Nim : 20201414081
Semester : V (Lima)
George R. Terry.
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang
khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian,
menggerakkan, dan pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin
dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya.
Henry Fayol.
Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya
yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Marry Parker Follet.
Marry Parker F mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah sebagai suatu seni,
tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
James A.F Stoner.
Pengertian manajemen menurut James A.F Stoner adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang lain dalam rangka
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan di organisasai tersebut.
Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A.
Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku
yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta
kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.
Kesimpulan:
Menurut saya Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganiasian, dan
pengendalian berbagai sumber daya untuk menyelesaikan berbagai kegiatan
demi tercapainya tujuan bersama.
a) Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan
dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan
datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b) Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-
macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-
orang (pegawai), terhadap kegiatan- kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor
physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang
dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.
pimpinan.
1. Leadership (Kepemimpinan)
3. Communication (Tatahubungan)
4. Incentive (Perangsang)
5. Supervision (Supervisi)
6. Discipline (Disiplin)
d) Controlling (Pengawasan)
a) Planning (Perencanaan)
Food and Beverage Department sebagai salah satu bentuk organisasi berupa
departemen yang ada di hotel tentu harus memiliki perencanaan sebagai awal dari
pendirian organisasi itu sendiri. Food and Beverage Manager sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi di Food and Beverage Department harus dapat menjalankan fungsi
manajemen yang pertama ini. F & B Manager harus melakukan pemilihan dan tujuan
apa yang ingin dicapai oleh seluruh tim F & B Department. Opsi yang diambil akan
jadi penentu dan tolak ukur strategi yang dibuat, dan dievaluasi secara periodik.
Perencanaan juga akan mencakup penyusunan strategi efektif sehingga produktivitas
perusahaan naik. Langkah pertama yang dilakukan adalah melihat kondisi dari
organisasi itu sendiri. F&B Department merupakan organisasi yang bertugas sebagai
penyedia produk berupa makanan dan minuman serta memberikan pelayanan berupa
penyajiannya. Kemudian tujuan yang ingin dicapai sudah tentu yang utama adalah
memberikan keuntungan sebesar-besarnya terhadap penjualan makanan dan minuman.
Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan sudah tentu seperti menu-menu yang akan
b) Organizing (Pengorganisasian)
Seperti halnya namanya, organizing atau pengorganisasian bagi F&B Department
berkaitan dengan struktur organisasi. Struktur organisasi sebagai suatu garis
hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan,
dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan
kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. F&B Department terbagi
menjadi dua bagian yang penting yang berkaitan dengan fungsinya sebagai sebuah
department yang berdiri sendiri. F&B Product yang bertugas sebagai penyedia
produk berupa makanan dan minuman sedangkan F&B Service yang bertugas dalam
penyediaan layanan makanan dan minuman. Kedua bagian ini bekerjasama dalam
upaya mencapai tujuan dari organisasi. Di dalam masing-masing bagiannya terdapat
pula seksi-seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Masing-masing seksi ini saling berhubungan satu sama lain dan harus saling
berkomunikasi dengan diawasi pula
kinerjanya oleh posisi yang berada satu tingkat diatasnya dalam struktur organisasi.
Tentu hal ini berkaitan dengan tujuan didirikannya bagian-bagian yang ada di
F&B Department. Seperti halnya F&B Product dan F&B Service.
Bukan hanya memikirkan satu tugas dan tanggung jawab saja, tentu terdapat hal
yang lebih kompleks didalamnya. Sebagai contoh tugas dan tanggung
jawab seorang waiter/ss dalam satu shift bekerjanya, yaitu :
Dalam mengemban suatu tugas tertentu jika dirasa ada hal-hal yang harus dibagi
dikarenakan tugas tersebut terkalu kompleks jika dikerjakan sendiri, maka sangat
diperbolehkan. Dan orang yang dapat melakukan pelimpahan wewenang ini adalah
orang yang merupakan manager F&B ataupun leader dimasing-masing section
yang dirasa pantas memberikan pembagian tugas ini agar semuanya dapat selesai
F&B Manager selaku orang yang memiliki kekuasaan tertinggi harus mampu
memberikan dorongan kepada semua staff agar mau bekerja keras dalam mencapai
tujuan.
1. Leadership (Kepemimpinan)
Dalam struktur organisasi F&B Department itu sendiri sebenarnya sudah ada
yang dinamakan leader. Leader disini bukan hanya berkaitan dengan posisinya
sebagai pimpinan, tetapi juga berkaitan dengan sikap yang ditunjukkan dalam
bekerja.
