Latar Belakang
Negara merupakan sebuah organisasi kekuasaan yang terdiri dari sekelompok
orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya suatu pemerintahan
yang mengurus tata tertib serta keselamatan anggotanya. Pengertian lain dari negara
adalah suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang
mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa agar ketertiban sosial terjaga
dan terpelihara.
Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negara, yang memiliki
hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga Negara adalah menciptakan
hubungan berupa paranan, hak dan kewajiban yang sifatnya timbale balik.
Pemahaman yang baik terhadap relasi Negara dengan warga negara sangat
penting untuk menumbuhkan relasi yang harmonis serta membangun budaya yang
demokratis sehingga tercipta relasi yang sangat positif untuk memperkuat eksistensi
kehidupan bernegara dan kemajuan bangsa.
Dalam relasinya antara warganegara dengan Negara; warga Negara mempunyai
kewajiban terhadap Negara, dan sebaliknya, warga Negara juga memiliki hak-hak yang
harus diberikan dan dilindungi oleh Negara. Dengan memiliki status sebagai warga
Negara, orang memiliki hubungan dengan Negara. Hubungan itu tercermin dalam hak
dan kewajiban. Setiap warga negara memiliki hubungan yang tidak akan terputus dengan
negaranya meskipun warga negara tersebut tingggal di negara lain; kecuali warga negara
itu yang memutuskan hubungan dengan negaranya. Sebagai warga negara akan memiliki
hak dan kewajiban yang melekat dalam hubungannya dengan negara, dan ini yang akan
membedakan dengan seseorang yang tidak memiliki status sebagai warga negara.
Terkait dengan hal itu, maka pokok bahasan yang perlu dikaji lebih jauh antara
lain meliputi:
1. Pengertian Negara, Warga Negara dan Kewarganegaraan;
2. Kedudukan Warga Negara dalam Negara
3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
A.
1.
Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri dari sekelompok orang
yang mendiami suatu wilayah tertent dan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib serta keselamatan anggotanya. Pengertian lain dari negara adalah
suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat
masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa agar ketertiban sosial terjaga dan
terpelihara.
1.a
Unsur-unsur Negara
Menurut pasal 1 Montevidio Convention 1933; on the right and duites of state
suatu negara harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : rakyat yang parmanen,
wilayah yang tertentu, pemerintahan dan kapasitas untuk terjun ke dalam hubungan
dengan negara lain. Unsur-unsur tersebut dapat dibedakan menjadi :
a. Unsur Konstitutif (Unsur Pembentuk) :
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintahan yang berdaulat.
b. Unsur Deklaratif (Unsur Pengakuan) : yaitu ada pengakuan dari negara lain atau
dunia Internasional.
1.b.
diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang
wilayahnya dari Sabang sampai Marauke dan mendapat pengakuan dari dunia
Internasional. Sejak berdirinya dan masuk sebagai anggota PBB, oleh Negara Kesatuan
Republik Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yanng sama dengan negara-negara
lain di dunia, untuk ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia.
Pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan negara kesatuan Republik Indonesia
dilaksanakan melalui pranata yang disebut sistem kehidupan nasional yang bersumber
dari dan bermuara pada Pancasila serta dilandasi oleh norma-norma Undang-undang
Dasar 1945. Dalam melaksanakan sistem kehidpan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya baik
lingkungan nasional, regional maupun global. Agar tidak terombang ambing dalam
disamakan dengan pengertian warga negara. Agar tidak menjadi rancu, maka perlu
dikemukakan dua pengertian tersebut.
Penduduk adalah orang-orang yang tinggal di dalam suatu wilayah tertentu
sedangkan warga negara adalah anggota suatu negara artinya orang yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjadi anggota suatu negara. Sebagai anggota
suatu negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap
negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik
terhadap negaranya.
Hal inilah yang membedakan antara warga negara dan orangn asing :
Mengenai siapakah warga negara Indonesia diatur dalam pasal 26 UUD 1945 yang
menyatakan ayat 1 : yang menjadi warga negara ialah oranng-oranng bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disyahkan dengan Undang-Undang sebagai warga
negara.
Ayat 3 Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan Undangundang. Dari bunyi pasal 26 ayat 3, munculah Undang-Undang yang mengatur tentang
warga negara Indonesia, yaitu Undang-Undang No. 62 tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Indonesia.
