Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan
Analisa Well Logging Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
Melakukan interpretasi data wireline log secara kualitatif.
Mengevaluasi parameter-parameter dalam analisis kualitatif data wireline log yang meliputi
zona batuan reservoir, jenislitologi, serta jenis cairan pengisi formasi.
Menentukan jenis-jenis dan urutan litologi denganmenggunakan data wireline log .
Menentukan ada atau tidaknya kandungan hidrokarbon padasuatu formasi menggunakan data
wireline log.
Menentukan lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan data
wireline log.
1.2 Tujuan
Mengetahui informasi-informasi seperti litologi, porositas,resistivitas, dan kejenuhan
hidrokarbon berdasarkan data wireline log
Mengetahui keterdapatan hidrokarbon dalam suatu lapisandengan menggunakan data wireline
log .
Mengetahui lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan interpretasi
datawireline log.
DASAR TEORI
informasilitologi,
pengukuran
porositas,
pengukuran
resistivitas,
dan
pengiriman data di lapangan dapat menggunakan jasasatelit atau telepon, sehingga data log
dari lapangan dapat langsungdikirim ke pusat komputer untuk diolah lebih lanjut perbedaan
elektrokimia antara air di dalam formasi dan lumpur pemboran,akibat adanya perbedaan
salinitas antara lumpur dan Komposisi dalambatuan maka akan menimbulkan defleksi positif
atau atau negatif darikurva ini (Bassiouni, 1994).Gambar 1.2 Metode log SP (modified from
Bassiouni, 1994).Potensial ini diukur dalam milivolts (mV) dalam skala yang relatif yang
disebabkan nilai mutlaknya (absolute value) bergantung pada sifat-sifat dari lumpur
pemboran. Dibagian yang shaly , defleksi SP maksimum ke arah kanan yang dapat
menentukan suatu garis dasar shale. Defleksidari bentuk log shale baseline menunjukan zona
batuan permeabel yangmengandung fluida dengan salinitas yang berbeda dari lumpur
pemboran(Russell, 1951).Log SP hanya dapat menunjukkan lapisan permeabel, namun
tidakdapat mengukur harga absolut dari permeabilitas maupun porositas darisuatu formasi.
Log SP sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti resistivitas formasi, air lumpur
pemboran, ketebalan formasi dan parameter lain. Jadi pada dasarnya jika salinitas Komposisi
dalam lapisanlebih besar dari salinitas lumpur maka kurva SP akan berkembang negatif dan
jika salinitas Komposisi dalam lapisan lebih kecil dari salinitas lumpur maka kurva SP akan
berkembang positif. Dan bilamana salinitas Komposisi dalam lapisan sama dengan salinitas
lumpur maka defleksikurva SP akan merupakan garis lurus sebagaimana pada shale
(Doveton,1986).Kurva log SP tidak mampu secara tepat mengukur ketebalanlapisan karena
sifatnya yang lentur. Perubahan dari posisi garis dasar serpih (Shale BaseLine) ke garis
permeabel tidak tajam melainkan halussehingga garis batas antara lapisan tidak mudah
ditentukan.Kegunaan Log SP adalah untuk (Exploration Logging, 1979) :1. Identifikasi
lapisan-lapisan permeabel.2. Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur
berdasarkan batasan lapisan tersebut.3. Menentukan nilai resistivitas air-formasi (Rw).4.
Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih.
http://htmlimg3.scribdassets.com/9fdth6breo10nlcs/images/6-214a0850f5.jpg
Pada lapisan shale, kurva SP berbentuk garis lurus. Pada lapisan permeabel mengandung air
asin, defleksi kurvanyaakan berkembang negatif (ke arah kiri dari garis shale). Pada lapisan
permeabel mengandung hidrokarbon, defleksi SPakan berkembang negatif.Pada lapisan
permeabel mengandung air tawar, defleksi SP akanberkembang positif.
