Facebook,
[tutup]
Twitter,
Lahir
Wafat
Hari
Atribut
Agustinus dari Hippo (dalam bahasa Latin: Aurelius Augustinus Hipponensis, lahir 13
November 354 meninggal 28 Agustus 430pada umur 75 tahun), atau biasa dikenal
dengan Santo Agustinus, adalah seorang filsuf[2] dan teolog Kekristenan awal yang mana
tulisannya mempengaruhi perkembangan Kekristenan Barat dan filosofi Barat. Ia
adalah Uskup Hippo Regius (sekarang Annaba,Aljazair), yang terletak di Numidia, Provinsi
(Romawi) Afrika. Ia dipandang sebagai salah seorang Bapa Gereja terpenting dalam Kekristenan
Barat karena tulisan-tulisannya di Era Patristik; beberapa karyanya yang terkenal adalah Kota
Tuhan dan Pengakuan-pengakuan.
Menurut St Hieronimus, yang mana sejaman dengan Agustinus, ia telah memperbaharui
"Iman kuno" (conditor antiquae rursum fidei).[3][4]:343 Di awal hidupnya, Agustinus banyak dipengaruhi
oleh Manikheisme dan sesudahnya oleh Neoplatonisme. Setelah dibaptis dan menjadi Kristen pada
tahun 387, Agustinus mengembangkan pendekatannya sendiri dalam filosofi dan teologi dengan
mengakomodir berbagai metode dan sudut pandang. [4]:347-349 Ketika Kekaisaran Romawi Barat mulai
pecah, Agustinus mengembangkan konsep Gereja Katolik sebagai suatu Kota rohani Allah
(Yerusalem Baru), berbeda dengan Kota Duniawi yang materiil.[5] Pemikirannya sangat
mempengaruhi pandangan dunia pada abad pertengahan. Gereja yang berpegang pada
konsepTrinitas, sebagaimana didefinisikan dalam Konsili Nicea I dan Konsili Konstantinopel I,
[6]
dikenal erat sebagai Kota Allah-nya Agustinus.
Dalam Gereja Katolik dan Komuni Anglikan, ia dipandang sebagai seorang santo, seorang Doktor
Gereja yang unggul,[7] dan pelindung para biarawan Agustinian. Banyak kalangan Protestan,
terutama Calvinis, menganggapnya sebagai salah seorang bapa teologis dari Reformasi
Protestan karena ajarannya tentang anugerah ilahi dan keselamatan. Sementara dalam Gereja
Timur, banyak ajarannya yang tidak diterima; kontrovesi doktrinal yang terpenting sehubungan
dengannya adalah filioque.[8] Doktrin lain yang mungkin tidak diterima mencakup pandangannya
mengenai dosa asal, doktrin menenai anugerah, dan predestinasi.[8] Meski dianggap keliru dalam
beberapa hal, Agustinus tetap dipandang sebagai seorang suci. [9] Namun di kalangan Gereja
Ortodoks ia diberi gelar "Yang Terberkati" (Beato), bukan Santo, karena ajarannya yang dipandang
kontroversial dalam hal doktrin.[10]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Kehidupan
o
2 Pemikirannya
o
2.2 Penciptaan
2.4 Mariologi
2.8 Sakramen
3 Pengaruhnya
o
4 Tuduhan
5 Buku-buku
6 Surat-surat
7 Terkait
8 Lihat pula
9 Referensi
10 Sumber
11 Bacaan lanjutan
12 Pranala luar
mengenangnya beberapa tahun kemudian saat tinggal di Cassiciacum, sebuah villa di luar Milan,
dimana ia berkumpul dengan para pengikutnya sebelum ia dibaptis, dan menggambarkannya
sebagai waktu senggang kehidupan Kristiani (Christianae vitae otium).[30]
Dan seketika setelah ia membacanya, ia merasakan seolah-olah ada cahaya kedamaian tercurah ke
dalam hatinya dan segala keraguannya hilang.[31] Monika sangat bahagia ketika sang anak
menceritakan kisahnya. Dalam Pengakuan-pengakuan, Agustinus juga menyampaikan bahwa sejak
saat itu ia tidak lagi menginginkan untuk mempunyai istri, dan dengan mantap ia melepaskan
jabatannya di istana. Uskup Ambrosius membaptis Agustinus, dan anaknya (Adeodatus) yang saat
itu berumur 15 tahun, serta sejumlah temannya pada Malam Paskah tahun 387 di Milan. Setahun
kemudian, tahun 388, Agustinus menyelesaikan apologinya "Dalam Kekudusan Gereja Katolik".
[23]
Pada tahun yang sama Agustinus beserta seluruh kerabatnya, termasuk Adeodatus anaknya dan
juga Monika ibunya, pulang ke kampung halaman mereka di Afrika. [16] Namun sang ibu meninggal
di Ostia dalam perjalanan mereka ke Afrika.[32] Dan tidak lama kemudian Adeodatus juga meninggal,
di usianya yang ke-16.[33] Agustinus kemudian menjual semua hartanya dan memberikan uangnya
kepada orang-orang miskin. Satu-satunya yang dipertahankan adalah rumah keluarganya, di
Tagaste, yang mana menjadi basis kehidupan membiara yang berarti juga selibat baginya dan
sejumlah temannya.[16]
Agustinus kemudian mengungkapkan perubahan radikal pada dirinya, dalam Pengakuanpengakuan, berupa doa yang kalimat pertamanya sangat populer hingga saat ini: Terlambat aku
mencintai-Mu, Tuhan. Doa selengkapnya:[34]
Betapa lambat aku akhirnya mencintai-Mu, Oh Keindahan lama yang selalu baru, betapa lambat
Kau kucintai!
Ketika Engkau berada di dalam diriku, aku malah berada di luar, dan di luar sanalah Kau kucari.
Aku, yang tidak layak dicintai ini, melemparkan diri ke antara hal-hal indah yang Kau ciptakan.
Dahulu Engkau bersamaku, namun aku sendiri malah tidak bersama-Mu.
Segala hal itu membuatku terpisah dari pada-Mu; yang jikalau tidak ada dalam diri-Mu,
sesungguhnya mereka bukanlah apa-apa!
Engkau memanggil dan berseru-seru, dan menghancurkan ketulianku.
Engkau memancarkan kilau dan sinar, dan menghalau kebutaanku.
Engkau menebarkan harum semerbak dan aku menghirupnya; dan sekarang aku terengah-engah
merindukan-Mu.
Aku telah mengecap, dan sekarang aku lapar dan haus.
Engkau menyentuhku, dan aku terbakar mendambakan damai-Mu.
Pada tahun 391 ia ditahbiskan menjadi seorang imam di Hippo Regius, (kini Annaba, di Aljazair). Ia
menjadi seorang pengkhotbah terkenal (lebih dari 350 khotbahnya yang terlestarikan diyakini
otentik), dan ia juga dikenal karena melawan paham Manikheisme, yang pernah dianutnya. [23]
Pada tahun 395 ia diangkat menjadi uskup koajutor (seorang uskup dengan hak untuk
menggantikan apabila uskup diosesan yang menjabat meninggal dunia) di Hippo, dan tidak lama
kemudian menjadi uskup sepenuhnya,[35] sehingga ia dikenal dengan nama "Agustinus dari Hippo";
dan ia memberikan harta miliknya kepada Gereja di Tagaste.[36] Agustinus tetap menjabat sebagai
uskup di sana hingga kematiannya tahun 430. Ia menuliskan otobiografinya Pengakuanpengakuan pada tahun 397-398. Karyanya Kota Allah dituliskan untuk menghibur sesamanya
umat Kristiani tidak lama setelah Visigoth menaklukkan Roma pada tahun 410.
Agustinus bekerja tanpa lelah dalam upayanya meyakinkan masyarakat di Hippo untuk memeluk
Kristen. Meskipun telah meninggalkanbiara, ia tetap menjalani kehidupan monastik di wisma
episkopal (tempat kediamannya sebagai uskup). Ia mewariskan sebuah buku peraturan (bahasa
Latin: regula) untuk biaranya yang kemudian membuatnya dijadikan santo pelindung para religius
(para anggotatarekat religius).[37]
Kebanyakan kisah kehidupan Agustinus kemudian dibukukan oleh St. Possidius, yang adalah
temannya dan Uskup Calama (kini Guelma, Aljazair), dalam karyanya Sancti Augustini Vita. St
Possidius mengagumi Agustinus sebagai seseorang yang sangat cerdas dan seorang pembicara
handal yang memanfaatkan setiap kesempatan untuk membela Kekristenan dari para pencelanya.
Karakter pribadi Agustinus juga digambarkannya dengan rinci misalnya: seseorang yang hanya
makan secukupnya, bekerja tanpa lelah, membenci gosip, menjauhi godaan-godaan kedagingan,
dan menerapkan kehatian-hatian dalam pengelolaan keuangan keuskupannya.[38]
Dalam Kota Allah, Agustinus menolak gagasan mengenai keabadian umat manusia yang diajukan
oleh para pagan dan pemikiran kontemporer mengenai zaman (seperti pandangan beberapa
orang Yunani dan Mesir) yang berbeda dengan tulisan-tulisan suci Gereja.[54] Dalam "Interpretasi
Literal Kitab Kejadian" (De Genesi ad litteram), Agustinus berpandangan bahwa segala sesuatu
di alam semesta diciptakan secara bersamaan oleh Allah, dan bukan dalam 7 hari kalender
layaknya penafsiran harafiah atas Kejadian. Ia berpendapat bahwa struktur enam-hari
penciptaan dalam Kitab Kejadian lebih menggambarkan sebuah kerangka logis, daripada suatu
perjalanan waktu secara fisik; maksudnya hal itu tidak lebih dari suatu hal literal. Satu alasan atas
interpretasi ini adalah kutipan dalam Sirakh 18:1 bahwa "Dia ... menciptakan segala-galanya
bersama-sama" (creavit omnia simul), yang mana digunakan oleh Agustinus sebagai bukti
bahwa Kejadian 1 harus diartikan bukan secara literal.[55] Agustinus juga tidak menganggap dosa
asal sebagai penyebab perubahan struktural di alam semesta, bahkan menyatakan kalau tubuh
Adam dan Hawa telah tercipta fana sebelum kejatuhan mereka.[56] Terlepas dari pandanganpandangan spesifiknya, Agustinus mengakui bahwa penafsiran atas penciptaan adalah sulit, dan
menyatakan bahwa setiap orang seharusnya bersedia untuk mengubah pandangannya mengenai
hal tersebut seandainya ada informasi-informasi baru.[57]
Dosa Adam diwariskan kepada semua manusia. Sejak tulisan-tulisan awal Agustinus dalam
melawan Pelagianisme, ia telah mengajarkan bahwa dosa asal ditularkan kepada semua
keturunannya oleh konkupisensi,[82] yang dianggapnya sebagai hasrat dari jiwa dan raga,[83] yang
membuat manusia dikuasai dosa (massa damnata) dan banyak melemahkan walau tidak
menghancurkan kehendak bebas.[84]
Rumusan Agustinus tentang doktrin dosa asal diteguhkan dalam berbagai konsili,
misalnya Kartago (418), Efesus (431), Orange (529), Trente (1546). St Anselmus menyatakan
dalam Cur Deus Homo suatu definisi yang kemudian diikuti oleh para terpelajar terkemuka di abad
ke-13, bahwa dosa asal adalah "keterbatasan dari kebenaran yang mana seharusnya terdapat
dalam diri setiap orang", sehingga membedakannya dengan konkupisensi, dimana beberapa
pengikut Agustinus sering menyamakannya sebagaimana juga Luther dan Calvin.[85][86][84] Pada
tahun 1567, Paus Pius V mengutuk pandangan yang menyamakan dosa asal dengan konkupisensi.
[84]
Lukisan detail St. Agustinus di sebuah jendela kaca patri karya Louis Comfort Tiffany di Museum Lightner, St.
Augustine, Florida, Amerika Serikat.
Agustinus tetap merupakan seorang figur pusat, baik dalam Kekristenan maupun dalam sejarah
pemikiran Barat. Dalam argumen filsafat dan teologinya, dia banyak dipengaruhi
oleh Stoikisme, Platonisme dan Neoplatonisme, terutama oleh karya Plotinus (penulisEnneads),
kemungkinan melalui perantaraan Porfiri dan Victorinus (seperti dalam argumen Pierre Hadot).
