Kata seni seringkali dirangkai dengan kata lain, umpama budaya yang
menjadi seni budaya. Pengertian sebenarnya rancu, karena seni yang benar
merupakan bagian dari budaya. Hingga kini belum ada lembaga yang
mengkaji sebuah kajian seni komprehensif, ataupun apresiatif, padahal seni
apresiatif telah banyak dijadikan dasar seni di masyarakat, seperti kritik seni
yang mengkaji perkembangan seni Islam dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat muslim.
Berdasarkan
dalil
aqliyah
(rasional)
bahwa
Al-quran
sendiri
mengandung nilai seni yang amat tinggi. Mungkin hal ini pula yang dijadikan
alasan dalam pengadaan ajang Miss Muslimah dari tahun-tahun sebelumnya.
Bukan hanya cantik, ajang Miss Muslimah ini mengharuskan para pesertanya
yang dari enam negara, seperti Indonesia, Malaysia, Iran, Bangladesh,
Nigeria serta Brunei Darusaalaam, menjunjung tinggi 3S, yaitu Sholehehah,
Smart, dan Stylish, dimana para peserta pun diwajibkan memenag berhijab.
Dengan kata lain, para peserta disini mempersembahkan kepada para
muslimah di Indonesia dan beberapa negara yang ikut dalam ajang ini yang
telah memakai hijab di usia remaja dan berkomitmen menjadikan Al-quran
dan Hadist sebagai panduan hidup utama serta mengaplikasikan nilai-nilai
islami dalam kehidupan .
Dari sisi seni itulah Islam atau masyarakat islam di Indonesia dan
beberapa masyarakat lainnya menyetujui dan mendukung terselenggaranya
ajang ini. Menurut juru bicara Miss Muslimah 2013, Muhammad Reza, bahwa
ajang ini tidak untuk mengeksplotasi kaum wanita, tetapi dimaksudkan
untuk melihat talenta serta keahlian yang ada pada kaum muslimah.
DAFTAR PUSTAKA:
-
Al-Faruqi, Ismail Paji. 1999. Tauhid: Esensi dan Ekspresi Estetika Islam.
Pustaka
www. bbc. co. uk , dilihat pada tanggal 10 November 2013 pukul 13.10
WIB.