Anda di halaman 1dari 2

Pandangan Islam terhadap Seni dari Miss Muslimah

Oleh: Pratiwi Putri Puspanegara (1306377953)

Kata seni seringkali dirangkai dengan kata lain, umpama budaya yang
menjadi seni budaya. Pengertian sebenarnya rancu, karena seni yang benar
merupakan bagian dari budaya. Hingga kini belum ada lembaga yang
mengkaji sebuah kajian seni komprehensif, ataupun apresiatif, padahal seni
apresiatif telah banyak dijadikan dasar seni di masyarakat, seperti kritik seni
yang mengkaji perkembangan seni Islam dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat muslim.
Berdasarkan

dalil

aqliyah

(rasional)

bahwa

Al-quran

sendiri

mengandung nilai seni yang amat tinggi. Mungkin hal ini pula yang dijadikan
alasan dalam pengadaan ajang Miss Muslimah dari tahun-tahun sebelumnya.
Bukan hanya cantik, ajang Miss Muslimah ini mengharuskan para pesertanya
yang dari enam negara, seperti Indonesia, Malaysia, Iran, Bangladesh,
Nigeria serta Brunei Darusaalaam, menjunjung tinggi 3S, yaitu Sholehehah,
Smart, dan Stylish, dimana para peserta pun diwajibkan memenag berhijab.
Dengan kata lain, para peserta disini mempersembahkan kepada para
muslimah di Indonesia dan beberapa negara yang ikut dalam ajang ini yang
telah memakai hijab di usia remaja dan berkomitmen menjadikan Al-quran
dan Hadist sebagai panduan hidup utama serta mengaplikasikan nilai-nilai
islami dalam kehidupan .
Dari sisi seni itulah Islam atau masyarakat islam di Indonesia dan
beberapa masyarakat lainnya menyetujui dan mendukung terselenggaranya
ajang ini. Menurut juru bicara Miss Muslimah 2013, Muhammad Reza, bahwa
ajang ini tidak untuk mengeksplotasi kaum wanita, tetapi dimaksudkan
untuk melihat talenta serta keahlian yang ada pada kaum muslimah.

Konteks seni denga tetap berjalur dalam pandangan islam, membuat


paradigm yang meyakinkan dan terbaik. Dengan memberlakukan atau
seperti mewajibkan bagi para pesertanya untuk mencintai Al-quran,
menjadikan unsur terpenting dalam pemberlakuan adanya seni dalam ajang
ini, selain tampak luar yang dinilai dengan tertutup aurat dan berhijab.
Dengan terselenggaranya acara ini juga menjadikan bukti seni yang
semakin berkembang di Indonesia dan mancanegara yang sesuai dengan
jalur Islam. Tanpa harus mengeksploitasi kebebasan muslimah dalam
berbusana, ajang ini diperuntukkan pula sebagai wadah dakwah yang baik
dengan dilaksanakannya di bereberapa negara, dan Indonesia yang telah
ketigakalinya. Hingga saat ini telah banyak seniman muslim yang meyakini
pula bahwa dengan berkembangnya Islam ini dalam bidang seni, juga sangat
membantu perkembangan di bidang teknologi dan kemajuan informasi untuk
Indonesia di dunia. Dan dengan memperkenalkan Indonesia dengan seni
dalam islamnya pada dunia dengan ajang yang lebih besar ini.

DAFTAR PUSTAKA:
-

Al-Faruqi, Ismail Paji. 1999. Tauhid: Esensi dan Ekspresi Estetika Islam.

Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.


Wahhab, Abdul. 1985. Azzam, Filsafat, dan

Pustaka
www. bbc. co. uk , dilihat pada tanggal 10 November 2013 pukul 13.10
WIB.

Puisi Iqbal. Bandung :

Anda mungkin juga menyukai