Tim asisten
Hendry Syahputra R. S
Trika Agnestasia
Nugraha Syahfutra
1.2Dasar Teori
1.2.1 Pengertian Arus Laut
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas terjadi pada seluruh lautan di dunia
sehingga digambarkan lengkap kecepatan dan arahnya (Hutabarat dan Evans, 1985). Arus
utamanya dibangkitkan oleh angin atau termohalin. Arus laut juga dapat didefinisikan pula
sebagai proses pergerakan massa air laut secara vertikal dan horizontal dari suatu tempat
ke tempat lain untuk mencapai keseimbangannya.
Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan
angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang. Pergerakan arus
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan
densitas air, gaya Coriolis dan arus Ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng
, downwelling.
=0
+ + =
+ (
0
)+
( ) + ( )
+ + =
+ (
0
)+
( ) + ( )
(DHI Water and Enviroment, 2012)
= ,
=
(DHI Water and Enviroment, 2012)
Gambar 3. Ilustrasi perbedaan bentuk grid vertikal pada koordinat sigma dan kombinasi
koordinat sigma dan z , konfigurasi dengan koordinat sigma dapat mempresentasikan
batimetri
(Sumber : DHI Water and Enviroment, 2012)
Potensi keuntungan model 3D dengan konfigurasi koordinat sigma adalah
kemampuan akurat dalam mepresentasikan batimetri dan resolusi dekat dengan dasar,
namun masih memiliki kemunkinan menghasilkan error dari aliran yang tidak riil. Pada
koordinat z kelemahanya adalah ketidak akuratan dalam merepresentasikan batimetri
namun kemudahan dalam mengkalkulasi perubahan tekanan horizontal.
Gambar 4. Konfigurasi desain pesisir pada sistem grid teratur (POM) dan sistem grid
segitiga tidak teratur (FVCOM)
(Sumber : Chen et. al, 2006)
Model Hidrodinamika MIKE 21
Hendry (2009) Trika (2010) Nugraha (2010)
Gambar 5. Ilustrasi perbedaan bentuk mesh pada penyelesaian numerik 2D, konfigurasi
unstructured triangular mesh dapat mempresentasikan garis pantai (Sumber : Chen et. al,
2006)
Bentuk mesh 2D juga memiliki penyelesaian dengan masing masing keuntungan
tesendiri, penggunaan unstructtured triangular mesh akan memberikan representasi garis
pantai yang lebih akurat, namun sering terjadi eror dengan timbulnya bias aliran yang tidak
rill. Hasilnya bias menjadi aplikasi batas yang tidak slip, dan masalah dengan cairan
sepanjang lereng pantai. Dengan menyelaraskan mesh masalah ini dapat diselesaikan
(Marshall, 1998)
Daerah spasial didiskritasi menjadi beberapa bagian yang kontinyu dan tidak
tumpang tindih dari masing masing elemen. Bidang horizontal unstructtured triangular
mesh terdiri dari elemen segitiga untuk integrasi waktu pada skema eksplisit. (DHI Water
and Enviroment, 2012)
Penggunaan grid teratur tidak dapat merepresentasikan bentuk garis pantai secara
akurat, namun kemudahan dalam kalkulasi dalam perhitungan. (Chen et al, 2006)
1.3Metode Penyelesaian
1.3.1 Grid teratur
1.3.1.1 Membuat data Batimetri dengan metode Grid (RECTANGLE)
Pembuatan data batimetri merupakan tahap membuat data eksternal yang akan
digunakan sebagai inputan dasar dalam menjalankan simulasi model numerik. Dalam
membuat data batimetri, sebelumnya dipersiapkan data garis pantai (shoreline) dan data
kedalaman perairan (batimetri) dalam bentuk (.xyz). Membuat batimetri untuk inputan
simulasi model menggunakan Bathymetry Editor dalam aplikasi MIKE 21 Toolbox
(Bathymetries.batsf). Data garis pantai (shoreline) dan kedalaman perairan (batimetri)
dibuat dalam bentuk tabel informasi, sehingga memudahkan pengolahan dalam lembah
pengerjaan batimetri.
WorkArea
Northing (m)
Extent (m)
System
Min
Max
Min
Max
Width
UTM-47
728000
864000
166000
253000
136000 87000
Height
2. Pada lembar pengerjaan (working area) dilanjutkan dengan memasukkan data garis
pantai (.xyz) dan data kedalaman perairan (.xyz) dengan langkah WorkArea
Background Management Import.
Gambar 5. Hasil Keluaran Garis Pantai dan Kedalam Perairan Area Model
3. Membuat grid dari batimetri dengan langkah WorkArea Bathymetry management
New.
Grid Spacing adalah luas setiap grid dalam domain model, sedangkan grid dimensions
adalah jumlah grid yang berada dalam domain model.
4. Grid batimetri Model di interpolasi dengan langkah Pick Mode Import from
Background and drag, maka tanda titik (points) akan mengalami perubahan warna,
dan pada langkah akhir tekan Import from Background sekali lagi.
b.
Gambar 2. Contoh Format Data Garis Pantai dan format data batimetri
Tahapan Pembuatan Mesh :
1.
Untuk memulai membuat grid batimetri dengan Mesh Generator maka pada menu
toolbox MIKE ZERO pilih mesh Generator (.mdf)
Setelah memilih mesh generator, pengaturan proyeksi area dialkukan dahulu pada
windows Workspace Projection, dengan memilih zona lokasi proyeksi yang akan
dilakukan pada domain model.
180 +
+ 1)
6
Setelah muncul lembar kerja dari mesh generator, berikutnya dilakukan penginputan
garis pantai, dimana file garis pantai berekstensi .xyz
Lakukan penyesuaian proyeksi yang terdapat pada data garis pantai, lalu dilanjutkan
dengan penyesuaian kolom pada file garis pantai pada bagian column sequence
dengan menandai X, Y, Conectivity, dan Z.
Dalam mendesain domain pada bagian mesh generator terdapat istilah yang harus
dipahami, Yaitu :
a.
Node
b.
Vertex
c.
Arc
d.
Poligon
Jumlah arc pada domain model dapat dilihat pada bagian informasi redistribute
vertices dengan cara memilih select an arc dari menu toolbars, lalu pilih arc yang
akan dilihat jumlahnya, klik kanan pilih redistribute vertices.
Besarnya jumlah vertices yang terdapat akan mempengaruhi kerapatan mesh yang
akan terbentuk, hal ini tentu akan mempengaruhi lamanya kinerja komputasi dalama
melakukan simulasi model.
Model Hidrodinamika MIKE 21
Hendry (2009) Trika (2010) Nugraha (2010)
Tahapan mendesain domain model berikutnya adalah memotong arc agar yang
muncul hanya pada wilayah yang akan dimodelkan. Cara yang dilakukan adalah pilih
salah satu vertex lalu klik kanan pada mouse dan pilih vertices -> nodes. Jika ingin
melakukan pembatalan dalam memotong arc, dapat dilakukan hal yang sama dengan
memilih menu nodes -> vertices.
Garis pantai yang tidak diinginkan atau tidak termasuk dalam wilayah domain model
yang akan disimulasikan dapat dihilangkan dengan cara pilih select an arc dari menu
toolbars, pilih arc yang akan dihilangkan lalu edit -> delete.
Gambar 12. Hasil akhir pemotongan arc pada masing masing garis pantai
10.
Gambar 13. Hasil akhir pembuatan polygon domain model dengan membuat 2 arc baru
11.
Dengan cara yang sama lakukan distribusi vertices pada 2 arc yang baru terbentuk,
yang dapat diatur pada kotak dialog arc redistribution pada menu Redistribution
vertices.
Gambar 14. Hasil akhir pembuatan vertices pada arc di daerah domain model
12.
Selanjutnya melakukan pendefinisian pada setiap arc yang menjadi batas domain
model, dilakukan dengan cara pilih select arc pada menubars klik kanan mouse lalu
pilih properties. Isi arc properties pada arc atribute. Pendefinisian ini dilakukan
untuk memisahkan mana yang menjadi batas laut dan mana yang menjadi batas main
land.
Gambar 17. Hasil meshing yang telah dibuat pada domain model
15.
Tahapan selanjutnya adalah memasukan nilai data batimetri dalam masing masing
mesh. Mesh -> Interpolate.
Model Hidrodinamika MIKE 21
Hendry (2009) Trika (2010) Nugraha (2010)
Gambar 20. Hasil akhir data batimetri pada masing masing mesh
17.
Tahapan terakhir melakukan exporting mesh , dengan cara Mesh -> Export mesh.
Untuk melihat hasil yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara membuka file yang
telah disimpan, maka tampilan akan menjadi sebagai berikut.
diwajibkan
melakukan
simulasi
model
arus
dengan
modul