Pada lapisan permeabel yang mengandung air asin, harga resistivitasnya rendah karena air
asin mempunyai salinitas yangtinggi sehingga konduktivitasnya tinggi. Pada lapisan yang
mengandung hidrokarbon resistivitasnya tinggi. Pada lapisan yang mengandung sisipan shale,
harga
resistivitasnyamenunjukkan
penurunan
yang
selaras
dengan
persentase
Menurut Bassiouni (1994), log ini digunakan untuk mengukur intensitas radioaktif
yang dipancarkan dari batuan yang didasarkan bahwasetiap batuan memiliki komposisi
komponen
radioaktif
yang
berbeda-beda.
Unsurunsur
radioaktif
itu
adalah
energi.Energi yang kembali sesudah mengalami benturan akan diterima oleh detektor yang
berjarak tertentu dengan sumbernya (makin lemah energiyang kembali menunjukkan makin
banyaknya elektron-elektron dalambatuan, yang berarti makin padat butiran/mineral
penyusun batuanpersatuan volume (Dewan, 1983). Dalam log densitas besarnya nilai kurva
dinyatakan dalam satuan gram/cc.
Menurut Sonnenberg (1991), kegunaan log densitas adalah untuk : Mengukur nilai porositas,
Korelasi antar sumur pemboran, Mengenali komposisi atau indikasi fluida dari formasi.
Log akustik ini yaitu log sonik dapat juga berfungsi dalampenentuan besarnya harga porositas
dari batuan. Pada log ini terdapat transmitter yang mengirimkan gelombang suara ke dalam
formasi yangditerima oleh penerima yang terdapat dalam log ini. Waktu yangdiperlukan
Ahli geologi telah sepakat bahwa penentuan lingkunganpengendapan dapat dilihat dari
bentuk kurva log terutama log gamma ray dan spontaneous potential (Walker, 1992). Bentuk
tipikal log denganbeberapa fasies pengendapan yang merupakan indikasi dari bentuk kurva
log GR atau SP secara umum dapat dilihat pada Gambar 1.9. Bentuk kurva log yang tidak
spesifik dari setiap lingkungan pengendapan membuat interpretasi berdasarkan data tersebut
sangat beresiko tinggi. Interpretasi lingkungan pengendapan yang cukup akurat didapat dari
data core. Bentuk kurva log GR ,SP dan resistivitas memiliki suatu urutanvertikal, yaitu :
1. Cylindrical
Bentuk silinder pada log GR atau SP dapat menunjukkan sedimentebal dan homogen yang
dibatasi oleh pengisian channel atau channel-fills dengan kontak yang tajam. Cylindrical
merupakan bentuk dasar yangmewakili homogenitas dan ideal sifatnya. Bentuk cylindrical
diasosiasikandengan endapan sedimen braided channel, estuarine atau sub-marinechannel fill,
anastomosed channel, eolian dune, tidal sand.
2. Irregular Bentuk ini merupakan dasar untuk mewakili adanya batuan reservoir.Bentuk
irregular diasosiasikan dengan sedimen alluvial plain, floodplain,tidal sands, shelf atau back
barriers. Umumnya mengidentifikasikanlapisan tipis silang siur atau thin interbeded . Unsur
endapan tipis mungkin berupa crevasse splay, overbanks deposits dalam laguna serta turbidit.
3. Bell Shaped
Profil berbentuk bell menunjukkan penghalusan ke arah atas,kemungkinan akibat pengisian
channel atau channel fills. Pengamatanmembuktikan bahwa besar butir pada setiap level
cenderung sama,namun jumlahnya memperlihatkan gradasi menuju berbutir halus
denganlempung yang bersifat radioaktif makin banyak ke atas. Bentuk bell dihasilkan oleh
endapan point bars, tidal deposits, transgressive shelf sands, sub marine channel dan endapan
turbidit.
