Gamelan merupakan sebuah alat musik ensembel yang biasanya terdiri dari Kendang,
Bonang, Bonang Penerus, Demung, Saron, Peking (Gamelan), Kenong & Kethuk, Slenthem,
Gender, Gong, Gambang, Rebab, Siter, Suling. Komponen utama alat musik gamelan adalah
bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran
musik gamelan. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti
memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya sebagai kata benda.
Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti sebagai satu kesatuan alat musik yang dimainkan
bersama.
Sejarah
gamelan
jawa
yang
ada
pada
salah
atu
tulisan
artikel
Pada beberapa bagian dinding candi Borobudur dapat dilihat jenis-jenis instrumen
gamelan yaitu: kendang bertali yang dikalungkan di leher, kendang berbentuk seperti periuk,
siter dan kecapi, simbal, suling, saron, gambang. Pada candi Lara Jonggrang (Prambanan)
dapat dilihat gambar relief kendang silindris, kendang cembung, kendang bentuk periuk,
simbal (k?c?r), dan suling. Disana digambarkan bahwa gamelan digunakan sebagai pengiring
tari, upacara kerajaan atau keagamaan.
Pada saat ini gamelan sudah mengalami banyak kemajuan. Pendengar atau penikmat
musik gamelan pun bukan hanya dari kalangan orang tua saja tetapi dari semua kalangan dari
anak-anak sampai orang dewasa dan orang tua, bahkan bukan hanya dari masyarakat daerah
saja namun penikmatnya hingga luar negeri. Banyak warga luar negeri yang menyukai musik
gamelan, bahkan hingga mempelajari cara memainkan musik gamelan tersebut, untuk
mendampingi alunan musik gamelan pun mereka juga belajar bersinden. Popularitas gamelan
telah merambah berbagai benua dan memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan,
melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan
pemusik gamelan ternama. Beberapa grup gamelan dari luar negeri ada grup gamelan Lila
Cita dari Inggris, Marsudi Raras dari Belanda, Marsaw dari polandia dan masih banyak
lainnya.
Pada festival seni di kota Gttingen Jerma, tepatnya pada bulan Mei tahun 2013. Apresiasi
luar biasa dari dunia internasional, khususnya warga negara Jerman, terhadap warisan budaya
dari daerah Jawa Tengah.Pada awalnya kelompok musik yang telah berdiri selama 25 tahun
ini mendapat asuhan langsung oleh seorang warga Kediri, yakni Sukoro; dan musikus
gamelan, Maria Mendona, yang berasal dari Southbank Gamelan Inggris.
Konser gamelan yang dibawakan oleh kelompok musik atau ensembel Babar Layar ini
dilaksanakan di Universittskirche St Nikolai, Gttingen, Jerman, Sabtu (11/5/2013) malam.
Kelompok musik gamelan yang berasal dari Hannover ini beranggotakan 10 pemain
berkebangsaan Jerman.
Pada konser tersebut, mereka memainkan delapan tembang, yaitu "Rena-rena", "Siepegan
Nem", "Kandang Ayam", "Air Api", "Ladrang Westminster", "Gending Bonang Babar
Layar", "Jaya Docter Sion", dan "Rangu-rangu".
Sumber :
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/arts-and-culture/gamelanshow/
Diakses pada hari minggu 17 Mei 2015
http://travel.kompas.com/read/2013/05/20/11381814/Konser.Gamelan.Memukau.
Warga.Gottingen.
Diakses pada hari sabtu 16 mei 2015