Anda di halaman 1dari 25

Pemantauan Massa Batuan di

Bawah Tanah
Ridho K Wattimena
Laboratorium Geomekanika
Departemen Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung

Latar belakang

Pemantauan adalah pengamatan terhadap struktur rekayasa


baik secara visual maupun dengan bantuan peralatan
Sejak dulu telah dilakukan dengan mata dan telinga:
Runtuhan batu
Pembukaan rekahan
Pelengkungan penyangga kayu
Perkataan batuan sebuah awal dari pemantauan seismik
(Brown, 2003).
Bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan mekanika batuan
modern dan telah dikembangkan sejak 40 50 tahun yang lalu.
Dalam beberapa hal mungkin timbul kesan bahwa kegiatan
pemantauan telah dilakukan secara sederhana hanya supaya
terlihat ada yang dilakukan.

Latar belakang

If you can measure what you are speaking about


and express it in numbers, you know something
about it
(Lord Kelvin)

Every instrument on a project should be selected


and placed to assist with answering a specific
question: if there is no question, there should be no
instrumentation.
(Dunnicliff, 1988)

Tujuan pemantauan massa batuan

Mendapatkan besar dan variasi parameter geoteknik sebelum dimulainya


pekerjaan rekayasa

Meyakinkan keselamatan selama konstruksi dan operasi melalui peringatan


terjadinya

Deformasi massa batuan


Tekanan air tanah
Beban pada penyangga

yang berlebihan
Memeriksa validitas perhitungan rancangan

Muka air tanah


Bentuk permukaan
Seismic events

Asumsi
Model konseptual
Nilai parameter tanah atau massa batuan

Mengendalikan pelaksanaan ground treatment dan tindakan perbaikan

Tujuan pemantauan massa batuan

Massa batuan merupakan media yang sangat kompleks.


Sifat keteknikannya sangat sulit, atau bahkan tidak mungkin,
ditentukan secara akurat sebelum lubang bukaan digali
(Wattimena, 2003).
Model-model yang digunakan untuk memperkirakan respons
massa batuan terhadap kegiatan penambangan didasarkan pada
idealisasi, asumsi, dan penyederhanaan.
Keakuratan dari prediksi yang dilakukan pada perhitungan
rancangan sangat penting untuk diperiksa.
Pelaksanaan pemantauan, khususnya untuk tujuan ini,
merupakan bagian dari metode observasi yang merupakan kunci
pokok dari kegiatan geoteknik modern (Peck, 1969).

Pertimbangan umum

Apa yang dipantau?


Bagaimana memantaunya?
Dimana dan kapan pemantauan dilakukan?
Berapa keakuratan dan ketelitian (atau kehandalan)
yang diinginkan dalam pengukuran?
Bagaimana memvalidasi dan menginterpretasi hasil?

Pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat


dijawab secara rinci berdasarkan kasus per
kasus.

Apa yang dipantau?

Dengan teknologi sekarang, yang dapat diukur langsung:

Surface subsidence: pemantauan sistematis yang pertama-tama


dilakukan di pertambangan

Perpindahan
Tekanan
Waktu

Di Belgia pada tahun 1830-an.


Tambang batubara, bijih besi, garam di Eropa dan Amerika Serikat (Young
dan Stoek, 1916)
Metode penambangan block caving (Fletcher, 1960)

Pengukuran perpindahan ralatif antara dua titik atau convergence


(Greenwald et al., 1937)
Borehole extensometer (Merrill, 1954; Potts, 1957)
Stressmeter (Merrill, 1962)
Microseismic di tambang bawah tanah meliputi juga pengukuran
perpindahan dan waktu (Obert dan Duvall, 1957).

Yang dapat dipantau pada tambang bawah tanah


(Brady & Brown, 1993)

Rekahan atau gelinciran pada batuan (visual)


Pergerakan sepanjang atau memotong sebuah kekar atau rekahan
Convergence antara dua titik
Perpindahan pada massa batuan
Subsidence
Perubahan kemiringan lubang bor
Muka, tekanan, dan aliran air tanah
Perubahan tegangan normal pada sebuah titik dalam massa batuan
Perubahan beban pada elemen penyangga dan perkuatan
Tegangan normal dan tekanan air pada material pengisi
Settlement material pengisi
Seismic dan microseismic emissions
Kecepatan rambat gelombang

Apa yang dipantau?

Perpindahan adalah salah satu besaran primer yang diukur pada


kegiatan pemantauan di tambang bawah tanah.
Yang diukur:

Perpindahan absolut dari beberapa titik pada batas galian atau, dengan
kesulitan yang lebih tinggi, di dalam massa batuan.
Perpindahan relatif atau convergence antara dua titik pada batas galian

Pengukuran kebanyakan parameter lainnya, khususnya gaya dan


tegangan, membutuhkan penggunaan model matematis dan
karakteristik material untuk perhitungannya.
Stress is a philosophical concept deformation is the physical
reality.
(Burland, 1967)
Untuk tujuan pembandingan dan pengambilan keputusan, lebih baik
menggunakan parameter yang diukur langsung daripada menggunakan
parameter yang dihitung dengan model matematis yang menggunakan
parameter yang diukur sebagai masukan.

Stasiun pengukuran convergence pada drawpoint drift di


Henderson Mine, USA (Brumleve dan Maier, 1981)

Bagaimana memantaunya?

Sistem instrumentasi pemantauan modern:

sensor atau detector


sistem transmisi
read-out dan/atau perekam

Sistem pemantauan yang digunakan pada sebuah


tambang bawah tanah modern dapat sangat
kompleks dan mahal.
Kesimpulan berharga seringkali dapat dicapai
melalui observasi visual atau observasi yang
menggunakan peralatan pengukuran yang sangat
sederhana.

Kriteria sistem pemantauan (Brady & Brown, 1993)

Pemasangan yang mudah bahkan dalam kondisi lapangan


yang sulit
Sensitivitas, keakuratan, dan kemampuulangan yang
memadai
Ketahanan dan pelindung yang baik selama digunakan
Kemudahan pembacaan dan kemampuan menghasilkan data
seketika;
Gangguan yang ditimbulkan pada operasi penambangan
sangat kecil.

Metode pemantauan perpindahan (Windsor, 1993)

Teknik:

Akses

Batas galian
Lubang bor
Permukaan tanah

Metode
Manual

Observasi
Instrumen

Otomatis
Observasi

Sensitivitas

Rendah
Menengah
Tinggi

Pengukuran convergence (Brady & Brown, 1993)

(a)

(b)

Distometer ISETH (Kovari et al., 1974)

MPBX dan pengukuran convergence (Brady & Brown, 1993)

Dimana dan kapan memantaunya?

Orang yang menginterpretasi hasil pemantauan sering kecewa:


Pengukuran tidak dilakukan lebih awal (kapan?)
Pengukuran tidak dilakukan di beberapa lokasi (dimana?)
Beberapa data tambahan tidak tersedia (apa?)
Perencanaan pemantauan sering tidak baik
Dalam penambangan : batasan-batasan operasional
Perencanaan menjadi sangat penting apabila data pemantauan
akan digunakan untuk analisis balik
Pertanyaan praktis lainnya:
Biaya instrumentasi dan pemasangan
Keterjangkauan lokasi pemantauan
Gangguan pekerjaan pemantauan terhadap operasi
penambangan

Tambang Nasliden, Swedia


(Nilsson & Krauland, 1981)

Tambang Nasliden, Swedia


(Nilsson & Krauland, 1981)

Tambang Nasliden, Swedia


(Nilsson & Krauland, 1981)

Tambang Nasliden, Swedia


(Nilsson & Krauland, 1981)

Tambang Questa, USA


(Agapito & Shoemaker, 1987)

Tambang Pongkor, Indonesia


(Rai et al., 2001)

Tambang Pongkor, Indonesia


(Rai et al., 2001)

We cant rely only on monitoring systems. The eyes and ears of


a committed workforce are the most valuable assets mines have
for monitoring hazards.
ACG, Unearthing Black Gold

Anda mungkin juga menyukai