4. Funnel Shaped
Profil berbentuk corong atau funnel menunjukkan pengkasaran kearah atas yang merupakan
bentuk kebalikan dari bentuk bell . Bentuk funnel kemungkinan dihasilkan sistem progradasi
seperti sub marine fanlobes, regressive shallow marine bar, barrier islands atau
karbonatterumbu depan yang berprogradasi di atas mudstone, delta front atau distributary
mouth bar , crevasse splay, beach and barrier beach,strandplain, shoreface, prograding shelf
sands dan submarine fan lobes
5. Symmetrical
regresi (Walker 1992). Penghalusan ke atas bentuk bell shape atau bell merupakan indikasi
peristiwa regresi, sedangkan pengkasaran ke atas funnel shape atau corong mewakili
peristiwa transgresi sedangkankonstan yaitu cilindrical shape mengindikasikan transisi.
Penentuan lingkungan pegendapan pertama kali diarahkan kepada skala yang besar kemudian
akan dianalisis ke dalam skala kecil dengan kombinasi datayang ada yaitu data cutting dan
karakter wireline log
.
2.3.1 Contoh Interpretasi Lingkungan Pengendapan Delta Dari DataLog
Delta merupakan suatu endapan progradasi yang tidak teratur yangterbentuk pada lingkungan
subaerial yang secara langsung dikontrol olehsungai (Gambar 1.10). Morfologi delta dan
bentuk penyebaran sedimenpada delta dikontrol oleh tiga proses utama yaitu : influx fluvial,
tidal,
wave
atau
gelombang.
Menurut
Serra
(1990),
secara
umum
lingkungan
1.Delta Plain
Merupakan bagian delta yang bersifat subaerial yang terdiri dari channel aktif dan channel
yang ditinggalkan atau abandoned channel. Delta plain cenderung tertutup oleh vegetasi yang
rapat. Subfasies
delta plain dibagimenjadi:
a) Upper delta plain
Merupakan bagian dari delta yang terletak diatas area tidal ataulaut. Endapannya secara
umum terdiri dari : Endapan distributary channel yang berpindah Merupakan endapan
braided atau meandering , tanggulalam atau natural levee, dan endapan point bar. Endapan
distributary channel ditandai dengan adanya bidang erosi padabagian dasar urutan lingkungan
dan menunjukkankecenderungan menghalus ke atas. Struktur sedimen yang dijumpai
umumnya adalah cross bedding, ripple cross stratification, scour and fill, dan lensa-lensa
lempung. Endapan point bar terbentuk apabila terputus dari channel-nya. Endapantanggul
alam terbentuk dan memisahkan diri dengan interdistributary channel. Sedimen pada bagian
ini berupa pasir halus dan rombakan material organik serta lempung yangterbentuk sebagai
hasil luapan material selama terjadi banjir. Lucustrine delta fill dan endapan interdistributary
flood plain. Lingkungan pengendapan ini mempunyai kecepatan aruspaling kecil, dangkal,
tidak berelief, dan proses akumulasisedimen berjalan lambat. Interdistributary channel
danflood plain, endapan yang terbentuk merupakan endapan yangberukuran lanau sampai
lempung yang dominan. Struktur sedimen yang terbentuk adalah laminasi sejajar dan
burrowing structure endapan pasir yang bersifat lokal, tipis, dan kadanghadir karena adanya
pengaruh gelombang.
tanggul alam, crevasse splay, dan rawa. Endapan pengisi distributary channel yang
ditinggalkan.
Endapan delta front ditunjukkan oleh sikuen mengkasar ke atas atau coarsening upward
dalam skala yang relatif besar yang menunjukkan perubahan lingkungan pengendapan secara
vertikal ke atas. Sikuen ini hasil dariprogradasi delta front yang mungkin diselingi oleh
sikuendistributary channel dari sungai atau tidal pada saat progradasisungai berlangsung.
Fasies pengendapan delta front dibagimenjadi beberapa subfasies dengan karakteristik
gradasi lingkungan yang berbeda yaitu :
-Distal bar
Memilki urutan lingkungan pengendapan cenderungmenghalus ke atas. Umumnya tersusun
atas pasir halus denganstruktur sedimen laminasi. Fosil pada lingkungan ini jarang dijumpai.
-Distributary mouth bar
Menurut Walker (1992), distributary mouth bar memilliki kecepatan yang paling tinggi dalam
sistem pengendapan delta.Sedimen umumnya tersusun atas pasir yang diendapkan
melaluiproses fluvial dan merupakan tempat terakumulasinya sedimenyang ditranspor oleh
distributary channel dan diantara mouthbars akan terendapkan sedimen berukuran halus.
