LTM Fungsi Karbohidrat
LTM Fungsi Karbohidrat
yang rumit. Tahap kedua dari pemecahan glukosa terjadi dalam pabrik energi organel yang
disebut mitrokondria. Satu atom karbon dan dua atom oksigen dilepaskan menghasilkan lebih
banyak energi. Energi dari ikatan karbon tersebut dibawa ke daerah lain dalam mitokondria,
membuat energi seluler dapat digunakan dalam bentuk sel.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi metabolik dalam bentuk adenosin
trifsofat (ATP), yang sangat penting dalam tubuh manusia. Reaksi pembentukan
ATP digambarkan sebagai berikut: C 6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP. Jadi,
setiap pembakaran 1 mol glukosa menghasilkan 38 mol ATP.
2. Sumber Cadangan Energi
Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam
otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk
menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses
metabolisme dalam tubuh. Untuk mengetahui prosesnya, perhatikan pada Gambar
berikut :
menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita (G). Dari jaringan otot, asam laktat ini
akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah menjadi asam piruvat,
kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali (H).
Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama
yang digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot,
glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan
di dalam hati glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa
hati. Walaupun memiliki persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan
otot memiliki jumlah glikogen 2 kali lebih besar di bandingkan dengan glikogen
hati.
Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat
digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu
juga dengan hati yang dapat mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk
memproduksi energi di dalam tubuh. Selain itu glikogen hati juga mempunyai
peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh yaitu berfungsi untuk
menjaga level glukosa darah.
3. Mengoptimalkan Fungsi Protein
Asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Tetapi,
jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa melalui
jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor
nonkarbohidrat. Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback up
sumber glukosa pada saat puasa.
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat
tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Glukosa dapat disintesis dari asam amino. Asam amino tidak memiliki molekul simpanan,
sehingga proses ini memerlukan pengrusakkan protein terutama dari jaringan otot. Dengan
adanya cadangan glukosa, maka dapat dicegah pemecahan protein yang berlebihan
(penghemat protein).
4. Mengatur Metabolisme Lemak
Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak dalam tubuh.
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. Asam oksalasetat
(produk pecahan dari karbohidrat) sangat penting untuk oksidasi lemak. Jika tidak ada asam
oksalasetat, maka dapat terjadi oksidasi lemak yang tidak sempurna. Oksidasi lemak yang
tidak sempurna menghasilkan badan keton (asam asetoasetat, aseton, dan asam betahidroksi-butirat). Badan keton dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urin dengan
mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan natrium,
dehidrasi, dan pH cairan tubuh menurun sehingga terjadi ketosis atau asidosis.
Ketosis terjadi akibat kekurangan glukosa di dalam darah dan tubuh. Ketosis
merupakan kondisi metabolisme yang dihasilkan dari peningkatan badan keton dalam darah.
Badan keton merupakan sumber energi alternatif yang dapat digunakan sel ketika
ketersediaan glukosa tidak mencukupi (contoh saat puasa). Badan keton bersifat asam,
sehingga peningkatan jumlah badan keton dalam darah dapat menyebabkan darah menjadi
asam (dalam hal ini dapat dikatakan bahwa karbohidrat berperan dalam menjaga
keseimbangan asam basa cairan tubuh). Hal ini biasanya terjadi pada pecandu alkohol,
penderita malnutrisi, dan penderita diabetes tipe 1. Jumlah minimal dari karbohidrat dalam
makanan untuk menghindari terjadinya ketosis pada orang dewasa adalah 50 gram per hari.
5. Pembentuk Struktur Sel, Jaringan, dan Organ Tubuh
Karbohidrat juga merupakan komponen penting dari sejumlah struktur material organisme
hidup. Sebagai contoh adalah dinding sel tanaman dan jaringan penghubung dalam binatang.
Monosakarida juga merupakan komponen penting dari senyawa biokimia, seperti asam
nukleat, koenzim, flavoprotein, dan substansi kelompok darah.
Karbohidrat merupakan unsur-unsur struktural dalam dinding sel bakteri (peptidoglikan atau
murein), tanaman (selulosa) dan hewan (kitin). Dalam hal ini, karbohidrat menjadi struktur
penyusun sel.
a. Peptidoglikan
Peptidoglikan, juga dikenal sebagai murein, merupakan polimer yang terdiri dari gula
dan asam amino yang membentuk lapisan jala di luar membran plasma bakteri (tapi tidak
Archaea), membentuk dinding sel.
Gambar 3. Peptidoglikan
Sumber : Materi-sma.com
Struktur dasar peptidoglikan (PGN) berisi tulang punggung karbohidrat pada unit
pergantian N-asetilglukosamin (GlcNAc) dan asam Nacetylmuramic, dengan residu asam
N-acetylmuramic terhubung silang terhadap peptida. Peptidoglikan memberikan kekakuan
pada dinding sel. Dinding sel bakteri dapat berisi hingga 40 lapisan peptidoglikan, yang
memberikan kekuatan mekanik yang signifikan.
Selulosa adalah komponen struktural dari dinding sel utama tanaman hijau, banyak
bentuk ganggang dan Oomycetes. Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di
Bumi. Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari serat
kapas adalah 90%, yang dari bahan kayu adalah 40-50% dan dari rami kering adalah
sekitar 45%)
Gambar 5. Selulosa
Sumber : www.sridianti.com
Selulosa merupakan polimer rantai lurus. Tidak seperti pati, ada yang melingkar atau
terjadi percabangan, dan molekul mengadopsi konformasi seperti-batang diperpanjang dan
agak kaku, dibantu oleh konformasi Ekuatorial dari residu glukosa. Berbagai gugus
hidroksil pada glukosa dari satu rantai membentuk ikatan hidrogen dengan atom oksigen
yang sama atau pada rantai tetangga, memegang rantai dengan kuat dengan sisi-sisi dan
membentuk mikrofibril dengan kekuatan tarik tinggi. Kekuatan ini adalah penting dalam
dinding sel, di mana mikrofibril yang menyatu menjadikannya matriks karbohidrat, yang
kaku untuk sel tanaman.
c. Kitin
Kitin merupakan polimer rantai panjang dari N-asetilglukosamin, turunan dari glukosa,
dan ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia alami. Kitin adalah komponen utama dari
dinding sel jamur, eksoskeleton arthropoda seperti krustasea (misalnya, kepiting, lobster
dan udang) dan serangga, para radulas moluska, dan paruh dan cangkang internal
cephalopoda, termasuk cumi-cumi dan gurita. Dalam hal struktur, kitin dapat dibandingkan
dengan selulosa polisakarida dan dalam hal fungsi dengan keratin protein.
Gambar 6. Kitin
Sumber : www.biyolojisitesi.net
glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas
karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan
misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang
melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan
lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein
umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat
golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman
oligosakarida pada permukaan sel darah merah.
6. Melancarkan Sistem Pencernaan
Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem
pencernaan. Jenis glukosa yang memiliki peran penting pada sistem pencernaan yaitu laktosa
dan selulosa. Laktosa mempromosikan pertumbuhan dari bakteri tertentu yang diinginkan
dalam usus kecil yang membawa sintesis vitamin B-kompleks tertentu. Selain itu, laktosa juga
meningkatkan absorpsi dari kalsium. Selulosa menyediakan serat dan massa yang membantu
untuk stimulasi gerakan peristaltik dari sistem lambung.
Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia
hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat selulosa mengikis
dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu
makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar
Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes
mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
7. Peran dalam Biosfer
Peran karbohidrat dalam biosfer yankni melalui reaksi fotosintesis. Fotosintesis
menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung
(organisme autotrof) dan secara tidak langsung (organisme heterotrof). Pada proses
fotosintesis, karbondioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk
mensitesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis iadalah gula
berkarbon tiga yang dinamakan gliderida 3 fosfat. Senyawa ini merupakan bahan dasar
senyawa lain seperti glukosa, selulosa, dan pati, yang digunakan langsung oleh organisme
autotrof.
a. Karakteristik Xylitol
Xylitol, bubuk kristal berwarna putih, memiliki tingkat kemanisan seperti
gula dan stabil pada suhu tinggi. Pemanasan dengan suhu tinggi tidak
menyebabkan xylitol mengalami karamelisasi (pencoklatan).
10
memiliki
Summary
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan. Pada tubuh makhluk hidup, selain
berfungsi sebagai sumber energi, karbohidrat memiliki fungsi lainnya yang penting yakni sebagai
cadangan makanan, mengoptimalkan fungsi protein, mengatur metabolisme lemak, melancarkan
sistem pencernaan. Karbohidrat juga berperan dalam pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ
tubuh. Selain itu, karbohidrat dapat dimanfaatkan sebagai pemanis alami pada makanan (pemberi
rasa). Salah satu jenis karbohidrat, xylitol, juga dipercaya baik bagi kesehatan gigi dan
tubuh tubuh.
Meski memiliki manfaat yang cukup banyak, kita disarankan untuk
mengkonsumsi karbohidrat secukupnya dan tidak berlebihan. Kekurangan karbohidrat
dapat menyebabkan kekurangan gizi, tubuh menjadi lemah, lesu dan tidak berenergi.
Jika kekurangan karbohidrat tersebut terus berlanjut, maka dapat menimbulkan
penyakit Marasmus (gangguan gizi). Sementara kelebihan karbohidrat juga tidak baik,
karena bisa menyebabkan penyakit diabetes. Angka Kebutuhan Gizi (AKG) harian
untuk karbohidrat adalah sebesar 300 gram dengan kebutuhan serat setiap harinya
mencapai 25 gram.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011.
Xylitol
[Online
at]http://www.ot.co.id/Research_life.aspx?
Research_id=11, diakses pada 11 Mei 2015.
Ashiya.
2012.
5
Most
Essential
Functions
of
Carbohydrates.
[Online
at]
http:www.preservearticles.com , diakses pada 11 Mei 2015.
Ghifari, Abi Sofyan. 2012. Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan. [Online
at]
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/mengenal-xylitol-gula-langka-yangmenyehatkan/, diakses pada 11 Mei 2015.
Hanifi
R.
2014.
Penjelasan
dan
Fungsi
Karbohidrat.
[Online
at]
http://www.materisma.com/2014/01/penjelasan-dan-fungsi-karbohidrat.html/, diakses pada
11 Mei 2015.
Linhardt, Robert J. dan Bazin, Helene G. Properties of Carbohydrates. University of Lowa :
Department of Chemistry;