Referat Stem Cell DR Abdul

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Referat

Stem sel dari Tumbuhan vs Autologous Stem


Sel, Efikasi dan Manfaat

Disusun oleh:
Stevanus Jonathan (07120100070)

Pembimbing:
dr. Abdul Gayum ,Sp.KK
Kelompok:
6.2

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit Kelamin


Rumah Sakit Marinir Cilandak
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Periode 23 Maret 24 April 2015

Stem sel dari Tumbuhan vs Autologous Stem sel , efikasi dan manfaat
Stevanus Jonathan
Dokter Muda Kepaniteraan Klinik FK UPH/Rumkital Marinir Cilandak
Jl. Raya Cilandak KKO , Kelurahan Cilandak Timur , Kecamatan Pasar Minggu ,Jakarta
selatan 1270
Koresponden : Stevanus.jonathan@rocketmail.com

ABSTRAK
Stem sel atau sel punca merupakan sebuah sel induk yang belum
mengalami diferensiasi sehingga dapat menghasilkan sel spesifik
yang dapat menggantikan suatu sel yang rusak. Kulit merupakan
suatu organ terbesar pada manusia dan hampir setiap hari sel kulit
kita berganti, sehingga dapat kita simpulkan stem sel pada kulit kita
jumlahnya sangat banyak. Karena banyak dugaan bahwa stem sel
mempunyai banyak manfaat dalam hal regenerasi kulit sehingga
banyak sekali penelitian mengenai stem sel dan banyak sekali ilmuilmu baru mengenai stem sel . Tumbuhan juga memiliki stem sel
yang diduga menjadi bahan pengawet yang menjadikan tumbuhan
terlihat segar untuk beberapa waktu walaupun setelah dilepaskan
dari

tumbuhan

induknya,

sehingga

diduga

mungkin

dapat

bermanfaat bagi manusia dalam hal regenerasi kulit.


Kata kunci : Stem sel , sel punca , stem sel tumbuhan vs stem sel
manusia , regenerasi kulit.
ABSTRACT
Stem cell is one of immature cell which not yet differentiated so it
can produce specific cell which can replace another cell. Skin is one
of the largest organ in human body and almost everyday our dead
skin celll is replaced, which we can conclude that our skin have a lot
of stem cell. Because of the hypotesis that stem cell have a lot of
benefit in term for skin regeneration so theres been a lot of
research about stem cell and theres a lot of update for stem cell.
Plants also have stem cell that recently for the preservation that
plants always remain fresh in time even when it dont attach to the

origin plants, so it can be concluded that maybe it also benefit for


human in term for skin regeneration.
Keyword : Stem cell , Plant stem cell vs human stem cell , Skin
regeneration.

PENDAHULUAN
Stem cell diperkenalkan sebagai sel-sel undifferentiated karena
belum dapat berkembang dan membentuk jaringan atau organ yang
lebih

spesifik.

Sel

punca,

sel

induk,

sel

batang (stem

cell)

merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi


yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel
yang berbeda di dalam tubuh. Proses perubahan stem cell menjadi
tipe sel yang spesifik dikenal sebagai differentation. Selain
berfungsi untuk membentuk jaringan atau organ yang lebih
spesifik , stem cell juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk
mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup
organisme. Saat stem-cell terbelah,

sel

yang

baru

mempunyai

potensi untuk tetap menjadi stem-cell atau menjadi sel dari jenis
lain dengan fungsi yang lebih khusus.
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang mengalami
pergantian sel setiap harinya sehingga kuat dugaan bahwa kulit
memiliki sel punca yang banyak. Ada bukti kuat menunjukan bahwa
hair bulge memiliki penyimpanan sel punca epidermis, dari situ sel
punca bermigrasi ke folikel rambut , kelenjar sebasea ,dan lapisan
basal pada interfolikular epidermis untuk menghasilkan sel induk
yang akan berdiferensiasi menjadi rambut , sel kelenjar atau sel
epidermis.
Sel Punca yang terbaik memang berasal dari tubuh manusia ,
terutama yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh yang berasal
dari keturunan yang sama. Sel punca pada kulit dapat diambil dan
diperbanyak di jaringan kultur. Prosedur ini sudah diaplikasikan pada

terapi sel pada pasien yang terbakar. Jaringan tersebut ditanam


pada kulit yang terbakar dan akan membentuk sel epitel yang
mampu bertahan bertahun-tahun . Prosedur ini kini menjadi terapi
standar pada pasien yang terbakar.
Kini stem sel merupakan sel yang sedang diteliti efek dan
manfaatnya serta dicari kemungkinan-kemungkinan lain sumbernya
dan jika pada kulit yang baru-baru saja diteliti adalah sel punca dari
apel yang diduga mungkin bisa bermanfaat bagi manusia.

Sel Punca yang berasal dari Tanaman


Sel punca yang berasal dari tanaman merupakan sel punca yang
berasal dari sebuah apel. Apel dipercaya menjadi simbol untuk kulit
yang indah dan memiliki kemampuan penyimpanan sehingga dapat
tetap segar selama berbulan-bulan sehingga dapat kita simpulkan
bahwa apel ini memiliki stem sel yang hidup dalam jangka waktu
lama.

Umumnya

pemilihan

kualitas

tanaman

yang

memiliki

penyimpanan yang baik merupakan tanaman yang berasal dari


lahan yang tidak terlalu intensive dalam agriculturenya. Uttwiler
Spatlauber adalah suatu pohon apel yang memiliki penyimpanan sel
punca yang baik. Berbagai jenis pohon spatlauber

merupakan

derivat dari tanaman yang ditanam pada abad ke 18 . Dan beberapa


pohon masih ada di beberapa area di switzerland. Apel inilah yang
dipakai dalam inisisasi kultur sel punca pada tanaman untuk
manusia.
Beberapa jenis sel punca dari apel uttwiler spatlauber dipakai untuk
diseleksi yang mana yang cocok. Pembentukan callus dan kultur
dilakukan berdasarkan protokol standar. Setelah protokol standar
dilaksanakan untuk menentukan jenis yang akan dipakai , kemudian
dilakukan kultur secara masal menggunakan volume kultur dan
teknik inokulasi. Lalu produksi menggunakan bioreaktor spesial
( Wave-biotech AG, Tagelswangen ,Switzerland) . Kultur dilakukan
pada suhu 25oC dan aeration 0.1 vvm

Percobaan dan hasil penelitian dari sel punca apel spatlauber


dilakukan , yang pertama adalah efek dari ekstrak pada aktifitas
poliferasi pada sel punca manusia dan di analisa hasilnya adalah
ada pengaruh 0.1% ekstrak meningkatkan poliferasi sebanyak 80%.
Penelitian kedua yaitu sel punca diberikan suatu stress dengan
radiasi sinar uv dan 50% dari sel yang di kultur mati akan tetapi
dengan kehadiran sel punca apel spatlauber maka hanya sebagian
kecil yang mati.
Sel punca adalah sel yang paling penting di kulit . Sel ini adalah
sumber utama untuk regenerasi berkelanjutan dari epidermis.
Formasi baru rambut dan pigmentasi rambut. Penurunan tingkat
apoptosis dan percepatan proses penuaan merupakan penyebab
utama dari proses penuaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekstrak sel punca uttwiler spatlauber secara positif mempengaruhi
keterlangsungan

hidup

dan

perlawanan

menghadapi

penuaan dan apoptosis pada sel punca manusia.

proses

Akan tetapi

mekanisme ekstrak sel punca tidak diketahui bagaimana caranya


mempengaruhi sel punca pada manusia. Tetapi uttwiler spatlauber
apel memang terkenal tetap segar untuk waktu yang lama mungkin
dipengaruhi genetik yang berbeda . Faktanya tetap genetik faktor
yang dimiliki apel tersebut memiliki efek yang positif terhadap sel
punca manusia.

Sel punca pada manusia


Sel punca dari manusia yang bisa berkembang menjadi sel
epidermis merupakan sel punca yang berasal dari sel punca tali
pusat dan bone marrow. Riset pertama kali dimulai pada 6 dekade
yang lalu dimana peneliti menemukan bahwa sel punca dari bone
marrow

memiliki

tipe

sel

yaitu

hematopoietic

dan

non-

hematopoietic sel punca. Akan tetapi dikarenakan tidak efektif

dalam segi harga maka dilakukan banyak penelitian lainnya.