Pasokan sedimen yang menerus akan menyebabkan terjadinya pengendapan mouth bars yang
menuju ke arah laut. Struktur sedimen yang terbentuk pada lingkungan ini antara lain:current
ripple, cross bedding, dan massive graded bedding.
-Channel
Menurut Walker (1992), channel ditandai adanya bidangerosi pada bagian dasar urutan
lingkungan pengendapannya dan cenderung menghalus ke atas. Sedimen umumnya
berukuran pasir . Struktur sedimen yang terbentuk adalah cross bedding,ripple cross
stratification,scour and fill.
-Subaquaeous levees
Merupakan kenampakan lain dari lingkungan pengendapan delta front yang berasosiasi
dengan
active channel mouth bar. Lingkungan ini sulit dibedakan dan diidentifikasi dengan
lingkungan lainnya pada endapan delta masa lampau. Menurut Serra (1990), prodelta
merupakan subfasies transisi antara delta front dengan endapan normal marine shelf yang
berada di bawah kedalaman efektif erosi gelombang yang terletakdi luar delta front.Sedimen
yang ditemukan pada lingkungan iniadalah sedimen yang berukuran paling halus. Endapan
prodelta didominasi oleh sedimen berukuran lanau dan lempung dankadang-kadang dijumpai
lapisan tipis batupasir. Struktur sedimenyang sering dijumpai adalah masif, laminasi, dan
burrowing structure. Seringkali dijumpai cangkang organisme bentonik yang tersebar luas
dan mengindikasikan tidak adanya pengaruh air tawar atau fluvial.
Posisi Cekungan Sumatera Selatan sebagai cekungan busur belakang (Blake, 1989)
BAB IVPEMBAHASAN
Datalog merupakansalahsatu kriteria utama sebagai dasar dalam proses pengambilan
keputusan geologi pada eksplorasi migas. Log digunakan untuk melakukan korelasi zona
zona prospektif sumber data untuk membuat peta kontur struktur dan isopach, menentukan
karakteristik fisik batuan seperti litologi, porositas, geometri pori dan permeabilitas. Data
logging digunakan untuk mengidentifikasi zona-zona produktif, menentukan kandungan
fluida dalam reservoar serta memperkirakan cadangan hidrocarbon. Log adalah gambaran
kedalaman dari suatu perangkat kurva yang mewakili parameter-parameter yang diukur
secara terus menerusdidalam suatu sumur ( Schlumberger, 1986). Parameter yang biasadiukur
adalah sifat kelistrikan, tahanan jenis batuan, daya hantar listrik, sifat keradioaktifan, dan sifat
meneruskan gelombang suaraPada log ini diketahui terdapat data-data wireline pada
4komposite log yang meliputi kurva Gamma Ray Log (GR), kurva Caliper Log (CALI),
kurva Density Log (RHOB), kurva Neutron Log (NPHI), sertakurva Resistivity Log (LLD,
LLS). Berikut pembahasan dari masing masing komposite log. Dari data log, kita dapat
menginterpretasikanapakah pada daerah tersebut memiliki kandungan hidrokarbon atau tidak.
Metode yang digunakan yaitu metode interpretasi pintas (quick look). Hal ini berdasarkan
pada data-data yang terdiri dari:
-Kurva Gamma Ray Log (GR)
-Kurva Density Log (RHOB)
-Kurva Neutron Log (NPHI)
- Kurva Resistivity Log (ILM,ILD dan SFLU
Berdasarkan kurva GR, kita melihat bahwa pada kurva GR menunjukkan nilai GR menuju
pada minimum. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang mendekati
minimum kemungkinan merupakan lapisan reservoir . Lapisan reservoir adalah lapisan
permeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya harga kurva gamma Ray yang
menunjukkan kandungan serpih yang rendah. Dalam identifikasi litologi berdasarkan kurva
log Gamma Ray yangpertama ditentukan adalah Shale Base Line dan Sand Base Line dari
kurva log Gamma Ray tersebut. Shale base line yang merupakan garis lempung ini adalah
garis yang ditarik dari titik yang memiliki harga palingtinggi yang mengisyaratkan bahwa
daerah tersebut perupakan daerah impermeabel, sedangkan sand base line merupakan garis
yang ditarik darititik yang memiliki harga yang paling kecil dalam kurva log gamma rayyang
juga mengisyaratkan bahwa daerah tersebut adalah daerah yangpermeabel. Log Gamma ray
yang memiliki skala 0 sampai 300 inikemudian dianggap mempunyai persentase 100%. Maka
selanjutnyabarulah ditentukan daerah interes yang menjadi kandidat batuanpermeabel dimana
kandidat ini adalah zona yang terletak diantara 50%-80% (sering juga disebut cut off ).
Daerah yang terletak pada zona inilahyang dianggap sebagai zona clean sand . Selain itu, dari
kurva ini juga dapat ditentukan batas-batas perlapisandengan mengambil patokan adanya
perubahan pola kurva (defleksi kurva)merupakan tanda bahwa terdapat perubahan litologi.
Namun yang perlu diingat kurva Gamma Ray ini tidak mengisyaratkan besar butir
tetapihanya memberikan informasi tentang distribusi butir dan kandungan lempungnya
resistivity , harga yangditunjukkan rendah. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga
yangtinggi dan pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang rendah,oleh karena itu
batuan ini mempunyai porositas yang sangat kecil(impermeable). Lapisan shale pada data log
ini hanya bersifat sebagailapisan non reservoir atau pada lapisan 4300 4370 bisa bersifat
CapRock dari batuan reservoir seperti batupasir dan adanya kandungan hidrokarbon yang
ada. Lapisan shale yang relatif tipis pada data log ini ledisebabkan sifat pengendapan shale
yang dipengaruhi proses diagenesispada batuan yang telah berproses sangat lama dan
terendapkan padaformasi ini sebagai sisipan dimana lapisan utamanya berupa batupasir yang
nantinya mempunyai nilai ekonomis sebagai batuan reservoir karenadidukung nilai
permeabilitas dan porositas yang dapat dijadikan perkiraanadanya hidrokarbon Source
3.Sandstone
Berdasarkan data log PT-3, litologi ini terdapat di kedalaman 4030 4030 feet. Litologi ini
dicirikan dengan data log Gamma Ray Yang rendah yaitu sekitar 40 - 60 gAPI, hal ini karena
pada lapisan ini hampir tidak mempunyai kandungan radioaktif atau dapat dikatakan
mempunyaiintensitas radioaktif yang sangat rendah. Dari hasil log neutron (NPHI)yang
menunjukan angka yang besar maka dapat diketahui bahwa batuanini memiliki porositas
yang besar. Dan dengan melihat dari Log Density (RHOB) maka dapat diketahui pula bahwa
batuan ini memiliki densitasyang rendah yang dimungkinkan berasal dari jumlah porositas
yang banyak, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik(permeable).Pada
lapisan batupasir sangat jarang terjadi runtuhan dindingakrena disebabkan nilai
permeabilitasnya sangat besar sehingga tekananLog pada sumur dinding tidak terlalu
signifikan. Pada tekanan lapisan inizona pemboran harus melakukan casing hal ini dilakukan
agar tekanangas dan bor tidaka menganggu kerentanan dinding sehingga perlu dijagabesaran
tekanan formasi untuk menjaga agar tidak terjadinya blow up. Untuk lebih menentukan
apakah zona pemboran ini bersifatekonomis maka dioverlay dengan data-data seismik untuk
melihat mainstructure serta sebaran batuan reservoir yang ada dengan melihatamplitudo
anomali yang terbentuk pada seismik tersebut untuk melihatnilai amplitudo yang terbentuk
pada zono reservoir. Dari analisis hasil interpretasi fluida masing masing logsebagai berikut
:
hal
yg
sebaliknya,dimana
terlihat
kurva
mengarah
pada
-Komposit log 3 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu pasir kedalama, 4370 dan
pada lapisan batugamping kedalaman 4560
-Komposit log 4 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu gamping kedalaman 439
dan 4440
bahwa
daerahdengan
kurva
yang
mendekati
minimum
yang
tinggi
maka
zona
itumerupakan
zona
gas.
Kedua
kurva
ini
memperlihatkanbentukan kolom separasi (+) cross over yang besar (membentuk seperti
butterfly effect ), hal ini menandakan jenisfluida adalah gas. Zona gas juga ditandai dengan
hargaporositas neutron yang jauh lebih kecil dari harga porositasdensitas, sehingga akan
menunjukkan adanya separasi yanglebih besar.Maka berdasarkan pengamatan pada data
logdidapatkan zona prospek gas berada pada :
-Komposit log 1 zona prospek gas berada pada lapisanbatu pasir kedalaman 4500, karena
nilai densitasnya(RHOB) tiba-tiba turun dengan harga yang berubah-ubah sampai pada
kedalaman 4500 ft. Harga porositaspada interval ini tidak terlalu tinggi serta berada
padalapisan permeabel, sedangkan untuk harga LLd nya tinggi dengan keadaan NPHI dan
RHOB membentuk separasi yang cukup lebar
3. ZonaSaline Water
Zona saline water pada data wireline log dapat dikenali dari logresistivitasnya (kurva LLD
dan kurva LLS). Log ini digunakan untukmendeterminasi zona hidrokarbon dan zona air.
Zona air akan menunjukkan harga tahanan jenis formasi yang lebih rendah daripadazona
minyak. Dari log resistivitas yang diberikan terlihat bahwadefleksinya melurus, sehingga
dapat diinterpretasikan bahwa zona inimerupakan zona saline water. Bila defleksinya
membelok(resistivitasnya semakin membesar) maka merupakan fresh water. Selain itu zona
air juga dapat dikenali bila tidak menunjukkanadanya separasi antara kurva log densitas
(RHOB) dengan kurva logneutron (NPHI). Kurva densitas (RHOB) lapisan tersebut berada
disebelah kanan kurva neutron. Saline water menunjukkan harga kurvaNPHI dan RHOB
yang kecil.Maka berdasarkan pengamatan pada data log didapatkan zona prospek gas berada
pada :
4.2 Hasil Korelasi Masing masing Komposit Log
Hasil korelasi dari masing masing komposit log diatas adalahkorelasi tentang lingkungan
pengendapan. Berikut lingkunganpengendapan dari masing masing komposit logLingkungan
pengendapan pada masing masing komposit ini beradapada data log PT-3 kedalaman 40004100, WP-6 kedalaman 4000-4200,PTD 7 kedalaman 4000- 4050, PT 2 kedalaman 4000
4020 dari hasilpembacaan Log Gamma Ray dan kandungan litologi yang adamenunjukan
bahwasanya lingkungan pengendapan yang ditunjukkan oleh
intepretasi data log berada pada lingkungan pengendapan delta plain. Halini terlihat dari log
Gamma ray yang ada menunjukan bentuk seperti funnelshapped dimana bentuknya
coarsening upward dimana adanyaperselingan antara shale dan sandstone. Pengaruh
gelombang
padalingkungan
pengendapan
ini
sangat
tinggi.
Endapan
yang
ada
merupakantermasuk endapan pengisi teluk atau bay fill deposit, dimana endapannyameliputi
halusBerdasarkan interpretasi dari nilai Log Gamma Ray yang relatif stabil danberbentuk
Cylindrical yang berarti tingkat radioaktifnya sedang. Makasetealah dikorelasikan masing
masing log didapat data log PT-3 padakedalaman 4100 - 4270, WP-6 kedalaman 4200 - 4290,
PTD 7kedalaman 4050- 4440, PT 2 kedalaman 4020 - 4380 . Dari log yang adaintepretasi
delta pada lingkungan pengendapan data log diatas adalah Upper Delta Plain dimana bagian
delta yang terletak diatas area tidal ataulaut, Endapanya secara umum terdiri dari Endapan
distributary channel yang berpindah dan Endapan Lacustrine delta fill. Berdasarkan
intepretasi struktur serta litologi yang ada lingkungan pengendapan log initermasuk Endapan
distributary channel yang berpindah dimanamerupakan endapan braided atau meandering.
Hal ini didasarkan padalitologi yang cenderung menghalus keatas. Struktur sedimen yang
umumdijumpai adalah struktur cross bedding , ripple cross stratification, scour and fill dan
lensa lempung. Selain itu endapan ini ditandai dengan adanyabidang erosi pada bagian dasar
urutan lingkungan.Lingkungan pengendapan pada masing masing komposit ini beradapada
data log data log PT-3 pada kedalaman 4270- 4480, WP-6kedalaman 4290 -4400, PTD 7
kedalaman 4190- 4440, PT 2 kedalaman4230 4380 . Dari hasil pembacaan Log Gamma
Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya lingkungan pengendapan
yangditunjukkan oleh intepretasi data log dan korelasi log berada padalingkungan
pengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari log Gamma rayyang ada menunjukan bentuk
seperti bell shapped dimana bentuknya finning upward dimana adanya Profil berbentukbell
menunjukkan penghalusan ke arah atas, kemungkinan akibat pengisian channel atau channel
fills. Pengamatan membuktikan bahwa besar butir pada setiaplevel cenderung sama, namun
jumlahnya memperlihatkan gradasi menujuberbutir halus dengan lempung yang bersifat
radioaktif makin banyak keatas. Pengaruh gelombang pada lingkungan pengendapan ini
sangattinggi. Berdasarkan interpretasi GR kemungkinan lingkunganpengendapanya berada
pada daerah abisal dimana litologi yang palingdominan adalah lempung sehingga akumulasi
sedimennya terendapkanpada daerah abisal.Lingkungan pengendapan pada masing masing
komposit ini beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4480-4620, WP-6kedalaman
4400 -4580, PTD 7 kedalaman 4440- 4510, PT 2 kedalaman4380 4570. Dari hasil
pembacaan Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya
lingkungan pengendapan yang
ditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini
terlihat dari log Gamma ray yang adamenunjukan bentuk seperti funnel shapped dimana
bentuknya
coarseningupward
dimana
adanya
perselingan
antara
shale
dan
paling kecil, dangkal, tidakberelief, dan proses akumulasi sedimen berjalan lambat. Endapan
yangterbentuk merupakan endapan yang berukuran lanau sampai lempungyang dominan
dengan demikian endapan secara khusus terdapat pada daerah shallow marine.
Dilihat dari bentuk kurva gammaray yangberbentuk funnel shaped. atau berbentuk corong
yang menunjukkanpengkasaran keatas yang merupakan kebalikan dari bentuk bell.
Kurvayang terbentuk cenderung agak tajam atau melengkung yaitu bentukkurva yang funnel
yang dapat menunjukkan sedimen yang tebal danhomogen yang dibatasi oleh pengisian
chanel dengan kontak yang tajamLingkungan pengendapan pada masing masing komposit ini
beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4620-4700, WP-6kedalaman 4580 -4790,
PTD 7 kedalaman 4510- 4530, PT 2 kedalaman4570 4650. Dari hasil pembacaan Log
Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya lingkungan
pengendapan yangditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada lingkunganpengendapan
delta plain. Hal ini terlihat dari log Gamma ray yang adamenunjukan bentuk seperti funnel
shapped dimana bentuknya coarseningupward dimana adanya perselingan antara shale dan
sandstone. Dimanalitologi yang paling dominan adalah lempung. Pengaruh gelombang
atau
berbentuk
corong
yang
menunjukkan
pengkasaran
keatas
yang
merupakankebalikan dari bentuk bell. Kurva yang terbentuk cenderung agak tajamatau
melengkung yaitu bentuk kurva yang funnel yang dapatmenunjukkan sedimen yang tebal dan
homogen yang dibatasi olehpengisian chanel dengan kontak yang tajam