Anda di halaman 1dari 23

Desain dan Struktur Organisasi

Struktur organisasi mempunyai arti penting karena struktur


organisasi merupakan bentuk atau pola formal kegiatan dan
hubungan

antara

berbagai

bagian-bagian

di

dalam

suatu

perusahaan. denga n mengetahui struktur organisasi dapat


diperoleh

gambaran

tentang

bagian-bagian

yang

ada

di

dalamnya, apa peranan masing-masing bagian tersebut dan


wewenang

serta

tanggung

jawabnya

dalam

melaksanakan

tugasnya.

Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan


sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat
berdasarkan suatu kerangka kerja organisasinya. Bentuk spesifik
dari kerangka kerja itu disebut sebagai struktur organisasi.

Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi


dimana manajer harus mampu :
a. Mengalokasikan

sumber

daya

organisasi

dengan

baik

terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber


daya yang dimiliki organisasi

b. Mengetahui

bagaimana

cara

mengkoordinasikan

dan

mengkomunikasikan keseluruhan pekerjaan tersebut.


Apabila

fungsi perencanaan, tujuan dan rencana

telah

ditetapkan, maka dalam pengorganisasian rencana tersebut


diturunkan dalam pembagian kerja dalam struktur organisasi di
mana di dalamnya terdapat kejelasan bagaimana rencana
organisasi

akan

dilaksanakan,

dikoordinasikan

dan

dikomunikasikan.
Empat Pilar dalam Pengorganisasian :
1. Pembagian Kerja (division of work)
Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan
dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan
susun dalam proses perencanaan)

(yang telah di

yang mungkin saja

bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik


dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan
untuk

setiap

kegiatan

yang

sederhana

dan

spesifik

tersebut. akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap


kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut.
Pembagian kerja di Bober Caf terdiri dari Direktur,
Manajer , dan pelayan.

Direktur Bober Caf adalah Jodi

janitra. selain sebagai pemilik perusahaan, ia juga bertugas


mengawasi dan mengendalikan jalannya perusahaan dari

awal

dibentuk

sampai

akhir

pencapaiannya.

ManajerCaians terbagi menjadi 4 divisi yaitu manajer


Keuangan dan Pajak, Manajer Produksi, Manajer Penjualan
dan Pemasaran, dan Manajer SDM
1. Manajer Keuangan dan pajak
membuat laporan atas pemasukan dan pengeluaran yang
terjadi di dalam perusahaan serta mengurus perpajakan
restoran kepada pemerintah
2. Manajer Produksi
Mengontrol tenaga kerja di bagian dapur (chef) dalam
memproduksi makanan . untuk memenuhi persyaratan
yang ada.
3. Manajer Penjualan dan Pemasaran
Menentukan penjualan dan target pasar bagi perusahaan.
4. Manajer Sumber Daya Manusia
Bertugas dalam mengawasi keseluruhan tenaga kerja yang
ada di Bober Caf apakah telah bekerja sesuai dengan
prosedur dalam penugasan tenaga kerja.
2. Pengelompokan pekerjaan (departmentalization)
Setelah
pekerjaan
dispesifikkan,
maka
kemudian
pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan
criteria tertentu yang sejenis.
Pengelompokan pekerjaan atau departementalisasi
pada

dasarnya

adalah

proses

pengelompokkan

dan

penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan


criteria tertentu.

Proses Pembagian kerja dan Pengelompokan kerja di


Bober- Cafe
memasak makanan berdasarkan
-

menu
membeli bahan-bahan mentah
seperti sayuran, lauk pauk,
buah-buahan, minyak goring, es
batu, dan bahan lainnya.
menuliskan menu yang dipesan
pelanggan
menghantarkan makanan,
pesanan, kepada meja
pelanggan
menerima pembayaran dari
pelanggan.
membuat laporan keuangan

Pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan di Bober
Caf

Proses
Job
-

memasak makanan berdasarkan


berbagai menu
membeli bahan-bahan mentah,
seperti sayuran, lauk-pauk,
buah-buahan, minyak goreng, es
batu, dan lain sebagainya.

menuliskan menu yang


dipesan pelanggan
menghantarkan makanan
pesanan kepada meja
pelanggan

menerima pembayaran dari pelanggan


Membuat laporan keuangan harian ,
bulanan.

