Anda di halaman 1dari 4

Kelarutan dan Pengendapan Senyawa Logam Alkali Tanah

a. Kelarutan
Salah satu yang membedakan antara senyawa alkali dan alkali tanah adalah kelarutannya.
Pada umumnya, senyawa alkali mudah larut dalam air, sedangkan senyawa alkali tanah sukar
larut dalam air. Jika kelarutan suatu zat semakin besar, berarti semakin banyak zat tersebut yang
larut dan kemungkinan terionisasi juga semakin besar. Semakin banyak ion OH - yang dihasilkan,
berarti sifat basa semakin kuat. Di dalam air, senyawa basa Mg(OH) 2 bersifat sukar larut,
Ca(OH)2 sedikit larut, Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 mudah larut. Sifat kelarutan garam sulfat dari logam
alkali tanah berkebalikan dengan sifat kelarutan basanya. Di dalam air, garam sulfat MgSO 4
bersifat mudah larut, CaSO4 sedikit larut, sedangkan SrSO4 dan BaSO4 sukar larut. Garam-garam
lainnya dari logam alkali tanah memiliki kelatrutan dalam air yang bervariasi. Garam MgCO 3
sedikit larut sedangkan CaCO3, SrCO3, dan BaCO3 sukar larut. Di dalam air, garam kromat
MgCrO4 bersifat mudah larut. CaCrO4 dan SrCO4 sedikit larut. Sedangkan BaCrO4 sukar larut. Di
dalam air garam oksalat MgC2O4 sedikit larut. Sedangkan CaC2O4, SrC2O4, dan BaC2O4 sukar
larut.
b. Pengendapan
Pengendapan suatu garam yang sukar larut dalam air dapat digunakan untuk analisis
kualitatif, yaitu mengidentifikasi suatu kation logam alkali tanah.
Ion Logam
Alkali
Tanah
Mg2+
Ca2+
Sr2+

Ba2+

Na2SO4
1M
Tidak ada
endapan
Endapan
putih, tipis
Endapan
putih

Pereaksi
NaOH
1M

K2CrO4
1M

Tidak ada
endapan
Tidak ada
endapan
Endapan
kuning
pucat, tipis
Endapan
Endapan
putih, tebal kuning

Endapan
putih, tebal
Endapan
putih, tipis
Tidak ada
endapan

Na2CO3
1M
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih, tebal

Na2C2O4
1M
Tidak
ada
endapan
Endapan
putih, tipis
Endapan putih

Tidak ada Endapan


Endapan
endapan
putih, tebal putih, tebal

Harga Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Senyawa Alkali Tanah


Be2+
Mg2+
Ca2+
Sr2+
Ba2+

OH1,6 x 10-22
8,9 x 10-12
1,3 x 10-6
3,2 x 10-4
5,0 x 10-3

SO42Besar
8,6 x 10-5
2,4 x 10-5
7,6 x 10-7
1,5 x 10-9

CrO42Besar
Besar
7,1 x 10-4
3,6 x 10-5
8,5 x 10-11

CO32-

C2O42-

7,9 x 10-8
4,7 x 10-9
7,0 x 10-10
1,6 x 10-9

8,6 x 10-5
1,3 x 10-9
5,6 x 10-8
1,5 x 10-8

Perbedaan kelarutan senyawa alkali tanah dapat digunakan untuk mengidentifikasi


adanya ion alkali tanah.

I. DASAR TEORI
Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar
daripada harga Ksp. Pada percobaan ini, larutan barium klorida diendapkan dengan
larutan barium kromat.
BaCl2 (aq) + K2CrO4 (s) BaCrO4 (s) + 2KCl (aq)
Endapan barium kromat disaring, hasil teoritis bariun kromat dihitung dari endapan
yang terbentuk. Semua barium klorida dianggap berubah menjadi hasil. Hasil
teoritis ditentukan dari stoikiometri reaksi.
Analisis gravimetri merupakan salah satu cabang utama kimia analisis pemeriksaan
jumlah zat dengan cara menimbang hasil reaksi. Gravimetri disebut juga dengan
pengendapan.
Pada dasarnya, pemisahan zat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Mula-mula cuplikan zat dilakukan dalam pelarut yang sesuai, lalu ditambahkan zat
pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan dan setelah
dingin ditimbang kemudian jumlah zat yang ditentukan dihitung dari faktor
stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai persentase bobot zat didalam cuplikan
semula. Berbagai syarat harus dipenuhi agar penentuan terhitung dapat dilakukan
dengan memuaskan, antara lain :
1. Zat yang ditentukan harus dapat diendapkan secara terhitung (sekurangkurangnya 99,9 % kesempurnaan pengendapannya).
2. Endapan yang terbentuk harus cukup murni dan dapat diperoleh dalam bentuk
yang cocok untuk pengolahan selanjutnya.
Suatu metode gravimetri untuk analisis biasanya didasarkan pada suatu reaksi
kimia seperti :
aA + rR AaRr
Dimana a molekul analit A yang bereaksi dengan r molekul R. Produknya AaRr
biasanya berupa zat yang sangat sedikit dapat larut, yang dapat ditimbang dalam
keadaan demikia setelah pengeringan atau yang dapat dipanggang menjadi
senyawa lain yang susunannya diketahui kemudian ditimbang.
Dalam prosedur gravimetri yang lazim, suatu endapan ditimbang dan dari nilai ini
bobot analit dalam sampel dihitung, maka persentase analit A adalah :
IV. HASIL PENGAMATAN
No. Percobaan Hasil Pengamatan

2.
3.
9. Volume aquadest yang diperlukan

Berat BaCl2
Berat kertas saring
Aquadest + BaCl2 (diaduk)
K2CrO4
Aquadest + BaCl2 + K2CrO4

Penambahan 5 tetes pertama K2CrO4 kedalam larutan


Berat kertas saring + endapan ( setelah pengeringan)
Berat nyata endapan BaCrO4
- 25 mL
-

1,0465 gram
0,3058 gram
Larutan homogen
25 ml, 0,2 M
Warna kuning, keruh, setelah diddiamkan membentuk endapan.
Endapan masih terbentuk

- 1,4403 gram
- (1,4403 0,3058) gram = 1,1345 gram

V. ANALISIS DATA
Pada percobaan yang telah dilakukan, pencampuran BaCl2 dengan sejumlah air
dihasilkan larutan homogen berupa larutan BaCl2. Penambahan 25 mL K2CrO4 0,2
M menghasilkan endapan BaCrO4. Persamaan reaksinya sebagai berikut :
BaCl2 . 2 H2O + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl + 2 H2O
Terbentuknya endapan tersebut dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ion BaCrO4
lebih besar daripada harga Ksp-nya.
Untuk apakah endapan telah terbentuk sempurna maka ditambahkan beberapa
tetes larutan K2CrO4. Dengan penambahan K2CrO4. maka konsentrasi BaCrO4
semakin kecil sehingga harga kelarutan makin besar daripada harga Ksp, akibatnya
terjadi endapan tambahan. Persamaan ion bersih dari BaCrO4 yaitu :
BaCrO4 Ba2+ + CrO42Penambahan ion CrO42- yang terdapat pada K2CrO4 akan bergeser kearah zat
pengendap (kiri). Sehingga kelarutan BaCrO4 semakin kecil dan harga Ksp BaCrO4
menjadi lebih kecil kecil pula.. Hasil kali kelarutan ion-ion yang lebih besar dari Ksp
menyebabkan zat sukar larut dan endapan yang terbentuk semakin besar.
Agar didapat hasil endapan yang mudah disaring dengan partikel yang relatif kasar

larutan dipanaskan sebelum penyaringan.


Pada hasil pengamatan dan perhitungan, berat BaCrO4 sebesar 1,1345 gram dan
berat teoritis sebesar 1,088 gram. Hasil teoritis diperoleh dengan menghitung dan
menggunakan hokum stoikiometri sehingga persentasi endapan yang diperoleh
adalah 104,27%. Menurut teori endapan, persentasi hasil seharusnya kuran atau
sama dengan 100% (tidak boleh lebih dari 100%).
Dari persentasi 104,27% menunjukkan telah terjadi kesalahan dalam praktikum, hal
ini terjadi karena kekurangtelitian praktikan dalam pengamatan dan perhitungan.
Kurang keringnya endapan waktu pengeringan maupun penggunaan kertas saring
juga berpengaruh terhadap hasil yang didapat.

VI. KESIMPULAN
1.Analisis melalui pengendapan (analisis gravimetric) adalah merupakan salah satu
metode pemeriksaan jumlah zat dengan cara menimbang hasil reaksi
pengendapan.
2.Dari percobaan yang telah dilakukan, endapan yang dihasilkan belum sempurna.
3. Persentasi hasil suatu endapan dapat diperoleh dengan rumus :
Persen hasil = x 100%

Anda mungkin juga menyukai