Anda di halaman 1dari 63

TUGAS ILMU PENYAKIT DAN LAB.

KESEHATAN
CHAPTER XIV
SISTEM GENITOURINARI
DOSEN :
NURYATI, A.Md, S. Far

DISUSUN OLEH :
1. Dilla Nurilla

(07/255642/DPA/2654)

2. Galuh Ira Haryati

(07/255719/DPA/2670)

3. Fitria Wahyuningtyas

(07/255967/DPA/2662)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III REKAM MEDIS


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009

SISTEM URINARI
Saluran Urinaria merupakan suatu sistem tentang bagaimana proses ekskresi
cairan dari dalam tubuh yaitu pembentukan urine.
Proses pembentukan urine melalui tiga tahap:
1. Filtrasi : terjadi di glomerulus dan menghasilkan urin primer (filtrat glomerulus)
2. Reabsorpsi : terjadi ditubulus renalis dan menghasilkan urin sekunder (filrat
tubulus)
3. Augmentasi: terjadi di tubulus distal dan menghasilkan urin.
Organ dari sistem urinari terdiri dari:
1. Ginjal (Renal, Kidney, Nephro)
2. Urether
3. Kandung kemih (Vesica urinaria, baladder)
4. Urethra
1. Ginjal (Renal)

Letak Ginjal (Syntopi)


Ginjal terletak di dalam rongga perut bagian belakang (pars posterior cavum

abdomalis). Ginjal merupakan organ retroperitonium karena terletak dibelakang


lapisan yang membungkus dinding perut sebelah dalam (peritonemum). Ginjal
terfiksasi di tempatnya karena disokong oleh jaringan lemak disekitarnya (tektus
adiposus perirenalis) dan jaringan ikat longgar (ereolaris).
Ginjal manusia ditemukan setinggi tulang Vertebra Thorakalis (VT) 12
Vertebra Lumbalis (VL) 3. Ginjal kanan letaknya lebih rendah dibandingkan yang
kiri, hal ini karena pengaruh letak organ hati (hepar) yang ada di rongga perut
sebelah kanan.
Ginjal memiliki panjang sekitar 11,5 cm, lebar 5-7 cm dan tebal 2,5 cm.
Ginjal kiri umumnya lebih panjang dan lebih ramping daripada yang kanan. Bobot
ginjal pria dewasa bervariasi antara 125-170 gram dan pada wanita 115-155 gram.
Proporsi berat kedua ginjal dengan berat badan total adalah 1: 240.
Ginjal mempunyai bentuk yang khas, memiliki dua permukaan (facies), dua
tepi (margo), dan dua ujung (ekstremitas).

(gambar ginjal dalam tubuh manusia)

Struktur makroskopis Ginjal


Ginjal sendiri dibungkus oleh tunica fibrosa, sehingga membentuk struktur

yang licin dan kuat. Bila lapisan ini dilepas, maka permukaan ginjal terlihat halus,
datar dan berwarna merah tua. Ginjal memiliki tekstur yang padat, namun rapuh
serta mudah sekali terjadi laserasi jika terkena trauma mekanik langsung.
Pada potongan vertikal ginjal, maka terlihat dua bagian berbeda:
Korteks (substantia kartikalis), merupakan daerah diluar berwarna coklat
kemerahan, lunak dan berglanular. Merupakan daerah dibawah tunika fibrosa, jika
diamati dengan lensa pembesar akan tampak garis-garis radier, warna terang dan
terdapat struktur gelap yang menerobos garis radier.
Medulla (substantia medullaris), merupakan daerah dibawah korteks,
berwarna merah lebih terang dengan saluran (papila renalis) yang mengarah pada
hilus renalis. Terdapat bangunan berbentuk kerucut (conus), yang disebut pyramid
dengan puncak mengarah ke saluran yang lebih besar di medial, calices renalis.

Struktur mikroskopis Ginjal


Tubulus renalis, merupakan penyusun utama ginjal. Bermula dari korteks,

membentuk sirkuit saluran yang kemudian berjalan ke media menembus medulla

dan berakhir di apex pyramid renalis. Bila cairan akan dikosongkan, maka mengalir
melalui calicea renalis dan masuk ke pelvis renalis.
Glomerulus, merupakan anyaman kapiler darah. Merupakan permulaan dari
tubulus renalis dimana darah akan masuk lewat vasa aferen dan keluar lewat vasa
eferen. Darah yang masuk akan difiltrasi oleh selapis sel epitel pipih membrana
basalis.
Tubulus convolutus, merupakan bagian dari tubulus renalis yang berjalan
rumit (convoluted). Berjalan di daerah korteks sebagai tubulus convolutus
proksimalis, kemudian menembus medulla sebagai Ansa Henle. Saluran Ansa Henle
berjalan zig-zag dan berakhir sebagai tubulus convolutus distalis.
Tubulus colectivus, merupakan lanjutan dan tubulus convolutes distalis di
daerah apeks pyramid medulla. Beberapa tubulus colectivus kemudian menyatu dan
bermuara ke dalam papilla, kemudian masuk ke callyces renalis.
2. Ureter

Struktur makrokopis urether


Berupa jaringan otot polos yang tebal dan membentuk pipa (tubular) dengan

panjang 25-30 cm, yang berfungsi untuk mengalirkan produk urine dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria). Urether ada 2, kanan (urether dextra) dan kiri
(urether sinistra). Permulaan urether adalah pelvis renalis ginjal, yang merupakan
hubungan beberapa calyces renalis. Urether bermuara di fundus vesika urinaria.

Struktur mikroskopis urether

Urether terdiri dari 3 lapisan :


1. tunika fibrosa (tunika adventitia)
lapisan ini tersusun oleh jaringan ikat fibrosa yang merupakan lanjutan dari
tunika fibrosa ginjal. Lapisan ini membungkaus permukaan urether, namun di
vesika urinaria lapisan ini mulai menghilang.
2. tunika muskularis
jalinan otot polos yang membentuk tunika ini, terbagi menjadi 3:
a. stratum longitudinal eksternus
merupakan jalinan otot luar, berbentuk anyaman lurus dari atas ke bawah.

b. stratum circularis medius


merupakan jalinan otot ditengah, berbentuk anyaman melingkar-lingkar.
c. stratum longitudinalis internus
merupakan jalinan otot dalam, berbentuk anyaman lurus dari atas ke bawah.
Susunan ini memungkinkan terjadinya gerak peristaltik untuk memompa urine
masuk dalam kandung kemih.
3. tunika mukosa
lapisan halus, dengan lipatan-lipatan (plica longitudinalis) yang dalam keadaan
distensi akan tampak menghilang. Tunika mukosa urether kebawah berlanjut
sebagai tunika mukosa vesika urinaria.
3. Kandung Kemih

Struktur makroskopis vesika urinaria


Merupakan suatu kantong muskulomembranosa yang berfungsi sebagai

reservoir (penampung) dan mempunyai bentuk, letak dan ukuran sesuai dengan
jumlah urine yang dikandungnya. Jika kosong, vesika berbentuk pipih tetrahedron
dengan ujung bawah, yang disebut apex vesika menghadap kedepan (ventral)
sehingga menempel pada sysphisis pubis (tulang kemaluan). Ujung atas, disebut
fundus vesika berbentuk triangular dan melekat pada rectum. Diantaranya terdapat
ruangan yang disebut excavatio rectovesicale.
Dalam keadaan penuh (distended) vesika berbentuk oval dengan diameter
sekitar 12 cm. Distensi biasanya kearah depan (ventral) dan atas (cranial). Pada bayi
letak vesika lebih tinggi disbanding orang dewasa, dimana 2/3 vesika masuk ke
rongga perut. Pada wanita, dinding vesika posterior bersinggungan dengan dinding
uterus dan vagina.

Struktur mirokopis
Vesika urinaria terdiri dari 4 lapisan :
1. tunika fibrosa
merupakan lanjutan dari tunika fibrosa urether
2. tunika muskularis
tersusun oleh 3 lapis otot nonstriata :

a. stratum muskularis eksterna, berupa otot longitudinalis yang berjalan


memanjang dari ujung bawah (epeks) vesika, berjalan di dinding
posterior vesika hingga ke fundus vesika kemidian turun di dinding
arterior vesika hingga sampai bawah kembali.
b. Stratum muskularis media, berupa otot circuler yang berjalan dari
tengah badan (corpus) vesika melingkar dari belakang ke depan dan
kembali ke belakang.
c. Stratum muskularis interna, berupa longitudinalis yang berjalan
memanjang dari tengah dinding vesika posterior ke bawah hingga
apeks, kemudian kembali ke atas hingga tengah dinding vesika
arterior.
d. Bagian apeks vesika terdapat serabut otot yang berjalan melingkar,
yang disebut otot trigonum vesika.
3. stratum sub mukosa
berupa jaringan ikat areolar, yang menghubungkan tunika muskularis dengan
tunika mukosa.
4. tunika mukosa
mukosanya licin, tipis dan membentuk lipatan-lipatan memanjang yang jika
vesika terisi penuh menjadi rata.
4. Uretra
Berupa pita berongga, yang berawal dari ujung bawah vesika urinaria sebagai
orificium urethra internum (OUI) hingga keluar sebagai orificium urethra
eksternum (OUE). Pada laki-laki, OUE berada diujung penis sedang wanita berada
di vulva, sebelah depan dari vagina di linea mediana.
Pada laki-laki panjang urethra mencapai 17,5-20 cm, yang berdasarkan
letaknya dibagi menjadi 3 :
1. urethra pars prostatica
merupakan bagian yang keluar dari vesika, dikelilingi oleh kelenjat prostat.
2. urethra pars membranacea

merupakan terusan dari pars prostatica, keluar dari prostat hingga menembus
menbran diafragma urogenitalis.
3. urethra pars cavernosa
merupakan lanjutan dari pars membranacea, merupakan bagian terpanjang. Berjalan
di sepanjang batang penis dan dikelilingi oleh pars spongiosa penis. Di gland penis,
diameter urethra melebar yang disebut fossa naviculare dan kemudian di ujung
penis membentuk lubang OUE.
Pada wanita panjang urethra 3-4 cm, berawal dari ujung bawah vesika,
berjalan ke bawah menembus diafragma urogenitalis, membentuk otot spincter
urethra dan berakhir sebagai OUE di depan (ventral) dari vagina.
PROSES BERKEMIH (MIKSI)
Miksi merupakan proses mengeluarkan urine. Reseptor miksi berupa reseptor
regang, berada di mukosa dan otot detrusor vesika urinaria. Reseptor ini teregang
jika volume urine dalam vesika mencapai 250-300 cc.
Jika reseptor teregang maka impuls akan dihantarkan ke pusat refleks. Setelah
diolah centrum mengeluarkan impuls ke otot detrusor yang akan berkontraksi.
Impuls juga akan merelaksasikan m.spincter vesika sehingga urine dapat keluar.
Regulasi miksi diatur oleh serabut aferen dari pleksus vesikalis, pusat miksi
terdapat di nukleus intermediet, centrum vesicospinale

Diseases of the genitourinary system (N00-N99)


Gangguan genitourinary yang tidak diperkenankan diberi kode Capter XIV pada
kolompok:
1. Kondisi tertentu yang timbul pada periode perinatal (P00-P96)
2. Penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-B99)
3. Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas (O00-O99)
4. Malformasi kongenital, deformasi dan abnormalitas kromosom (Q00-Q99)
5. Cedera, keracunan, dan konsekuensi tertentu akibat sebab dari luar (S00-T98)
6. Neoplasms (C00-D48)
7. Gejala sisa, tanda-tanda, temuan klinis, dan penemuan secara laboratorium (R00-R99)

Chapter XIV berisi:


N00-N08

Penykit glomeruler

N10-N16

Penyakit tubulo-interstisil

N17-N19

Gagal ginjal

N20-N23

Batu system kemih

N25-N29

Gangguan ginjal dan urether

N40-51

Penyakit organ kelamin pria

N60-64

Gangguan payudara

N70-N77

Penyakit radang organ pelvic wanita

N80-N98

Gangguan non-radang saluran kelamin wanita

N99

Gangguan lain-lain sistem genitourinari.

Diseases of the genitourinary system (N00-N99)


Glomerular diseases (N00-N08)
Penggunaan karakter ke empat untuk kategori N00-N07. Karakter tersebut adalah sebagai
berikut:
.0

Minor glomerular abnormality


Minimal change lesion
(Perubahan kecil pada setiap diskontinuitas jaringan patologis atau
traumatic atau hilangnya fungsi suatu bagian).

.1

Focal and segmental glomerular lesions


Focal and segmental :
Hyalinosis (degenerasi hialin, seperti kaca dan transparan atau hamper

demikian).
Sclerosis (indurasi atau pengerasan, khususnya dari peradangan dan
pada penyakit substansi interstisial; terutama digunakan untuk
pengerasan sistem saraf atau untuk pengerasan pembuluh darah).
Focal glomerulonephritis
.2

Diffuse membranous glomerulonephritis


(Glomeruloneiritis berat disertai perubahan poliferatif pada lebih dari
setengah glomerulus, seringkali disertai pembentukan dan nekrosis epitel
berbentuk bulan sabit; seringkali terlihat pada lupus eritematosus sistemik
yang sudah lanjut).

.3

Diffuse mesangial proliferative glomerulonephritis


(Diffuse glomerulonephritis proliferatif pada membrane tipis yang
menopang ansa kapiler dalam glomerulus ginjal).

.4

Diffuse endocapillary proliferative glomerulonephritis

.5

Diffuse mesangiocapillary glomerulonephritis


Membranopoliferative glomerulonephritis, types 1 and 3, or NOS

.6

Dense deposit disease


Membranopoliferative glomerulonephritis, type 2

.7

Diffuse crescentic glomerulonephritis

Extracapillary glomerulonephritis
.8

Other
Proliferative glomerulonephritis NOS

.9
N00

Unspecified

Acute nephritic syndrome


[Lihat karakter ke empat]
Includes: acut:
glomerular disease (penyakit yang berhubungan dengan atau sifat

glomerulus, terutama glomerulus ginjal).


glomerular: berhubungan dengan atau sifat glomerulus, terutama
glomerulus ginjal
disease: penyakit
glomerulonephritis (nefritis dengan peradangan lengkung kapiler
dalam glomerulus ginjal).
nephritis (radang ginjal; penyakit destruktif atau poliferatif fokal
ataupun difus yang melibatkan giomerulus, tubulus, atau jaringan
interstisial ginjal).
nephr(o): ginjal
itis: radang
renal disease NOS (penyakit ginjal yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain)
Excludes: acute tubulo-interstitial nephritis (N10)
(radang pada ginjal yang berkaitan dengan tubulus ginjal dan tubulus
interstisial, akut).
nephritic syndrome NOS (N05.-)
(sekumpulan gejala atau tanda-tanda yang terjadi bersama-sama yang
berhubungan dengan ginjal, tidak diklasifikasikan di tempat lain).

N01

Rapidly progressive nephritic syndrome


[Lihat karakter ke empat]

Includes: rapidly progressive (perkembangan yang cepat):


glomerular disease (penyakit pada glomerular)
glomerulonephritis (radang ginjal serta glomerulo)
nephritis (radang ginjal)

Excludes: nephritic syndrome NOS (N05.-)


N02

Recurrent and persistent haematuria


[Lihat karakter ke empat]
Includes: haematuria (adanya eritrosit pada urine) :
benign (familial)(of childhood)

(tidak maligna; dapat sembuh)


with morphological lesion specified in .0-.8 before N00
(dengan keterangan morfologi yang dispesifikasikan pada .0-.8)
Excludes: haematuria NOS (R31)
N03

Chronic nephritic syndrome


[Lihat karakter ke empat]
Includes: chronic:
glomerular disease (penyakit yang berhubungan dengan atau sifat

glomerulus, terutama glomerulus ginjal).


glomerulonephritis (nefritis dengan peradangan lengkung kapiler
dalam glomerulus ginjal).
nephritis (radang ginjal; penyakit destruktif atau poliferatif fokal
ataupun difus yang melibatkan giomerulus, tubulus, atau jaringan
interstisial ginjal).
renal disease NOS
Excludes: chronic tubulo-interstitial nephritis (N11.-)
diffuse sclerosing glomerulonephritis (N18.-)
nephritic syndrome NOS (N05.-)

N04

Nephrotic syndrome

[Lihat karakter ke empat]


Includes: congenital nephrotic syndrome (sekumpulan gejala atau tanda-tanda
yang

terjadi

bersama-sama

yang

berhubungan

dengan

ginjal,

bawaan/congenital).
lipoid nephrosis (penyakit ginjal yang ditandai oleh lesi degeneratif
tubulus ginjal yang murni pada lipoid).
N05

Unspecified nephritic syndrome


[Lihat karakter ke empat]
Includes: glomerular disease
glomerulonephritis

NOS

nephritis
nephropathy NOS and renal disease NOS with morphological lesion
specified in .0-.8 before N00
Excludes: nephropathy NOS with no stated morphological lesion (N28.9)
(sakit pada ginjal yang tidak dispesifikasikan di tempat lain dengan
tidak disertai sebab-sebab morfologi)
renal disease NOS with no stated morphological lesion (N28.9)
tubulo-interstitial nephritis NOS (N12)
N06

Isolated proteinuria with specified morphological lesion


[Lihat karakter ke empat]
Includes: proteinuria (adanya protein serum yang berlebihan dalam urin)
(isolated)(orthostatic)(persistent) with morphological lesion specified
in .0-.8 before N00
Excludes: proteinuria:
NOS (tidak dispesifikasikan di tempat lain) (R80)
Bence Jones (R80)
gestational (O12.1)
isolated NOS (R80)

orthostatic NOS (berhubungan dengan atau disebabkan oleh berdiri


tegak) (N39.2)
persistent NOS (menetap NOS) (N39.1)
N07

Hereditary nephropathy, not elsewhere classified


[Lihat karakter ke empat]
Excludes: Alport's syndrome (Q87.8)
hereditary amyloid nephropathy (E85.0)
nail patella syndrome (Q87.2)
non-neuropathic heredofamilial amyloidosis (E85.0)

N08* Glomerular disorders in diseases classified elsewhere


Includes: nephropathy in diseases classified elsewhere
Excludes: renal tubulo-interstitial disorders in diseases classified elsewhere (
N16.-* )
N08.0* Glomerular disorders in infectious and parasitic diseases classified elsewhere
Glomerular disorders in:
Plasmodium malariae malaria (B52.0+)
mumps (B26.8+)
schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-+)
septicaemia (A40-A41+)
strongyloidiasis (B78.-+)
syphilis (A52.7+)
N08.1* Glomerular disorders in neoplastic diseases
Glomerular disorders in:
multiple myeloma (C90.0+)
Waldenstrm's macroglobulinaemia (C88.0+)
N08.2* Glomerular disorders in blood diseases and disorders involving the immune
mechanism
Glomerular disorders in:
cryoglobulinaemia (D89.1+)

disseminated intravascular coagulation [defibrination syndrome] (D65+)


haemolytic-uraemic syndrome (D59.3+)
Henoch(-Schnlein) purpura (D69.0+)
sickle-cell disorders (D57.-+)
N08.3* Glomerular disorders in diabetes mellitus (E10-E14+ with common fourth
character .2)
N08.4* Glomerular disorders in other endocrine, nutritional and metabolic diseases
Glomerular disorders in:
amyloidosis (E85.-+)
Fabry(-Anderson) disease (E75.2+)
lecithin cholesterol acyltransferase deficiency (E78.6+)
N08.5* Glomerular disorders in systemic connective tissue disorders
Glomerular disorders in:
Goodpasture's syndrome (M31.0+)
microscopic polyangiitis (M31.7+)
systemic lupus erythematosus (M32.1+)
thrombotic thrombocytopenic purpura (M31.1+)
Wegener's granulomatosis (M31.3+)
N08.8* Glomerular disorders in other diseases classified elsewhere
Glomerular disorders in subacute bacterial endocarditis (I33.0+)

Renal tubulo-interstitial diseases (N10-N16)


Includes: pyelonephritis
Excludes: pyeloureteritis cystica (N28.8)
N10

Acute tubulo-interstitial nephritis


Acute:
infectious interstitial nephritis
pyelitis (radang pelvis renalis)
pyelonephritis (radang ginjal dan pelvis renalis)
Use additional code (B95-B97), if desired, to identify infectious agent.

N11

Chronic tubulo-interstitial nephritis


Includes: chronic:
infectious interstitial nephritis
pyelitis
pyelonephritis
Use additional code (B95-B97), if desired, to identify infectious agent.

N11.0 Nonobstructive reflux-associated chronic pyelonephritis


Pyelonephritis (chronic) associated with (vesicoureteral) reflux
Excludes: vesicoureteral reflux NOS (N13.7)
N11.1 Chronic obstructive pyelonephritis
Pyelonephritis (chronic) associated with:
anomaly

pelviureteric junction

kinking

pyeloureteric junction

obstruction

of

ureter

stricture
Excludes: calculous pyelonephritis (N20.9)
obstructive uropathy (N13.-)
N11.8 Other chronic tubulo-interstitial nephritis
Nonobstructive chronic pyelonephritis NOS
N11.9 Chronic tubulo-interstitial nephritis, unspecified
Chronic: interstitial nephritis NOS
pyelitis NOS
pyelonephritis NOS
N12

Tubulo-interstitial nephritis, not specified as acute or chronic


Interstitial nephritis NOS
Pyelitis NOS
Pyelonephritis NOS
Excludes: calculous pyelonephritis (N20.9)

N13

Obstructive and reflux uropathy


Excludes: calculus of kidney and ureter without hydronephrosis (N20.-)
congenital obstructive defects of renal pelvis and ureter (Q62.0-Q62.3)
obstructive pyelonephritis (N11.1)

N13.0 Hydronephrosis with ureteropelvic junction obstruction


(distensi pelvis dan kalises ginjal oleh urin, akibat obstruksi ureter, disertai atrofi
parenkim ginjal dengan tersumbatnya persimpangan pada ureteropelvic).
Excludes: with infection (N13.6)
N13.1 Hydronephrosis with ureteral stricture, not elsewhere classified
Excludes: with infection (N13.6)
N13.2 Hydronephrosis with renal and ureteral calculous obstruction
Excludes: with infection (N13.6)
N13.3 Other and unspecified hydronephrosis
Excludes: with infection (N13.6)
N13.4 Hydroureter (distensi abnormal ureter oleh urin atau cairan seperti air, akibat
obstruksi)
Excludes: with infection (N13.6)
N13.5 Kinking and stricture of ureter without hydronephrosis
Excludes: with infection (N13.6)
N13.6 Pyonephrosis
Conditions in N13.0-N13.5 with infection
Obstructive uropathy with infection
Use additional code (B95-B97), if desired, to identify infectious agent.
N13.7 Vesicoureteral-reflux-associated uropathy
Vesicoureteral reflux:
NOS
with scarring
Excludes: reflux-associated pyelonephritis (N11.0)
N13.8 Other obstructive and reflux uropathy
N13.9 Obstructive and reflux uropathy, unspecified
Urinary tract obstruction NOS

N14

Drug- and heavy-metal-induced tubulo-interstitial and tubular conditions


Use additional external cause code (Chapter XX), if desired, to identify toxic
agent.

N14.0 Analgesic nephropathy


analgesic: bahan yang mengurangi nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran
nephr(o): ginjal
pathy: keadaan sakit
N14.1 Nephropathy induced by other drugs, medicaments and biological substances
N14.2 Nephropathy induced by unspecified drug, medicament or biological substance
N14.3 Nephropathy induced by heavy metals
N14.4 Toxic nephropathy, not elsewhere classified
toxic(o): racun, beracun
N15

Other renal tubulo-interstitial diseases

N15.0 Balkan nephropathy


Balkan endemic nephropathy
N15.1 Renal and perinephric abscess
N15.8 Other specified renal tubulo-interstitial diseases
N15.9 Renal tubulo-interstitial disease, unspecified
Infection of kidney NOS
Excludes:urinary tract infection NOS (N39.0)
N16* Renal tubulo-interstitial disorders in diseases classified elsewhere
N16.0*Renal tubulo-interstitial disorders in infectious and parasitic diseases classified
elsewhere
Renal tubulo-interstitial disorders (due to)(in):
brucellosis (A23.-+)
diphtheria (A36.8+)
salmonella infection (A02.2+)
septicaemia (A40-A41+)

toxoplasmosis (B58.8+)
N16.1*Renal tubulo-interstitial disorders in neoplastic diseases
Renal tubulo-interstitial disorders in:
leukaemia (C91-C95+)
lymphoma (C81-C85+, C96.-+)
multiple myeloma (C90.0+)
N16.2*Renal tubulo-interstitial disorders in blood diseases and disorders involving the
immune mechanism
Renal tubulo-interstitial disorders in:
mixed cryoglobulinaemia (D89.1+)
sarcoidosis (D86.-+)
N16.3*Renal tubulo-interstitial disorders in metabolic diseases
Renal tubulo-interstitial disorders in:
cystinosis (E72.0+)
glycogen storage disease (E74.0+)
Wilson's disease (E83.0+)
N16.4*Renal tubulo-interstitial disorders in systemic connective tissue disorders
Renal tubulo-interstitial disorders in (ketidakteraturan atau abnormalitas fungsi
yang berhubungan dengan tubulus ginjal pada):
sicca syndrome [Sjgren] (M35.0+)
systemic lupus erythematosus (M32.1+)
N16.5*Renal tubulo-interstitial disorders in transplant rejection (T86.-+)
N16.8*Renal tubulo-interstitial disorders in other diseases classified elsewhere

Renal failure (N17-N19)


Use additional external cause code (Chapter XX), if desired, to identify external agent.
Excludes: congenital renal failure (P96.0)
drug- and heavy-metal-induced tubulo-interstitial and tubular conditions
(N14.-)
extrarenal uraemia (R39.2)
haemolytic-uraemic syndrome (D59.3)

hepatorenal syndrome (K76.7)


postpartum (O90.4)
prerenal uraemia (R39.2)
renal failure:
complicating abortion or ectopic or molar pregnancy (O00-O07, O08.4)
following labour and delivery (O90.4)
postprocedural (N99.0)
N17

Acute renal failure


Includes: acute renal impairment

N17.0 Acute renal failure with tubular necrosis


Tubular necrosis:
NOS
acute
renal
N17.1 Acute renal failure with acute cortical necrosis
Cortical necrosis:
NOS
acute
renal
N17.2 Acute renal failure with medullary necrosis
Medullary [papillary] necrosis:
NOS
acute
renal
N17.8 Other acute renal failure
N17.9 Acute renal failure, unspecified
N18

Chronic renal failure


Includes: chronic uraemia (keseluruhan kumpulan tanda dan gejala gagal ginjal
kronis)

diffuse sclerosing glomerulonephritis


Excludes: chronic renal failure with hypertension (I12.0)
N18.0 End-stage renal disease
N18.8 Other chronic renal failure
Uraemic:
neuropathy+ (G63.8*)
pericarditis+ (I32.8*)
N18.9 Chronic renal failure, unspecified
N19

Unspecified renal failure


Uraemia NOS
Excludes: renal failure with hypertension (I12.0)
uraemia of newborn (P96.0)

Urolithiasis (N20-N23)
N20

Calculus of kidney and ureter


Excludes: with hydronephrosis (N13.2)

N20.0 Calculus of kidney


Nephrolithiasis NOS
Renal calculus or stone
Staghorn calculus
Stone in kidney
N20.1 Calculus of ureter
Ureteric stone
N20.2 Calculus of kidney with calculus of ureter
N20.9 Urinary calculus, unspecified
Calculous pyelonephritis
N21

Calculus of lower urinary tract


Includes: with cystitis and urethritis

N21.0 Calculus in bladder (terdapatnya batu pada kandung kemih)

Calculus in diverticulum of bladder


Urinary bladder stone
Excludes: staghorn calculus (N20.0)
N21.1 Calculus in urethra (terdapatnya batu pada uretra)
N21.8 Other lower urinary tract calculus
N21.9 Calculus of lower urinary tract, unspecified
N22* Calculus of urinary tract in diseases classified elsewhere
N22.0*Urinary calculus in schistosomiasis [bilharziasis] ( B65.-+ )
(butiran keras yang mengapu, terbentuk secara patologis dalam suatu saluran,
rongga, atau permukaan suatu jaringan pada schistosomiasis atau infeksi
schistosoma).
calculus (bentuk jamak calculi): batu
N22.8*Calculus of urinary tract in other diseases classified elsewhere
N23

Unspecified renal colic

Other disorders of kidney and ureter (N25-N29)


Excludes: with urolithiasis (N20-N23)
N25

Disorders resulting from impaired renal tubular function


Excludes: metabolic disorders classifiable to E70-E90

N25.0 Renal osteodystrophy (keadaan yang diakibatkan penyakit ginjal kronis, ditandai
dengan fungsi ginjal yang terganggu, kadar fosfor serum yang meninggi, dan
kadar kalsium serum yang rendah atau normal, serta dengan perangsangan fungsi
pamtiroid, menyebabkan variasi campuran penyakit tulang).
Azotaemic osteodystrophy
Phosphate-losing tubular disorders
Renal:
rickets (keadaan akibat defisiensi vitamin D).
short stature (stature: tinggi atau panjangnya seseorang waktu berdiri).
N25.1 Nephrogenic diabetes insipidus

N25.8 Other disorders resulting from impaired renal tubular function


Lightwood-Albright syndrome
Renal tubular acidosis NOS (acidosis: keadaan patologik akibat akumulasi asam
pada, atau kehilangan basa dari tubuh).
Secondary hyperparathyroidism of renal origin
N25.9 Disorder resulting from impaired renal tubular function, unspecified
N26

Unspecified contracted kidney


Atrophy of kidney (terminal)
atrophy: pengurusan, pengecilan ukuran suatu sel, jaringan, organ atau bagian
tubuh
Renal sclerosis NOS
Excludes: contracted kidney with hypertension (I12.-)
diffuse sclerosing glomerulonephritis (N18.-)
hypertensive nephrosclerosis (arteriolar)(arteriosclerotic) (I12.-)
small kidney of unknown cause (N27.-)

N27

Small kidney of unknown cause

N27.0 Small kidney, unilateral


N27.1 Small kidney, bilateral
N27.9 Small kidney, unspecified
N28

Other disorders of kidney and ureter, not elsewhere classified


Excludes: hydroureter (N13.4)
renal disease:
acute NOS (N00.9)
chronic NOS (N03.9)
ureteric kinking and stricture:
with hydronephrosis (N13.1)
without hydronephrosis (N13.5)

N28.0 Ischaemia and infarction of kidney


ischemia: defisiensi darah pada suatu bagian biasanya akibat konstruksi
fungsional atau obstruksi actual pembuluh darah.
infarction: infark yang terjadi selama periode ketika sirkulasi ke daerah jantung
terhambat dan terjadi nekrosis.
Renal artery:
embolism (penyumbatan mendadak pada pembuluh arteri yang disebabkan oleh
bekuan atau benda asing yang terbawa ke tempat tersangkutnya oleh aliran darah)
obstruction (terhambat, tersumbat)
occlusion (gerak menutup atau keadaan tertutup)
thrombosis (pembentukan atau adanya trobus)
Renal infarct
Excludes: Goldblatt's kidney (I70.1)
renal artery (extrarenal part):
atherosclerosis (I70.1)
congenital stenosis (Q27.1)
N28.1 Cyst of kidney, acquired
Cyst (multiple)(solitary) of kidney, acquired
Excludes: cystic kidney disease (congenital) ( Q61.- )
N28.8 Other specified disorders of kidney and ureter
Hypertrophy of kidney (pembesaran atau pertumbuhan berlebihan pada ginjal
akibat peningkatan ukuran sel-sel pembentuknya).
hyper: melebihi
Megaloureter (dilatasi ureter kongenital tanpa sebab yang jelas)
mega-: besar
Nephroptosis (pergeseran ginjal ke arah bawah)
nephr(o): ginjal
-ptosis: prolaps, jatuh

cystica (mengenai

Pyelitis (radang pelvis renalis)

kandung kemih)

Pyeloureteritis (radang pada ureter dan pelvis renalis)


Ureteritis (radang ureter)

Ureterocele (pelebaran intravesikal pada bagian akhir bawah ureter)


ureter: saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih
-cele: tumor, hernia rongga tubuh
N28.9 Disorder of kidney and ureter, unspecified
Nephropathy NOS (penyakit ginjal yang tidak diklasifikasikan di tempat lain)
nephr(o): ginjal
pathy: gangguan atau penyakit
Renal disease NOS
renal: ginjal
Excludes: nephropathy NOS and renal disease NOS with morphological lesion
specified in .0-.8 before N00 (N05.-)
N29* Other disorders of kidney and ureter in diseases classified elsewhere
N29.0*Late syphilis of kidney (A52.7+)
N29.1*Other disorders of kidney and ureter in infectious and parasitic diseases classified
elsewhere
Disorders of kidney and ureter in:
schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-+)
tuberculosis (A18.1+)
N29.8*Other disorders of kidney and ureter in other diseases classified elsewhere

Other diseases of urinary system (N30-N39)


Excludes: urinary infection (complicating):
abortion or ectopic or molar pregnancy (O00-O07, O08.8)
pregnancy, childbirth and the puerperium (O23.- , O75.3 , O86.2)
with urolithiasis (N20-N23)
N30

Cystitis
Use additional code, if desired, to identify infectious agent (B95-B97) or
responsible external agent (Chapter XX).
Excludes: prostatocystitis (N41.3)

N30.0 Acute cystitis (radang kandung kemih akut)

Excludes: irradiation cystitis (N30.4)


trigonitis (N30.3)
N30.1 Interstitial cystitis (chronic)
(radang kandung kemih berhubungan dengan atau terletak di antara bagian
jaringan, menahun atau kronik).
N30.2 Other chronic cystitis
N30.3 Trigonitis (radang atau hiperemia lokal trigonum vesikae)
trigone: daerah segitiga
itis: radang
Urethrotrigonitis (radang uretra dan trigonum kandung kemih)
N30.4 Irradiation cystitis
N30.8 Other cystitis
Abscess of bladder
(adanya tumpukan nanah dalam kandung kemih yang membusuk atau meradang)
abscess: tumpukan nanah
N30.9 Cystitis, unspecified
(radang kandung kemih)
cyst(o): kandung kemih
itis: radang
N31

Neuromuscular dysfunction of bladder, not elsewhere classified


Excludes: cord bladder NOS (G95.8)
due to spinal cord lesion (G95.8)
neurogenic bladder due to cauda equina syndrome (G83.4)
urinary incontinence:
NOS (R32)
specified (N39.3-N39.4)

N31.0 Uninhibited neuropathic bladder, not elsewhere classified


N31.1 Reflex neuropathic bladder, not elsewhere classified
N31.2 Flaccid neuropathic bladder, not elsewhere classified

(kandung kemih menjadi lemah,kendur dan lunak akibat gangguan fungsional


atau perubahan patologis pada sistem saraf tepi, kadang-kadang terbatas pada lesi
non inflamasi sebagai lawan dari lesi neuritis).
neuro: saraf
pathic(pathy): gangguan
Neuropathic bladder:
atonic (motor)(sensory)
autonomous
nonreflex
N31.8 Other neuromuscular dysfunction of bladder
N31.9 Neuromuscular dysfunction of bladder, unspecified
Neurogenic bladder dysfunction NOS
(buruknya fungsi kandung kemih yang berasal dari sistem saraf atau dari lesi
dalam sistem saraf)
dys[Yunani]: buruk, sulit, tidak teratur
function: fungsi
N32

Other disorders of bladder


Excludes: calculus in bladder (N21.0)
cystocele (N81.1) (herniasi kandung kemih ke dalam dinding vagina).
hernia or prolapse of bladder, female (N81.1)

N32.0 Bladder-neck obstruction


Bladder-neck stenosis (acquired)
(penyempitan atau struktura duktus atau kanal pada leher kandung kemih yang
terjadi akibat pengaruh yang berasal dari luar atau tidak dibawa sejak lahir).
stenosis: penyempitan
acquired: perolehan, tidak dibawa sejak lahir
N32.1 Vesicointestinal fistula
Vesicorectal fistula
N32.2 Vesical fistula, not elsewhere classified
Excludes:fistula between bladder and female genital tract (N82.0-N82.1)

N32.3 Diverticulum of bladder


(diverticulum: diverticula kantong yang berbatas tegas yang terjadi secara normal
ataSSu terbentuk karena herniasi lapisan membrane mukosa melalui celah yang
terdapat dalam selubung otot organ yang berbentuk seperti lubang).
Diverticulitis of bladder
( peradangan divertikulum pada kandung kemih)
diverticul: divertikulum
itis: radang
bladder: kandung kemih
Excludes:calculus in diverticulum of bladder (N21.0)
N32.4 Rupture of bladder, nontraumatic
(sobeknya kandung kemih, nontraumatik)
N32.8 Other specified disorders of bladder
Bladder:
calcified
contracted
N32.9 Bladder disorder, unspecified
N33* Bladder disorders in diseases classified elsewhere
N33.0*Tuberculous cystitis (A18.1+)
(radang kandung kemih karena tuberkulus)
cyst(o): kandung kemih (bladder)
itis: radang
N33.8*Bladder disorders in other diseases classified elsewhere
Bladder disorder in schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-+)

N34

Urethitis and urethral syndrome


Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari uretritis, konjungtivitis dan arthritis,
tidak semua gejala timbul pada semua pasien, dan juga terdapat manifestasi
mukokutaneus. Sebagai contoh: keratoderma blennorrhagicum, circinate belanitis,
stomatitis. Biasanya mengenai pria muda dan bersifat swasirna dengan relaps.
Menggunakan tambahan kode (B95-B97), jika ingin untuk mengidentifikasi agen
yang menularkan.
Tidak termasuk:
a. Reiters disease (M02.3) kumpulan gejala yang terdiri dari uretroitis,
konjunctivitis, dan arthritis. Tidak semua gejala timbul pada semua pasien,
dan juga terdapat menifestasimukokutaneus. Sebagai contoh; keratoderma
blennorragicum, circinate balanitis, stomatitis. Biasanya mengenai pria muda
dan bersifat swasirna dengan prelaps.
b. Radang urethra pada penyakit dengan transisi mode predominan seksual
(A50-A64)
c. Urethrotrigonitis (N30.3) peradangan urethra dan trigonium vesicae(bagian
dari selaput lender bentuk segitigayang halus pada dasar kandung kemih), di
belakang dibatasi oleh plica interuretherica dan di ujung depan pada uvula
kandung kemih.

N34.0 Urethral abscess


Kumpulan nanah yang terkubur dalm urethral
Kumpulan nanah yan terdapat pada:
Glandula Cowper
Glandula Littre
Di sekitar Urethra
Glandula Urethra
Tidak termasuk: Urethra carungcle (N36.2) tonjolan kecil berdaging yang
terdapat pada urethra.
N34.1 Nonspecific urethritis

Radang pada urethra yang tidak spesifik.


Radang pada urethra karena:
Nongonococcal (tidak karena bakteri ngonococcal)
Nonvenereal (tidak ditularkan melalui kontak seks)
N34.2 Other Urethritis
Radang pada urethra selain yang dijelaskan di atas.
Meatitis, urethra (Radang saluran pada urethra)
Ulcer of urethra(Lubang bernanah pada urethra)
Radang pada urethra yang:
NOS (Tidak diklasifikasikan di tempat yang lain)
Postmenopause (terjadi setelah penghentian menstruasi pada wanita, biasanya
terjadi setelah umur 50 tahun).
N34.3 Urethral syndrome, unspecified
Urethra syndrome (biasanya terasa pedih dank ram suprapubis, sering kencing,
dan keluha-keluhan kandung kemih. Sebagai contoh: disuria, tenesmus saluran
kencing, dan nyeri pinggang bawah, tanpa adanya bukti infeksi saluran kencing)
yang tidak spesifik.
N35

Urethral stricture
Urethral stricture merupakan penyempitan duktus atau kanal yang abnormal pada
urethra.
Tidak termasuk: postprocedural urethral stricture (akhir dari proses prosedur
untuk kasus penyempitan duktus yang abnormal pada urethra).

N35.0 Post-traumatic urethral stricture


Akhir trauma penyempitan duktus yang abnormal pada urethra
Penyempitan duktua yang abnormal sebagai suatu gejala sisa:

Melahirkan

Cedera

N35.1 Postinfective urethral stricture, not elsewhere classified


Akhir penularan pada penyempitan duktus yang abnormal pada urethra.
N35.8 Other urethra stricture

Penyempitan duktus yang abnormal pada urethra yang lainnya.


N35.9 Urethral stricture, unspecified
Penyempitan duktus yang abnormal pada urethra yang tidak spesifik.
Pinhole meatus NOS (Saluran pinhole yang tidak diklasifikasikan di tempat yang
lain).

N36

Other disorder of urethra


Gangguan yang lainnya yan terjadi pada urethra selain yang sudah disebutkan
diatas.

N36.0 Urethral fistula


Saluran abnormal pada urethra, biasanya antara dua organ dalam atau berjalan
dari suatu organ ke permukaan saluran tubuh. Saluran demikian dapat dibuat
secara eksperimental untuk mendapatkan sekresitucuh untuk kajian fisiologik.
False urethra passage (pemasukan kateter yang salah pada urethra)
Abnormal pada:
Urethroperineal (berkenaan dengan uretra dan perineum)
Urethrorectal (berhubungan dengan uretra dan rectum)
Urinary NOS (berhubungan dengan urine yang tidak diklasifikasikan di
tempat yang lain)
Tidak termasuk:
Urerthrosscrotal (N50.8)berhubungan dengan urethra dan scrotum
Urethrovaginal (N82.1) berhubungan dengan urethra dan vagina
N36.1 Urethral diverticulum
Suatu kantong pada urethra yang berbatasan tegas dengan berbagai macam
ukuran, terjadi secara normal / berbentuk karena hernia selaput lendir melalui
defek yang terdapat dalam lapisan otot organ yang berbentuk tabung.
N36.2 Urethra caruncle
Tonjolan kecil berdaging yang terdapat pada urethra.
N36.3 Prolapsed uerthral mucosa
Mukosa urethra yang mengalami pergeseran

Prolapse of urethra (pergeseran urethra)


Urethrocele, male (prolaps urethra laki-laki melalui meatu urunarius, divertikulum
dinding utethra yang menonjol ke canalis scotalis)
Tidak termasuk: urethrocele pada wanita (N81.0)
N36.8 Other specified disorder of urethra
Gangguan spesifik yang lainnya yang terjadi pada urethra selain yang sudah
disebutkan diatas.
N36.9 Urethral disorder, unspecified
Gangguan pada urethra yang tidak diklasifikasikan.
N37* Urethral disorder in diseases classified elsewhere
Gangguan pada urethra pada penyakit-penyakit yang tidak diklasifikasikan di
tempat yang lain.
N37.0*Urethritis in diseases classified elsewhere
Radang urethra pada penyakit yang tidak diklesifikasikan di tempat yang lainnya.
Candidal urethritis (B37.4!) bakteri genus fungi impercecti yang menularkan
radang pada urethra.
N37.8*Other urethral disorders in diseases classified elsewhere
Gangguan

urethra

yang

lainnya

pada

penyakit-penyakit

yang

tidak

diklasifikasikan di tempat yang lain.


N39

Other disorders of urinary system


Gangguan yang lain dari system urunari
Tidak termasuk: Adanya darah dalam urine:

NOS (R31) tidak diklasifikasikan di tempat yang lain.

Recurrent and persistent (N02._) berulang dan terusmenerus.

Dengan spesifik hilangnya fungsi suatu jaringan morfologi


(N02._)

Proteinuria NOS (R80) protein serum yang berlebihan


pada urine yang tidak diklasifikasikan pada tempat yang
lainnya.

N39.0 Urinary tract infection, site not specified


Infeksi pada susunan urinari, sisi yang tidak spesifik.
Menggunakan kode kode (B95-B97), jika menginginkan untuk mengidentifiksa
agen yang menularkan.
N39.1 Persistent proteinuria, unspecified
Priteinuria yang terus-menerus yang tidak spesifik.
Tidak termasuk:

Komplikasi pada kehamilan, melahirkan, dan masa nifas (O11-O15)

Dengan spesifik hilangnya fungsi suatu jaringan morfologi (N02._)

N39.2 Orthrostatic proteinuria, unspecified


Bentuk proteinuria fungsional, biasanya terlihat pada usia 10 dan 20 tahun,
proteinuria ditemukan pada saat berdiri tegak dan hilang ketika berbaring.
Tidak termasuk: Dengan spesifik hilangnya fungsi suatu jaringan morfologi
(N02._)
N39.3 Stress Incontinence
Tidak mampu mengendalikan fungsi ekskretorik/berlebihan stres.
Menggunakan kode tambahan (N32.8), jika menginginkan untuk mengidentifikasi
aktivitas ginjal yang berlebihan atau bersifat merusak muscle yang mempunyai
aktivitas berlebihan.
N39.4 Other specified urinary incontinence
Tidak bisa mengendalikan atau:
Meluap
Tidak disengaja
Mendesak
Tidak termasuk:
Enuresis NOS (R32) inkontinensia urin pada usia yang seharusnya sudah
mampu mengontrol urin yang tidak diklasifikasikan di tempat yang lain.

Tidak bisa mengendalikan urine:


NOS (R32) Tidak diklasifikasikan di tempat yang lain.
Nonorganic origin (F98.0) Tidak organic yang asli.
N39.8 Other specified disorders of urinary system
Gangguan spesifik pada system urunari yang lain.
N39.9 Disorder of urinary system, unspecified
Gangguan system urinary yang tidak spesifik

Diseases of male genital organs (N40-51)


N40

Hyperplasia of prostate
Pembesaran prostate yang berkaitan dengan usia dihasilkan dari poliferasi
elemen kel maupun stroma.
Adenofibromatus hypertrophy (pertumbuhan tumor yang berlebihan yang
tersusun dari jaringan ikat yang mengandung struktus kelenjar.
Adenoma (tumor epitel jinak yang sel-selnya membentuk struktur kelenjar
yang dapat dikenal atau sel-selnya jelas berasal dari epitel kapiler.
Enlargement (pembesaran)
Fibroadenoma (adenoma yang mengandung jaringan fibrosa)
Hypertrophy (pembesaran yana berlebihan)
Myoma (tumor benigna yang terdiri atas unsure-unsur otot)
Media bar prostate (bagian tengan prostate)
Prostatic obstruction NOS (penyumbatan pada prostate yang tidak
diklasifikasikan di tempat yang lain).
Tidak termasuk:

Benign neoplasms (setiap pertumbuhan baru dan abnormal, secara khusus


pertambahan jaringan baru yang tidak terkontrol dan progresif)

Except adenoma, fibroma and myoma of prostate (D29.1) selain


adenoma, fibroma dan myoma di prostate

N41

Inflammatory diseases of prostate


Penyakit pada prostat yang awalnya ditandai dengan adanya radang.
Menggunakan kode tambahan (B95-B97) jika dibutuhkan untuk mengidentifikasi
agen yang menularkan.

N41.0 Acute prostatitus


Paradangan pada prostat yang singkat dan relatif berat.
N41.1 Chronic prostatitis
Radang pada prostat yang menetap pada periode yang panjang.
N41.2 Abscess of prostate
Kumpulan nanah pada rongga yang tertutup (prostat).
N41.3 Prostatocystitis
Peradangan columna vesica urinaria dan kavum vesica urinaria.
N41.8 Other Imflamantory diseases of prostate
Penyakit lain pada prostat yang awalnya ditandai dengan adanya radang.
N41.9 Imflamantory diseases of prostate, unspecified
Penyakit pada prostat yang awalnya ditandai dengan adanya radang yang tidak
spesifik.
Prostatitis NOS (radang pada prostate yang tidak diklasifikasikan di tempat yang
lain)
N42

Other disoeder of prostate


Gangguan yang lain pada prostat selain yang sudah disebutkan pada klasifikasi di
atas.

N42.0 Calculus of prostate


Gumpalan yang terbentuk dalam prostate, terutama pada kalsium karbonat dan
fosfat.
Prostatic stone (Adanya batu dalam prosta)
N42.1 Congestion and haemorrage of prostate
Akumulasi cairan yang berlebihan (darah) dan terjadinya pendrahan pada
prostate.

N42.2 Atrophy of prostate


Pengecilan ukuran prostat.
N42.8 Other specified disorder of prostate
Gangguan lain yang spesifik yang terjadi pada prostate .
N42.9 Disorder of prostate, unspecified
Gangguan pada prostat yang tidak spesifik yang belum disebutkan pada
klasifikasi di atas.
N43

Hydrocele and spermatocele


Hydrocele (kumpulan cairan yang terbatas tugas, khususnya kumpulan cairan
dalam tunika vaginalis testis sepanjang funikulus spermatikus).
Termasuk: Hydrocele of spermatic cord(funiculus spermaticus hydrocele), testis
atau tunika vaginalis
Tidak temasuk: Congenital hydrocele (P83.5) hidrokel di dalam kanalis tak
robliterasi antara rongga peritoneal dan tunika vaginalis

N43.0 Encysted hydrocele


Hydrocele yang terselubung dalam kantong
N43.1 Infected hydrocele
Penularan hydrocele.
Dengan menggunakan kode tambahan (B95-B97) jika dibutuhkan untuk
mengidentifikasi agen yang menularkan.
N43.2 Other hydrocele
Kumpulan cairan yang terbatas tugas, khususnya kumpulan cairan dalam tunika
vaginalis testis sepanjang funikulus spermatikus yang lainnya selain yang sudah
disebutkan diatas.
N43.3 Hydrocele, unspecified
Kumpulan cairan yang terbatas tugas, khususnya kumpulan cairan dalam tunika
vaginalis testis sepanjang funikulus spermatikus yang tidak spesifik.
N43.4 Spermatocele
Pelebaran kistik epedidimis testis yang berisi spermatozoa.

N44

Torsion of testis
Merupakan proses memilin, memutar atau membengkoknya testis.
Pembengkokan pada:
Epididimis
Spermatic cord
Testicle

N45

Orchitis and epididymitis


Radang

testis

dan

radang

epididimis,

penyakit

ini

ditandai

dengan

nyeri,pembengkakan dan rasa berat.


Dengan menggunakan kode tambahan (B95-B97) jika dibutuhkan untuk
mengidentifikasi agen yang menularkan.
N45.0 Orchitis, epididymistis and epididymo-orchitis with abscess
Radang pada testis, epididimis dan radang yang terjadi pada testis dan epididimis
secara bersamaan dengan disertai adanya nanah.
Abscess of epididymis or testis (nanah yang terdapat pada epididimis atau testis)
N45.9 Orchitis, epididymistis and epididymo-orchitis without abscess
Radang pada testis, epididimis dan radang yang terjadi pada testis dan epididimis
secara bersamaan dengan tidak disertai adanya nanah.
Epididymitis NOS (radang epididimis yang tidak diklasifikasikan di tempat yang
lain).
Orchitis NOS (radand pada penis yang tidak diklasifikasikan di tempat yang lain).
N46

Male Infertility
Menurun atau hilangnya kemampuan menghasilkan keturunan pada laki-laki.
Azoospermia NOS (tidak adanya spermatozoid di dalam semen atau kegagalan
pembentukan spermatozoid yang tidak diklasifikasikan di tempat yang lain).
Oligospermia NOS (defisiensi jumlah sperma di dalam semen yang tidak
diklasifikasikan di tempat yang lain).

N47

Redundant prepuce, phimosis and paraphimosis

Redundant prepuce merupakan keadaan dengan terdapatnya pertumbuhan


prepusium secara berlebihan sehingga tidak dapat ditarik ke belakang lewat glans.
Phimosis merupakan penyempitan orifisium prepusium sehingga prepusium tidak
dapat ditarik dari ujung gland penis.
Paraphimosis

merupakan

retraksi

prepusiumfimotik,

menimbulkan

pembengkakan gland penis yang nyeri, bila berat, parafimosis dapat


mengakibatkan gangrn koreng kecuali bila dikoreksi.
Adherent prepuce (kualitas kelekatan pada lipatan kulit yang menumpuk).
Tight foreskin (ujung kulit pada kulup).
N48

Other disorders of penis


Ganguan-gangguan lain pada penis selain yang sudah disebutkan di atas.

N48.0 Leukoplakia of penis


Plakat putih pada penis yang terdapat pada selaput lendir yang tidak dapat
digosok sampai .hilang.
Kraurosis of penis (suatu keadaan mengecil yang mongering dan mengerut
sebagian, terutama vulva).
Tidak termasuk:
Carsinoma in site of penis (D07.4) pertumbuhan baru yang ganas pada
penis yang terdiri dari sel-sel epithelial yang cenderung menginfiltrasi
jaringan sekitar dan menimbulkan metastasis.
N48.1 Balanoposthitis
Peradangan glands penis dan preputium.
Balanitis (peradangan pada gland penis, biasanya disertai dengan fimosis).
Dengan menggunakan kode tambahan (B95-B97) jika dibutuhkan untuk
mengidentifikasi agen yang menularkan.
N48.2 Other imflammatory disorders of penis
Penyakit pada penis yang lainnya yang diawali dengan adanya peradangan.
Corpus cavernosum dan penis yang terdapat:

Abscess (nanah)

Boil (sekelompok bisul)

Carbuncle (infeksi nekrotika pada kulit dan jaringan subkutan yang terdiri dari
sekelompok bisul).

Cellulites (peradangan akut, difus, menyebar)

Cavernitis (peradangan corpora cavernosa)

N48.3 Priapism
Ereksi penis yang persisten dan abnormal, biasanya tanpa gairah seksual, dan
disertai dengan rasa nyeri sertanyeri tekan.
Painful erection (rasa nyeri saat ereksi atau keadaan menjadi kaku, jaringan erektil
ketika terisi darah).
N48.4 Impotence of organic origin
Kekurangan tenaga kopulasi pada pria disebabkan kegagalan memulai ereksi pada
pangkal organ.
Menggunakan kode tambahan jika diinginkan untuk identifikasi sebabnya.
Tidak termasuk: Psychogenic impotence (F52.2) impotensi karena beberapa
kondisi psikologis mendasar.
N48.5 Ulcer of penis
Ulkus yang terdapat pada penis
N48.6 Balanitis xerotica obliterans
Pengankatan peradangan glands penis yang ditandai dengan kekeringan.
Plastic induration of penis (proses pengerasan untuk membangun jaringan yang
hilang pada penis).
N48.8 Other specified disorders of penis
Gangguan-gangguan lain pada penis yang spesifik selain yang sudah disebutkan
di atas.
Corpus cavernosum dan penis yang terjadi:
Artrophy (Pengecilan ukuran)
Hypertrophy (Pembesaran ukuran)
Thrombosis (pembentukan atau perkembangan suatu trombus)
N48.9 Disorder of penis, unspecified

Gangguan pada penis yang tidak spesifik


N49

Inflammantory disorders of male genital organs, NOS


Proses peradangan pada gangguan organ genital laki-laki.
Dengan menggunakan kode tambahan (B95-B97) jika dibutuhkan untuk
mengidentifikasi agen yang menularkan.
Tidak termasuk:
Inflammation of penis (N48.1-N48.2) proses peradangan pada penis.
Orchritis and epididymitis (N45.-) radang pada penis dan epididimis.

N49.0 Inflammatory disorders of seminal vesicle


Gangguan pada seminal vesikel yang awalnya ditandai dengan adanya radang.
Vesiculitis (radang pada vesikel, khususnya vesicular seminalis).
N49.1 Inflammatory disorders of spermatic cord, tunica vaginalis and vas deferens
Gangguan pada funiculus spermaticus hydrocele, tunika vaginalis dan vas
deferens yang awalnya ditandai dengan adanya radang.
Vasitis (peradangan duktus deferens).
N49.2 Inflammatory disorders of scrotum
Gangguan pada krotum yang awalnya ditandai dengan adanya radang.
N49.8 Inflammatory disorders of other specified male genital organs
Gangguan yang spesifik yang lain pada organ genital laki-laki yang awalnya
ditandai dengan adanya radang yang belum disebutkan sebelumnya diatas.
Inflammation of multiple sites in male genital organs (inflammasi yang terjadi
pada banyak tempat pada organ genital laki-laki).
N49.9 Inflammatory disorders of unspecified male genital organs
Gangguan pada organ genital laki-laki yang awanya ditandai dengan adanya
radang yang tidak spesifik.
Keadaan dibawah ini tidak spesifik pada organ genital laki-laki:

Abscess (nanah)

Boil (sekelompok bisul)

Carbuncle (infeksi nekrotika pada kulit dan jaringan subkutan yang terdiri dari
sekelompok bisul).


N50

Cellulites (peradangan akut, difus, menyebar)

Other disorders of male genital organs


Gangguan-gangguan yang lai pada organ genital laki-laki.
Tidak termasuk: Torsion of testis (N44) keadaan memilin pada penis.

N50.0 Atrophy of testis


Pengecilan ukuran pada testis
N50.1 Vascular disorder of male genital organ
Gangguan pembuluh darah pada organ genital laki-laki
Pada organ genital laki-laki terjadi:
Haematocele NOS (efusi darah ke dalam rongga yang tidak diklasifikasikan di
tempat yang lain)
Haemorrage (keluarnya darah dari pembuluh darah)
Thrombosis (pembentukan atau perkembangan suatu trombus)
N50.8 Other specific disorders of male genital organs
Atrophy (Pengecilan ukuran)

pada skrotum, vesikal seminal,

Hypertrophy (pembesaran ukuran)

funiculus spermaticus hydrocele,

Oedema (bengkak)

testis, tunika vagina, dan vas diferens

Ulcer (lubang dalam nanah)


Chylocele, tunica vaginalis (nonfilaria) NOS (elephantiasis, inika vagina yang
tidak berfilia yang tidak diklasifikasikan di tempat yang lain
Fistula, urethroscrotal (abnormal pada yang berhubungan dengan urethra dan
scrotum)
Stricture (Penyempitan duktus atau kanal yang abnormal) :
Cord sperma
Tunika vaginalis
Vas deferens
N50.9 Disorders of male genital organs, unspecified
Gangguan pada organ genital laki-laki yang tidak spesifik.

N51

Disorders of male genital organs in diseases NOS

N51.0*Disorders of prostate in diseases NOS


Gangguan di prostate pada penyakit yang tidak diklasifikasikan di tempat yang
lain.
Prostatitis (peradangan pada prostate):
Gonococcal (A54.2!)
Trichoma (A59.0!)
Tuberculous (A18.1!)
N51.1*Disorders of testis and epididymis in diseases NOS
Gangguan pada testis dan epididimis pada penyakit-penyakit yang tidak di
klasifikasikan di tempat yang lain.
Chlamydial (genus bakteri) pada:
Epididymitis (A56.1!)
Orchitis (A56.1!)
Gonococcal:
Epididymitis (A56.2!)
Orchitis (A56.2!)
Mumps orchitis (B26.0!) gondok pada radang penis.
Tuberculousis of:
Epididymis (A18.1!)
Testis (A18.1!)
N51.2 Balanitis in diseases NOS
Peradangan glands penis pada penyakit-pentyakit yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain.
Peradangan glands penis (Balanitis):
Amoebic (A06.8!)
Candidal (B37.4!)
N51.8* Other disoedera of male genital organs in diseases NOS

Filarial chylocele, tunika vaginalis (B74._!)

Herpesviral yang menularkan tract genital laki-laki (A60.0!)

Tuberculosisi pada vesikel seminalis (A18.1!)

Disorders of breast (N60-N64)


Kelainan perkembangan pada payudara.
Tidak termasuk: Disorders of breast associated with childbirth (O91-O92) gangguan
payudara berhubungan dengan saat melahirkan.
N60

Benign mammary dysplasia


Kelainan perkembangan payudara yang benign (ringan).
Termasuk: fibricystic mastopathy (penyakit glandula mammae yang ditandai
dengan pembentukan rongga kistik, khususnya dalam kaitan dengan kelenjar,
disertai dengan pertumbuhan berlebihan jaringan fibrosa).

N60.0 Solitary cyst of breast


Isolasi kista dalam payudara.
Cyst of breast (kista payudara)
N60.1 Diffuse cystic mastopathy
Tersebarnya kista pada penyakit galndula mammae
Cystic breas (berhubungan dengan adanya kista dalam payudara)
Tidak termasuk: with epithelial proliferation (N60.3) dengan multiplikasi
bentuk-bentuk epitel yang serupa.
N60.2 Fibroadenosis of breast
Keadaan nodular pada payudara yang bukan disebabkan neoplasma pada
payudara.
Tidak termasuk: fibrioadenoma pada payudara (D24)
N60.3 Fibrosclerosis of breast
Pembentukan jaringan fibrosa yang disertai sklerosis.
Cystic mastopathy with epithelial proliferation (kista pada penyakit galndula
mammae dengan multiplikasi bentuk-bentuk epitel yang serupa.
N60.4 Mammary duct ectasia

Keadaan yang terutama ditandai dengan dilatasi saluran kelenjar mamaria,


pengentalan sekresi payudara, radangintraduktus, dan reaksi radangyang kronik
serta nyata pada jaringan interstisialis danperiduktus, yang sel-sel plasmanya
tampak.menonjol.
N60.8 Other benign mammary dysplasia
Kelainan perkembangan payudara yang benign (ringan) lainnya yang belum
disertakan pada keterangan diatas.
N60.9 Benign mammary dysplasia, unspecified
Kelainan perkembangan pada payudara yang tidak spesifik
N61

Inflammatory disorders of breast


Gangguan pada payudara yang awalnya ditandai dengan adanya radang.
Adanya nanah (akut), (kronik), (nonpuerperal):
Areolar (cincin lebihgelap yang mengelilingi puting susu)
Breast (payudara)
Cabuncle of breast (infeksi nekrotikan pada payudara)
Radang pada penis (akut), (kronik), (nonpuerperal):
NOS (tidak diklasifikasikan di tempat yang lainnya)
Infective (Penularan)
Tidak termasuk: Neonatal infective mastitis (P39.0) meninggal karena tertular
radang penis.

N62

Hypertrophy of breast
Perbesaran ukuran pada payudara.
Gynaecomastia (perkembangan berlebihan kelenjar susu pada laki-laki)
Hypertrophy of breast (perbesaran ukuran payudara):
NOS (tidak diklasifikasikan di tempat lain)
Massive pubertal (membesar karena sudah memasuki masa pubertasi)

N63

Benjolan yang tak ditentukan dipayudara

Nodule(s) NOS of breast penyakit pada payudara


N64

Gangguan payudara lainnya

N64.0 Fissure and fistula of nipple ( fissure dan saluran pada nipple )
N64.1 Fat necrosis of breast ( Kegemukan yang menunjukan perubahan morfologis
kematian sel pada payudara)
N64.2 Atropy of breast ( Pengecilan pada payudara)
N64.3 Galactorrhoea not associated with childbirth (Air susu yang berlebih yang tidak
biberikan pada bayi)
N64.4 Mastodynia ( Bentuk payudara)
N64.5 Other signs and symtoms in breast ( Indikasi dan Perubahan dalam payudara )
Induration of breast ( proses menjadi keras pada payudara )
Nipple discharge ( Nipple yang di eksresi/ dibebaskan )
Retraction of nipple ( penarikan kembali pada nipple )
N64.8 Other specified disorder of breast (spesifikasi gangguan payudara lainnya )
Galactocele (Pembesaran kristik kelenjar mamae yang mengandung air susu )
Subnvolution of breast (postlactational) ( Involasi tidak lengkap pada payudara)
N64.9 Gangguan payudara, tidak spesifikasi
RADANG ALAT DALAM PANGGUL PEREMPUAN (N70-N77)
Exclude : komplikasi:
- Aborsi atau berada diluar pada posisi yang normal atau

berkaitan

dengan kehamilan (O00-O07,O08.0)


- Kehamilan,kelahiran bayi,dan keadaan setelah melahirkan.
(023,-,075.3,085,086-)
N70 Radang tuba uterine dan Radang Ovaria
Includes: abscess :
-

fallopian tube

ovaryum

Tubo ovarian : berkenaan dengan tuba uterina dan ovarium

gunakan tambahan code (B895-B897), jika yang dimaksud untuk


mengidentifikasi agen infeksi.
N70.0 Acute salphingithis and oophoritis
(Radang acut uterina dan ranang ovaria)
N70.1 Chronic salphingitis and oophoritis
(Radang uterina dan ranang ovaria yang parah )
N70.9 Salphingitis and oophoritis, Unspecified
(Radang uterina dan ranang ovaria, tidak dispesifikasikan )
N71

Radang uterus, kecuali serviks


Include : endo (myo) metritis (radang endometrium (tumor jinak)
Metritis (radang uterus)
Myometritis ( radang miometrium )
Pyometra
Uterine abscess ( nanah yang berkenaan dengan uterus )
Gunakan tambahan code (B895-B897), jika yang dimaksud untuk
mengidentifikasi agen infeksi.

N70.0 Radang uterus akut


N70.1 Radang uterus kronik
N70.9 Radang uterus , tidak dispesifikasikan
N72

Radang serviks
Cervikcitis (Radang bagian depan (kolum) / bagian yang menyempit dari cerviks
uteri)
Endocervicitis (Radang membran mukosa yang melapisi canalis cervicitis uteri)
Exocervicitis (Peradangan didalam cerviks uteri)
Dengan atau tanpa erosion atau etropion (membalik keluar)
Gunakan tambahan

code (B895-B897), jika

yang dimaksud untuk

mengidentifikasi agen infeksi.


Excludes : erosion and actropion pada cervix tanpa peradangan serviks uteri

N73

Penyakit radang pnggul lainnya


Gunakan tambahan

code (B895-B897), jika yang dimaksud untuk

mengidentifikasi agen infeksi


N73.0 Radang parametrium acut dan pelvic cellulitis
Abscess of:
Broad ligament ( Pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang secara luas )
Parametrium (perluassan selubug subserosa bagian supraservikal uterus ke lateral
diantara lapisan ligamentum kardinale )
Pelvic cellulitis,perempuan (spesifik acut)
N73.1 Radang

perluasan selubung subserosa bagian supraservikal uterus ke lateral

diantara lapisan ligamentum kardinale kronik. Dan pelvic cellulitis.


Dengan kondisi in N73.0 Spesifikasi kronik.
N73.2

Perluasan selubug subserosa bagian supraservikal uterus ke lateral diantara


lapisan ligamentum kardinale kronik. Dan pelvic cellulitis tidak spesifikasi.
Dengan kondisi in N73.0 tidak Spesifikasiapakah akut kronik.

N73.3 Female acute pelvic peritonitas ( radang pelvic peritoneum yang disebabkan oleh
iritasi kimia atau invasi bakteri akut pada perempuan)
N73.4 Female pelvic peritonitas (radang pelvic peritoneum yang disebabkan oleh iritasi
kimia atau invasi bakteri pada perempuan)
N73.5 Female pelvic peritonitas, unspecified (radang pelvic peritoneum yang
disebabkan oleh iritasi kimia atau invasi bakteri pada perempuan,Tidak
spesifikasi )
N73.6 Female pelvic peritoneal adhesions (pelvic yang berkenaan dengan pentoneom
yang bersatunya satu bagian dengan bagian lain secara stabil dan mungkin
berlangsung secara abnormal pada perampuan )
Excludes : Postprocedural pelvic peritoneal adhesion (N99.4)
Prosedur pelvic yang berkenaan dengan pentoneom yang bersatunya
satu bagian dengan bagian lain secara stabil dan mungkin
berlangsung secara abnormal.
N73.8 Spesifikasi penyakit radang panggul lainnya.

N73.9 Penyakit radang panggul lainnya, tidak dispesifikasikan.


N74 *

Gangguan radang panggul pada penyakit yang diklasifikasikan ditempat


lain

N74.0* Infeksi tuberculous of ervix uteri (A81.1+)


N74.1* Penyakit radang panggul lainnya yang menular pada perempuan (A18.1+)
Radang tumor jinak (endometrium) yang menular.
N74.2* Penyakit simphilitic radang panggul (A51.4+)
N73.4 *Penyakit chlamydial radang panggul (A56.1+)
N74.8 * Gangguan radang panggul pada penyakit yang diklasifikasikan ditempat lain
N75

Penyakit kelenjar Bartholin

N75.0 Cyst of Bartholins gland (Kantong/ kista pada kelenjar Bartholind)


N75.1 Absecess of Bartholinds gland ( Kumpulan dari kelenjar Bartholin )
N75.8 Other diseases of Bartholins gland ( Penyakit kelenjar Bartholin lainnya )
Bartholinitis (Radang kelenjar Bartholin)
N75.9 Diseases of Bartholinds gland, Unspecified (Penyakit kelenjar Bartholi, tidak
dispesifikasikan )
N76

Radang vagina dan vulva lainnya


Gunakan tambahan

code (B895-B897), jika

yang dimaksud untuk

mengidentifikasi agen infeksi


Exclude : Senile (athrophic) vaginitis (N95.2) Berhubungan dengan usia tua
(Pengecilan ukuran sel jaringan) radang vagina (N95.2)
N76.0 Radang vagina acut
Vaginitis NOS ( Radang vagina )
Vulvovagnitis(Radang vulvo dan vagina) :
> NOS
> Acute
N76.1 Sub acute and crhonic vaginitis

Vulvovagnitis :
> Chronic
> Subacute
N76.2 Acute vulvitis (Radang vulva akut )
Vulvitis NOS
N76.3 Sub acute and chronic vulvitis
N76.4 Absceses of vulva (kumpulan dari vulva)
Furuncle of vulva (Bisul pada vulva )
N76.5 Ulceration of vagina ( Pembentukan atau perkembangan ulkus pada vagina )
N76.6 Ulceration of vulva ( Pembentukan atau perkembangan ulkus pada vulva )
N76.8

Other inflammatory of vagina and vulva ( Radang vagina dan vulva lainnya)

N77*

Vulvovaginal ulserasi dan radang pada penyakit yang diklasifikasikan di


tempat lain

N77.0* Pembentuka vulva dalam infeksi dan penyakit parasitic


Ulceration of vulva ( Pembentukan atau perkembangan ulkus pada vulva ) :
Herpesviral (herpes simplex)in fection (A60.0+) infeksi penyakit kulit
meradang yang ditandai oleh pembentukan vesikel kecil yang mengelompok.
Tubercoulosis (A18.1+) disebabkan oleh mycobacterium tuhbercolosis.
N77.1* Radang vagina, Radang vulva dan radang vulvovaginal diinfekdi dan penyakit
parasit yang diklasifikasikan ditempat lain.
Radang vagina, Radang vulva dan radang vulvovaginal :
candidiasis (B37.3+) Infeksi dengan jamur dari genus candida
Herpesviral (herpes simplex)in fection (A60.0+) infeksi penyakit kulit
meradang yang ditandai oleh pembentukan vesikel kecil yang mengelompok.
Pinworm

infection(B80+)

Infeksi

cacing

kremi

khususnya

enterobiusvermicularis.
N77.8* Ulserasi vulvovagina dan radang pada penyakit yang diklasifikasikan ditempat
lain.
Penyakit Ulserasi pada vulva di Behcet

GANGGUAN

BUKAN

RADANG

SALURAN

KELAMIN

PEREMPUAN (N80-N98)
N80

Endomertiosis

N80.0 Endometriosis of uterus


Adenomyosis (kondisi jinak yang ditandai pertumbuhan endometrium kedalam
otot uterus,terkadang disertai pertumbuhan otot berlebihan ; bila lesi membentuk
nodulus mirip tumor maka disebut adenomyotoma.
N80.1

Endometriosis of ovary

N80.2

Endometriosis of fallopoian tube

N80.3 Endometriosis of pelvic peritonaum( Endometriosis pada pelvic membran serosa


yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis dan melapisi visera kedua
lapisan tersebut menutupi ruang tensial ,rongga peritonium )
N80.4

Endometriosis of rectovaginal septum and vagina (Endometriosis yang berkaitan


/ berhubungan dengan dengan rectum dan kantung kemih dan vagiana)

N80.5 Endometriosis of intestine (Endometriosis pada bagian saluran pencernaan yang


berjalan dari lubang pilarik lambung sampai anus)
N80.6 Endometriosis of in custaneous scar
N80.8 Other Endometriosis
N80.9 Endometriosis, Unspecifised (Endometriosis tidak spesifikasi)
N81

Prolaps genital pada wanita


Excludes: komplikasi prolaps genital pada kehamilan,persalonan(O34.5)
Prolaps (penurunan bagian viskus) dan hernia pada ovarium, dan fallopian tube
Penurunan bagian viskus(prolaps) pada (vagina) saluran pada wanita dan vulva
ke serviks uteri yang menerima penis pada waktu kopulsi.

N81.0

Prolaps uretra wanita


Excludes: urethocele ( uretra wanita):
cystocele : herniasi kandung kemih kedalam dinding vagina (N81.1)
prolaps of vagina : uretra wanita pada vagina ( N81.2 N81.4)

N81.1 Cystocele (herniasi kandung kemih kedalam dinding vagina )

kandung kemih kedalam dinding vagina dengan prolaps uretra wanita


prolaps pda bagian bawah vaginal wall NOS
Excludes : herniasi kandung kemih kedalam dinding vagina dengan prolaps pada
uterus .
N81.2 Prolaps komplit yang berkenaan dengan uterus/vagina
Prolaps of serviks (uretra wanita pada serviks) NOS
Uterine plolapas:
> First degree (tahap 1)
> second degree (tahap 2)
N81.3 Prolaps komplit yang berkenaan dengan uterus/vagina
Keadaan prolapus khususnya prolapus uteri
Tahapan ke 3 prolaps uterin
N81.4 Prolaps yang berkenaan dengan uterus/vagina, tidak spesifikasi
Prolaps of uterus NOS
N81,5 Hernia intestinium vagina
Excludes : Hernia intestinium with prolaps of uterus
N81.6 Penonjolan hernia sebagian rectum dalam vagina
Penurunan bagian serviks pada agina bagian bawah
Excludes : Rectal prolase k62.3)
Rectocele with prolapse of uterus (N81.2-N81.4)
N81.8 Prolaps genital lainnya
Perineun kurang normal
Luka robek yang tua/ lama pada permukaan inferior sebelah dalam dari organ
yang bercelahpada muscles.
N81,9 Prolaps genital , tidak spesifikasi
N82

Fistula pada alat kelamin wanita

Excludes : Berhubungan dengan / menghubungkan dengan kandung kemih dan usus


N82.0

Berhubungan dengan / menghubungkan dengan kandung kemih dan vagina

N82.1

Fistula pada saluran alat kelamin-urinari yang lain pada wanita


Fistula:

mengenai serviks uteri dan kandung kemih


berhubungan dengan atau menghubungkan ureter dan vagina
berhubungan dengan uretra dan vagina
berhubungan dengan uterus dan ureter
berhubungan dengan uterus dan kandung kemih

N82.2

Fistula vagina ke bagian saluran pencernaan yang berjalan dari lubang pilorik
lambung hingga anus yang kecil

N82.3

Fistula vagina ke bagian saluran pencernaan yang berjalan dari lubang pilorik
lambung hingga anus yang lebar
Berhubungan dengan atau mengenai rektum dan vagina

N82.4

Fistula lain pada saluran alat kelamin-intestinal pada wanita


Intestinouterina fistula

N82.5

Fistula kulit-saluran alat kelamin wanita


Fistula:
uterus ke dinding abdomen
berhubungan dengan vagina dan perineum

N82.8

Fistula lainnya pada saluran alat kelamin wanita

N82.9

Fistula pada saluran alat kelamin wanita, tidak dispesifikasikan

N83

Gangguan bukan radang pada indung telur, saluran telur dan ligamen
latum
Tidak termasuk: hydrosalpinx (N70.1)

N83.0

Follicular cyst of ovary


Cyst of graafian follicle
Pendarahan follicular cyst (ovarium)

N83.1

Corpus luteum cyst


Pendarahan corpus luteum cyst

N83.2

Kandung kemih mengenai ovarium tidak dispesifikasikan dan yang lain


Retention kandung kemih
Simple cyst
Tidak termasuk: ovarian cyst:

ovarium

proses pertumbuhan dan diferensiasi (Q50.1)


mengenai neoplasma (D27)

sekumpulan gejala atau tanda-tanda yang terjadi bersama-sama


mengenai ovarium yang mengandung banyak kista (E28.2)
N83.3

Pengecilan ukuran pada indung telur dan saluran telur yang terjadi akibat
pengaruh yang berasal dari luar.

N83.4

Penurunan

bagian atau viskus dan penonjolan bagian organ atau jaringan

melalui lubang abnormal pada indung telur dan daluran telur.


N83.5

Proses terputar atau terotasi di sekitar sumbu pada indung telur, ovarian pedicle
dan saluran telur.
Torsion:
alat atau bagian tubuh yang bertindak sebagai pelengkap alat atau bagian

tubuh utama pada tube (saluran)


kista hidatid morgagni
N83.6

Penimbunan darah di dalam tuba uterina


Tidak termasuk: Penimbunan darah di dalam tuba uterina dengan:

penimbunan darah di dalam vagina (N89.7)


penimbunan darah dalam uterus (N85.7)

N83.7

Pengumpulan darah pada dinding ligamen

N83.8

Gangguan lain bukan radang pada indung telur, saluran telur dan ligamen latum
Sekumpulan gejala atau tanda-tanda yang terjadi bersama-sama pada luka robek
di dinding ligamen [Allen-Masters]

N83.9

Gangguan bukan radang pada indung telur, saluran telur dan ligamen latum
yang tidak dispesifikasikan

N84

Massa yang menonjol dari membran mukosa pada saluran alat kelamin
wanita
Tidak termasuk: adenomatous polyp (D28.-)
polip placenta (O90.8)

N84.0

Polip pada corpus uteri


Polip pada:

membran mukosa yang melapisi uterus


uterus yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

Tidak termasuk: peningkatan yang abnormal dari sejumlah sel-sel normal


dalam susunan normal pada organ atau jaringan, meningkatkan volume yang
berhubungan dengan endometrium yang menyerupai polip (N85.0)
N84.1

Polip serviks uteri


Polip yang menyerupai mukus pada serviks

N84.2

Polip vagina

N84.3

Polip vulva
Polip pada tepi atau pinggir yang berdaging

N84.8

Polip pada bagian lain pada saluran alat kelamin wanita

N84.9

Polip pada saluran alat kelamin wanita, tidak dispesifikasikan

N85

Gangguan bukan radang yang lain pada uterus, kecuali serviks


Tidak termasuk: endometriosis (N80.-)
radang penyakit pada uterus (N71.-)
gangguan bukan radang pada serviks (N86-N88)
polip pada corpus uteri (N84.0)
proleps pada uterina (N81.-)

N85.0

Peningkatan yang abnormal dari sejumlah sel-sel normal dalam susunan normal
pada organ atau jaringan yang meningkatkan volume pada kelenjar endometrial
Hiperplasia endometrium:
tidak diklasifikasikan di tempat lain
mengenai kandung kemih
kelenjar pada kandung kemih
menyerupai polip

N85.1

Hiperplasia adenomatous endometrial


Hiperplasia endometrium, tidak sesuai (adenomatous)

N85.2

Pertumbuhan berlebihan pada uterus akibat peningkatan ukuran sel-sel


pembentuknya

Bulky atau uterus yang membesar


Tidak termasuk: hipertropi yang berhubungan dengan masa nifas pada uterus
(O90.8)
N85.3

Involusi tidak lengkap pada uterus


Tidak termasuk: involusi tidak lengkap yang berhubungan dengan masa nifas
pada uterus (O90.8)

N85.4

Posisi yang abnormal pada uterus


Roboh seluruh organ ke depan
Roboh seluruh organ ke belakang dan menekuk

uterus

Robohnya seluruh organ ke belakang


Tidak termasuk: komplikasi selama kehamilan dan melahirkan (O34.5, O65.5)
N85.5

Pembalikan ke dalam, bagian dalam ke luar atau kebalikan hubungan normal


lain pada uterus
Tidak termasuk: current obstetric trauma (O71.2)
Inversion setelah persalinan pada uterus (O71.2)

N85.6

Intrauterina synechiae

N85.7

Penimbunan darah dalam uterus


Penimbunan darah dalam salpinx dengan penimbunan darah pada uterus
Tidak termasuk: penimbunan darah pada uterus dengan penimbunan darah pada
vagina (N89.7)

N85.8

Gangguan bukan radang dengan spesifikasi lain pada uterus


Pengecilan ukuran uterus, akibat pengaruh yang berasal dari luar organisme itu.
Pembentukan jaringan fibrosa pada uterus yang tidak diklasifikasikan di tempat
lain

N86.9

Gangguan bukan radang pada uterus, tidak dispesifikasikan


Gangguan uterus yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

N86

Terkikis dan ektropi pada serviks uteri


Decubitus (mengenai nutrisi) ulcer
Pembalikan bagian sebelah dalam ke luar, berputar ke luar
Tidak termasuk: dengan radang serviks (N72)

serviks

N87

Kelainan perkembangan serviks uteri


Tidak termasuk: pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitelial yang
cenderung

menginfiltrasi

jaringan

sekitarnya

dan

menimbulkan metasti terbatas pada serviks (D06.-)


N87.0

Kelainan perkembangan cervical mild


Cervical intraepithelial neoplasia [CIN], tingkat I

N87.1

Kelainan perkembangan cervical moderate


Cervical intraepithelial neoplasia [CIN], tingkat II

N87.2

Kelainan perkembangan cervical yang hebat, tidak diklasifikasikan di tempat


lain
Kelainan perkembangan cervical yang hebat, tidak diklasifikasikan di tempat
lain
Tidak termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], tingkat III, dengan atau
tanpa menyebutkan kelainan perkembangan tersebut (D06.-)

N87.9

Kelainan perkembangan serviks uteri, tidak dispesifikasikan

N88

Gangguan bukan radang lainnya pada serviks uteri


Tidak termasuk: radang penyakit serviks (N72)
Polip serviks (N84.1)

N88.0

Bercak putih pada membran mukosa yang tidak hilang bila digosok pada serviks
uteri

N88.1

Luka sobek lama pada serviks uteri


Adhesion serviks
Tidak termasuk: current obstetric trauma (O71.3)

N88.2

Stricture dan penyempitan serviks uteri


Tidak termasuk: komplikasi melahirkan (O65.5)

N88.3

Tidak berfungsinya serviks uteri secara tepat


Investigasi dan management tidak berfungsi secara tepat pada seorang wanita
yang tidak hamil
Tidak termasuk: Pengaruh kelahiran (P01.0)

Komplikasi kehamilan (O34.3)


N88.4

Hypertrophic elongation serviks uteri

N88.8

Gangguan bukan radang spesifik yang lain pada serviks uteri


Tidak termasuk: current obstetric trauma (O71.3)

N88.9

Gangguan bukan radang pada serviks uteri, tidak dispesifikasikan

N89

Gangguan bukan radang lainnya pada vagina


Tidak termasuk: pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitelial yang
cenderung

menginfiltrasi

jaringan

sekitarnya

dan

menimbulkan metasti terbatas pada vagina (D07.2)


Peradangan vagina (N76.-)
Senile (atrophic) radang vagina (N95.2)
Trichomonal leukorrhoea (A59.0)
N89.0

Kelainan perkembangan vaginal mild


Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], tingkat I

N89.1

Kelainan perkembangan vaginal moderate


Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], tingkat II

N89.2

Kelainan perkembangan vaginal yang hebat, tidak diklasifikasikan di tempat


lain
Kelainan perkembangan vaginal yang hebat, tidak diklasifikasikan di tempat
lain
Tidak termasuk: vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], tingkat III, dengan
atau tanpa menyebutkan kelainan perkembangan tersebut
(D07.2)

N89.3

Kelainan perkembangan vagina, tidak dispesifikasikan

N89.4

Bercak putih pada membran mukosa yang tidak hilang bila digosok pada vagina

N89.5

Stricture dan atresia vagina


Vaginal:

adhesions
penyempitan

Tidak termasuk: adhesion setelah operasi vagina (N99.0)

N89.6

Tight hymenal ring


Rigid hymen
(hymen: Lipatan membranosa yang menutupi seluruh atau sebagian orifisium
external vagina)
Tight introitus
Tidak termasuk: hymen yang tertutup secara abnormal, tidak terbuka (Q52.3)

N89.7

Penimbunan darah pada vagina


Penimbunan darah pada vagina dengan penimbunan darah pada uterus dengan
penimbunan darah pada salpinx

N89.8

Gangguan bukan radang spesifikasi lainnya pada vagina


Sekret yang putih dan kental dari vagina dan rongga uterus, tidak
diklasifikasikan di tempat lain
Luka sobek pada vagina yang sudah lama
Alat yang diletakkan dalam vagina untuk menyangga uterus atau rektum pada
vagina
Tidak termasuk: Trauma setelah persalinan (O70.-,O71.4,O71.7-O71.8)
Luka sobek lama yang melibatkan otot pada bagian bawah
pelvic (N81.8)

N89.9

Gangguan bukan radang pada vagina, tidak dispesifikasikan

N90

Gangguan bukan radang lainnya pada vulva dan perineum


Tidak termasuk: pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitelial yang
cenderung

menginfiltrasi

jaringan

sekitarnya

dan

menimbulkan metasti terbatas pada vulva (D07.1)


Trauma setelah persalinan (O70.-,O71.1-O71.8)
Peradangan vulva (N76.-)
N90.0

Kelainan perkembangan vulvar mild


Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], tingkat I

N90.1

Kelainan perkembangan vulvar moderate


Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], tingkat II

N90.2

Kelainan perkembangan vulvar yang hebat, tidak diklasifikasikan di tempat lain

Kelainan perkembangan vulvar yang hebat, tidak diklasifikasikan di tempat lain


Tidak termasuk: vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], tingkat III, dengan atau
tanpa menyebutkan kelainan perkembangan tersebut (D07.2)
N90.3

Kelainan perkembangan vulva, tidak spesifik

N90.4

Bercak putih pada membran mukosa yang tidak hilang bila digosok pada vulva
Ukuran yang buruk

pada vulva

Keadaan mengering dan mengkerut


N90.5

Pengecilan ukuran pada vulva


Penyempitan vulva

N90.6

Pembesaran ukuran vulva


Pembesaran ukuran pada tepi yang berdaging/ labia

N90.7

Kandung kemih genitalia luar wanita

N90.8

Gangguan bukan radang spesifik lainnya pada vulva dan perineum


Adhesions of vulva
Hypertrophy of clitoris

N90.9

Gangguan bukan radang pada vulva dan perineum, tidak spesifik

N91

Haid tidak ada, sedikit atau jarang


Tidak termasuk: buruknya fungsi ovarian (E28.-)

N91.0

Terhentinya haid secara abnormal, utama


Kegagalan untuk awal menstruasi pada masa pubertas

N91.1

Terhentinya haid secara abnormal, kedua


Tidak adanya haid pada wanita yang sebelumnya menstruasi

N91.2

Terhentinya haid secara abnormal, tidak spesifik


Tidak adanya haid, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

N91.3

Haid yang jarang secara abnormal, utama


Haid yang sedikit atau jarang dari awal

N91.4

Haid yang jarang secara abnormal, kedua


Sedikit dan jarangnya haid pada wanita dengan periode normal sebelumnya

N91.5

Haid yang jarang secara abnormal, tidak spesifik


Penurunan aliran atau lamanya waktu haid, tidak diklasifikasikan di tempat lain

N92

Haid berlebih, sering atau tidak teratur


Tidak termasuk: pendarahan setelah menopause (N95.0)

N92.0

Menstruasi yang berlebih dan berkaladengan putaran teratur


Periode berat, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Dismenore, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Haid yang sering dan abnormal

N92.1

Menstruasi yang berlebih dan berkaladengan putaran tidak teratur


Pendarahan menstruasi yang tidak teratur
Tidak teratur, jangka pendek antara pendarahan menstruasi
Pendarahan uterus berlebihan yang terjadi pada dan di antara periode
menstruasi.
Perdarahan uterus, biasanya dalam jumlah normal, terjadi dalam interval yang
sama sekali tidak teratur, periode aliran yang kadang-kadang diperpanjang.

N92.2

Haid yang berlebih pada masa pubertas


Pendarahan yang berlebih berkaitan dengan permulaan periode haid
Dismenore pubertal
Pendarahan pada pubertas

N92.3

Pendarahan ovulasi
Pendarahan menstruasi yang teratur

N92.4

Pendarahan berlebih sebelum periode menopause


Dismenore atau perdarahan uterus, biasanya dalam jumlah normal, terjadi dalam
interval yang sama sekali tidak teratur, periode aliran yang kadang-kadang
diperpanjang:

climacteric
berhentinya haid
preclimateric
sebelum berhentinya haid

N92.5

Ketidateraturan haid spesifik yang lain

N92.6

Menstruasi yang tidak teratur, tidak spesifik


Ketidakteraturan:

Pendarahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain


Periode, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Tidak termasuk: haid tidak teratur dengan:

N93

jangka panjang atau perdarahan yang sedikit (N91.3-N91.5)


jangka pendek atau pendarahan berlebihan (N92.1)

Perdarahan abnormal dari uterus dan vagina lainnya


Tidak termasuk: perdarahan vaginal setelah melahirkan (P54.6)
Menstruasi palsu (P54.6)

N93.0

Perdarahan karena kontak dan setelah bersetubuh

N93.8

Perdarahan abnormal vaginal dan uterine spesifik yang lainnya


Buruknya fungsi atau fungsi uterine atau perdarahan vaginal, tidak
diklasifikasikan di tempat lain

N93.9

Perdarahan abnormal vaginal dan uterine, tidak spesifik

N94

Nyeri dan kondisi lainnya yang berhubungan dengan alat kelamin dan siklus
haid

N94.0

Mittelschmerz

N94.1

Persetubuhan yang nyeri


Tidak termasuk: persetubuhan yang nyeri bersifat kejiwaan (F52.6)

N94.2

Vaginismus
Tidak termasuk: vaginismus psikogenik (F52.5)

N94.3

Syndrome tekanan darah sebelum haid

N94.4

Menstruasi yang buruk, utama

N94.5

Menstruasi yang buruk, kedua

N94.6

Menstruasi yang buruk, tidak spesifik

N94.8

Kondisi spesifik lain yang berhubungan dengan alat kelamin wanita dan siklus
menstruasi

N94.9

Kondisi tidak spesifik yang berhubungan dengan alat kelamin wanita dan siklus
menstruasi

N95

Gangguan dalam menopause dan perimenopause lainnya


Tidak termasuk: perdarahan berlebih pada periode sebelum menopause (N92.4)
setelah menopause:
penipisan tulang yang abnormal (M81.0)
dengan patologikal fraktur (M80.0)
radang uretra (N34.2)

menopause yang terjadi belum pada waktunya, tidak


diklasifikasikan di tempat lain
N95.0

Perdarahan setelah menopause


Tidak termasuk: yang berkaitan dengan menopause buatan (artificial) (N95.3)

N95.1

Menopausal dan climateric states pada wanita


Gejala-gejala seperti kemerahan sementara pada muka dan leher, sukar tidur,
sakit kepala, kehilangan konsentrasi, yang berhubungan dengan menopause
Tidak termasuk: yang berhubungan dengan menopause buatan (artificial)
(N95.3)

N95.2

Radang vagina atrophic setelah menopause


Radang vagina (atrophic) yang berhubungan dengan usia tua
Tidak termasuk: yang berhubungan dengan menopause buatan (artificial)
(N95.3)

N95.3

Keadaan yang berkaitan dengan menopause buatan (artificial)


Post-artificial-menopause-syndrome

N95.8

Gangguan perimenopausal dan menopause spesifik lainnya

N95.9

Gangguan perimenopausal dan menopausal, tidak spesifik

N96

Abortus habitual
Pemeriksaan atau perawatan pada wanita tanpa kehamilan
Ketidaksuburan yang relatif
Tidak termasuk: kehamilan yang sedang terjadi (O26.2)
dengan aborsi (O03-O06)

N97

Infertilitas wanita

Termasuk: ketidakmampuan untuk mencapai sebuah kehamilan


kemandulan, wanita, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Tidak termasuk: ketidaksuburan yang relatif (N96)
N97.0

Ketidaksuburan wanita yang berkaitan dengan tidak lepasnya ovum dari folikel
graailan

N97.1

Ketidaksuburan wanita yang berasal dari tuba


Berhubungan dengan kelainan bawaan pada tuba
Tubal:

N97.2

suatu obstruksi atau penghentian


gerak menutup atau keadaan tertutup, obstruksi atau sumbatan
penyempitan

Ketidaksuburan wanita yang berasal dari uterine


Berhubungan dengan kelainan bawaan pada uterus
Bukan penanaman atau pemasukan ovum

N97.3

Ketidaksuburan wanita yang berasal dari serviks

N97.4

Ketidaksuburan wanita yang berkaitan dengan faktor pada laki-laki

N97.8

Ketidaksuburan wanita yang berasal dari bagian lain

N97.9

Ketidaksuburan wanita, tidak spesifik

N98

Komplikasi yang berkaitan dengan fertilisasi buatan

N98.0

Infeksi yang berkaitan dengan inseminasi buatan

N98.1

Proses merangsang yang berlebih pada indung telur


Proses merangsang yang berlebih pada indung telur:

N98.2

tidak diklasifikasikan di tempat lain


berkaitan dengan penyebab ovulasi

Komplikasi percobaan perkenalan penyubur ovum yang mengikuti pada


fertilisasi vitro

N98.3

Komplikasi pada percobaan perkenalan embrio pada pengiriman embrio

N98.8

Komplikasi lain yang berkaitan dengan fertilisasi buatan


Komplikasi pada inseminasi buatan oleh:

penderma

N98.9

suami

Komplikasi yang berkaitan dengan pertilisasi buatan, tidak spesifik

GANGGUAN ALAT KELAMIN PEREMPUAN LAINNYA (N99)


N99

Gangguan pasca tindakan pada sistem alat kemih, tidak diklasifikasikan di


tempat lain
Tidak termasuk: irradiation radang kandung kemih (N30.4)
setelah eksisi satu atau kedua ovari pada osteoporosis (M81.1)
dengan patologikal fracture (M80.1)

keadaan yang berkaitan dengan menopause buatan (N95.3)

N99.0

Postprosedural kegagalan ginjal

N99.1

Postprosedural urethral stricture


Postkaterisasi urethral stricture

N99.2

Pasca operasi adhesions pada vagina

N99.3

Penurunan bagian kubah vaginal setelah rahim dibedah atau disayat

N99.4

Postprosedural pelvic peritoneal adhesions

N99.5

Kegagalan pemakaian mulut luar saluran urinari

N99.8

Gangguan postprosedural lain pada sistem genitourinari


Sisa syndrome ovarium

N99.9

Gangguan postprosedural lain pada sistem genitourinari, tidak spesifik

Anda mungkin juga menyukai