Kultur darah
Kultur darah positif pada 60-80% pasien Tyfoid. Sensitivitas kultur darah lebih
tinggi pada minggu pertama dan sensitivitasnya meningkat sesuai dengan volume
darah yang dikultur. Sensitivitas kultur darah dapat menurun karena penggunaan
antibiotik sebelum isolasi. Kultur darah untuk pemeriksaan ini biasa digunakan
kultur gall.
Kultur gall merupakan diagnosis definitive penyakit tifus dengan isolasi bakteri
Salmonella typhi dari specimen yang berasal dari darah penderita.
Pengambilan specimen sebaiknya dilakkan pada minggu pertama timbulnya
penyakit, karena kemungkinan untuk positif mencapai 80 90%, khususnya pada
pasien yang belum mendapat terapi antibiotic. Pada minggu ke -3 kemungkinan
untuk positif menjadi 20 25% dan minggu 4 hanya 10 15%.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mencari kuman Salmonella dalam darah.
Bahan adalah bekuan darah , sedangkan serum dipakai untuk tes widal;, oleh
karena pemeriksaan tersebut mempunyai hubungan yang erat dalam mendiagnosa
penyebab dari Typhus abdominalis.
Dalam hal isolasi kuman Salmonella dalam Gall Culture (cuc klo dia iseng nanya
ini dibuat dari apa, ni dari gal bladder sapi hahah) adalah kapan pengambilan bahan
pemeriksaan dilakukan. Biasanya pada saat panas badan atau menggigil yaitu pada
minggu minggu pertama. Dimana pada minggu pertama biasanya bila terinfeksi
oleh kuman Salmonella hasil yang diperoleh bisa mencapai 70 90%, sedangkan
bila diambil pada minggu ketiga hasil menurun sampai 50%, selanjutnya
pemeriksaan Gall Culture dilakukan seperti cara identifikasi kuman Salmonella dan
perhatikan media maupun cara inkubasi yang benar serta cara pengambilan darah
harus seaseptik mungkin.
Prinsip :
Bekuan darah + media Gall atau Bile 1 % dalam Pepton Water (1 : 1) diinkubasi
pada C 24 jam suasana aerobic, kemudian dilakukan penanaman pada media
Differensial, kuman yang meragikan laktosa (laktosa positif) maka pemeriksaan
tidak dilanjutkan, dan bila kuman tidak meragi laktosa (laktosa negatif) maka
pemeriksaan dilanjutkan untuk mencari kuman Salmonella.
Page | 2
Prosedur
Hari I
Dari spesimen ditanam pada media Gall atau bile 1% dalam pepton water
dengan perbandingan 1:1. Kemudian inkubasi pada suhu 37C selama 24
jam dalam suasana aerob.
Tujuan
: Untuk membiakkan kuman
Hari II
Menanam kuman pada media Mac Conkey (MC) dan media Salmonella
Shigella (SS) agar dari biakan kuman pada media Gall kemudian
diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam dalam suasana aerob.
Tujuan Penanaman pada Media Mac Conkey agar :
1) Untuk melihat koloni kuman dan isolasi kuman
2) Untuk melihat kemampuan kuman dalam menfermentasi laktosa
3) Untuk menghambat pertumbuhan kuman Gram Positif
Hari III
Page | 3
Hasil Pengamatan
o
o
o
Page | 4
Tujuan
Hari IV
Melihat pertumbuhan kuman pada media Nutrient Agar Slant (NAS)
Hasil Pengamatan :
Page | 5
Tujuannya
:
Untuk persiapan melakukan Test Methyl Red (MR).
Hari V
Page | 6
2)
Untuk
mengetahui
kemampuan
kuman
Page | 7
3)
4)
Page | 8
5)
6)
Page | 9
Tujuannya
:
Untuk persiapan melakukan Test Voges
Proskauer (VP).
Hari IX
Alkali/ Acid
Kuman memproduksi H2S
Kuman tidak memproduksi gas
P a g e | 10
P a g e | 11
(-)
(+)
P a g e | 12
pada media
hari
dalam
media
Glukosa
Phosphat
Positif
,warna
media
berubah
Tujuan
Salmonella
Hasil Pengamatan : terjadi aglutinasi pada suspensi yang
ditambahkan antisera monovalent Salmonella typhi
Hari X
P a g e | 13
Melakukan
Test
Voges
P a g e | 14
Hasil Pengamatan
Berdasarkan data-data tersebut yang tercantum di atas dapat disimpulkan :
Morfologi kuman
Pengecatan Gram
Pada media Mac Conkey Plate
: basil
: Gram negatif
: tumbuh koloni bulat
o Urea
Test Polivalent Antisera
menyebar di