Ternyata ditemukan selain sel punca dari bone marrow ternyata sel
punca yang berasal dari jaringan adiposa , tali pusat , dan kulit .
Ternyata jaringan adiposa menawarkan hal yang sama seperti sel
punca yang berasal dari bone marrow bahkan memiliki sel-sel
regenerasi yang lebih banyak dibandingkan bone marrow. Sel punca
dewasa dapat memodulasi imun dan respon inflamasi yang bisa
mempromosikan regenerasi. Transplantasi jaringan adiposa pada
luka bakar yang dalam menurunkan infiltrasi sel inflamasi pada luka
dan meningkatkan formasi pembentukan vaskular baru dan jaringan
granulasi. Mungkin pengobatan dari masalah kulit dengan sel punca
adiposa merupakan solusi akan tetapi membutuhkan eksplorasi
yang lebih lanjut lagi.
Karena sel punca yang berasal dari manusia hanya bisa menjadi
satu jenis sel saja maka terdapat efek negatif dalam transplantasi
sel punca pada manusia. Efek negatifnya adalah jika hanya
terbentuk satu jenis sel saja maka sel lain akan hilang contohnya
jika kita melakukan transplantasi sel epidemis pada luka bakar maka
yang akan tumbuh hanya jaringan epidermis saja , tidak ada
jaringan folikel rambut , kelenjar sebasea , dan kelenjar lainnya. Ini
mengakibatkan jaringan akan mudah rusak karena kekeringan
akibat kurangnya jaringan penyokong seperti kelenjar sebasea dll.

KESIMPULAN
Sel punca yang berasal dari tumbuhan secara klinis mungkin
terbukti

akan

tetapi

bukan

efeknya

secara

langsung

yang

menggantikan sel-sel manusia akan tetapi mungkin faktor lain yang


mempengaruhi sel punca manusia agar berpoliferasi sehingga
regenerasi pun meningkat. Akan tetapi karena belum banyak
penelitian yang dilakukan sehingga belum dapat diketahu efek

jangka panjang dari pemakaian sel punca yang berasal dari


tumbuhan.
Sel punca yang berasal dari manusia mungkin merupakan jawaban
yang paling etis dari pengobatan akan tetapi sel punca dari manusia
lebih sulit dikultur dibandingkan sel punca yang berasal dari
tumbuhan. Selain itu ada beberapa cara invasif yang mungkin
dipakai dalam mendapatkan sel punca tersebut. Sel punca yang
berasal dari manusia mungkin bisa berasal dari bone marrow , tali
pusat , jaringan adiposa ,dan kulit itu sendiri. Pengobatan dari sel
punca yang berasal dari manusia sangatlah efektif dan bisa
menggantikan jaringan yang rusak akan tetapi karena hanya
menghasilkan satu tipe sel saja maka kulit menjadi gampang rusak
dikarenakan jaringan penyokong seperti kelenjar sebasea tidak ada.
Jika sel punca manusia digabungkan dengan sel punca tumbuhan
mungkin dapat bermanfaat daripada terapi dengan salah satu sel
punca dikarenakan efek yang dimiliki masing-masing sel punca
berbeda, akan tetapi masih perlu banyak penelitian di bidang ini
karena

kita

masih

tidak

mengetahui

efek

jangka

panjang

penggunaan sel punca pada manusia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Zaminy,A.etal.
(2008).Effectsofmelatoninontheproliferationanddifferentiationofratadiposederivedstem cells. Indian Journal of Plastic Surgery, 41(1), 8-14.
2. Jeong,J.H.(2010).Adipose stem cells and skin repair.Curr Stem Cell Ther ,
5(2),137-140.
3. Lee,S.H.,Lee,J.H.,&Cho,K.H.(2011).Effects of human adipose derived stem
cells on cutaneous wound healing in nude mice. Ann Dermatol, 23(2), 150

155.
4. Hong,S.J.,Traktuev,D.O.,&March,K.L.(2010).Therapeutic

potential

of

adipose-derived stem cells in vascular growth and tissue repair. Curr Opin
Organ Transplant, 15, 8691.
5. Tapp,H.etal.(2009).Adipose derived stem cells :Characterization and current
application in orthopaedic tissue repair. Exp Biol Med, 234, 19.
6. Barthel R. & Aberdam D. (2005) Epidermal stem cells. Journal of European
Academy of Derma- tology and Venereology 19:405-13
7. Nishimura E.K., Granter S.R. & Fisher D.E. (2005) Mechanisms of Hair
Graying: Incomplete Me- lanocyte Stem Cell Maintenance in the Niche.
Science 307:720-4
8. Byrne M.E., Kidner C.A. & Martienssen R.A. (2003) Plant stem cells:
divergent pathways and common themes in shoots and roots. Cur- rent
Opinion in Genetics & Development 13: 551-7
9. Blanpain C , Fuchs E : Epidermal homeostasis: A balancing act of stem cells
in the skin. Nat Rev Mol Biol 10:207-217, 2009
10. Lajtha L : Stem cell concepts. Differentiation 14:23-34, 1979.
11.

Anda mungkin juga menyukai