Obat Anti Hipertensi
Obat Anti Hipertensi
ANTI HIPERTENSI
OLEH
Iwan sain
Diuretik
Kategori diuretik
Enam
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Tiazid
Kontraindikasi
Tiazid
Interaksi obat
Diuretik Kuat
Farmakokinetik
Diuretik
Farmakodinamik
Diuretik kuat memiliki efek salurelik
yang besar (kehilangan natrium) dan
dapat menyebabkan diuresis cepat.
Waktu awal kerja dari diuretik terjadi
setelah 30-60 menit. Awal kerja
bentuk furosomid intravena adalah 5
menit. Lama kerja lebih pendek
daripada tiazid.
Interaksi obat
Interaksi obat yang paling utama adalah
dengan preparat digitalis, Jika klien
memakai digoksin dengan diuretik kuat,
bisa terjadi keracunan digitalis, Klien ini
memerlukan kalium tambahan melalui
makanan atau obat.
Hipokalemia memperkuat kerja digoksin
dan meningkatkan risiko keracunan
digitalis.
Diuretik Osmotik
Diuretik osmotik meningkatkan
osmolalitas (konsentrasi) plasma dan
cairan dalam tubulus ginjal. Natrium,
kalium, dan air diekskresikan.
Golongan obat ini dipakai untuk
mencegah penyakit ginjal, untuk
mengurangi TIK (mis. edema otak)
dan untuk menurunkan TIO (mis.
glaukoma).
Penghambat Anhidrase
Karbonik
ASETAZOLAMID.
Penghambat anhidrase
karbonik dapat menyebabkan
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
asidosis metabolik, mual, muntah,
anoreksia, bingung, hipotensi ortostatik,
dan kristaluria. Anemia hemolitik dan
batu ginjal dapat juga timbul. Obat-Obat
ini merupakan kontraindikasi selama
trimester pertama kehamilan.
Proses Keperawatan:
Diuretik
Pengkajian
Periksa tanda-tanda vital dasar untuk menemukan
hasil abnormal dan bandingkan dengan hasil
pemeriksaan berikutnya.
Periksa elektrolit serum Laporkan nilai abnormal
seperti penurunan kadar kalium.
Periksa anggota gerak untuk menemukan "edema
pitting" Laporkan hasilnya. Diuretik akan diberikan
untuk mengganti cairan ditungkai.
Periksa bunyi pernafasan untuk menemukan
kelainan suara yang disebabkan oleh pengumpulan
cairan di paru-paru. Laporkan hasilnya. Bila positif
bisa menunjukkan adanya gagal jantung kongestif.
Intervensi Keperawatan
Pantau tanda-tanda vital, terutama tekanan darah
dan denyut jantung. Diuretik dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah; jika volume cairan
menurun banyak, denyut jantung akan meningkat
untuk mengkompensasi kehilangan cairan. Laporkan
adanya peningkatan denyut jantung dan periksa
adanya tanda-tanda dan gejala-gejala terjadinya
renjatan.
Pantau berat klien. Dengan pengeluaran cairan dan
pengurangan edema perifer karena diuresis,
diharapkan terjadi penurunan berat badan.
Pantau haluaran urin. Diuretik meningkatkan
haluaran urin. Penurunan jumlah urin sewaktu klien
sedang memakai diuretik mungkin disebabkan oleh
kurang minum atau adanya insufisiensi ginjal,
Asupan cairan harus diperhatikan. Laporkan bila
ada pengurangan jumlah urin.
PENYULUHAN KEPADA
KLIEN
Beritahukan
klien untuk
mempertahankan nutrisi yang baik dan
kurangi garam dan tingkatkan
makanan yang kaya kalium se-perti
buah-buah segar atau kering (pisang,
jeruk), sayur-sayuran termasuk
kentang, terutama dengan kulit-nya;
kacang, daging, dan ikan. Banyak
diuretik yang tidak menghemat kalium.
Beritahukan
Anjurkan
Evaluasi
Evaluasi efektivitas diuretik dengan
men-catat apakah edema berkurang
atau menghilang. Mengganti diuretik
mungkin perlu dilakukan apabila
edema atau payah jantung kongestif
timbul.
OBAT ANTIHIPERTENSI
Penghambat Adrenergik
Beta
Ada banyak tipe penghambat beta.
Penghambat beta tidak selektif seperti
propranolol (inderal) menghambat reseptor
beta jantung dan beta bronchial. Denyut
jantung lambat (tekanan darah menurun
sekunder terhadap penurunan denyut
jantung), dan timbul bronkokonstriksi.
Penghambat beta kardioselektif lebih disukai
karena hanya bekerja pada reseptor beta,
akibatnya, tidak timbul bronkokonstriksi.
Farmakokinetik
Baik propranolol dan metoprolol
diabsorpsi dengan baik oleh
saluran cerna. Waktu paruhnya
pendek, dan dapat diberikan
beberapa kali Sehari. Propranolol
sangat mudah berikatan dengan
protein dan akan bersaing dengan
obat-obat lain yang juga sangat
mudah berikatan dengan protein
Farmakodinamik
Penghambat adrenergik beta mengbambat
perangsangan simpatetik. sehingga
menurunkan denyut jantung; dan tekanan
darah, Penghambat beta tidak efektif
menghambat reseptor beta2, ini: bisa
menyebabkan penyempitan bronkial.
Penghambat beta dapat menembus barier
plasenta dan dapat masuk ke ASI.
Awitan kerja penghambat beta biasanya 30
menit atau kurang, dan lama kerjanya 6
sampai 12 jam. Jika penghambat beta
diberikan secara intravena, awitan kerjanya
segera, waktu puncaknya 20 menit untuk
intravena (dibanding per oral sampai 1^
jam), dan lama kerjanya 4 sampai 8 jam
Penghambat Adrenergik-Alfa
Golongan obat ini memblok reseptor
adrenergik alfa, menyebabkan vasodilatasi
dan penurunan tekanan darah.
Penghambat beta juga menurunkan
lipoprotoin berdensitas sangat rendah (VLDL,
very low-density lipoproteins) dan lipoprotein
berdensitas rendah (LDL, low-density
lipoproteins) yang bertanggung jawab dalam
penimbunan lemak di arteri (arterosklerosis).
Penghambat alfa yang lebih kuat,
fentolamin, fenoksibenzamin dan tolazolin,
terutama dipakai untuk krisis hipertensi dan
hipertensi berat yang disebabkan oleh tumor
medula adrenal
Interaksi Obat
Interaksi obat timbul ketika penghambat
adrenergik alfa diminum bersama obat-obat
antiinflamasi dan nitrat (nitrogliserin) untuk
angina.
Edema perifer diperberat jika prazosin dan
obat antiinflamasi dipakai setiap hari.
Nitrogliserin yang diberikan untuk angina akan
menurunkan tekanan darah. Jika prazosin
diberikan dengan nitrogliserin, dapat timbul
sinkop (pingsan) karena penurunan tekanan
darah.
Antagonis Angiotensin
(Penghambat Enzim Pengubah
Angiotensin)
Proses Keperawatan:
Antihipertensi
Pengkajian
Dapatkan tanda-tanda vital. Laporkan jika terdapat
tekanan darah abnormal. Bandingkan tanda-tanda
vital dengan nilai dasarnya.
Periksa elektrolit serum. Laporkan hasil-hasil yang
abnormal.
Periksa bunyi paru apakah terdapat ronki. Banyak dari
obat-obat antihiportensi seperti metildopa, klonidin,
guanatidin, guanadrel, prazosin, Leruzosin, hidralazin,
dan minoksidil menyebabkan retensi natirum dan air.
Periksa haluaran urin. catat dan laporkan jumlahnya.
Haluaran urin yang berlebihan dapat mengakibatkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan gejalagejala seperti renjatan.
Periksa anggota gerak apakah terjadi edema. Banyak
dari simpatolik dapat menyebabkan edem perifer.
Intervensi Keperawatan
Pantau tanda-tanda vital terutama tekanan
darah dan denyut nadi. Efektivitas terapi obat
ditentukan dengan terpeliharanya tekanan
darah dan denyut nadi yang dinginkan.
Pantau elektrolit serum, terutama kadar kalium
serum, Retensi natrium dan air dapat terjadi
pada kebanyakan obat-obat simpatolitik.
Diuretik sering diresepkan sebagai bagian dari
regimen obat, dan kehilangan elektrolit serta
ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi.