Pengertian Staffing
Pengertian Staffing
Pengertian Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya
sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal
kepada organisasi.
Staffing dan organizing yang erat hubungannya. Organizing yaitu berupa
penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan
penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam
organisasi tersebut.
pelayanan keperawatan.
Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang dibutuhkan .
Menerima dan menyaring untuk mengisi posisis yang ada.
Melakukan seleksi calon-calon yang ada.
Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shifi .
Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan kesehatan.
a) Rasio antara perawat dan klien di dalam mangan perawatan intensif adalah 1:1
atau 1:2
b) Perbandingan perawat ahli dan terampil diruang medical bedah,kebidanan,anak
dan psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
c) Rasio antara perawat dan iclien sant shift pagi atau sore adalah 1:5 untuk malam
hari diruang rawat dan lain-lain 1:10.
C. Perkiraan Kebutuhan Tenaga
Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang akan
dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien di setiap unit.Beberapa pendekatan dapat
digunakan untuk memperkirakan jumlah staf yang dibutuhkan berdasarkan kategori klien
yang dirawat,rasio perawat ,dank lien untuk memenuhi standar praktik keperawatan.
Kategori keperawatan klien
a) Perawatan mandiri ( self care ) ,yaitu klien memerlukan bantuan minimal dalam
melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan.Klien melakukan aktifitas perawatan
secara mandiri.
b) Perawatan sebagian ( partial care ),yaitu klien memerlukan bantuan sebagian dalam
tindakan
keperawatan
dan
pengobatan
tertentu
,misalnya
pemberian
obat
Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sebagi berikut:
a) Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar perkiraan klien sesuai data sensus .
b) Pendekatan teknik industry ,yaitu identitas tugas perawat dengan menganalisis alur
pekerja perawat atau work flow rata-rata frekuensi dan waktu keja ditentukan dengan data
sensus klien ,dihitung untuk menentukan jumlah perawat yang dibutuhkan .
c) System approach staffing atau pendekatan system ketenangan dapat menetukan jumlah
optimal yang sesuai dengan kategori perawat untuk setiap unit serta mempertimbangkan
komponen input proses-outputumpan balik.
Kebutuhan tenaga dapat ditinjau berdasarkan waktu perawatan langsung ,waktu
perawatan tidak langsung,dan waktu pendidikan kesehatan.
perkiraan jumlah tenaga dapat dihitung berdasarkan waktu perawatan langsung yang
dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan klien .Rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk perawatan lansung ( direct care ) adalah berkisar 4-5 jam /klien/hari.Menurut
Minetti dan Hurchinsun ( 1975 ) dalam Gillies ( 1994 ),waktu yang dibutuhkan untuk
perawatan langsung didasarkan pada kategori berikut:
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban kerja perawat yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Metode rasio didasarkan atas Surat Keputusan Mentri Kesehatan nomor 262
tahun
1979,kebutuhan tenaga didasarkan pada rasio tempat tidur yang tersedia dikelas masingmasing.Untuk lebih jelasnya dilihat pada table
Rumah sakit
Kelas A dan B
Perbandingan
Tempat tidur : tenaga medis = 4-7 : 1
tempat tidur : tenaga keperawatan= 2:3-4
tempat tidur : tenaga non-keperawatan 3:1
tempat tidur :tenaga non-medis=1:1
Kelas c
Kelas D
Metode Gillies ( 1994 ), digunakan khusus untuk menghitung tenaga keperawatan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut .
Jumlah tenaga =
Ax Bx 365
(365-hari libur) x jam kerja per hari
Keterangan :
A jumlah kerja tenaga keperawatan per hari
koreksi 25%
koreksi 25 %
koreksi 25 %
koreksi 10 %
Contoh soal :
Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan tenaga berdasarkan salah satu metode
di atas (Gillies, 1994).
Diketahui, kondisi tenaga keperawatan di salah satu RS ibnu shina berdasarkan
laporan tahunan tahun 1995 sebagai berikut.
1. Bagian UPI, rata-rata pasien/ hari 2,6.
2. Bagian bedah, rata-rata pasien/ hari 44,7.
3. Bagian non-bedah/ non-UPI rata-rata pasien/ hari sebesar 211,3.
Ditanyakan, berapa tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk bagian UPI,
bagian bedah, dan bagian non-bedah/ non- UPI berdasarkan data di atas.?
Dijawab:
1. Asumsi A ( jumlah jam kerja tenaga keperawatan per hari) untuk bagian UPI
adalah 7 jam dan B (jumlah pasien rata-rata perhari) adalah 2,6; A bedah= 5 jam
dengan B= 44,7; dan A non bedah/ non- UPI= 4 jam dengan B= 211,3.
2. Asumsi jumlah hari tidak kerja pertahun sebagai berikut.
a. Hari minggu/sabtu = 104 hari.
b. Hari libur nasional = 12 hari
c. Cuti tahunan =12 hari
d. Izin/sakit = 12 hari.
Jadi, jumlah keseluruhannya adalah 140 hari.
7x 2,6x 365
4 orang
(365-140) x 8)
b. Bedah
c. Non-bedah / non-UPI
5x 44,7 x 365
(365-140) x 8
4x211,3x365
(365 140) x 8
45 orang
171 orang
kontak dengan pasien adalah 5 jam per klien per 24 jam .dengan demikian ,total jam perawatan
yang di butuhkan dalam sehari 19 klien x 5 jam=95 jam.bila jam dinas adalah 8 jam,jumlah staf
yang di butuh kan adalah 95/8=11,9 atau 12 staf dalam 24 jam.total jam per minggu adalah 40
jam maka jumlah shift perminggu adalah 12 staf x 7 hari 84 jam.bila jumlah staf setiap
perminggu dan 8 jam per shift maka jumlah staf yang dibutuhkan per hari adalah 84 jam / 5 jam
=16,8 orang(16-17 staf).di samping itu,perlu dipertimbangkan juga tentang proporsi jaga
pagi,sore,dan malam.menurut Wesler dalam swanburg (1990)proporsi dinas pagi,sore,dan malam
adalah 47%:36%:17:.hal ini menunjukan bahwa jika total staf adalah 17 orang,yang akan di
dinskn pagi adalah 8 orang,sore sebanyak 6 orang,dan malam adalah 3 orang .