Definisi Dan Jenis
Definisi Dan Jenis
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang definisi PLC. Menurut NEMA (National Electrical
Manufacturers Association - USA), definisi PLC ialah :
Alat elektronika digital yang menggunakan programmable memory untuk menyimpan instruksi
dan untuk menjalankan fungsi fungsi khusus seperti :
logika, sequence (urutan), timing (pewaktuan), penghitungan dan operasi aritmetika untuk
mengendalikan mesin dan proses.
Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini. secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga
kelompok besar (lihat Gambar 1.3):
PLC mikro. PLC dapat dikatagorikan mikro jika jumlah input/ output pada PLC ini kurang dari
32 terminal
PLC mini. Katagori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah input/output antara
32 sampai 128 terminal.
PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat dikatagorikan sebagai
PLC besar jika jumlah input/ output-nya lebih dari 128 terminal.
Definisi lain menyebutkan bahwa PLC ialah :
Komputer industri khusus untuk mengawasi dan mengendalikan proses industry menggunakan
bahasa pemrograman khusus untuk kontrol industri (ladder diagram), didesain untuk tahan
terhadap lingkungan industri yang banyak gangguan (noise, vibration, shock, temperature,
humidity)
Dari ukuran dan kemampuannya, PLC dapat dibagi menjadi jenis - jenis berikut :
1. Tipe compact.
Ciri ciri PLC jenis ini ialah :
Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input output, modul komunikasi) menjadi satu
Umumnya berukuran kecil (compact)
Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand
Tidak dapat ditambah modul modul khusus
Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.
Jenis
Type PLC
Logix-5 Family
PLC-5
Logix-500 Family
SLC-500
Micrologix
Logix-5000 Family
ControlLogix
CompactLogix
FlexLogix
2.
Siemens
Jenis
Type PLC
Micro PLC
S7-200
S7-1200
Modular PLC
S5-115U
S7-300
S7-400
3. Omron
Jenis
Type PLC
Micro PLC
CPM1A
CP1E
CP1L
Basic PLC
CJ1M
CQM1H
Modular
CJ1H/CJ1G
CS1H/CS1G
4. Schneider
Jenis
Type PLC
Micro PLC
Modicon M340
Machine Control
PLC
Modicon Premium
Programmable
Controller
Twido
Smart Relay
Zelio
5. Mitsubishi
Jenis
Type PLC
Compact PLC
MELSEC FX3UC
MELSEC FX3G
MELSEC FX1N
MELSEC FX1S
Modular PLC
Q-Series Q00UJCPU
Process Control
Q12PHCPU
Selain merek dan tipe PLC yang telah disebutkan diatas, masih banyak lahi merek dan tipe PLC lainnya
seperti GE Fanuc, NAIS, dsb.
SYSTEM BOELAN
LOGIKA & BOELAN
Operator dan Logika Boolean
Operator dan logika boolean pada google ada 7, yaitu:
1. And
2. Or
3. tanda tambah (+)
4. tanda minus (-)
5. tanda asterisk
Basis Bilangan
Biner = 0,1
Oktal = 0,1,2,3,4,5,6,7
Desimal = 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Hexadesimal =
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Prinsip Dualitas
Apabila dalam sebuah aljabar boole B, operasi + dipertukarkan dengan * dan sebaliknya, dan 0
dipertukarkan dengan 1
dan sebaliknya.
(a*1)+(b*0)=b adalah (a+0)*(b+1)=b
Fungsi Boolean
Dinyatakan dalam bentuk f(x), g(x) dan lainnya.
Pengujian Ekivalen
Bentuk Standar
Bentuk Kanonik
Bentuk Sum-of-Product
Sum = gabungan dan product = irisan.
Masukannya E sebuah ekspresi boole, dan ekspresi SoP ekivalen dengan E
Gunakan kaidah2 ekivalen sehingga tersisa bentuk + dan * saja.
Gunakan kaidah De Morgan.
Gunakan kaidah Distribusi.
Gunakan kaidah komutatif.
Gunakan kaidah penyerapan dan identitas.
Operasi Logika
Fungsi Boole Simbol Operator Nama
F0=0 Null
F1=xy x*y and
F2=xy x/y Inhibition
F3=x Transfer
F4=xy y/x Inhibition
Fungsi Boole Simbol Operator Nama
F5=y Transfer
F6=xy+xy xy XOR
F7=x+y x+y OR
F8=(x+y) xy NOR
F9=xy+xy xy Equivalence
Fungsi Boole Simbol Operator Nama
F10=y y Complement
F11=x + y xy Implication
F12=x X Complement
F13=x+y x y Implication
F14=(xy) xy NAND
F15=1 Identity
Penyederhanaan
Aljabar menggunakan logika ekivalen.
Peta Karnaugh
Metode Quine-Mc.Cluskey (untuk kasus
empat variabel atau lebih)
Espresso heuristic
Metode Petrick's
Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan
dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang
berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat mengkondisikan
input - input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang
ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT.
Ketiga gerbang ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu : gerbang NAND, gerbang NOR,
gerbang XOR, gerbang XAND.
Berikut tabel kebenaran gerbang logika:
Rangkaian aritmatika dasar termasuk kedalam rangkaian kombinasional yaitu suatu rangkaian yang
outputnya tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya, hanya tergantung pada present state dari
input.
a. Half Adder dan Full Adder
Sebuah rangkaian kombinasional yang melaksanakan penjumlahan 2 digit biner disebut dengan half
adder, sedangkan rangkaian yang melaksanakan penjumlahan 3 bit disebut full adder. Rangkaian full
adder dapat tersusun dari dua buah half adder. Di pasaran rangkaian full adder sudah ada yang berbentuk
IC, seperti 74LS83 (4-bit full adder).
c. Decoder
Decoder adalah rangkaian kombinasional logika dengan n-masukan dan 2n keluaran yang berfungsi
mengaktifkan 2n keluaran untuk setiap pola masukan yang berbeda-beda. Hanya satu output decoder
yang aktif pada saat diberi suatu input n-bit. Sebuah decoder biasanya dilengkapi dengan sebuah input
enable low sehingga rangkaian ini bisa di on-off-kan untuk tujuan tertentu. Fungsi enable untuk mengaktif-kan atau men-tidak-aktif-kan keluarannya.
d. Priority Encoder
Sebuah Priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari
rangkaian priority encoder adalah sebagai berikut :
jika ada dua atau lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas
tertinggi yang akan diambil. Kondisi x adalah kondisi don`t care, yang menyatakan nilai input bisa 1 atau
0.
e. Multiplexer
Multiplexer merupakan rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada input-nya untuk
disalurkan ke output-nya dengan bantuan sinyal pemilih atau selektor. Multiplexer disebut juga sebagai
pemilih data (data selector). Multiplexer adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk memilih dari 2n bit
data input ke satu tujuan output.
Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi
sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan
(misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan
serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan
digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan
tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas
pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis
industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang,
misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan
transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan
kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong
populernya PLC ini.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan
proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis
mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan,
sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog maupun digital,yang
merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang
sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan
kata lain proses itu terdiri beberapa subproses, dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah
subproses sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak demikian
ialah proses sekuensial (sequential process). Sebagai perbandingan, sistem kontrol yang populer selain
PLC, misalnya Distributed Control System (DCS), mampu menangani proses-proses yang bersifat
sekuensial dan juga kontinyu (continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.
Piranti Penyususnan PLC
PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini biasanya
mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik dari segi aplikasi
(perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya. Meskipun demikian pada umumnya setiap PLC
(sebagaimana komputer pribadi Anda yang cenderung mengalami standarisasi dan kompatibel satu sama
lain) mengandung empat bagian (piranti) berikut ini:
1. Modul Catu daya.
2. Modul CPU.
3. Modul Perangkat Lunak.
4. Modul I/O.
Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data, register citra,
atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program pengendali proses.
