Teori Transisi Demografi
Teori Transisi Demografi
Demograf
Oleh :
-I Gede Made Ramadiartha 3614100007
-Lukman Yusuf
3614100011
-Novtaviana Anggraeni
3614100018
-Virgiana S. Maulidya 3614100024
-Dewi Ratih Setya Wulandari 3614100033
-Yana Bunga Driwinata
3614100047
-Hariz Ghifari
3614100048
TRANSISI
DEMOGRAFI
1.Stabil
tinggi
Tinggi
2.Perkem
bangan
awal
3.Perkem
bangan
akhir
Tinggi
Turun
4.Stabil
rendah
Rendah
Rendah
5.Menuru
Rendah
Contoh
Tinggi
Nol
atau Eropa,awal
sangat
abad 14
rendah
Turun pelan Lambat
India,sebel
um PD II
Nol,atau
sangat
rendah
Lebih tinggi Negatif
Eropa
Sltn&Tgh
Sblm
PD
II,India stlh
PD II
Australia,N
Z,AS,1930a
n
Prancis
Tahapan 1
Dalam tahapan satu terjadi pada masyarakat pra-industri,
tingkat fertilitas dan tingkat mortalitas.
1.Fertilitas
: belum tersedianya program Keluarga
Berencana dan alat kontrasepsi (fertility control )
2.Mortalitas
: gagal panen dan income yang menurun
Dalam tahapan satu ini peran anak masih sangat penting
dalam membantu perekonomian keluarga.Biaya membiayai
anak dianggap lebih sedikit dari pada biaya
makannya,karena dalam tahap satu ini belum ada pendidikan
dan tempat hiburan(India).Teori Malthus mengatakan bahwa
yang menjadi penentu populasi pada tahap satu adalah
jumlah pasokan makanan.(Afrika)
Tahapan 2
Tahapan kedua menyebabkan penurunan tingkat
mortalitas pelan dan peningkatan populasi. Penurunan
tingkat mortalitas di pengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
Adanya perbaikan penyediaan makanan yang dihasilkan
dari perbaikan pertanian
Perbaikan signifkan kesehatan masyarakat khususnya
pada usia dini
Tahapan 3
Pada tahapan ini tingkat mortalitas yang turun dengan cepat
dengan di ikuti penurunan tingkat fertilitas tetapi tidak secepat
penurunan tingkat mortalitas. Penurunan tingkat fertilitas ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
Adanya fertility control yang sudah mulai berkembang di
masyarakat dan sudah banyak digunakan
Industrilization ,yaitu perubahan yang berangsur-angsur dari
masyarakat pertanian menuju ke masyarakat industri
meningkatnya urbanisasi mengubah nilai-nilai tradisional pada
masyarakat pedesaan dan perubahan pola pikir masyarakat
Sosial dan Ekonomi, kedudukan sosial seorang wanita juga dapat
mempengaruhi tingkat penurunan fertilitas. Meningkatkan melek
huruf perempuan dan pekerjaan sebagai ukuran status
perempuan
Tahapan 4
Ini terjadi di mana kelahiran dan angka kematian
keduanya rendah atau NOL. Oleh karena itu jumlah
penduduk yang tinggi dan stabil. Beberapa teori
beranggapan bahwa pada tahapan 4 inilah penduduk
suatu negara akan tetap pada tingkat ini.Negara-negara
yang berada pada tahap ini (Total Kesuburan kurang dari
2,5 pada tahun 1997) meliputi: Amerika Serikat, Kanada,
Argentina, Australia, Selandia Baru, seluruh Eropa.
Tahapan 5
Model transisi demograf yang sebenanya hanya terjadi 4
tahapan tetapi ada suatu persetujuan bahwa sekarang
menjadi 5 tahapan berdasarkan teori Transisi Demograf
menurut C.P.Blacker 1947. Pada tahap kelima ini bahwa
tingkat mortalitas lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat fertilitas yang berada dalam keadaan stabil
TRANSISI DEMOGRAFI DI
INDONESIA
Indonesia mengalami penurunan angka kelahiran
sebelum menjalani proses industrialisasi. Seperti kita
tahu Indonesia adalah Negara agraris jadi sampai saat ini
Indonesia masih menjadi Negara agraris. Penurunan
angka kelahiran Indonesia dilakukan dengan cara
menjalankan program KB atau keluarga berencana.
Dalam menjalankan program KB digalakkan juga
pemakaian alat kontrasepsi sehingga angka kelahiran
bisa ditekan. Tidak khayal, beberapa waktu yang akan
datang Indonesia akan mencapai keadaan yang stabil dan
menyelesaikan transisi demograf.
2. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan
pembangunan dan teknologi, misalnya dibidang
kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi
ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan
pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi
(makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat
kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa
tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti
dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980
dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
4. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian
berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan
pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah
indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi
ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan.