Anda di halaman 1dari 9

Dewi

Rimayani,
ST

Beton, yang bahannya sederhana yakni


terdiri dari semen, air, split dan pasir mudah
membuatnya. Yang sulit adalah membuat
beton dengan kualitas yang sama dalam
jumlah banyak. Tugas resume mengenai
Beton Konvensional ini memberikan dasar
pengetahuan tentang beton sehingga
pembuatan beton yang berkualitas dapat
dilakukan dengan pendekatan
pengetahuan, pengalaman dan pengewasan
yang ketat.

Tugas Mata
Kuliah Teknologi
Bahan Magister
Teknik Sipil
Unissula
Semarang

BETON
Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di
dunia. Beton sering digunakan sebagai struktur, dan dapat digunakan untuk hal
yang lainnya. Dalam struktur beton dapat digunakan sebagai bahan balok,
kolom, pondasi atau pelat. Dalam hal bangunan air beton dapat digunakan untuk
membuat saluran, drainase, bendung atau bendungan. Dalam bidang jalan raya
dan jembatan, beton dapat digunakan untuk membuat jembatan, gorong-gorong
dan lain-lain.
Untuk lebih mengenal karakteristik beton, diperlukan pemahaman tentang
beton. Hal ini berguna agar dalam pengerjaannya beton dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan dan efektifnya suatu beton dari awal proses hingga akhirnya.
Membuat beton memang mudah, namun membuat beton dengan kualitas yang
sama dalam jumlah banyak memerlukan pengetahuan sains, pengalaman dan
pengawasan yang ketat. Untuk itu, dalam mata kuliah Teknologi Bahan diberikan
tugas untuk memberi resume tentang dasar teknologi beton. Materi yang
dibahas dalam resume ini mencakup tentang bahan penyusun beton, proses
pembetonan, syarat-syarat, pengaruh terhadap beberapa faktor dan proses akhir
dalam pembetonan.

1. Pengenalan
Beton adalah material komposit yang tersusun dari agregat kasar, agregat halus,
semen dan air sebagai pengikat. Gambar dibawah ini menunjukkan potongan
beton yang telah mengeras. Perhatikan agregat kasar dan matriks yang
mengililinginya. Matriks tersebut terdiri dari pasir, semen dan lubang-lubang
kecil.

Gambar 1 Potongan beton yang telah mengeras


Gambar 2 berikut menunjukkan beton dan komposisi penyusunnya. Campuran
semen dan air saja disebut pasta. Pasta yang ditambah pasir disebut mortar.
2 | Page

Mortar yang ditambahkan dengan split disebut campuran beton. Untuk


kebutuhan tertentu, dalam pembuatan beton ditambahkan dengan bahan
admixture

Seme
n

Seme
n

Air

Morta
r

Fine Agregat
(Pasir)

Beton

Coarse Agregat
(Split)
Admixture (bila
perlu)
Gambar 2 Diagram Penyusun Beton Konvensional
Keuntungan dan kekurangan beton adalah :

2. Bahan Penyusun Beton


Seperti telah disinggung diatas, beton dibuat dengan mencampurkan:

Semen
Air
Agregat
(split dan pasir)

1.
2.
3.
4.
5.

Air
Semen
Agregat halus (pasir)
Agregat kasar
Bahan campuran tambahan jika diperlukan

Bahan-bahan dasar beton dengan proporsi tertentu yang dihasilkan


dari perencanaan campuran dicampur dengan mengikuti prosedur pencampuran
yang dijabarkan di buku peraturan beton. Proporsi campuran beton biasanya
dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Kemudahan dalam pelaksanaan seperti transportasi,
pengecoran dan pemadatan
2. Waktu yang diperlukan sebelum beton mengeras (setting time)
3. Kekuatan dan ketahanan dari beton
Perbedaan komposisi dari setiap bahan dasar beton akan memperngaruhi
properti-properti beton yang dihasilkan, seperti:
3 | Page

1.
2.
3.
4.

kemudahan pengerjaan
kesatuan
kekuatan
ketahanan atau keawetan

Sebelum kita membahas tentang properti-properti beton, ada baiknya kita


bahas dulu setiap bahan dasar yang akan kita gunakan untuk membuat beton.
Ini akan membantu kita untuk lebih mengerti perilaku dari beton.

2.1 Semen
2.1.1 Uraian Umum
Semen adalah bubuk halus yang jika dicampur dengan air akan menghasilkan
adukan semen atau pasta. Adukan semen ini berfungsi untuk mengikat dan
menahan bersama agregat-agregat di dalam campuran.

2.1.2 Jenis Semen


Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Semen non-hidrolik : Tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air,
tetapi dapat mengeras di udara. Contoh : kapur.
2. Semen hidrolik : Mempunyai kemempuan mengikat dan mengeras di
dalam air. Contoh :
a. Kapur Hidrolik
b. Semen Pozzolan
c. Semen Terak
d. Semen Alam
e. Semen Portland
f.
Semen portlan Pozzolan
g. Semen Putih
h. Semen Alumnia
Semen portland adalah semen yang pada umumnya digunakan pada
pelaksanaan konstruksi. Ada beberapa jenis semen portland yang kita kenal,
yaitu:
1. Semen portland tipe I adalah semen yang umum digunakan untuk
berbagai jenis penggunaan dimana properti-properti tertentu seperti yang
diberikan oleh tipe-tipe yang lain tidak diperlukan.
2. Semen portland tipe II digunakan jika perlindungan terhadap pengaruh
sulfat pada level yang moderat diperlukan. Biasanya struktur-struktur
drainase terekspos terhadap keberadaan sulfat pada level moderat.
3. Semen portland tipe III memberikan kekuatan awal yang tinggi. Hal ini
berguna jika kita ingin membongkar bekesting lebih cepat atau beton
ingin segera dibebankan atau difungsikan.
4. Semen portland tipe IV menghasil panas hidrasi yang rendah.
5. Semen portland tipe V digunakan untuk mengatasi penggunaan beton
di konstruksi yang terekspos terhadap sulfat dalam kandungan tinggi
(tanah atau air tanah).
4 | Page

Berdasarkan uraian diatas, jelas setiap jenis semen portland akan menghasilkan
properti yang berbeda. Yang umum digunakan di Indonesia adalah semen type I,
II , V dan blended cement yaitu semen yang dicampur dengan pozzolan.

2.1.3 Syarat Mutu Semen

1. Semen harus memenuhi salah satu ketentuan berikut :


a. SNI 15-2049-1994, Semen Portland
b. Spesifikasi semen blended hidrolis (ASTM C 595), kecuali tipe S dan SA
yang diperuntukkan sebagai unsur pengikat utama struktur beton.
c. Spesifikasi semen hidrolis ekspansif (ASTM C 845)
2. Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan
semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuran.

2.1.4 Penyimpanan Semen


Agar semen tetap memenuhi syarat meskipun disimpan dalam waktu lama, cara
penyimpanan semen perlu diperhatikan (PB, 1989:13) yaitu :
1. Semen harus terbebas dari bahan kotoran dari luar
2. Semen dalam kantong harus disimpan dalam gudang tertututp, terhindar
dari basah dan lembab, tidak tercampur bahan lain.
3. Semen dari jenis berbeda harus dikelompokkan sedemikian rupa untuk
mencegah kenmungkinan tertukarnya jenis semen. Semen yang lebih dulu
masuk gudang harus yang terpakai lebih dahulu.
4. Semen curah harus disimpan dalam silo dari baja atau beton dan harus
terhindar dari kemungkinan tercampurnya dengan bahan lain. Apabila
semen telah disimpan terlalu lama, perlu dibuktikan dulu bahwa semen
tersebut memenuhi syarat sebelum dipakai.
5. Untuk menghindari pecahnya kantong semen, tinggi maksimum timbunan
zak semen adalah 2 meter atau sekitar 10 zak. Jarak bebas antara bidang
dinding dan semen sekitar 50 cm, sedangkan jarak bebas antara lantai
dan semen sekitar 30 cm.

Karena semen portland akan bereaksi jika


bercampur dengan air atau kelembaban, maka
penyimpanan semen portland perlu diberikan
perhatian khusus. Semen sebaiknya tidak
disimpan diatas permukaan tanah. Tempat
penyimpanan
juga
sebaiknya
mempunyai
pengudaraan yang baik, bersih dan kering.

5 | Page

2.2 Agregat Kasar (Coarse Aggregate)


2.2.1 Uraian Umum
Agregat dalam fungsinya adalah hanya sebagai pengisi, akan tetapi hal ini justru
penting karena agregat akan menentukan sifat mortar suatu beton. Agregat
kasar dalam beton contohnya adalah kerikil.

2.2.2 Batuan
Batuan dalam penggunaannya dipekerjaaan teknik sipil dapat dibedakan
menjadi dua :
1. Geologis ; batuan sebagai mineral, yang terbentuk melalui proses
terbentuknya batuan
2. Geoteknik : batuan sebagai mineral yang diatasnya, didalamnya atau
dengannya dapat dibangun berbagai macam konstruksi.
Jika dilihat dari proses terbentuknya, batuan sebagai mineral dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu :
a.

Batuan beku (Magma)


1) Batuan beku intrusif
(batuan beku yang membeku dibawah
permukaan bumi)
2) Batuan beku ekstrusif (batuan beku yang membeku di permukaan
bumi)
b. Batuan sedimen
1) Klastik, yang dibagi menjadi siliklastik, piroklastik dan kapur
2) Kimiawi, yang dibagi menjadi evaporit, kapir dan lainnya
3) Organik, yang dibai menjadi kapur dan gambut
c. Batuan metamorf
1)
Metmorfosis regional
2)
Metamorfosis kontak
Yang termasuk agregat kasar adalah batu pecah dengan butiran 5,0 20,0 mm.
Beberapa karakteristik dari agregat yang perlu diperhatikan adalah:
Kekuatan dan kekerasan, agregat-agregat yang mempunyai kekuatan dan
kekerasan yang lebih tinggi akan menghasil beton dengan kekuatan yang lebih
tinggi juga.
Ketahanan dalam jika mengalami gerusan dan kelapukan
Secara kimia tidak reaktif sehingga tidak akan beraksi dengan larutan semen
Bersih sehingga rekatan antara agregat-agregat dengan adukan semen tidak
terganggu
Bergradasi, agregat-agregate sebaiknya mempunyai ukuran yang bervariasi
sehingga mereka akan bisa bersatu dengan baik. Sebagai hasilnya, beton yang
dihasilkan akan lebih padat dan kuat.
Bentuk agregat, agregat yang kubikan akan menghasilkan beton yang baik.

6 | Page

Elongatio
n
Kubik
al

Flakiness
AGREGAT KASAR
Split butiran 5,0 20,0 mm
Bersih dan bergradasi
Keras
Bentuk Kubikal

Elongation &
flakines dalam
mix

Agregat-agregat sebaiknya disimpan ditempat yang bersih,


terpisah dari bahan konstruksi yang lain dan kering. Jika
tempat penyimpanan basah, maka jumlah air
yang diperlukan untuk campuran perlu dikoreksi.

2.3Agregat Halus (Pasir)


AGREGAT HALUS
Pasir butiran 0,01 - 5,0 mm
Bersih dan bergradasi
Fines Modulus 2,3 3,10
(ideal 2,7)
2.4Air

Air adalah bagian vital dari campuran beton karena air


diperlukan untuk hidrasi semen yang akan menghasilkan
adukan semen yang akan mengeras seperti batu. Adukan
semen ini yang ketika keras akan mengikat agregat-agregat
menjadi satu kesatuan yang padu. Karena peranannya ini,
air harus bersih dari kontaminasi kotoran, unsur-unsur
kimia dan sampah yang munkin akan mempengaruhi
beton. Untuk itu, air harus dicek kebersihannya sebelum
dipakai. Patokannya, kalau air itu aman diminum, maka air
itu juga bisa digunakan di campuran beton.
7 | Page

Wate
r

TOTAL WATER IN CONCRETTE


Water Absorption adalah : Air
dalam Agregat
Free Water adalah : Air untuk
Beton (Faktor Air Semen)

Agreg
at

Water Allowance adalah :


Moist Content Absorption
Additional water adalah : Free
Water Water Allowance

Kadar air pada agregat harus dihitung sebagai water


allowance
2.5Admixture

Bahan tambahan biasanya diperlukan jika kita ingin


mengubah properti dari beton yang dihasilkan, baik pada
keadaan cair atau setelah keras seperti misalnya untuk
menambah kemudahan pengerjaan dari suatu campuran
beton.

ADMIXTURE
Mineral Admixture
Silica Fume, Fly Ash dll
(untuk mencampur semen)
Chemical Admixture
Plastisizer, accelelator,
retarder dll
(untuk mencampur beton)

8 | Page

Fly ash adalah abu sisa pembakaran batu bara, yang disebut juga abu batu atau
abu terbang. Seperti silica fume, kedua bahan ini merupakan
Accelerator dan retarder keduanya sama berfungsi untuk membuat beton plastis
untuk membantu beton dengan Faktor Air Semen (FAS) yang rendah dan sulit
dikerjakan. Hanya yang satu untuk mempercepat, lainnya untuk memperlambat
waktu setting beton.

6. Komposisi Beton
7. Kekuatan Beton

9 | Page

Anda mungkin juga menyukai