Pada PLC tertentu kadang kita jumpai pula beberapa prosesor sekaligus dalam satu modul, yang
ditujukan untuk mendukung keandalan sistem. Beberapa prosesor tersebut bekerja sama dengan suatu
prosedur tertentu untuk meningkatkan kinerja pengendalian. Contoh PLC jenis ini ialah Trisen TS3000
mempunyai tiga buah prosesor dengan sistem yang disebut Tripple Redundancy Modular.
Kapasitas memori pada PLC juga bervariasi. Trisen TS3000, misalnya, mempunyai memori 384
Kbyte (SRAM) untuk program pengguna dan 256 Kbyte (EPROM) untuk sistem operasinya. Simatic S5
buatan Siemens mempunyai memori EPROM 16Kbyte dan RAM 8 Kbyte. PLC FA-3S Series
mempunyai memori total sekitar 16 Kbyte. Kapasitas memori ini tergantung penggunaannya dan seberapa
jauh Anda sebagai mengoptimalisasikan ruang memori PLC yang Anda miliki, yang berarti pula
tergantung seberapa banyak lokasi yang diperlukan program kontrol untuk mengendalikan plant tertentu.
Program kontrol untuk pengaliran bahan bakar dalam turbin gas tentu membutuhkan lokasi memori yang
lebih banyak dibandingkan dengan program kontrol untuk menggerakkan putaran mekanik robot
pemasang bodi mobil pada industri otomotif. Suatu modul memori tambahan bisa juga diberikan ke
sistem utama apabila kebutuhan memori memang meningkat.
Modul Program Perangkat Lunak
PLC mengenal berbagai macam perangkat lunak, termasuk State Language, SFC, dan
bahkan C. Yang paling populer digunakan ialah RLL (Relay Ladder Logic). Semua bahasa
pemrograman tersebut dibuat berdasarkan proses sekuensial yang terjadi dalam plant (sistem yang
dikendalikan). Semua instruksi dalam program akan dieksekusi oleh modul CPU, dan penulisan program
itu bisa dilakukan pada keadan on line maupun off line. Jadi PLC dapat bisa ditulisi program kontrol
pada saat ia mengendalikan proses tanpa mengganggu pengendalian yang sedang dilakukan.
Eksekusi perangkat lunak tidak akan mempengaruhi operasi I/O yang tengah berlangsung.
Modul I/O
Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas mengatur hubungan
PLC dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa berupa suatu komputer host, saklar-saklar, unit
penggerak motor, dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant.
1. Modul masukan
Modul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera periferal, dan
memberikan pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator keadaan sinyal masukan.
Sinyal-sinyal dari piranti periferal akan di-scan dan keadaannya akan dikomunikasikan melalui
modul antarmuka dalam PLC.
Beberapa jenis modul masukan di antaranya:
- Tegangan masukan DC (110, 220, 14, 24, 48, 15-30V) atau arus C(4-20mA).Tegangan AC ((110, 240, 24, 48V) atau arus AC (4-20mA).
- Masukan TTL (3-15V).
- Masukan analog (12 bit).
- Masukan word (16-bit/paralel).
- Masukan termokopel.
- Detektor suhu resistansi (RTD).
- Relay arus tinggi.
- Relay arus rendah.
- Masukan latching (24VDC/110VAC).
- Masukan terisolasi (24VDC/85-132VAC).
- Masukan cerdas (mengandung mikroprosesor).
- Masukan pemosisian (positioning).
- Masukan PID (proporsional, turunan, dan integral).
PLC digunakan untuk keperluan hubungan telepon antar gardu induk/pembangkit dan pusat pengatur
beban, serta untuk keperluan media transmisi data untuk teleinformasi data. PLC juga digunakan untuk
keperluan sistem teleproteksi yang dihubungkan dengan sistem pengaman listrik pada rele jarak. Apabila
terjadi gangguan pada zona transmisi/penghantar yang menghubungkan dua gardu induk, maka rele jarak
akan merasakan adanya gangguan tersebut untuk selanjutnya akan memproses bekerjanya pemutus tenaga
(CB) di kedua sisi akan lepas.