Istilah Warga Negara merupakan terjemahan dari kata citizen (bahasa Inggris)
yang mempunyai arti sebagai berikut:
a. Warga Negara;
Kewarganegaraan
Warga Negara merupakan salah satu unsur yang hakiki dan unsur pokok dalam
negaranya.
Sebaliknya,
negara
mempunyai
kewajiban
memberikan
kewarganegaraan
(citizenship)
memiliki
arti
keanggotaan
yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara. Menurut
Undang-Undang Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia no 12 tahun 2006,
kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang berhubungan dengan negara. Menurut
memori penejlasan dari pasal II Peraturan penutup Undang Undang No 62 tahun 1958
tentang kewarganegaraan RI; kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan
suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang
yang bersangkutan.
a.
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis; ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan negaranya. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat
hukum tertentu, yaitu orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang
bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum, misalnya akta kelahiran, surat
pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan lain-lain.
2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi
ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah,
ikatan tanah air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir dari penghayatan warga negara yang
bersangkutan.
kewajiban antara keduanya. Warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
negaranya, Sebaliknya, negara juga memiliki hak dan kewajiban terhadap warga
negaranya. Hubungan dan kedudukan ini bersifat khusus, karena hanya mereka yang
menjadi warga negaralah yang memiliki hubungan timbal balik dengan negaranya. Hal
ini akan berbeda jika dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di wilayah negara,
tetapi bukan warga negara dari negara itu, sehingga tidak memiliki hubungan timbal
balik dengan negara tersebut.
1.
negara yang berdaulat. Setiap negara bisa saja berbeda dalam menentukan siapa yang
menjadi warga negaranya.
Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada kelahiran yang dikenal dengan asas
ius soli dan ius . Ius artinya hukum atau dalil, sedangkan Soli berasal dari kata solum
yang berarti negeri atau tanah. Sanguinis berasal dari sanguin yang artinya darah.
a. Ius Soli; asas yang menyatakan bahwa Kewarganegaraan seseorang ditentukan
dari tempat di mana orang tersebut dilahirkan
b. Ius Sanguinis; asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan keturunan dari orang tersebut.
Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek
perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan persamaan derajad.
kewarganegaraan
tunggal
adalah
asas
yang
menentukan
adalah
asas
yang
satu
kewarganegaraan
ganda
terbatas
menentukan
Ketentuan tersebut telah diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 26 sebagai
berikut;
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara
Indonesia.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia.
3. Hal-hal yang mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undangundang.
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya,
kemudian
ayah
atau
ibunya
meninggal
sebelum
berguna untk mengatur tatanan tersebut agar berjalan sesuai yang diharapkan. Begitu
pula dengan tata keidupan masyarakat yang diawali dengnan individu sebagai suatu
keadaan orang perorang yang berkelompok menjadi suatu tatanan masyarakat,
memerlukan suatu aturan yangn dapat mengatur kehidupannya agar dapat menyesuaikan
keinginannya yaitu rasa aman, adil dan sejahtera. Aturan-aturan tersebut diberikan
sebagai suatu struktur yang menunjukan adanya suatu penjenjangan untuk dapat
memberikan perwakilan kepada masyarakat yang terdiri dari individu-individu tersebut.
Keadaan masyarakat yang besar akan memberikan pola pengaturan yang besar
dan perlu adanya legalitas peraturan dari masyarakat tersebut. Peraturan tersebut
dijadikan pedoman bersama dalam kehidupan bermasyarakat.
a.
PENGERTIAN BANGSA
Bangsa adalah kelompok orang-orang yanng merasa bersatu karena kesamaan
BANGSA INDONESIA
Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan
yang sama yang menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa serta berproses di dalam suatu
wilayah Nusantara. Dalam sejarah bangsa Indonesia telah lama mempunyai jiwa
kebersamaan yang merupakan pemersatu dari bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan tanah air satu, berbangsa satu, dan
berbahasa satu yakni Indonesia. Dengan berbagai macam suku bangsa adat istiadat dan
sebagainya bangsa Indonesia menamakan dirinya sebagai bangsa yang ber Bhinneka
Tunggal Ika.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dalam
menjalankan pemerintaannya. Semboyan tersebut dapat dimaksudkan sebagai satu
kesatuan yait berbeda-beda tetap satu juga. Hal ini mengandung konsekwensi yang
sangat berat yang ditanggung bangsa Indonesia yaitu beragam suku bangsa, adat istiadat,
bahasa dan budaya merupakan suatu yang rentang terhadap suatu perbedaan dan mudah
menimbulkan konflik.
Untuk mempertahankan kelanngsungan hidup bangsa perlu adanya kesatuan dan
persatuan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya, memelihara hubungan yang harmonis
dan memperbesar toleransi antar sesama bangsa dan antar warga guna mencapai tujuan
yang diharapkan.
Rasa persatuan dan kesatuan bangsa adalah sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh
setiap bangsa Indonesia sendiri. Keterpurukan yang dilami oleh Bangsa Indonesia
disebabkan oleh multi krisis.
C.
dilakukan atas dilaksanakan dan selalu yang dapat dituntut, hal tersebut kita sebut hak
dan kewajiban. Hak adalah kekuasaan atas sesuatu benda yang diberikan oleh hukum
pada seseorang atau kekuasaan untuk menuntut sesuatu dari oranng lain. Kewajiban
adalah sesuatu yang mesti dilaksanakan dan merupakan keharusan bagi yang terkena.
1.
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
Indonesia. Hal tersebut tercantum dalam pasal 26 ayat 1 UUD 45. Dalam keberadaanya
sebagai warga negara tiap-tiap WNI memiliki hak-hak dan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Tentunya hak dan kewajiban tersebut juga diatur dengan undang-undang
terutama dalam UUD 45 pasal 27 sampai pasal 31. Di antaranya yang termasuk dalam
hak dan kewajiban tersebut ialah hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, bela
negara, berpendapat, hak hidup dan jaminan kepastian hukum, beragama, dan juga
pendidikan serta masih banyak yang lainnya.
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap
warga negara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya
merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan
2. Hak negara untuk dibela
3. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan alam di dalamnya untuk
kepentingan rakyat
4. kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
5. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
6. Kewajiban negara untuk menegmbangkan sistem pendidikan nasional untuk
rakyat
7. Kewajiban negara untuk memberi jaminan sosial
8. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
2.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan
azas keadilan sosial dan kerakyatan.
c. Hak dan Kewajiban Bela Negara
Dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (amandemen 2) menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal ini
menunjukan bahwa bela negara merupakan hak di samping kewajiban bagi setiap
warga negara Indonesia. Pengaturan tentang hak dan kewajiban bela negara diatur
lebih lanjut dengan Undang-undang No. 3 tahun 2002, tentang ketentuan pokokpokok Pertahanan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Hak dan Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul
Pasal 28 UUD 1945 menyatakan kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
Undang-Undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat
Demokratis. Pelaksanaan pasal 28 telah diatur dalam UU.
e. Hak Kemerdekaan Memeluk Agama
Hak kemerdekaan memeluk agama diatur dalam pasal 29 UUD 1945 ayat 1
menyatakan negara berdasarkan atas KeTuhanan Yang Maha Esa, ayat 2 menyatakan
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Kebebasan mmeluk agama merupakan salah satu hak yang paling azasi diantara hakhak azasi manusia karena kebebasan agama itu langsung bersumber pada martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak atas kebebasan beragama bukan
pemberian negara atau pemberian golongan. Agama dan kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa itu sendiri tidak memaksa setiap manusia untuk menganut dan
memeluknya.
f. Hak Mendapatkan Pengajaran
Sesuai dengan tujuan negara Kesatua Republik Indonesia yang tercermin dalam
alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945, bahwa pemerintah negara berkewajiban
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pasal 31 yat 1 UUD 1945 menetapkan
bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Ketentuan inni diatur
lebih lanjut dengan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
sekolah
melali
kegiatan
belajar
mengajar
secara
berjenjang
dan
Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab terdahulu maka dapat dismpulkan sebagai berikut :
b. Agar warga negara dapat mengerti tentang kedudukannya di dalam bangsa dan
negaranya sehingga akan merasa ikut memiliki, sadar akan hak dan kewajibannya
untuk kelangsungan dan eksistensi bangsa dan negaranya.
E.
F.
DAFTAR PUSTAKA
2.3
kemajuan, hal ini bisa dilihat pada proses pemerintahan yang semakin demokratis, transparan, dan
akuntabel. Bila didasarkan pada hak dan kewajiban dalam bidang politik yang tercantum pada pasal 27
ayat 1, pelaksanaan hak dan kewajiban terlihat ada keseimbangan, yaitu adanya hak untuk diperlakukan
yang sama di dalam hukum dan pemerintahan dan adanya kewajiban menjunjung hukum dan
pemerintahan.
Hak untuk diperlakukan sama di dalam hukum mengandung pengertian bahwa semua warga
negara mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan tidak memandang apakah itu pejabat atau rakyat
biasa. Sebagai contoh, apabila ada seorang warga negara melakukan tindakan yang dapat merugikan
orang lain atau bahkan merugikan negara maka warga negara tersebut harus mendapatkan proses peradilan
sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, dan sebagai haknya dia bisa mendapatkan pembelaan.
Sedangkan keputusan ditentukan oleh hasil peradilan, dan keputusan tersebut wajib dijunjung tinggi. Kita
telah mengetahui bahwa negara kita adalah negara hukum dan sudah sewajarnya kita harus menjunjung
tinggi hukum yang berlaku.
Hak dan kewajiban dalam bidang politik lainnya tercantum pada UUD pasal 28. Pasal ini
menitikberatkan pada hak untuk berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran/pendapat, dan
kewajiban untuk memiliki kemampuan berorganisasi. Pada pelaksanaannya selama ini ada kemajuan yang
sangat signifikan. Hal ini bisa dilihat pada pemerintahan yang semakin demokratis, adanya kebebasan
dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang terasa memberatkan rakyat, adanya kebebasan
pers dan lain sebagainya.
Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya tercantum pada pasal 31 dan pasal 29. Pasal 31
menitik beratkan pada bidang pendidikan. Selama ini bidang pendidikan seperti menjadi bidang yang
kurang penting, padahal pendidikan adalah dasar utama dalam membangun suatu bangsa. Tetapi pada
tahun yang akan datang bidang pendidikan seperti mendapat angin segar, karena pemerintah dalam
rencana anggaran pendapatan belanja nasional telah menetapkan anggaran pendidikan adalah 20% dan hal
ini sesuai dengan amanat undang-undang. Dengan anggaran pendidikan sebesar 20% diharapkan
pemerintah dapat mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional yang berorientasi
pada keimanan dan ketakwaan, serta dapat menuntaskan program wajib belajar sembilan tahun yang diatur
dengan undang-undang.
Pasal 29 membahas tentang kebebasan beragama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.
Pada kenyataannya pelaksanaan pasal 29 ini kurang teraplikasikan ke masyarakat. Akhir-akhir ini banyak
konflik tentang kebebasan beragama dan meyakini kepercayaan tertentu. Agar konflik tersebut bisa diatasi
maka pemerintah harus bekerjasama dengan lembaga keagamaan untuk bermusyawarah dan membuat
suatu keputusan yang tegas terkait konflik tersebut.
Hak dan kewajiban dalam bidang pertahanan keamanan/hankam tercantum pada pasal 30 yang
berbunyi tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Pesan yang
bisa diambil dari pasal tersebut adalah bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha
pembelaan negara tanpa terkecuali. Pembelaan negara tidak hanya terpaku pada pembelaan dalam bentuk
militer, tetapi pembelaan dalam segala hal sesuai dengan kapasitas kita. Sebagai mahasiswa pelaksanaan
pembelaan terhadap bangsa dan negara adalah dengan memperkuat bidang pendidikan dan teknologi kita.
Penguatan bidang pendidikan dan teknologi bertujuan untuk menjaga agar perusahaan-perusahaan yang
berbasiskan teknologi tidak sampai diakuisisi oleh pihak asing. Kemajuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari adanya anggaran yang sesuai, dalam hal ini pemerintah
memegang peranan penting.
Lampiran 1
A. Persyaratan Kualifikasi dosen pendidikan kewarganegaraan :
1. Telah mengikuti SUSCADOSWAR/Bersetifikat,
2. Pendidikan S-1 Pengalaman Mengajar Mata Kuliah Pendidikan Kewiraan,
3. S-2 Ketahanan Nasional.
B. Fasilitas Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan :
1. OHP
2.
LCD
3. POWER POIN
4. FASILITAS PERPUSTAKAAN.