Bagian

Bagian

3. Penentuan Relasi Antar bagian dalam Organisasi


(Hierarchy)
Setelah pekerjaan dikelompokkan atau di departemenkan,
kita mungkin bertanya-tanya berapa banyak pekerjaan
yang perlu di kelompokkan untuk setiap bagian atau
departemen,

dan

kemudian

berapa

banyak

orang

kelompok yang perlu ada di bawah suatu bagian atau


departemen.
Hierarchy adalah

alat

yang

paling

mudah

untuk

memahami masalah yang kompleks dimana masalah


tersebut

diuraikan

kedalam

elemen-elemen

yang

bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara


hirarkis dab akhirnya melakukan penilaian atas elemenelemen tersebut sekaligus menentukan keputusan mana
yang di ambil.
Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :

Span of management control atau span of control


Banyaknya jumalah bawahan yang berada di dalam
pengawasan seorang manajer, Konsep ini mengacu pada
berapa banyak anak buah yang dapat diawasi secara
efektif dan efesien oleh seorang manajer.

Penentuan Hirarki dalam Perusahaan Bober Cafe

Kepala
Restoran

Atasan yang
mengoordinasik

Memerluk
Manajer
Bagian
Keuangan

Manajer
Bagian
Pelayanan dan
Pemasaran

Manajer
Produksi

Kasir

Tim Creative
dan SDM

(Kepala
Gudang,
Pembelian/Pen
gadaan,

Bawahan yang
membantu

Chain of Command
Garis otoritas yang tidak boleh di langgar, dari manajemen
puncak hingga manajemen yang paling bawah.
4. Koordinasi ( Coordination)

koordinasi

adalah

proses

mengintegrasikan

seluruh

aktivitas dari berbagai departemen atau bagian dalam


organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif
dan efisien. agar dapat meningkatkan penjualan di bober
caf, maka bagian pemasaran untuk meningkatkan biaya
promosi. disisi lain bagian keuangan bober caf mencatat
bahwa biaya bober caf semestinya diefisienkan dengan
mengkoordinasi bagian pemasaran dan bagian keuangan
agar tidak terjadi konflik, dengan begitu tujuan bober caf
akan berjalan secara efektif.

Faktor faktor yang mempengaruhi struktur organisasi


sebagaimana diterangkan sebelumnya, desain dan struktur
organisasi sangat bersifat situasional. terdapat 4 faktor
yang mempengaruhi struktur organisasi yaitu :
1.
2.
3.
4.

Strategi Organisasi
Skala Organisasi
Teknologi
Lingkungan

Berbagai Pendekatan Dalam Proses Departmentalisasi

1. Pendekatan Fungsional
berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi
dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti
dijalankan dalam sebuah organisasi.
Pembagian departementalisasi berdasarkan fungsi
di bober caf
Direktur Utama
Bober Cafe

Manajer
keuanga
n

Manajer
Produksi

Functional

Manajer
Pemasaran

Bagian
Penjual

Manajer
SDM

Bagian
Promosi
Rekruitmen
dan Seleksi

Bagian
Produksi

Bagian
Pergudang
an

Pelatihan dan
Pengembangan
Tenaga Kerja
dan Penelitian

2. Pendekatan Produk
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian
dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang
dibuat oleh organisasi.
3. Pendekatan Pelanggan

penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan


berdasarkan karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran
pelanggan dari organisasi.
Bober Cafe
sendiri tidak membuat desain organisasi
berdasarkan pendekatan pelanggan, karena secara umum
dalam bisnis restoran makanan dan minuman dapat
dikonsumsi oleh semua orang, kecuali dengan produk
sheesha smooking yang dapat dikonsumsi orang dewasa
.
4. Pendekatan Geografis
penentuan
bagian-bagian
organisasi
ditentukan
berdasarkan

wilayah

geografis

dimana

organisasi

beroperasi.
5. Pendekatan Matriks
Pendekatan ini pada
departementalisasi

dasarnya

yang

merupakan

menggabungkan

pendekatan fungsional dengan pendekatan lainnya.

