B. SEJARAH GAMELAN
Sejarah diawali dengan ditemukannya relief gamelan Jawa pada dinding Candi
Borobudur yang dibangun kira-kira pada abad ke Sembilan. Pada relief tersebut terdapat
gambar beberapa alat musik gamelan seperti kendang,seruling bambu, kecapi, dawai dan
lonceng. Diperkirakan pada Masa Hindhu-Budha gamelan diperkenalkan kepada masyarakat
Jawa dan berkembang di Kerajaan Majapahit. Menurut kepercayaan orang Jawa,gamelan
diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka yang menguasai daratan Jawa Pada masa
itu. Beliau tinggal di Gunung Mahendra, atau saat ini disebut Gunung Lawu. Gamelan
dijadikan alat komunikasi untuk memanggil dewa-dewa lainnya.
Pertama-tama Sang Hyang Guru hanya menciptakan gong untuk memanggil dewa.
Kemudian untuk kebutuhan penyampaian pesan khusus yang lebih spesifik, kemudian
diciptakan 2 gong. Akhirnya terciptalah seperangkat gamelan secara umum hingga sekarang.
Pada zaman majapahit gamelan jawa ini berkembang secara pesat. Bahkan hingga menyebar
ke beberapa daerah disekitar Jawa seperti Bali dan Sunda. Namun terdapat perbedaan antara
gamelan jawa,sunda dan Bali. Jika gamelan jawa dimainkan dengan nada lembut, gamelan
sunda lebih berirama mendayu. Sedangkan gamelan Bali dimainkan dengan rancak.