Anda di halaman 1dari 19

BAB I

GAS IDEAL DAN REAL GAS


1.1. Gas Ideal
1.1.1. Pendahuluan
Gas ideal dapat di peroleh dari teori kinetika gas dengan assumsi sebagai
berikut :
1. Gas terdiri dari partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul) yang
jumlahnya sangat banyak
2. Volume sesungguhnya dari partikel-partikel gas dapat diabaikan
terhadap volume wadah sesungguhnya. Hal ini berarti partikel-partikel
gas dapat bergerak bebas.
3. Tidak ada interaksi (baik tarik-menarik atau tolak-menolak) antara
partikel-partikel, sehingga partikel-partikel bergerak dalam garis lurus
4. Terdapat tumbukan elastis antara partikel dengan partikel dan antara
partikel dengan dinding wadah. Hal ini berarti bahwa energi kinetik total
dan momentum garis ditetapkan sebelum dan sesudah tumbukan
5. Energi kinetik gas berbanding langsung dengan temperatur
Energi Internal dari real gas adalah fungsi dari tekanan berbanding dengan suhu.
tekanan meningkat diperoleh dari gaya antar molekul. jika gaya tidak ada, maka
tidak ada energi untuk mengubah jarak rata-rata intermolekul dan tidak ada energi
yang dibutuhkan untuk mengubah volume tekanan dalam gas pada suhu konstan.
Kita menarik kesimpulan bahwa tidak ada interaksi molekul, energi internal pada
gas tergantung pada suhu saja.
Jarak penyebaran partikel-partikel yang tak terhingga menyebabkan gaya
interaksi antar partikel mendekati nol. Pada kondisi ini gas dikatakan ideal.
Gas ideal adalah menyatakan hubungan antara tekanan temperature dan volume,
dengan persamaan :
pV = n.RT

atau p.

= R.T

Dimana :
^

p = Tekanan absolut gas

= Volum spesifik (Volume per mole atau massa)

V = Volume total gas

R = Tetapan gas

T = Temperatur absolut gas

n = mole gas

1.1.2. Hukum-Hukum Gas Ideal


Hukum-hukum

yang digunakan untuk menyatakan gas ideal adalah

sebagai berikut :
a. Hukum Boyle
Volume sejumlah massa gas pada temperatur konstan berbanding
terbalik dengan tekanan
V1 P2

V1.P1 V2 .P2
V2
P1

b. Hukum Charles
Volume sejumlah massa gas pada tekanan konstan berbanding lurus
dengan suhu mutlaknya
V1 T1

V2 T2

c. Hukum Gay Lussac


Tekanan sejumlah massa gas pada volume konstan berbanding lurus
dengan suhu mutlaknya
P1
T
1
P2 T2

d. Hukum Boyle-Gay Lussac


Gabungan dari persamaan Boyle dan Gay Lussac
P1V1
PV
2 2
T1
T2

e. Tetapan Gas
Jika digunakan 1 mole gas akan didapat harga tetapan gas dari
persamaan gas ideal (P,V,T dalam kondisi standar)
R

PV
T

Harga R tergantung dari system satuan yang dipakai


R = 8,314 m 3 .pa/molo K
0,08314 lt.bar/molo K
0,08206 lt.atm/molo K

R = 62,36 lt.mmhg/molo K
= 82,06 cm 3 .atm/molo K
= 0,7302 ft 3 .atm/lbmolo R

1.1.3. Aplikasi Hukum-Hukum Gas Ideal


Untuk menyelesaikan soal-soal dalam fase gas yang menyangkut V,P,T dapat
diselesaikan dengan persamaan :
PV
T

konstan

Untuk soal-soal yang menyangkut massa gas dapat diselesaikan dengan


persamaan gas ideal
pV = n.RT
Contoh Soal
1. Hitunglah volume (dalam liter) dari 100 gr Nitrogen pada 23oC dan tekanan 3
psig
Penyelesaian
Dik : massa Nitrogen = 100 gram
T = 23oC = 296oK
P = 3 psig
Dit : V ?
Jawab :
100 gr

Mole N2 = 28 gr/mol 3,57 mol


P absolut = Pgauge + P atmosfer

(1 P atm = 14,7 psi)