proses
antara

Bagan Struktur Organisasi Bober caf

Dewan Direksi
Jodi Janita
General Manager

Sekretaris
Perusahaan

Dharmono K. Lawi

Lucky D. A
Manajer Keuangan
Akuntansi & Pajak

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Gita. G

Manajer
SDM

Ricky

Lies & Arief

Gudang

M. Fadli

Pembelian/Pengad
aan

Okeu. N

Personalia
Nani .K

Team Creative
Nomi .P

Wulan

Umum

PRAKTIKA
N

Midi .N

Setelah membahas mengenai desain organisasi sebagai


bagian

dari

proses

pengorganisasian

sebuah

organisasi,

khususnya organisasi bisnis di bidang restiran ini. Apapun


pendekatan yang diambil dalam menyusun desain organisasi,

kesemuanya melahirkan 4 konsep yang juga penting dalam


struktur

organisasi,

yaitu

kekuasaan

(Power),

kewenangan

(authority), tanggung jawab (responsibility), dan pelimpahan


wewenang (delegation). Setiap bagian dalam suatu organisasi
memiliki kekuasaan, kewenangan, serta tanggung jawab,. Ketika
kekuasaan, kewenangan, serta tanggung jawab tidak dapat
dipegang oleh seseorang maka dapat dilakukan apa yang
dinamakan sebagai pelimpahan kekuasaan dan kewenangan
sekaligus juga tanggung jawab atau apa yang dinamakan
delegation

KEKUASAAN,

KEWENANGAN,

TANGGUNG

JAWAB

&

DELEGASI
Kekuasaan

(Power)

berarti

sesuatu

kemampuan

untuk

mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi. Jika


perubahan tersebut kearah yang baik tentu power tersebut
memberikan konotasi yang positif bahkan sangat diperlukan.
Faktor-faktor yang mendasari adanya kekuasaan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Reward power
Coercive Power
Legitimate Power
Expert Power
Referent Power

Kewenangan (Authority)
kewenangan atau Authority pada dasarnya merupakan
bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam
sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal
atau terlegitimasi. seperti seseorang yang ditunjuk sebagai
Manajer SDM di Bober Caf maka dengan sendirinya terlegitimasi
untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang
terkait dengan tenaga kerja yang ada di Bober Caf.
Berdasarkan hasil dari analisis perusahaan restoran Bober
Caf menerapkan kewenangan formal (classical view)dimana
para tenaga kerja Bober Caf menjalakan atau menerima
kewenangan yang telah diberikan oleh atasan mereka tanpa
adanya kendala atau penolakan dari para tenaga kerja Bober
Caf. dengan demikian kewenangan yang di jalankan oleh Bober
Caf bersifat pendekatan top down atau hierarki. Berikut jenisjenis kewenangan :
1. Kewenangan Lini adalah mereka yang dalam organisasi
bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi
2. Kewenangan Stafadalah mereka yang ditunjuk oleh
organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah
organisasi yang memiliki kewenangan lini

3. Kewenangan Fungsional adalah mereka yang berada di


dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan
lini

maupun

staff,

namun

juga

diberikan kewenangan untuk

dikarenakan

tugasny

melakukan control atau

koordinasi dengan bagian lainnya.


Berdasarkan

jenis-jenis

kewenangan

tersebut

maka

kewenangan yang digunakan oleh Bober Caf yaitu kewenangan


lini

yang

mutlak

dan

kewenangan

fungisonal

dengan

memberdayakan para pimpinan untuk melakukan pengawasan


dan

pengontrolan

dalam

menjalankan

pekerjaan.

Secara

keseluruhan pimpinan maupun bawahan saling mendukung


dalam pencapaian tujuan organisai.

Pelimpahan

Wewenang

dan

Tanggung

Jawab

(Deleggation)
Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses
pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi
(menurut

mekanisme

tertentudalam

organisasi)n

dalam

melakukan berbagai aktivitas yang ditunjukkan untukpencapaian


tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat
proses pencapaian tujuan tersebut.

Pendelegasian

atau

pelimpahan

wewenang

dalam

organisasi memang perlu. Dalam prakteknya pendelegasian


dilakukan karena

pimpinan memiliki kepercayaan terhadap

seseorang untuk mengerjakan sebagian tugasnya, kepercayaan


itu hadir karena komunikasi yang baik sebelunya dan komunikasi
yang baik kedepanya agar tidak ada kesalah pahaman dalam
mengerjakan

tugas,

selain

itu

manajer

juga

harus

mempertimbangkan kemampuan pekerja atas apa yang akan di


dilegasikan, hal ini di pertimbangkan agar tugas dilaksanankan
sesuai dengan standar yang di tetapkan.

Stoner, Freeman dan gilbert (1995) menjelaskan bahwa


terdapat tiga pendekatan
dalam melakukan desain pekerjaan, yaitu

pendekatan mekanis,

pendekatan motivasi

pendekan biologis.
Ketiga ini digunakan secara berbeda-beda untuk berbagai

jenis organisasi dan pekerjaa yang berbeda-beda. Bober Caf


menerapkan

ketiga pendekatan tersebut dalam pendekan

mekanis. Bober Cafe menerapkan jadwal kerja yang disiplin dan


terstruktur berdasarkan shift agar para pekerja terbiasa dengan
jadwal

kerja

tersebut,

dalam

pendekatan

motivasi

dan

pendekatan biologis Bober Caf menerapkan sifat kekeluargaan


yang dapat mendorong para pekerjanya agar lebih bersemangat
dalam bekerja tanpa adanya beban dari perusahaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia


Langkah

terakhir

dalam

pengorganisasian

adalah

penempatan sumber daya manusia ke dalam setiap bagan yang


telah ditentukan dalam organisasi. Kegiatan ini sering disebut
staffing. Untuk mencapai tujuan dan merealisasikan rencana
maka dalam fungsi pengorganisasian, didesain sebuah struktur
organisasi yang di dalamnya berbagai sumber daya yang dimilki
oleh organisasi dialokasikan beserta dengan tugas-tugas yang
akan dijalankan menurut bagian-bagian yang terdapat dalam
organisasi.

Di

Bober

Cafe

telah

ditentukan

standardisasi

pegawai yang akan dipekerjakan Hal ini


perusahaan
menjalankan

mendapatkan

orang-orang

yang

untuk

ditujukan agar
tepat

untuk

Pentingnya Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan
bagian integral dari setiap perusahaan atau setiap organisasi
besar yang bisa anda temukan sehari-hari.
Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain,
merujuk kepada departemen yang menaungi kerja sistem
hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau organisasi.
Bober cafe memiliki peranan sumber daya manusia yang
menghasilkan peran serta fungsi yang penting bagi tercapainya
tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan
merupakan

keseluruhan

individu

yang

terlibat

dalam

operasionalisasi suatu perusahaan dengan tingkat level yang


berbeda akan tetapi semua sumber daya manusia tersebut
memiliki peran yang sama dan signifikan bagi tercapai tidaknya
tujuan dari perusahaan. Pencapaian terhadap salah satu bagian
dari sumber daya manusia tersebut akan berpotensi serius
terhadap terhambat nya pencapaian tujuan perusahaan.
Proses manajemen SDM
1. Human Resource Planning (Perencanaan