Meskipun ia kemudian meninggalkan Neoplatonisme, beberapa gagasan akan hal tersebut masih
terlihat dalam tulisan-tulisan awalnya.[100] Tulisan awalnya yang berpengaruh tentang kehendak
manusia, suatu topik sentral dalam etika, kelak menjadi fokus bagi para filsuf
sepertiSchopenhauer, Kierkegaard, dan Nietzsche. Ia juga dipengaruhi oleh karya-karya Virgil (yang
dikenal karena ajarannya mengenaibahasa) dan Cicero (yang dikenal karena ajarannya mengenai
argumen).[2]
dipahami sebagai tinggal dalam cinta yang lemah lembut, berdasar pada pemahamannya mengenai
asal mula kemanusiaan."[107]
dari "Confessiones" oleh Ny. Winarsih Arifin dan Dr. Th. van den
End (ed. 2009, Cetakan ke 8). Kanisius dan BPK Gunung
Mulia. ISBN 979-497-709-8. (tahun 397-398)
Enchiridion
Tentang Berbohong
Tentang Kesabaran
Solilokui
Jon Foreman, penyanyi utama dan penulis lagu dari band rock
Kristen, Switchfoot, menulis sebuah lagu berjudul "Something More
(Pengakuan Agustinus)," berdasarkan kehidupan dan buku
Agustinus, "Pengakuan-pengakuan".
Agustinian
Dosa asal
Teodisi Agustinus
Predestinasi
Kehendak bebas
Bumi Datar
Constantinian shift
Floria Aemilia
Pelagianisme
Semipelagianisme
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Wikimedia
Commonsmemiliki
kategori
mengenaiAgustinus dari
Hippo
Umum:
Karya-karya Agustinus:
Dalam bahasa Latin, di "The Latin Library": buku dan suratsurat oleh Agustinus
Doktor Gereja
St. Gregorius Agung St.Ambrosius St. Agustinus St. Hieronimus St. Yohanes Krisostomus St. Basilius Agung St. Gregorius Nazianzus St. At
Anselmus St. Isidorus St. Petrus Krisologus St. Leo Agung St. Petrus Damianus St. Bernardus St. Hilarius dari Poitiers St. Alfonsus Liguori
Yohanes dari Damaskus St. Bede St. Efraim St. Petrus Kanisius St. Yohanes dari Salib St. Robertus Bellarminus St. Albertus Agung St. Anton
dari Siena St. Teresa dari Lisieux St. Hildegard dari Bingen St. Yohanes dari Avila St. Gregorius dari Narek
Portal:Kristen
WorldCat
VIAF: 66806872
LCCN: n80126290
Pengawasan otoritas
GND: 118505114
LIBRIS: 174788
BNF: cb14319984z
ULAN: 500104317
Kategori:
Kelahiran 354
Kematian 430
Penulis Kristen
Tokoh Aljazair
Bapa Gereja
Doktor Gereja
Tokoh Kristen
Tokoh Katolik
Menu navigasi
Masuk log
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Lanjut
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Halaman
Pembicaraan
Item di Wikidata
Afrikaans
Alemannisch
Aragons
Asturianu
Azrbaycanca
Boarisch
emaitka
()
Brezhoneg
Bosanski
Catal
etina
Cymraeg
Dansk
Deutsch
English
Esperanto
Espaol
Eesti
Euskara
Estremeu
Suomi
Froyskt
Franais
Frysk
Gaeilge
Galego
Fiji Hindi
Hrvatski
Magyar
Interlingua
Ilokano
Ido
slenska
Italiano
Basa Jawa
Taqbaylit
Kurd
Latina
Ltzebuergesch
Ligure
Lietuvi
Latvieu
Malagasy
Malti
Mirands
Plattdtsch
Nederlands
Norsk nynorsk
Norsk bokml
Occitan
Pangasinan
Kapampangan
Polski
Piemontis
Portugus
Runa Simi
Rumantsch
Romn
Sardu
Sicilianu
Scots
Srpskohrvatski /
Simple English
Slovenina
Slovenina
Shqip
/ srpski
Svenska
Kiswahili
Tagalog
Trke
/tatara
Ozbekcha/
Vneto
Ting Vit
Walon
Winaray
Yorb
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Tampilan seluler