= 3 Psig + 14,7 psia


= 17,7 psia
tetapan gas R = 0,08206 liter.atm/mol.oK
= 0,08206 liter.(14,7 psia)/mol.oK
= 1,20628 liter.psia/mol.oK
maka :
V

(3,57 mol).(1,20628 liter.psia /mol o K).(296 K)


72,05 liter
17,7 psia

2. Sebuah silinder berisi 100 gr gas ideal (berat molekul = 40 gr/mol) pada 27 oC
dan tekanan 2 atm. Ketika dipindahkan silindernya jatuh dan menimbulkan
lekukan sehingga menurunkan volume silinder. Tetapi katup penahan silinder
tidak dapat menahan tekanan yang lebih besar dari 2 atm, sehingga 10 gram
gas bocor keluar.
a.

Hitung volume silinder sebelum dan sesudah terjadinya lekukan

b.

Bila katup sedikit bisa menahan tekanan berapa tekanan sesudah lekukan
temperatur tetap konstan

Penyelesaian :
dik :
Dit :

m gas = 100 gr

T = 27oC (300 K)

BM

P = 2 atm

= 40 gr/mol

a. V1(sebelum lekukan) dan V2 (sesudah lekukan)


b. P2 (bila tidak terjadi kebocoran pada saat terjadinya lekukan)

Jawab :
a. volume mula-mula dapat dihitung dari persamaan :
n.RT 100 gr (0,08206 dm 3 .atm/mol.K)(300 K)
3

30,79 dm

P1
40
gr/mol
2
atm

V1

massa sesudah lekukan (m2) = 100 10 = 90 gram


V2

n.RT
90 gr (0,08206 dm 3 .atm/mol.K)(300 K)
3

27,71 dm

P1
2 atm
40 gr/mol

b. bila tidak terjadi kebocoran, maka :


P2

P1V1
(2 atm)(30,79 dm 3 )

2,22 atm
V2
27,71 dm 3

3. Hituglah volume yang ditempati oleh 88 lb CO2 pada tekanan 32,2 ft H2O dan
suhu 15oC
Penyelesaian
kondisi 1
88 lb

ft3 pada
kondisi standar

Pada kondisi standar (kondisi 1)

kondisi 2
ft3 pada 32,2 ft H2O
dan 15oC

kondisi 2

P = 33,91 ft H2O
T = 273o K
Dengan menggunakan persamaan :

P1 T2 359,05 ft3 / lb mol


V2 V1
P2 T1 88 lb CO2

44 lb /lb mol CO2


^

p = 32,2 ft H2O
T = 273 + 15 = 288 oK

33,91 ft H 2O 288 K
3

798
ft
CO2

32,2
ft
H
O
273
K

Cara 2 :
Menggunakan persamaan gas ideal
Mencari harga R yang sesuai dengan konversi satuannya yang diukur
dalam keadaan standar
^

PV
T

dimana : V = 359,05 ft3/lb mol


P = 33,91 ft H2O
T = 273 K

(33,91)(359,05)
(ft )(H 2O)(ft 3 )
44,59
273
(lb mol)(K)

88 lb

n R.T 44 lb/lb mol 44,59(ft H 2O)(ft 3 )


o
3
o
V

288 K 798 ft CO 2 pada 15 C


o
P
32,2ft H 2O
(lb mol) ( K)

1.2. Campuran Gas Ideal


1.2.1. Tekanan dan Volume Parsial
Dalam campuran gas, molekul-molekul dari tiap komponen gas
terdistribusi

keseluruh volum ruangan dan tiap-tiap komponen gas tersebut

memberikan kontribusi pada tekanan total yang dihasilkan


a. Tekanan Parsial
Tekanan parsial adalah tekanan yang dihasilkan satu komponen gas, jika
hanya gas tersebut saja yang berada dalam ruangan dengan volume dan
suhu yang sama dengan campuran gas

Pi .Vtot n i .R.Ttot
Pi .Vtot
n .R.Ttot
i
Ptot .Vtot n tot .R.Ttot
Pi
n
n
i Pi Ptot i Pi yi .Ptot
Ptot n tot
n tot

dimana :
Pi = tekanan Parsial
yi = fraksi mol komponen I
b. Volume Parsial
Volume parsial adalah volume komponen murni satu komponen gas dalam
campuran apabila gas itu saja yang berada dalam ruangan dengan tekanan
dan suhu sama dengan campuran gas
Ptot .Vi n i .R.Ttot
Ptot .Vi
n .R.Ttot
i
Ptot .Vtot n tot .R.Ttot
Vi
n
n
i Vi Vtot i Vi y i .Vtot
Vtot n tot
n tot
Dimana :
Vi Volume parsial
yi fraksi mol komponen i

Hukum Dalton dan Amagat

Hukum Dalton
Tekanan total suatu campuran gas adalah jumlah dari tekanan-tekanan
parsial komponen-komponennya
Ptot = PA + PB + PC + .

Hukum Amagat
Volume total yang ditempati oleh campuran gas adalah jumlah dari volume
komponen-komponen murninya
Vtot = VA + VB + VC + ..

Contoh Soal

1. Suatu gas pada ruangan rapat dengan volume 1000 m3. dalam ruangan ini
mengandung udara ( 21% O2 dan 79% N2) pada 20oC dan tekanan total 1 atm
a.

Berapa volume parsial dari O2 dan N2

b.

Berapa tekanan parsial dari O2 dan N2

c.

Jika seluruh O2 dipindahkan dari ruangan dengan metode yang sama apa
yang akan terjadi pada tekanan total ruangan

Penyelesaian :
Dik : V gas = 1000 m3
T

= 20oC

p = 1atm
dalam ruangan terdapat 21% O2 dan 79% N2

Jawab :
Basis 1000 m3 dari udara pada 20oC dan 1 atm
a.

volume parsial dari O2 dan N2


Vi Vtot

Vi yi .Vtot
VO 2 Vtot
VN 2 Vtot
b.

n tot
nN2
n tot

VO 2 1000 m3

0,21
210 m 3 pada 20o C dan 1 atm
1

VN 2 1000 m3

0,79
790 m3 pada 20o C dan 1 atm
1

Tekanan Parsial dari O2 dan N2


Pi Ptot

ni
n tot

PO 2 Ptot
PN 2 Ptot
c.

nO2

ni
n tot

n O2
n tot
nN2
n tot

PO 2 1 atm

0,21
0,21 atm pada 1000 m3 dan 20o C
1

PN 2 1 atm

0,79
0,79 atm pada 1000 m 3 dan 20o C
1

Jika O2 seluruhnya dipindahkan dari ruangan maka akan mengalami


penurunan tekanan dalam ruangan menjadi 0,79 atm

1.2.2. Berat Molekul Dalam Campuran Gas

Berat molekul rata-rata dihitung dengan menggunakan mol campuran gas


sebagai dasar perhitungan
BM rata - rata

Berat
jumlah mol

contoh soal :
Hitunglah berat molekul rata-rata gas buang yang mempunyai komposisi (% w)
CO2

= 13,1 %

O2

= 7,7 %

N2

= 79,2 %

Penyelesaian :
Basis 100 mol gas campuran
CO2

= 13,1 mol

= 576 gr

O2

= 7,7 mol

= 246 gr

N2

= 79,2 mol

= 2218 gr

= 3040 gr
dalam 100 mol campuran gas terdapat 3040 gr
BM rata - rata

3040 gr
30,4 gr/mol
100 mol

1.2.3. Densitas Gas Campuran


Densitas gas campuran adalah massa tiap campuran tiap satuan volume
pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu dengan menggunakan hukum gas
ideal
Contoh soal :
Hitunglah kerapatan dalam gr/lt campuran gas H2 dan O2 pada suhu 30oC
tekanan 740 mmHg, jika H2 = 11,1 % wt
Penyelesaian :
Dik : Tcamp = 30oC
Pcamp = 740 mmHg
massa H2 = 11,1 %wt
Dit : (kerapatan)

Jawab :
Basis 100 gr gas campuran
Massa H2 = 11,1 % x 100 gr = 11,1 gr
Mol H2

11,1 gr

= 2 gr/mol 5,55 mol

Massa O2 = (100 11,1)gr = 88,9 gr


88,9 gr

Mol O2 = 32 gr/mol 2,78 mol


Mol total = 5,55 + 2,78 = 8,33 mol
Volume (STP) = 22,4 lt/mol x 8,33 mol = 197,8 liter
V2 (Volume pada 740 mmHg dan 30oC) =

P1V1
PV
2 2
T1
T2

760 mmHg x 197,8 liter 740 mmHg x V2

273 K
303 K

V2 222,5 liter
100 gr

gr
kerapatan () = 222,5 lietr 0,39 liter

1.3. REAL GAS (GAS NYATA)


Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm, pada umumnya gas mempunyai sifat
mendekati ideal, tetapi pada tekanan yang tinggi akan terjadi penyimpanganpenyimpangan sehingga persamaan gas ideal tidak dapat diterapkan secara
langsung tetapi memerlukan koreksi
Metode yang digunakan untuk menentukan gas real adalah :
a.

Menggunakan persamaan gas ideal (Equation of state)

b.

Dengan diagram kompresibilitas (Compressibility chart)

c.

Dengan estimasi sifat-sifat fisik

d.

Menggunakan data eksperimen

a) Equation of State

10

Pada temperatur tinggi dan tekanan rendah gas akan mendekati ideal.
Beberapa persamaan untuk menghitung gas real adalah

Persamaan Van Der Waals

a ^
P ^ Vb RT
V2
27 R2.T2 1RTc
a b
64 Pc 8 Pc

Redlich-Kwong

^
a
P V b RT
^ ^
T1/2.V (Vb)
R2.T2,5 RTc
a0,42748 b0, 86 4
Pc Pc

Benedict Webb-Rubin

11

P. V
B C D E
1 ^ 2 4 5
^
^
^
R.T
V V V V
2
Ao Co
B Bo 3 D c.. V
RT RT
2
a
a.
C b c .e V E
RT
RT

Soave-Redlich-Kwong

a' ^
P
V b RT

^ ^
V (V b)

R 2 .Tc
a 0,42748

Pc

1 k (1 Tr1 / 2

RTc
b 0,08664
Pc

k (0,480 1,574 0,176 2


b) Diagram Kompresibilitas
Untuk menghitung besaran-besaran yang menentukan keadaan suatu gas
(tekanan P, suhu T, dan Volume V) dapat dipakai diagram faktor
kompresibilitas
Faktor kompresibilitas adalah koefisien yang mengoreksi hukum gas ideal
agar dapat mendekati gas real sehingga persamaan akan terbentuk
P .V = Z.n.R.T

12

Dimana : Z = faktor kompresibilatas


Untuk menggunakan grafik perlu dihitung dahulu tekanan tereduksi (Pr) dan
suhu tereduksi (Tr) dengan persamaan berikut :
Tr =

T
Tc

Pr =

P
Pc

Dimana : Tc dan Pc adalah suhu kritis dan tekanan kritis


Dengan memplotkan tekanan reduksi (Pr) dengan temperatur reduksi (Tr) atau
volume reduksi (Vrc) akan didapat Z (factor kompresibilitas).
Selain menggunakan grafik faktor kompresibilitas dapat juga menggunakan
persamaan :
Virial Equation
Z 1

B.P
BPc Pr
1
..............1)

R.T
RTc Tr

BPc
Bo .B1................2)
RTc

Dengan menggabungkan persamaan 1 dan 2 didapat


Z 1 Bo

Pr
Pr
.B1
.3)
Tr
Tr

Hubungan Z dikembangkan oleh Pitzer dan Coworker didapat


Z = Zo + ZI.4)
Dengan menggabungkan persamaan 3 dan 4 didapat
Zo = 1 B
1
ZI = B

Pr
..5)
Tr

Pr
..6)
Tr

persamaan virial kedua adalah fungsi temperatur saja. B o dan BI adalah


fungsi suhu tereduksi saja
Bo = 0,083 -

0,422
Tr 1,6

BI = 0,139 -

0,172
Tr 4,2

1.3.1. Kondisi Kritis, Parameter Tereduksi dan Kompresibilitas


a. Kondisi Kritis

13

Tc = Batas temperatur dimana gas masih dapat dicairkan dengan


penekanan ) dibawah temperatur ini gas dapat dicairkan dengan
tekanan)
Pc = Tekanan yang dibutuhkan untuk mencairkan gas pada suhu Tc
Vc = Volume gas pada Tc dan Pc
b. Parameter Tereduksi
Tekanan Tereduksi (Pr)
Adalah perbandingan antara tekanan absolut dengan tekanan kritis
Pr =

P
Pc

Temperatur Tereduksi (Tr)


Adalah perbandingan suhu absolut dengan suhu kritis
Tr =

T
Tc

Contoh Soal :
1.

5 ft3 silender mengandung 50 lb propane berada disinar matahari yang


panas. Tekanan gauge menunjukan bahwa tekanannya adalah 665 psig.
Berapa suhu propane dalam silinder? Gunakan persamaan Van der Waals
665 psig

5 ft3
50 lb
C3H8
T?
Penyelesaian:
Basis : 50 lb propane
Dengan menggunakan persamaan Van Der Waals

14

a ^
P ^ V b RT
V2

atau

P n .a V n.b n.RT

V2

Nilai a dan b dapat dilihat pada tabel 3.4 (Himeblau)


a = 3,49 . 104 psia (ft3/lb mol)2
b = 1,45 ft3/lb mol
Pgauge = 665 psig
Pabsolut = Pg + Patm
= 665 + 14,7 = 679,7 psia
R = 10,73 psia .ft3/lb mol oR
Mol propane =

50 lb
1,136 mol
44 lb/lb mol

Maka :

2
4

679,7 (1,136) .3,49 .10 5 (1,136).(1,45) (1,136).(10,73).T

52

T 683o R atau 223o F

2.

Hitunglah volume molar dari n- butana pada 510oK dan 25 bar dengan
menggunakan :
a. persamaan gas ideal
b. Hubungan faktor kompresibilitas
c. Persamaan koefisien Virial
Penyelesaian :
a) Persamaan Gas Ideal
p.

= R.T

15

(83,14 cm 3 .bar/mol o K)(510o K)


1696,1 cm 3 / mol
25 bar

b) Dengan faktor kompresibilitas


dari appendix .B (JM Smith) di dapat Tc dan Pc
Tc = 425,1
Tr =

Pc = 37,96

510
1,2
425

25

Pr = 37,96 0,659

Dari harga Tr dan Pr didapat ZI dan Zo dengan menggunakan Tabel E1


dan E2 (JM.Smith)
ZI = 0,865 dan Zo = 0,038 sedangkan nilai = 0,2 (acentric Factor) dari
tabel B.1
Z = Zo + ZI
Z = 0,865 + 0,2. 0,038 = 0,873
PV = Z..R.T

(0,873)(83,14cm3 .bar/molo K )(510o K )


1480,7 cm3 /mol
25 bar

c) dengan Virial Koefisien


Z 1

B.P
BPc Pr
1
..............1)

R.T
RTc Tr

BPc
Bo .B1................2)
RTc

Bo = 0,083 -

0,422
Tr1,6

BI = 0,139 -

0,172
Tr 4,2

Maka :
Bo = 0,083 -

0,422
0,232
(1,2)1,6

BPc
-0,232 (0,2).(0,059 ) 0,22
RTc

BI = 0,139 -

0,172
0,059
(1,2) 4,2

16

Z 1 - 0,22

V=

0,659
0,879
1,2

(0,879)(83,14 cm 3 .bar/molo K )(510o K


1489,1 cm 3 /mol
25 bar

Harga V pada virial Koefisien lebih tinggi dari faktor kompresibilitas dan
data eksperiment di dapat V = 1480,7 cm3/mol
3.

Untuk menyimpan 1 lb-mol gas metana (CH4) pada tekanan 600 atm dan
suhu 122oF dibutuhkan bejana yang memenuhi syarat. Berapakan volume
baja tersebut bila di perhitungkan dengan metode :
a. Hukum gas Ideal
b. Persamaan Van Der Waals
c. Grafik Faktor Kompresibilitas
Penyelesaian :
a) Hukum Gas Ideal
PV = n.RT
P = 600 atm

T = 122oF = (122 + 460) = 582 oR

Mol metan = 1 lb mol

R = 0,73 atm ft3/lb mol oR

V=

(1 lb mol)(0,73 ft 3 .atm/molo R )(582o R


0,709 ft 3
600 atm

b) persamaan Van Der Waals

P n .a V n.b n.RT

V2

untuk mengitung V, maka harus di ubah ke bentuk persamaan pangkat 3


dalam V sebagai berikut :

n.b

n.RT 2 n 2 .a
n.a.b
V
V3 0
V

P
P
P

untuk harga a dan b dapat dilihat pada tabel 3.4 (Himeblau)


a = 2,25 .106 atm (cm3/mol)

3,353 . 10-5 ft 3

0,002205 lb mol

a = 2,25 . 106 atm (


b = 42,8 cm3/mol

ft 2

lb mol

577,3 atm

17

3,353 . 10 -5
ft 3
ft 3

0
,
651
b = 42,8
3
lb mol
2,205.10 lb mol

dengan harga R = 0,7302 ft3.atm/lb mol oR


persamaan menjadi :
1.0,7302(528) 2 12.577,3
1.(577,3).(0,651)
V
V3 0
V

600
600
600

V 3 1,359 V 2 0,962 V 0,626 0

1.0,651

dengan menggunakan trial and error didapat V = 1,0182 ft3


c) Dengan grafik Faktor Kompresibilitas
dari tabel (Himeblau) didapat harga :
Tc = 190,7 oK = 342.35oR

dan Pc =45,8 atm

582
1,7
342.35

Pr = 45,8 13,1

Tr =

600

Dari grafik didapat harga Z = 1,35


V=

(1,35)(1 lb mol)(0,73 ft 3 .atm/molo R )(582o R


0,95 ft 3
600 atm

Data eksperiment didapat V = 0,936 ft3/lb mol , kesalahan terkecil adalah


faktor kompresibilitas
SOAL SOAL LATIHAN
1.

Hitunglah tekanan pada 10 kg-mol ethane dalam tangki dengan volume


4,86 m3 pada suhu 300oK dengan menggunakan dua persamaan berikut ini :
a. Gas ideal
b. Soave-Redlich-Kwong
Bandingkan dengan jawabanmu, nilai yang benar adalah 34 atm

2.

Anda diminta untuk merancang tangki baja untuk mengisi CO2 pada suhu
290oK. Volume tangki adalah 10,4 m3, anda ingin menyimpan 460 kg CO2.
berapa tekanan yang akan ditimbulkan

CO2 ? Gunakan grafik factor

kompressibilitas.
3.

Sebuah tangki dengan volume 100 ft3 mengandung 95,1 lb-mole gas non
ideal dengan tekanan 1250 atm dan suhu 440oF. tekanan kritis yang

18

diketahui adalah 50 atm. Hitunglah temperatur kritis ? Gunakan grafik factor


kompressibilitas

4.

100 gram/min udara (21 % mol O2, sisanya N2) dicampur dengan aliran
CO2. aliran produk dianalisa dan ditemukan kandungan 56,7 wt % N2.
Hitunglah aliran volumetric dari umpan CO2 (liter (STP)/min) dan fraksi
mol dari aliran komponen produk ?

5.

Gunakan hokum gas ideal untuk menghitung spesifik volume dalam m 3/mol
dan densitas dalam kg/m3 dari hydrogen pada suhu 50oC dan tekanan
200 mmHg

6.

Suatu campuran gas ideal yang mengandung 40 % N2, 30 % CO, dan


30 % H2 dalam volume pada P = 2 atm (absolut) dan T = 65oC hitunglah :

7.

a.

Tekanan parsial dari tiap komponen

b.

Fraksi massa dari Nitrogen

c.

Densitas gas (gr/liter)

Gas proses mengalir dengan kecepatan 20.000 ft3/h pada tekanan 1 atm dan
suhu 200oF mengandung H2S dengan tekanan parsial 0,0294 psi. Gas
melewati scrubber dengan 92 % H2S dipindahkan. Hitunglah laju
pemindahan H2S dalam lbm/h

8.

50 pound CO2 yang berada pada 5 ft3 tangki. Batas aman dari tangki adalah
1600 psig. Gunakan factor kompressibilitas untuk menghitung temperatur
maksimum dari gas yang di izinkan ?

9.

Persamaan Van der Waals dengan konstanta a = 2,31 x 106

(atm)

(cm3/gr-mol)2 dan b = 44,9 cm3/gr-mol. Hitunglah volume per

gram-

mole jika gas mempunyai tekanan 90 atm dan suhu 373oK


10.

Hitunglah temperatur dari 2 mol gas dengan menggunakan persamaan van


der Waals dengan a = 1,35 x 10-6 m6(atm)(gr-mol-2), b = 0,0322 x 10-3 (m3)
(gr-mole-1) jika tekanan 100 kPa dan volume 0,0515 m3

19

Anda mungkin juga menyukai