Sumber

Daya Manusia)
Dalam kegiatan sebuah perusahaan diperlukannya
suatu perencanaan yang pasti, seperti contohnya dalam

perencanaan sumber daya manusia yang merupakan hal


yang

startegis

untuk

mendapatkan

dan

memelihara

kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi


organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan Bober Cafe
ini. Bober Cafe ini melakukan suatu perencanaan awal
sebelum merekrut pegawai yang akan dipekerjakan dengan
cara menentukan standardisasi sesuai dengan kebutuhan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang dilakukan
Bober Cafe. lalu menganaisa dari kualifikasi tugas yang
akan diemban oleh calon tenaga kerja, tahap selanjutnya
menganalisa ketersediaan tenaga kerja dan melakukan
tindakan inisatif, terakhir evaluasi dan modifikasi tindakan
terhadap

perencanaan

sdm

disesuaikan

dengan

perencanaan strategis Bober Caf.

2. Personnel

Procurement (Penyediaan

Sumber

Daya

Manusia)
Setelah di tetapkan suatu perencanaan sumber daya
manusia,

maka

langkah

selanjutnya

adalah

pelaksanaannya berupa penyediaan sumber daya manusia


atau penyediaan tenaga kerja. Beberapa kegiatan yang
dilakukan

pada

penyediaan

tenaga

kerja

ini

adalah

rekrutmen, seleksi, dan penempatan tenaga kerja. Bober


cafe melakukannya dengan cara nemasangan iklan pada
media

massa

dan

media

sosial

mengenai

lowongan

pekerjaan di berbagai cabang Bober Cafe yang tepat untuk


di tempatkan dengan sesuai

standardisasi yang telah

ditentukan. beberapa yang melamar ke Bober Cafe di


seleksi untuk memperoleh tenaga kerja yang memenuhi
syarat kualifikasi dari sekian pendaftar atau calon tenaga
kerja yang dimiliki oleh perusahaan dari proses rekrutmen
tersebut. Namun rekrutmen tersebut terdapat dua cara :
a. rekrutmen

internal

Bober

Caf

biasanya

mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada


untuk mempercepat proses rekruitmen tanpa harus
melalui beberapa seleksi yang biasa di lakukan dalam
proses rekruitmen
b. rekrutmen eksternal :dalam rekruitmen eksternal ini
biasanya bober caf membuka lowongan pekerjaan
untuk umum yang dilakukan melau proses seperti
intervie atau melalui agen penyaluran tenaga kerja
tertentu. dan calon tenaga kerja wajib mengikuti proses
seleksi (seleksi administrasi, seleksi kualifikasi, seleksi
sikap dan prilaku ) yang di lakukan oleh Bober Caf dan
berakhir pada penempatan tenaga kerja.

3. Pengembangan

Sumber

Daya

Manusia

(Personnel

Development)
Pengembangan sumber daya manusia adalah proses
langkah kelanjutan dari penyediaan tenaga kerja yang
dasarnya bertujuan untuk memastikan dan meningkatkan
tenaga kerja yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi
yang

dipertanggungkan

sehingga

seimbang

dengan

perencanaan strategis yang Bober Cafe lakukan dapat


tercapai.

Upaya

dilakukan

Bober

Cafe

untuk

tetap

memproduktivitas, efektivitas dan efisiensi perlu dilakukan


secara terus menerus tenaga kerja tetap terjaga kualifikasi
nya

sesuai

dengan

perencanaan

stretegis

didalam

perusahaan Bober Cafe.

4. Personnel Maintenance (Pemeliharaan Tenaga Kerja)


Bober

Cafe

melakukan kompensasi

dan

Benefit

kepada karyawannya berupa insentif seperti bonus Gaji


dan bonus liburan setiap tahun terhadap tenaga kerja nya
yang bekerja keras.Pemeliharaan tenaga kerja sangat
penting dilakukan oleh perusahaan guna menjamin agar
tenaga

kerja yang dimiliki perusahaan tetap terjaga

produktivitas, efektivitas, dan efisiensinya untuk tujuan


yang di inginkan Bober Cafe.

5. Personnel

Utilization

(Pemanfaatan

Sumber

Daya

Manusia)
Proses manajemen sumber daya manusia adalah
pemanfaatan

tenaga

kerja.

Perusahaan

biasanya

melakukan beberapa program untuk tetap memastikan


tenaga kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan
strategis,

diantara

program

tersebut

adalah promosi,

demosi, transfer ataupun separasi.


a. Promosi : Bober cafe melakukan pemanfaat sumber daya
manusia yang seperti memindahan atau menaikan jabatan
untuk tenaga kerja yang dinilai baik dan memiliki pengaruh
besar atas kemajuan Bober Caf.
b. Transfer : Bober Caf memindahkan tenaga kerja ke bagian
lain apabila pekerjaan tersebut tidak produktif
c. Separasi
: Bober Caf akan memindahkan beberapa
tenaga kerja ke cabang yang lain apabila tenaga kerja
terlibat konflik atau masalah atas pekerjaan di Cafe
sebelumnya.

Mengelola Keragaman dalam Pekerjaan

Pengertian Keragaman ( The Meaning of Diversity )


Keragaman muncul ketika terdapat perbedaan antara
satu anggota organisasi dengan anggota lainnya, antara satu
tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya. Keragaman
tersebut dapat berupa keragaman dari segi usia, suku bangsa,
gender, status, dan lain-lain.

Dampak Keragaman ( The Impact of Diversity )


Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhnya dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu sisi positif sebagai keunggulan
kompetitif yang akan memperkuat organisasi atau
perusahaan. Dan sisi negatif, yaitu sebagai sumber konflik
yang justru akan melemahkan organisasi atau perusahaan.

Keragaman Sebagai Keunggulan Kompetitif


Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhnya dapat
dilihat sebagai sebuah keungulan kompetitif jika perusahaan
memiliki sistem yang jelas dan transparan bagi seluruh
tenaga kerja. seperti keragaman yang terjadi di Bober Cafe
keragaman ini terjadi secara sehat antara tenaga kerja yang
satu

dengan

yang

lainnya,

tenaga

kerja

menonjolkan

kemampuan, ketekunannya di bidang masing-masing secara


Kompetitif (positif).

Keragaman Sebagai Sumber Konflik


Konflik dapat terjadi dikarenakan faktor etnik,
kelompok informal dalam organisasi, maupun faktor-faktor lain
yang terkait dengan berbagai keragaman dalam lingkungan
pekerjaan dan terutama antartenaga kerja yang dimiliki
perusahaan. Suatu konflik di Bober Cafe bisa saja terjadi
antara tenaga kerja satu dengan yang lainnya, baik bawahan
dengan atasan ataupun dengan tenaga kerja setara yang
sama.

Mengelola Keragaman Dalam organisasi

Ada dua hal yang bisa dilakukan agar keragaman dapat


membawa organisasi atau perusahaan ke arah pencapaian
tujuan, yaitu upaya yang dilakukan secara individual atau
strategi individual, dan upaya yang dilakukan oleh organisasi
atau

pendekatan

organisasi.

Strategi Individual perlu adanya toleransi dan pengertian dari


setiap individu. Agar pengertian dan toleransi dapat terwujud,

maka keterbukaan dalam berkomunikasi memegang peranan


penting tercapainya pengertian dan toleransi atas keragaman
yang ada. Dalam organisasi di Bober cafe antara owner dengan
tenaga

kerja,

tenaga

kerja

dengan

pelanggan,

ataupun

pelanggan dengan owner terjadi komunikasi yang baik. Bober


Cafe menerima pesan dan kesan yang baik dari setiap pelanggan
maupun tenaga kerjanya sendiri.

Peran Organisasi
Di antara upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
adanya regulasi yang adil. Regulasi yang adil akan memelihara
hak-hak asasi dari setiap tenaga kerja sehingga mereka merasa
aman dalam lingkungan pekerjaannya. Selain itu pula Bober Cafe
dapat melakukan sosialisasi terus-menerus mengenai pentingnya
kesadaran, pengertian, dan toleransi melalui berbagai jenis
pelatihan atau kegiatan yang akan mempertemukan keragamankeragaman yang ada dalam format kerjasama yang produktif,
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai