Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsekuensi dokter yang tidak melakukan hand hygiene sebelum

pemeriksaan
Hand hygiene diwajibkan bagi seorang petugas medis untuk mencegah
terjadinya penyakit baru yang disebabkan karena bakteri yang bersarang di tangan
petugas medis tersebut berpindah tempat ke tubuh pasien. Hand hygiene tidak
diperuntukkan bagi seorang dokter saja, namun juga untuk perawat dan petugaspetugas medis yang lainnya. Apabila dokter tidak mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum menangani pasien, maka akibat ketika sistem imun pasien sedang dalam
kondisi menurun adalah terjadinya penyakit baru yang muncul setelah bakteri yang
berasal dari tangan dokter berpindah ke tubuh pasien. Sebagai contoh, seorang dokter
yang telah memeriksa satu pasien, apabila dokter tersebut tidak mencuci tangan
setelah memeriksa pasien tersebut lalu secara langsung memeriksa pasien yang lain
dengan penyakit yang berbeda, maka bakteri pada pasien sebelumnya bisa berpindah
ke pasien yang lain.
Hand hygiene tidak hanya untuk menyelamatkan kesejahteraan hidup pasien
saja, namun juga kesehatan dari sang petugas medis. Apabila para petugas medis tidak
mencuci tangan setelah menangani pasien, lalu mereka makan makanan langsung
menggunakan tangan, maka bakteri yang berasal dari pasien bisa berpindah ke tubuh
sang petugas medis tersebut.
2.
Sebab perut sebah dan kembung terus menerus
Ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap kembung. Pertama adalah
faktor fisik yang mempengaruhi volume isi dalam perut. Untuk memahami bagaimana
hal ini bekerja, mungkin akan berguna untuk membayangkan dua tabung karet, satu
berada di dalam yang lain.
Jika tabung yang berada di bagian dalam adalah usus dan tabung luar
merupakan dinding perut, setiap perubahan dalam volume dan tekanan dari tabung di
bagian dalam akan mempengaruhi tabung luar. Meskipun ini mungkin sederhana,
hanya dua bagian dari tabung luar, bagian depan dan samping otot-otot perut dan
diafragma (otot di bawah paru-paru yang memisahkan dada dan perut dan
memfasilitasi gerakan bernapas) benar-benar memiliki ruang untuk berkembang.
Ketika isi tabung yang berada di dalam (usus) meningkat karena zat padat (hard tinja),
gas atau cairan (tinja cair), tiga hal ini bisa terjadi, yaitu : perut dapat memperluas
ruangannya, diafragma dapat didorong lebih tinggi ke dada, dan tekanan di perut
dapat meningkat.

Beberapa masalah seperti menelan sejumlah besar air, pengosongan lambung


menjadi tertunda karena dispepsia, transportasi gas lambat dalam usus dengan
akumulasi gas yang terkait dengan IBS, dan retensi tinja akibat konstipasi dapat
menyebabkan perubahan volume di saluran pencernaan (inner tube) yang pada
gilirannya menghasilkan perubahan pada tabung luar, menyebabkan perut akan
buncit. Namun, dalam kehidupan nyata, tubuh cenderung untuk melawan perubahan
volume dengan kontraksi otot perut (dinding abdomen menjadi kaku) atau melakukan
sebaliknya - relaksasi otot-otot untuk mengakomodasi peningkatan volume. Hal ini
disebut refleks viscerosomatic.
Hal penting lainnya dari yang menyebabkan gejala kembung adalah
hipersensitivitas visceral atau tingginya sensasi yang timbul di dalam usus.
Hipersensitivitas ini, yang umum di IBS, dapat menyebabkan perubahan kecil biasa
dalam volume saluran pencernaan dianggap sebagai kembung, dan kontraksi yang
menyertai atau relaksasi otot perut juga dapat merasakan seperti itu. Untuk alasan ini,
seseorang mungkin memiliki sensasi kembung dan tidak memiliki distensi (perut
membuncit), tergantung pada seberapa banyak perubahan volume ada dan bagaimana
dinding perut merespon itu. Juga, beberapa orang yang sangat sensitif mungkin
merasakan sensasi kembung tanpa perubahan volume di saluran pencernaan sama
sekali, misalnya, hanya dalam menanggapi kontraksi normal usus. Demikian pula,
orang-orang dengan gangguan makan seperti bulimia dan Anorexia mungkin
menderita kembung yang terkait dengan peningkatan kesadaran sinyal regulasi usus
normal pada tingkat otak.
Akhirnya, setiap kenaikan volume antara bagian dalam dan tabung luar, seperti
akumulasi cairan karena kondisi tertentu seperti gagal jantung kongestif atau isease
ginjal dimana cairan menumpuk di perut dan kaki, dapat menyebabkan kembung
dengan atau tanpa distensi, atau bahkan distensi dengan atau tanpa kembung. Kadangkadang, pasien memiliki kelengkungan maju berlebihan di bagian punggung bawah
(lumbar spine), memberikan penampilan perut buncit.
Meskipun lebih dari satu mekanisme mungkin beroperasi untuk menghasilkan
sensasi kembung pada kebanyakan pasien, dalam kondisi klinis tertentu salah satu
mekanisme tertentu mungkin dominan, seperti transit lambat isi usus dan retensi tinja
dalam konstipasi atau retensi cairan dan ascites pada gagal jantung kongestif.
Daftar pustaka:

Syed
SYMPTOM.

Thiwan,
Diunduh

MD.

ABDOMINAL

dari:

BLOATING:

A MYSTERIOUS

http://www.med.unc.edu/ibs/files/educational-gi-

handouts/Abdominal%20Bloating.pdf. Diakses pada Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai