Anda di halaman 1dari 2

OBAT-OBAT DIURETIK

Diuretik merupakan obatobatan yang dapat


meningkatkan laju aliran
urin. Golongan obat ini
menghambat penyerapan
ion natrium pada bagian
bagian tertentu dari ginjal.
Oleh karena itu, terdapat
perbedaan tekanan osmotik
yang menyebabkan air ikut
tertarik, sehingga produksi
urin semakin bertambah.

APOTEK AFINA
PKPA PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA

Golongan
Diuretik

Obat

Yang

Termasuk

1. Diuretik osmotic
2. diuretik golongan penghambat enzim
karbonik anhidrase
3. diuretik golongan tiazid
4. diuretik hemat kalium
5. diuretik kuat

Apa itu Obat-obat Diuretik??

1. Diuretik osmotik

Contoh diuretik osmotik adalah


manitol, urea, gliserin, dan
isosorbid
2. Diuretik golongan penghambat
enzim karbonik anhidrase
Diuretik ini merintangi enzim
karbonanhidrase di tubuli proksimal
sehingga di samping karbonat , juga
Na dan K di ekskresikan lebih banyak
bersama dengan air. Diuretic bekerja
pada tubuli Proksimal dengan cara
menghambat reabsorpsi bikarbonat.
Yang termasuk golongan diuretik ini
adalah asetazolamid, diklorofenamid
dan meatzolamid.
3. Diuretik golongan tiazid
Diuretik golongan tiazid ini bekerja
pada hulu tubuli distal dengan cara
menghambat reabsorpsi natrium
klorida. Obat-obat diuretik yang
termsuk golongan ini adalah ;
klorotiazid, hidroklorotiazid,
hidroflumetiazid, bendroflumetiazid,
politiazid, benztiazid, siklotiazid,
metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon,
dan indapamid.
4. Diuretik hemat kalium
Diuretik hemat kalium ini bekerja
pada hilir tubuli distal dan duktus
koligentes daerah korteks dengan
cara menghambat reabsorpsi natrium
dan sekresi kalium dengan jalan
antagonisme kompetitif
(sipironolakton) atau secara langsung
(triamteren dan amilorida).

5. Diuretik kuat
Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa
Henle bagian asenden pada bagian
dengan epitel tebal dengan cara
menghambat transport elektrolit
natrium, kalium, dan klorida. Yang
termasuk diuretik kuat adalah ; asam
etakrinat, furosemid dan bumetamid.

Indikasi Penggunaan Diuretik

1.

Edema yang disebabkan oleh


gagal jantung, penyakit hati, dan
gangguan ginjal.

2. Non Edema seperti hipertensi,


glukoma, mountain sickness,
Forced diuresis pada keracunan,
gangguan asam basa, dan
nefrolitiasis rekuren

Efek-efek samping yang


utama yang dapat di
akibatkan diuretika
1. Hipokalemia
Kekurangan kalium dalam darah.
Gejala kekurangan kalium ini
bergejala kelemahan otot,
kejang-kejang, obstipasi,
anoreksia, kadang-kadang juga
aritmia jantung tetapi gejala ini
tidak selalu menjadi nyata.

2. Hiperurikemia

Akibat retensi asam urat (uric


acid) dapat terjadi pada semua
diuretika, kecuali amilorida.
Menurut perkiraan, hal ini
diebabkan oleh adanya
persaingan antara diuretikum
dengan asam urat mengenai
transpornya di tubuli. Terutama
klortalidon memberikan resiko
lebih tibggi untuk retensi asam
urat dan serangan encok pada
pasien yang peka.
3. Hiperglikemia
Dapat terjadi pada pasien
diabetes, terutama pada dosis
tinggi, akibat dikuranginya
metabolisme glukosa berhubung

sekresi insulin ditekan. Terutama


thiazida terkenal menyebabkan
efek ini, efek antidiabetika oral
diperlemah olehnya.
4. Hiperlipidemia
Dapat terjadi pada pasien
diabetes, terutama pada dosis
tinggi, akibat dikuranginya
metabolisme glukosa berhubung
sekresi insulin ditekan. Terutama
thiazida terkenal menyebabkan
efek ini, efek antidiabetika oral
diperlemah olehnya.
5. Hiponatriemia
Akibat diuresis yang terlalu pesat
dan kuat oleh diuretika, kadar Na
plasma dapat menurun drastis
sehingga mngakibatkan
hiponatriemia. Gejalanya berupa
gelisah, kejang otot, haus, letargi
(selalu mengantuk), juga kolaps.
Terutama lansia peka untuk
dehidrasi, maka sebaiknya
diberikan dosis permulaan rendah
yang berangsur-angsur
dinaikkan, atau obat diberikan
secara berkala, misalnya 34 kali seminggu. Terutama pada
furosemida dan etakrinat dapat
terjadi alkalosis (berlebihan alkali
dalam darah).

TRIA ZAKINAH
PKPA PROFESI APOTEKER UAD
MARET 2015

Anda mungkin juga menyukai