Beton Konvensional
Beton Konvensional
Rimayani,
ST
Tugas Mata
Kuliah Teknologi
Bahan Magister
Teknik Sipil
Unissula
Semarang
BETON
Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di
dunia. Beton sering digunakan sebagai struktur, dan dapat digunakan untuk hal
yang lainnya. Dalam struktur beton dapat digunakan sebagai bahan balok,
kolom, pondasi atau pelat. Dalam hal bangunan air beton dapat digunakan untuk
membuat saluran, drainase, bendung atau bendungan. Dalam bidang jalan raya
dan jembatan, beton dapat digunakan untuk membuat jembatan, gorong-gorong
dan lain-lain.
Untuk lebih mengenal karakteristik beton, diperlukan pemahaman tentang
beton. Hal ini berguna agar dalam pengerjaannya beton dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan dan efektifnya suatu beton dari awal proses hingga akhirnya.
Membuat beton memang mudah, namun membuat beton dengan kualitas yang
sama dalam jumlah banyak memerlukan pengetahuan sains, pengalaman dan
pengawasan yang ketat. Untuk itu, dalam mata kuliah Teknologi Bahan diberikan
tugas untuk memberi resume tentang dasar teknologi beton. Materi yang
dibahas dalam resume ini mencakup tentang bahan penyusun beton, proses
pembetonan, syarat-syarat, pengaruh terhadap beberapa faktor dan proses akhir
dalam pembetonan.
1. Pengenalan
Beton adalah material komposit yang tersusun dari agregat kasar, agregat halus,
semen dan air sebagai pengikat. Gambar dibawah ini menunjukkan potongan
beton yang telah mengeras. Perhatikan agregat kasar dan matriks yang
mengililinginya. Matriks tersebut terdiri dari pasir, semen dan lubang-lubang
kecil.
Seme
n
Seme
n
Air
Morta
r
Fine Agregat
(Pasir)
Beton
Coarse Agregat
(Split)
Admixture (bila
perlu)
Gambar 2 Diagram Penyusun Beton Konvensional
Keuntungan dan kekurangan beton adalah :
Semen
Air
Agregat
(split dan pasir)
1.
2.
3.
4.
5.
Air
Semen
Agregat halus (pasir)
Agregat kasar
Bahan campuran tambahan jika diperlukan
1.
2.
3.
4.
kemudahan pengerjaan
kesatuan
kekuatan
ketahanan atau keawetan
2.1 Semen
2.1.1 Uraian Umum
Semen adalah bubuk halus yang jika dicampur dengan air akan menghasilkan
adukan semen atau pasta. Adukan semen ini berfungsi untuk mengikat dan
menahan bersama agregat-agregat di dalam campuran.
Berdasarkan uraian diatas, jelas setiap jenis semen portland akan menghasilkan
properti yang berbeda. Yang umum digunakan di Indonesia adalah semen type I,
II , V dan blended cement yaitu semen yang dicampur dengan pozzolan.
5 | Page
2.2.2 Batuan
Batuan dalam penggunaannya dipekerjaaan teknik sipil dapat dibedakan
menjadi dua :
1. Geologis ; batuan sebagai mineral, yang terbentuk melalui proses
terbentuknya batuan
2. Geoteknik : batuan sebagai mineral yang diatasnya, didalamnya atau
dengannya dapat dibangun berbagai macam konstruksi.
Jika dilihat dari proses terbentuknya, batuan sebagai mineral dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu :
a.
6 | Page
Elongatio
n
Kubik
al
Flakiness
AGREGAT KASAR
Split butiran 5,0 20,0 mm
Bersih dan bergradasi
Keras
Bentuk Kubikal
Elongation &
flakines dalam
mix
Wate
r
Agreg
at
ADMIXTURE
Mineral Admixture
Silica Fume, Fly Ash dll
(untuk mencampur semen)
Chemical Admixture
Plastisizer, accelelator,
retarder dll
(untuk mencampur beton)
8 | Page
Fly ash adalah abu sisa pembakaran batu bara, yang disebut juga abu batu atau
abu terbang. Seperti silica fume, kedua bahan ini merupakan
Accelerator dan retarder keduanya sama berfungsi untuk membuat beton plastis
untuk membantu beton dengan Faktor Air Semen (FAS) yang rendah dan sulit
dikerjakan. Hanya yang satu untuk mempercepat, lainnya untuk memperlambat
waktu setting beton.
6. Komposisi Beton
7. Kekuatan Beton
9 | Page