Semisal ketika bekerja di restaurant sebagai waiter, kita membagi tugas dengan
baik dan saling berkomunikasi saat tamu sedang ramai. Membagi diri, siapa
yang mengambil pesanan, menghandle pembayaran dan clear up. Jangan
sampai memberikan kesan buruk pada tamu bahwa sesama waiter kita
justru tidak
4. Incentive (Perangsang)
Setiap individu akan merasa lebih bersemangat jika pekerjaan yang ia lakukan
akan mendapatkan reward nantinya oleh perusahaan. Semisal, F&B Service
Manager memberikan reward bagi waiter/ss yang dapat melakukan upselling
terbanyak
terhadap produk makanan ataupun minuman pada periode bulan tertentu. Maka
sudah pasti hal ini dapat membuat karyawan lebih bersemangat lagi untuk bekerja.
5. Supervision (Supervisi)
dialami. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada upaya pencapaian tujuan organisasi.
6. Discipline (Disiplin)
d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan yang harus dilakukan oleh Manajer Food and Beverage adalah
seperti pengawasan mutu makanan yang dibuat setiap harinya, pengawasan terhadap
tempat pengelolaan makanan itu sendiri ataupun tempat penyajian makanan dan
minumannya, kemudia pengawasan terhadap kinerja daripada bawahan apakah
semua sudah dilakukan sesuai dengan standard atau tidak. Manajer F&B harus
memiliki ukuran dalam menentuan standard pengawasan dan jika ada perbedaan
maka harus dapat
a) Man (Manusia)
Sumber Daya Manusia menjadi unsur terpenting dalam manajemen bisnis. Tanpa
adanya SDM yang mumpuni, tentu bisnis tidak bisa berjalan baik untuk mencapai
tujuan. Manusia adalah unsur yang memiliki peran utama mulai dari awal
merintis usaha. Yakni mulai dari menentukan tujuan bisnis, penyusunan rencana
terbaik, hingga aksi nyata untuk mencapai tujuan usaha. Manusia pula yang
memegang kontrol terhadap unsur manajemen bisnis lainnya. Seperti halnya pada
Food and Beverage Department, orang-orang yang terlibat didalamnya mengambil
peran penting dalam manajemen departemen makanan dan minuman ini. Manajer
F&B merancang bersama dengan Manajer Food and Beverage Produk dan Service
yang kemudian diimplementasikan bersama dengan staff pada setiap bagian.
a) Money (Uang)
Uang dianggap sebagai modal utama dalam mendirikan sebuah bisnis. Dalam
pengimplemtasiannya di Food and Beverage Department, uang dibiasanya
didapatkan melalui transaksi dikasir dengan konsumen yang nantinya akan
menjadi laporan pendapatan oleh F&B Department, pendapatan ini akan
dapat digunakan untuk membayar gaji bulanan pagawai, pembelian mesin
baru yang diperlukan, hingga mempengaruhi tujuan daripada organisasi F&B
ini yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
d) Machine (Mesin)
Jika ketiga hal diatas sudah tersedia, tentu harus ditunjang dengan mesin
yang fungsional. Mesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan bahan baku
banyak digunakan di kitchen atau dapur. Mesin- mesin atau alat ini
mempermudah chef dalam mengolah makanannya. Mesin yang biasa digunakan
dikitchen seperti oven, freezer, pengaduk adonan atau bahkan mesin berupa
kompor-kompor besar. Selain itu, F&B Service juga menggunakan mesin dan alat
yang digunakan direstaurant, seperti mesin kasir, computer, dan alat-alat makan.
e) Methods (Metode)
f) Market (Pasar)
Sebaik apapun perencanaan atau sebagus apapun mutu produk yang dihasilkan
akan percuma jika tidak ada pasar yang menunjang. Tanpa adanya pasar
kegiatan
Menurut saya dalam pengelolaan hotel sangat diperlukan adanya unsur dan fungsi dari
Manajemen tersebut, karena Manajemen sendiri memiliki 6 unsur yang sangat
diperlukan dalam pengelolaan hotel yang kompleks. Unsur-unsur 6M, yaitu Man,
Money, Materials, Machine, Methods, dan Market menjadi pondasi dasar dalam
bisnis perhotelan yang menawarkan jasa menginap, makan dan minum serta
fasilitas lainnya ini. Keenam hal ini membuat pengelolaan hotel menjadi lebih
terencana dan terstruktur dengan baik. Kemudia fungsi manajemen sendiri dalam
pengelolaan hotel seperti halnya akan membantu system perencanaan bisnis
perhotelan kedepannya. Jenis kegiatan seperti apa untuk membentuk sarana pengaruh
yang memastikan pencapaian tujuan yang ditetapkan. Kemudian adanya
perorganisasian yang membantu semua pekerjaan dan staff terkotak kotak
berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dapat menimbulkan motivasi
kerja, yang juga didorong oleh manajemen dengan memberikan insentif.
Manajemen membantu hotel dalam merekrut orang-orang dengan kemampuan yang
memang diperlukan dan berprestasi tentunya melalui perekrutan yang dilakukan
personalia, kemudian melakukan evaluasi terhadap kinerja para staff, ini juga
merupakan alasan utama dibutuhkannya manajemen.