Anda di halaman 1dari 16

KOMPONEN INSTRUMEN

SPEKTROFOTOMETER UVVISIBLE
Tugas Makalah Mata Kuliah Analisis Fisikokima

Disusun Oleh:
Nama
NPM
Kelas

: Yuliani Septiani
: 260110120017
: Farmasi A

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat serta karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Komponen Instrumen
Spektrofotometer UV-Visble. Penulisan makalah ini adalah tugas dari mata kuliah Analisis
Fisikokimia Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Musfiroh, M.Si., Apt. sebagai
dosen pengajar mata kuliah Analisis Fisikokimia dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Namun penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, Maret 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra
merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang
teliti sebagai pilihan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif bahan.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan
pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel,
UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih
berperan adalah elektron yang ada pada atom ataupun molekul yang bersangkutan.
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari
sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating
ataupun celah optis. Selain itu penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik,
organik

dan

biokimia

yang

diabsorpsi

di

daerah

ultra

lembayung

atau

daerah

tampak.Sensitivitasnya tinggi, ketelitiannya baik, mudah untuk digunakan, dan kinerjanya cepat.
Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam instrument
dan double-beam

instrument.

Sedangkan

berdasarkan pada daerah

spektrum

yang akan

dieksporasi, terdiri dari spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan spektrofotometer sinar
tampak (Vis) dan ultraviolet (UV). Komponen spektrofotometer terdiri dari sumber cahaya,
pengatur intensitas, spektroskop/monokromator, sel sampel/kuvet, detector, penguat (amplifier),
dan indicator.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam makalah ini adalah mengetahui secara lengkap mengenai tipe
instrument spektrofotometer dan komponen-komponen dari instrument spectrometer uv-visible.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui dan mengerti secara lengkap
mengenai tipe instrument spektrofotometer dan komponen-komponen dari instrument
spectrometer uv-visible.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah : Bab I merupakan pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Bab II
merupakan konsep dasar berisi tentang ,pengertian spektrofotometer, jenis-jenisnya, tipe
instrumennya, keuntungannya, dan komponen instrumennya. Bab III merupakan kesimpulan
yang dapat diambil berdasarkan pembahasan bab sebelumnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu

dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan
spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat
terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.
Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan
berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang
benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan
bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau
blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun
pembanding (Khopkar,1990).
2.2 Jenis-jenis spektrofotometer:
1. berdasarkan pada daerah spektrum yang akan dieksporasi, terdiri dari :
a. Spektrofotometer sinar tampak (Vis).
b. Spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan ultraviolet (UV).
2. berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari :
a. Spektrofotometer optika sinar ganda (doublebeams optic).
b. Spektrofotometer optika sinar tunggal (singlebeams optic).
Syarat Pelarut dalam Spektrofotometri

Dapat melarutkan cuplikan


Tidak menyerap sinar yang digunakan
Tidak bereaksi dengan cuplikan (Sabil,2011).
2.3 Tipe Instrumen Spektrofotometer

Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan doublebeam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam instrument
Single-beam instrument

Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada
panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu
sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata.
Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet
dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi
adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, 1996).
Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui
cuvet.Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian.

Dalam pengukuran penyerapan, sampel dan referensi diukur setiap waktu untuk membandingkan
hasil pengukuran tersebut. Karena sistem balok tunggal hanya memiliki satu posisi untuk
pengukuran, sampel dan referensi harus diganti, dan penyesuaian 100% (atau 0 penyesuaian Abs)
harus dilakukan setiap kali pengukuran panjang gelombang berubah. Meskipun sistem ini
digunakan terutama untuk pengukuran kuantitatif, dan menawarkan konfigurasi perangkat kecil
dan murah, perubahan (penyimpangan) dalam sumber cahaya tidak dapat disesuaikan
(Anonim,2014).

Double-beam instrument
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm. Doublebeam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang

berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar
kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan fotodetektor yang keluar menjelaskan
perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog,
1996).
Pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi 2 berkas oleh cermin yang berputar
(chopper).
Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko
Berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh
Blanko dan contoh diperiksa secara bersamaan seperti terlihat pada gambar. Blanko berguna
untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau Io dari sumber cahaya. Dengan
adanya blanko dalam alat kita tidak lagi mengontrol titik nolnya pada waktu-waktu tertentu, hal
ini berbeda jika pada single beam.

Sebuah sistem berkas ganda memiliki dua posisi khusus untuk sampel dan referensi, berbeda
dengan sistem balok tunggal dengan hanya satu posisi pengukuran. Ganda sampel ukuran sistem
berkas

berdasarkan

sinyal

ini

karena

cahaya

acuan

masuk

ke

Detector.

Perubahan sumber cahaya dapat diperbaiki, dan itu adalah mungkin untuk mengukur sistem
dengan stabilitas (Anonim,2014).

2.4 Keuntungan Spektrofotometer


Keuntungan dari spektrofotometer adalah :
Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang
diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak.Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi
untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6
sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti.Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika
panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan
menjadi tidak perlu.Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan
tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat
diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. Mudah,
spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen
modern,daerah pembacaannya otomatis (Skoog, 1996).
2.5 Komponen Spektrofotometer
Spektrofotometer terdiri dari :
Sumber cahaya.
Monokromator
Kompartemen sampel
Detektor dan pengukur intensitas cahaya.
1. Sumber cahaya
Spektrofotometer Sinar Tampak (Vis) dan Ultraviolet (UV):

Sumber cahaya yang digunakan adalah kombinasiantara lampu tungsten halogen dan lampu
deuterium(D2). Lampu deuterium (D2) dapat menghasilkan cahayadalam daerah 160-380 nm
(Sabil,2011).
Spektrofotometer Sinar Tampak (Vis):
Sumber

cahaya

yang digunakan

adalah

lampu

tungsten

halogen.

Lampu

tungsten

halogen menghasilkan cahaya tampak dalam daerah panjang gelombang 350-800nm. Lampu
tersebut terbuat dari tabung kuarsa yang berisi filamen tungsten dan sejumlah kecil iodine.
Lampu ini mirip dengan lampu yang terdapat dalamperumahan dan perkantoran (Sabil,2011).
Untuk daerah UV dan daerah tampak :
-

Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontiniu pada gelombang 3202500 nm.
Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)
Lampu gas xenon (250-600 nm) (Saputra,2009).

Spektrum radiasi garis UV atau tampak :


-

Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)


Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga
Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dhischarge lamp)
Laser (Saputra,2009).

Dua jenis lampu, Deuterium untuk pengukuran dalam rentang ultraviolet dan lampu
tungsten untuk pengukuran dalam rentang terlihat dan dekat-inframerah, yang digunakan sebagai
sumber cahaya spektrofotometer (Anonim,2014).

2. Pengatur Intensitas
Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar
yang masuk tetap konstan (Saputra,2009).
3. Spektroskop/Monokromator
Sebuah spektroskop berperan dalam memilih cahaya monokromatik dari sumber cahaya (cahaya
putih), berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal
dari sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Spectroscopes termasuk jenis Filter, tipe
Prisma, dan Grating (kisi difraksi) jenis (Anonim,2014).
Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang
dibutuhkan oleh pengukuran

Macam-macam monokromator :
- Prisma
- kaca untuk daerah sinar tampak
- kuarsa untuk daerah UV
- Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR
- Kisi difraksi
Keuntungan menggunakan kisi :
- Dispersi sinar merata
- Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
- Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum (Saputra,2009).

4. Sel sampel/ kuvet


Sebuah wadah yang berisi sampel biasanya disebut "sel/kuvet", dua jenis yang tersedia, kaca dan
kuarsa sel. Sejak cahaya di kisaran ultraviolet dengan panjang gelombang 340 nm atau kurang
hampir melewati sel kaca, digunakan untuk pengukuran dalam kisaran terlihat dari 340 nm atau

lebih. Di sisi lain, meskipun sel kuarsa memungkinkan bagian cahaya di seluruh panjang
gelombang dalam rentang ultraviolet dan terlihat, hal ini terutama digunakan untuk pengukuran
dalam kisaran ultraviolet karena harga tinggi (Anonim,2014).
Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika
memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat
menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometersinar tampak (VIS). Kuvet
biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. Cuvet harus memenuhi syarat- syarat
sebagai berikut :

Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.


Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
Tidak boleh rapuh
Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.

5. Detektor
Sebuah detektor memainkan peran dalam mengubah cahaya yang ditransmisikan dari sampel
menjadi sinyal listrik. Optical semikonduktor, Jenis photomultiplier, dll tersedia (Anonim,2014).
Syarat-syarat sebuah detektor :

Kepekaan yang tinggi


Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi (Saputra,2009).

Macam-macam detektor :
-

Detektor foto (Photo detector)


Photocell
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas (Saputra,2009).

6. Penguat (amplifier)
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh
indicator (Saputra,2009).
7. Indikator
Dapat berupa :
-

Recorder

Komputer (Saputra,2009).

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar


putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating
ataupun celah optis.
Berdasarkan pada daerah spektrum yang akan dieksporasi, terdiri dari :
a. Spektrofotometer sinar tampak (Vis).
b. Spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan ultraviolet (UV).
Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari :
a. Spektrofotometer optika sinar ganda (doublebeams optic).
b. Spektrofotometer optika sinar tunggal (singlebeams optic).
Komponen utama dari spektrofotometer adalah sumber cahaya, pengatur intensitas,
spektroskop/monokromator, sel sampel/kuvet, detector, penguat (amplifier), dan
indikator.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. UV-Vis/NIR Spectrophotometer Kursus Dasar Struktur spektrofotometer :


siste optic dan komponen spektrofotometer. Available online at http://www.hitachihitec.com/global/science/uv_vis/uv_basic_7.html [diakses pada 15 Maret 2014].
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
Sabil, Rahman A.2011.Spektrofotometri Serapan Uv-Vis. Available online at
https://www.academia.edu/3626404/Spektro-UV-Vis [diakses pada 15 Maret 2014].

Saputra, Yoky E.2009. Spektrofotometri. Available online at http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/ [diakses pada 16 Maret 2014].
Skoog, D. A. 1996. Fundamental of Analytical Chemistry. Seventh edition. Saunders College
Publishing. USA.

Anda mungkin juga menyukai