Rosalina Ginting,
Titik Haryati,
Suwarno Widodo
FPIPS IKIP PGRI Semarang
PENDAHULUAN
Salah satu upaya Pemerintah Kota Semarang
untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan
yaitu melalui program GERDU KEMPLING
(Gerakan Terpadu Di Bidang Kesehatan, Ekonomi,
Pendidikan, Infrastruktur dan Lingkungan)
Program Gerdu Kempling mulai dilaksanakan
bulan Maret 2011. Namun dinilai kurang maksimal
dan ditemukan banyak persoalan di lapangan.
Permasalahan pelaksanaan program Gerdu
Kempling
disebabkan
oleh
minimnya
pendampingan dan Program pendampingan juga
tidak berkelanjutan.
Konsep Pendampingan
Menurut ISEI (1998) dalam Rejeki (2006),
pendampingan merupakan sebuah instrumen
social engineering dalam praktek pembangunan
masyarakat.
Suharto (2010) terdapat lima kegiatan penting
dalam melaksanakan pendampingan yaitu:
a) Motivasi,
b) Peningkatan
kesadaran
dan
pelatihan
kemampuan,
c) Manajemen diri,
d) Mobilisasi sumber,
e) Pembangunan dan pengembangan jaringan.
Perumusan Masalah
bagaimanakah pola pendampingan
masyarakat penerima program
penanggulangan
kemiskinan
Gerdu Kempling di Kota Semarang
(Studi
Kasus
di
Kelurahan
Karangtempel tahun 2012)?
METODOLOGI
PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif
Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini antara lain :
a) Wawancara,
b) Observasi,
c) Dokumentasi.
Untuk memberi pemaknaan atas data atau
fenomena yang ditemukan dilakukan analisis
dengan pendekatan kualitatif dengan
eksplanasi bersifat deskriptif.
HASIL PENELITIAN
Pengambilan data dilaksanakan
pada bulan Januari sampai Maret
2013 dan difokuskan pada
masyarakat penerima program
gerdu kempling di RW III, I, dan
RW IV Kelurahan Karang Tempel.
Motivasi
Motivasi dilakukan dengan
memberikan motivasi-motivasi untuk
terlibat dalam kegiatan peningkatan
pendapatan dengan sumber dan
kemampuansendiri.
Tidak memberikan pendampingan
secara finasial karena memang tidak
ada anggaran untuk pemberian
pendampingan masyarakat penerima
program gerdu kempling.
Manajemen diri
Manajemen diri belum
dilaksanakan karena dari beberapa
masyarakat belum bisa mengatur
kegiatan mereka sendiri untuk
mengembangkan usaha sesuai
dengan program bantuan yang
diberikan.
Kondisi ini disebabkan beberapa
masyarakat penerima bantuan
memiliki pekerjaan sendiri yang
lain.
Mobilisasi sumber
Mobilisasi sumber belum
dilaksanakan karena dari beberapa
masyarakat belum bisa untuk
menghimpun sumber-sumber
individual melalui tabungan reguler
dan sumbangan sukarela dengan
tujuan menciptakan modal usaha.
Pembangunan dan
pengembangan jaringan
Pembangunan dan pengembangan
jaringan belum dilaksanakan
karena dari beberapa masyarakat
belum ada peningkatan
kemampuan para anggotanya
membangun dan mempertahankan
jaringan dengan berbagai sistem
sosial di sekitarnya.
SARAN
Pemberian Pelatihan keterampilan yang secara
tuntas akan menghasilkan kompetensi dan
keterampilan masyarakat dalam
mengembangkan usaha dalam program gerdu
kempling.
Penyeleksian dan survey kondisi masyarakat
sangat dibutuhkan agar pemberian program
bantuan gerdukempling dapat tepat sasaran.
Perlunya pendampingan yang massif oleh
seluruh seluruh stakeholder kepada
masyarakat penerima program gerdu kempling.
Terima Kasih