangkatan seluruh jadwal penerbangan tersebut. Bahkan, penumpang
pesawat jurusan Yogya-Padang yang transit ke Bandara Soekarno-Hatta, tidak pesawat yang
melayani penerbangan.
Sebelumnya, ratusan penumpang maskapai penerbangan Lion Air terlantar di Terminal
1A Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Hal itu lantaran jadwal penerbangan yang
delay.

"Harusnya jam 17.20 WIB terbang, tetapi hingga saat ini (pukul 20.50 WIB) belum
juga," ujar salah satu calon penumpang Lion Air tujuan Semarang, Dyah kepada
4.
URL, tempo.com/ Lion Air5delay ratusan penumpang maskapai penerbangan Lion Air
merdeka.com,
Kamis (17/10).
mengamuk

BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Public Relations Sebagai Pembentuk Opini Publik
5.

Dalam
buku Public
: Teori
dan Praktek
yang ditulis oleh Djanalis
URL,
merdeka.com/
RatusanRelations
penumpang
maskapai
Lion Air kesal
Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi PR, yakni fungsi konstruktif dan fungsi
korektif.
1. Fungsi Konstruktif
Djanalis menganalogikan fungsi ini sebagai perata jalan.

Jadi Public

Relations merupakan garda terdepan yang dibelakangnya terdiri dari


rombongan tujuan-tujuan perusahaan. Ada tujuan marketing, tujuan produksi,
tujuan

personalia

dan

sebagainya.

Peranan

public

relations

disini

mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi atau


lembaga, public relations mengevaluasi perilaku publik atau organisasi untuk
direkomendasikan kepada manajemen, public relations menyiapkan prakndisi
untuk mencapai saling pengertian, saling percaya dan saling membantu
terhadap tujuan-tujuan publik organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif
Fungsi ini diibaratkan sebagai Pemadam Kebakaran yakni apabila api sudah
terlanjur menjalar dan membakar organisasi atau lembaga, maka peranan yang
dapat dimainkan oleh humas adalah memadamkan api tersebut Artinya, apabila
sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah (krisis) dengan
publik,

maka

seorang

public

relations

harus

berperan

mengatasi

terselesaikannya masalah tersebut.6


Setelah terjadi sebuah krisis dalam sebuah perusahaan atau organisasi, sering
terjadi citra yang ikut memburuk, hal ini dapat dilihat dari opini publik yang turut
memburuk. Opini menurut Websters New Collegiate dictionary adalah suatu
pandangan, keputusan, atau taksiran yang terbentuk didalam pikiran mengenai suatu
persoalan tertentu. Suatu opini adalah lebih kuat daripada sebuah kesan dan lebih

6.

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Ghalia Indonesia:Bogor selatan) hal.22

lemah dari pada ilmu pengetahuan yang positif. Opini berarti sutu kesimpulan yang
ada dalam pikiran dan belum dikeluarkan untuk bisa diperdebatkan. 7 Sedangkan,
Kata publik dari istilah opini publik adalah sekelompok orang dengan
kepentingan yang sama yang memiliki suatu pendapat yang sama mengenai suatu
persoalan yang menimbulkan pertentangan atau bersifat kontroversial.8
Jadi Opini Publik (publik opinion) adalah suatu ungkapan keyakinan yang
menjadi pegangan bersama diantara para anggota sebuah kelompok atau publik,
mengenai suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum. Proses
pembentukan opini publik berasal dari opini-opini individual yang diungkapkan oleh
para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruhpengaruh yang dilancarkan kelompok itu.9
Salah satu sumber dari terbentuknya opini publik adalah berita (media), media
dalam artian ini dapat berupa media cetak, media elektronik, maupun media-media
sosial yang mampu menciptakan isu yang berkembang.

10

maka dari itu seorang

public relation harus bergaul dengan pers. Hubungan baik dengan pers dapat
merupakan pelaksanaan yang sukses bagi seorang public relations. Bagaimanapun
juga media massa merupakan salah satu saluran informasi yang handal. Dengan
adanya hubungan yang baik maka seorang public relations mempunyai kesempatan
untuk mendapatkan publikasi yang baik dan menghasilkan isu yang baik serta opini
publik yang baik pula.11
Dalam praktek public relations untuk menciptakan opini publik ada tiga cara,
yakni : Tekanan (pressure), membeli (buying), bujukan (persuasive). 12
1. Tekanan (pressure)
Untuk melakukan sebuah kebohongan biasanya lebih banyak menggunakan
pengaruh, baik secara individu yang mempunyai kewibawaan, kharisma
ataupun berdasarkan jabatan, kekuasaan.
7.

H. Frazer Moore, Hubungan masyarakat, disunting oleh Onong Uchjana Effendy (Remadja
karya:Bandung) hal.56
2. Membeli (buying)
8.
Ibid, hal.53
Buying
9.
Ibid, hal.
56 membeli suaraalias menyogok kepada wartawan dengan sejumlah
10.
John uang
P. Simandjuntak,dkk,
Public Relations
dilengkapi
kasusbohong.
dan alamat-alamat
situs
untuk tujuan memperbaiki
opini
dengan 7berita
Kedua cara
ini
web ppenting bagi public relations, (Graha Ilmu:Yogyakarta)
11.
John Tondowidjoyo, Dasar dan Arah Public Relations (PT Gramedia Widiasarana:Jakarta)
dalam 12.pelaksanaannya
apabila diketahui oleh publik akan menimbulkan opini yang lebih
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Raja Grafindo
buruk serta
persada:Jakarta)
ancaman pemalsuan, pembujukan dan lain sebagainnya yang dapat di kenakan

kepada organisasi atau perusahaan yang melakukan.

3. Bujukan (persuassive)
Cara yang dinilai paling efektif adalah cara persussive ini, cara ini dilakukan
dengan menjaga opini publik yang baik untuk tetap dijaga serta memperbaiki
opini publik yang buruk dengan melakukan tiga tahapan Scott M. Cutlip dan
Allen Center yakni13 :
1) Mengangkat isu melalui agenda setting dengan kerja sama pers dimana
PR bertindak sebagai power maker atau news maker dan bertindak
bebagaii sumber berita (source).
2) Melempar isu atau topik tersebut, kemudian diperdebatkan dan
diupayakan jalan keluar atau pemecahan masalahnya.
3) Mengarahkan atau menggiring isu atau topik tersebut ke arah
pemecahan yang dapat diterima oleh umum (public).

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pemecahan Masalah
13.

John Tondowidjoyo, Dasar dan Arah Public Relations (PT Gramedia Widiasarana:Jakarta)

Apa yang salah dari PR Lion Air pada saat terjadinya Delay 17 Oktober 2013 lalu?

Pemberitaan yang cepat menuntut seorang Public Relations untuk bersikap


cekatan, Hal yang salah adalah seorang Public Relations dari Lion Air tidak segera
meminta maaf dan memberikan klarifikasi. Secara singkat dapat dilihat dari skema
dibawah ini.

Tidak adanya respon seorang


PR
Timbul kemarahan dari para calon
penumpang
Media mengekspos
PR masih belum muncul
Media mencari sumber dari orang-orang yang
tidak berhak

10

Terjadi kesimpang-siuran
Opini publik yang buruk

Lantas bagaimana yang harus dilakukan oleh seorang public relations menghadapi masalah
seperti ini?
Hal awal yang dilakukan dalam menyelesaikan hal ini sebaiknya seorang public
relations meminta maaf terlebih dahulu. An apology is the super glue of life. It can repair
just about anything. Lynn Johnston. Setelah permintaan maaf telah diucapkan, dalam kasus
ini pemberian klaim keterlambatan harus segera diberikan, Memang pihak lion Air pada
akhirnya memberikan klaim keterlambatan tersebut. Namun, pemberiannya dinilai para
penumpang terlambat yang pada akhirnya menimbulkan amarah dari para penumpang.
Setelah meminta maaf, hal yang tidak kalah penting adalah pemberian klarifikasi. Klarifikasi
10
disini bertujuan menunjukkan alasan keterlambatan
sehingga publik dapat menerimannya.

Penyampaian klarifikasi ini hendaknya mengungkapkan alasan sejujur-jujurnya. Sebagai


contoh seperti yang terjadi pada saat presiden AS Bill Clinton yang ternyata memiliki istri
simpanan, rakyat sebenarnya tidak memperdulikan hal ini, namun rakyat kesal mengapa Bill
Clinton tidak berterus terang, karena mereka menganggap bahwa mereka tidak ingin memiliki
seorang pemimpin yang tidak jujur.14 Dari peristiwa ini dapat ditarik benang merah bahwa
apapun alasannya, ketika seorang public relations berterus terang, maka publikpun dapat
menerima.
Diatas, adalah cara yang dapat dilakukan sebagai penyelesaian masalah utama,
kemudian yang tidak kalah penting adalah mengembalikan opini publik ke arah yang baik
lagi. Disini apa yang dapat dilakukan seorang Public Relations ?
Yang dapat dilakukan adalah menjaga citra baik yang telah melekat pada maskapai Lion
Air, Lion Air sebagai pelopor penerbangan murah, Low Cost Carriers (LCC) dengan motto
We make people fly seharusnya tetap mempertahankan hal ini, dan melakukan publikasi
mengenai hal-hal yang positif dari maskapai Lion Air yang sudah ada. Diantaranya :

11

1. Kapasitas / Daya Tampung


Persaingan bisnis penerbangan yang semakin marak, tidak cukup dimenangkan dengan perang
tarif saja. Dalam rangka persaingan dan permintaan yang tinggi , maka Lion Air
menambahkan daya tampung pesawatnya. Seperti MD- dan Boeing 737- 300,400 daya
tampung dengan 120 - 150 seat. Diganti dengan Boeing 737-900ER dengan + 217 seat. Selain
itu direncanakan juga pesawat wide body (berbadan besar) berkapasitas 400-500 penumpang
seperti B-737-400. (ke beberapa negara Asia), hingga merambah penerbangan antarbenua
(termasuk ke Eropa).
2. Technology
Pesawat Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion Air mengaplikasikan
teknologi Required Navigation Performance pada 25 pesawat baru jenis Boeing 737-900ER
untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety). "Secara umum
manuver pesawat lebih smooth,"
14.

John P. Simandjuntak,dkk, Public Relations dilengkapi 7 kasus dan alamat-alamat situs


3. Services
web ppenting bagi public relations, (Graha Ilmu:Yogyakarta)

Lion Air menerapkan tarif murah low cost carrier (LCC), reservasi via Internet, dan adanya
home- base di setiap kota merupakan Strategi inovasi pelayanan dari Lion air, selain juga
layanan alternatif seperti SMS Booking, Lion Air Passport dan Mobile Check-in dan lain
lain. Semua ini adalah service yang diberikan oleh Lion kepada custemornya
4. Branding
Merk merupakan aset yang sangat penting perusahaan Lion. Brand equity dari Lion Air telah
terbentuk melalui proses yang panjang. Mulai dari pesawat jenis DAS X- Q 300, Wings Air
sebagai feeder sampai pada merk Lion Air dengan motto low cost carrier maka merk Lion Air
menjadi merk dengan brand equity yang kuat Brand loyalty dari Lion Air juga kuat. Ini
merupakan hasil dari pengembangan front office yang dibuat semakin banyak dan lebih
mudah untuk mendapatkannya, selain itu strategi promosi yang dilakukan dengan slogan low
cost carrier (LCC).15
Dengan adanya publikasi seperti ini diharapkan opini publik terhadap maskapai penerbangan
Lion Air dapat kembali membaik.

12

BAB IV
15.

URL, Website resmi Lion Air / www.lionair.co.id

PENUTUP
A. Simpulan
Salah satu fungsi dari seorang Public Relations yakni fungsi korektif, fungsi ini
menunjukkan peranan seorang PR apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalahmasalah (krisis) dengan publik, maka seorang public relations harus berperan mengatasi
terselesaikannya masalah tersebut.
Setelah seorang PR telah berhasil menyelesaikan masalah tersebut, maka hal yang tidak
kalah penting adalah peranan PR untuk mengembalikan opini publik menujuh ke arah yang
lebih baik.
Mengatasi masalah tadi, Public relations dari Lion Air dapat melakukan dengan cara
segera melakukan permohonan maaf dan melakukan klarifikasi, permohonan maaf dibarengi
dengan pengembalian uang klaim atas keterlambatan yang telah dijanjikan. Kemudian
melakukan klarifikasi dengan sejujur-jujurnya sehingga publik bisa menerima alasan tersebut.
B. Saran
Mengenai saran yang bisa saya sampaikan kepada pihak public relations dari maskapai
penerbangan Lion Air, saran sudah tertera dalam bab pembahasan, dimana sebelum
pembahasan mengenai pemecahan masalahnya, telah diberikan .mengenai kesalahan dari
pihak Public Relations Lion Air.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas ini, jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari itu
kritik dan saran yang membangun dari segala pihak sangat diharapkan, demi perbaikan dalam
tugas selanjutnya.

13

DAFTAR PUSTAKA
13

Greener, Tony, Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya, Sinar Grafika Offset,
Jakarta, 1995.
Grerory, Anne, Public Relations dalam Praktek, Erlangga, Jakarta, 2005.
Hadiati, Nikmah, Public Relations Perspektif Teoritis dalam Menjalin Hubungan dengan
Publik, Lunar Media, Pasuruan, 2013.
Kriyantono, Rachmat, Public Relations Writing, PT. Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2008.
Kusumastuti, Frida, Dasar-Dasar Humas, Ghalia Indonesia dan UMM Press, Bogor Selatan,
2004.
Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2005.
Simandjuntak, P. John, dkk, Public Relations dilengkapi 7 Kasus dan Alamat-Alamat Situs
Web Penting bagi Public Relations, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.
Tondowidjojo, John, Dasar dan Arah Public Relations, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai