Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGETAHUAN KARAWITAN MENGANALISIS

GAMELAN YANG ADA DI DAERAH MASING MASING

dosen pengempu : I Kadek Suryantara Asmara Putra S.Sn.,M.Sn


OLEH :
NAMA: I Made Jastin Suci Antara
NPM: 2207030285
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KARAWITAN FAKULTAS
PENDIDIKAN DAN AGAMA HINDU TAHUN AKADEMIK 2022\2023
PENDAHULUAN
Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang

mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk

kesenian asli Indonesia. dalam mitologi jawa, gamelan yang awalnya bernama Gamelan

Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan

oleh batara guru pada Tahun 167 saka (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja

seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri

di medang kemulan (sekarang gunung lawu). Batara guru memerintah Batara Indrasurapati

menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong,

kethuk, kenong, gong, rebab, sebagai sinyal untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang

lebih kompleks, kemudian ia menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan

utuh. Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan

berkembang pada zaman kerajaan majapahit, dan menyebar ke berbagai daerah

seperti Bali, Sunda, dan Lombok. Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode

Majapahit, kerajaan bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan,

termasuk gamelan. di bali ada suatu barungan gamelan yang bernama gamelan pelegongan

Dalam Catur Muni-muni gamelan ini disebut dengan Semara Petangian. Gamelan

Pelegongan adalah barungan madya berlaras pelog (lima nada) yang konon dikembangkan

dari gambelan gambuh dan semar pegulingan. Barungan ini dipergunakan untuk mengiringi

tari legong keraton. sebuah tarian klasik yang diduga mendapat pengaruh

tari sanghyang dan gambuh.
PEMBAHASAN

GAMELAN PELEGONGAN

gamelan pelegongan adalah gamelan barungan madya yang berlaraskan pelog ( lima nada) yang

konon di kembangkan dari gamelan gambuh dan gamelan semar pegulingan. gamelan

pelegongan kalau dilihat dari bangun instrumenya kemudian bentuk bentuk lagunya menunjukan

ciri ciri keaslian maka dapat diykini bahwa gamelan pelogongan ini tidak termasuk kelompok

gameln jaman kuno (gamelan tua) di bali. Gamelan pelegongan ini baru ada sesudah adanya

gemelan semar pegulingan yang berlaras pelog saih pitu.gamelan pelegongan sudah dari dulu

tersebar luas di masyarakat sebagai milik rakyat dan kegunaanya yang pertama adalah untuk

mengiringi tarian tarian legong yang pada waktu itu di sebutkan dengan nama legong keraton. Di

salah satu daerah yang memiliki gamelan pelegongan ini di desa kukuh marga bertepatan di pura

luhur hyang teja yang dimana sekarang gamelan pelegongan yang ada di daerah tersebut di

sakralkan atau di jadikan due pura.

SEJARAH

Dari penjelasan salah satu tokoh masyarakat di daerah tersebut disebutkan gamelan pelegongan

ini dulunya ada suatu perkumpuln atau komunitas yang selalu memakai gamelan tersebut untuk

mengiringi balih balihan arja tetapi sekha tersebut sekarang sudah tidak ada lagi atau

bubar.Sampai saat ini gemelan pelegongan yang berada di pura hyang teja ini tidak ada yang tau

kapan dan tahun berapa adanya gamelan ini dan dibuaatnya dimana dari penjelasan masyarakat

yang tinggal di kawasan pura tersebut bahwa gamelan ini sudah ada begitu saja dan tidak ada

yang bisa menjelaskan detailnya. Dan sekarang gamelan pelegongan ini di sakralkan atau
menjadi due dipura tersebut dan di fungsikan untuk mengiringi sesuhunan yang berada di pura

tersebut nampak pertiwi

FISIK GAMELAN PELEGONGAN

Secara fisik gamelan Pelegongan adalah Semar Pagulingan tanpa trompong terdiri dari:

1 pasang gender rambat yang berbilah 14 di awali dengan nada ndeng

2 pasang gangsa berbilah 5 yang di awali dengan nada ndang

2 pasang kantilan berbilah 5 yang di awali dengan nada ndang

1 pasang jublag berbilah 5 yang di awali dengan nada nding

1 pasang jegog berbilah 5 yang di awali dengan nada nding

1 buah kajar

1 buah klenang

1 buah kemong

1 buah gong

1 pasang kendang krumpungan ( lanang wadon)


PENUTUP

Untuk menentukan jumlah instrumen yang menjadikan gamelan pelegongan itu seharusnya

diadakan penelitian yang cukup mengingat seperti apa yang terlihat pada jaman sekarang ini

memberi gambaran bahwa instrument instrument yang dipakai untuk satu set barungan gamelan

pelegongan itu tidak semuanya sama. Antara barungan-barungan itu masih ada terdapat

perbedaan alat atau jenis jenis yang dipakai, sehingga yang di mksud dengan satu set kesatuan

barungan gamelan pelegongan itu sebenarnya belum seragam semua. Demikin yang bisa saya

jelaskan mengenai barungan yang ada pada daerah saya sendiri saya ucapkann terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai