PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pemetikan atau pemanenan buah kelapa biasanya dilakukan dengan interval
waktu antara 1 2 bulan. Di pulau Jawa, rotasi pemetikan biasanya dilakukan setiap
satu bulan karena tenaga kerja tersedia cukup banyak, dengan ongkos yang relatif
murah. Di luar Pulau Jawa, rotasi pemetikan buah dilakukan setiap dua bulan. Jika
rotasi pemetikan dilakukan lebih dari dua bulan, kemungkinan besar sudah banyak
buah kelapa yang jatuh ke tanah. Buah-buah yang jatuh ini biasanya sebagian akan
hilang (tersembunyi di rerumputan di bawah pohon kelapa), sebagian sudah mulai
tumbuh lagi, dan sebagian hilang dicuri orang. Di samping itu, pembersihan tajuk
daun sudah terlambat. Sebaliknya jika rotasi pemetikan dilakukan kurang dari satu
bulan, efisiensi tenaga kerja berkurang karena buah-buah kelapa yang benar-benar
masak baru sedikit.
Cara pemetikan buah kelapa sangat tergantung pada ketinggian letak buah
kelapa. Pada tahun-tahun pertama, pemetikan buah kelapa biasanya cukup dilakukan
dengan menggunakan tangan secara langsung tanpa memanjat pohonnya. Jika
sudah agak tinggi dan sulit dijangkau dengan tangan secara langsung, pemetikan
biasanya dilakukan dengan sabit atau arit. Jika sudah lebih tinggi lagi (lebih dari 2
meter di atas permukaan tanah) dan sulit dijangkau dengan tangan maupun sabit,
pemetikan harus dilakukan dengan memanjat pohon tersebut, kemudian janjang buah
dipotong dengan menggunakan sabit atau arit yang tajam agar buah-buahnya mudah
jatuh dan terlepas dari tangkainya. Untuk memudahkan pemanjatan, pada batang
kelapa dibuat kowakan atau tataran dengan jarak 0,5 meter. Luka-luka bekas
kowakan atau tataran ini harus sering dibersihkan supaya tidak membusuk sehingga
batang kelapa tidak lekas menjadi keropos atau menjadi sarang hama kwangwung.
Pemetikan buah kelapa juga dapat dilakukan dengan menggunakan galah
bambu sebagai penjolok. Biasanya pada ujung bambu tersebut dikaitkan sabit atau
arit yang tajam, untuk menggaet pangkal janjangan buah kelapa. Pemetikan dengan
cara ini biasanya dilakukan pada pohon kelapa yang masih muda dengan batang
yang tidak terlalu tinggi. Di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan, pemetikan
buah kelapa dilakukan oleh kera yang sudah terlatih. Kera tersebut diperintahkan
untuk memanjat pohon kelapa dan memetik buah yang sudah masak.
Dengan mengamati kondisi tersebut di atas dapat ditarik beberapa
permasalahan yang harus dicari solusinya. Masalah yang paling utama adalah
bagaimana melakukan pemetikan buah kelapa yang pohonnya sangat tinggi tanpa
membuat tataran/kowakan sehingga pohon yang dipanjat tidak mengalami kerusakan.
Yang kedua bagaimana mengganti peran kera pemanjat pohon yang keberadaannya
cuma sedikit dan perlu waktu panjang untuk melatih kera agar siap untuk melakukan
pemetikan buah kelapa. Ketiga, bagaimana mengganti alat-alat bantu pemetikan buah
kelapa dengan alat yang lebih efektif dan efisien. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka harus dibuat alat yang sederhana namun memiliki efisiensi waktu
pemanjatan yang bagus, energi untuk memanjat sedikit, dan tentu saja memiliki
tingkat keamanan yang bagus pula.
I.2. Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk mempermudah para pemetik buah
kelapa yang biasanya mengalami kesulitan dan kelelahan saat memanjat pohon
kelapa yang tinggi. Dengan adanya alat ini diharapkan mampu memberikan
pertolongan dalam hal pemanjatan, sehingga pemetikan buah kelapa dapat
berlangsung lebih cepat dan aman.
Fungsi Kegunaan
Kecepatan Pemanjatan
: 0,4 meter/detik
Dimensi Alat/Mesin
:
No
1.
2.
Keterangan
Tinggi Alat
Lebar Alat
Ukuran
1
2
pohon kelapa
Pijakan Geser : berfungsi untuk pijakan kaki dan untuk menjalankan alat
.
3
Bahan
Rincian anggaran bahan dan alat untuk pembuatan alat:
No
.
1
Jumla
h
Bahan/Alat
Lonjoran batang
besi 15mm
panjang 8 m
Kabel baja 8 mm
panjang 8m
Peregang kabel
baja
Sabuk pengaman
Keterangan
Untuk membuat rangka
utama
Untuk membuat jerat yang
kuat dan mampu menahan
beban si pemanjat
Untuk meregangkan kabel
baja
Sebagai pijakan geser
untuk menjerat dan
meregangkan kabel baja
Untuk mengikat dan
menyetel panjangnya
jeratan kabel baja
(menyesuaikan diameter
batang pohon kelapa)
Sebagai pengaman ketika
jatuh
350000
400000
100000
200000
40000
200000
Rp
1.290.000
Jumlah Keseluruhan
III.2.
Harga
Pembuatan
Rincian anggaran untuk proses pembuatan alat/mesin:
N
o
1
2
3
4
III.3.
Proses
Proses pembubutan
Proses pengelasan
Lain-lain
Jumlah
Harga
150.000
100.000
100.000
Rp 350.000
Ujicoba Alat
Rincian anggaran untuk uji coba alat/mesin
N
o
1
2
IV.
Harga
25.000
50.000
Rp. 75.000
: Rp 1.290.000
: Rp 350.000
: Rp. 75.000
: Rp.1.715.000,-
JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan proses pembuatan
Alat Panjat Pohon Kelapa Dengan Memanfaatkan Gaya Gravitasi
. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No.
Jenis kegiatan
Bulan
4
Juli 2012
I II III IV
1.
2.
3.
4.
Agustus 2012
I II III IV
September 2012
I
II
III
IV
Pembagian stimulan
Pembelian alat dan bahan
Proses pembuatan
Ujicoba alat/mesin
V. PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat untuk diajukan pada Lomba Cipta Desain Alat
Tepat Guna. Semoga proposal ini diterima untuk masuk nominasi sehingga pada akhirnya
nanti mampu memberikan kontribusi kepada kemajuan teknologi industri.
VI.
LAPORAN
Setelah selesai proses pembuatan akhirnya didapatkan sebuah hasil yang
memuaskan. Alat Panjat Pohon Kelapa dengan Memanfaatkan Gaya Gravitasi dapat
bekerja dengan baik. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
N
Jenis Proses
o
1.
Proses
2.
Instalasi/pemasangan
Pemanjatan
Kecepatan
3 s/d 5 menit
40 cm / 2 detik
Keterangan
Akan lebih cepat lagi jika
pemakai sudah handal.
Jarak panjat maksimal
tergantung pemakai
: Supri Handoko
Alamat
No. Hp
Riwayat pendidikan:
1. SD Muhammadiyah Karangkajen IV lulus tahun 1997
2. SMP Negeri 2 Yogyakarta lulus tahun 2000
3. SMK Negeri 3 Yogyakarta lulus tahun 2003
4. D3 Otomotif UNY lulus tahun 2006
5. S1 Otomotif UNY lulus tahun 2011
Pengalaman Kerja
Juara harapan III Lomba Cipta Desain Alat Tepat Guna tahun 2009
Juara II Lomba Cipta Desain Alat Tepat Guna tahun 2011