Tidak terpenuhinya kebutuhan klien pada salah satu dari dimensi yang ada dapat
menyebabkan gangguan kesehatan dan kesejahteraan.
Evidence-Based
94% dari pasien yang berkunjung ke rumah sakit di US meyakini kesehatan spiritual sama
pentingnya dengan kesehatan fisik (Anandarajah, 2001).
90% pasien di Amerika menyandarkan pada agama untuk mendapatkan kenyamanan
dan kekuatan ketika mereka mengalami sakit serius (Koenig, 2001 dalam Clark, 2008)
77% pasien menginginkan untuk membicarakan keluhan spiritual mereka sebagai
bagian dari pelayanan kesehatan (Brown, 2007)
Faktor yang Berperanan Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien Saat di RS
Hoffert, Henshaw & Maududu (2007): Kebanyakan perawat dan mahasiswa keperawatan
melaporkan ke-kurang-nyamanannya (lack ofcomfort) dan ke-kurang-mampuan-nya
(lack of ability) dalam melakukan pengkajian aspek spiritual saat memberikan asuhan
keperawatan
Rankin dan DeLashmutt (2006):
Konsep spiritualitas merupakan hal yang bagi
mahasiswa keperawatan masih sukar untuk
memahami, mengidentifikasi dan
mengaplikasikannya
Asuhan Spiritual
Definisi asuhan spiritual:
Praktik dan prosedur yang dilakukan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan spiritual
guna menopang kesehatan dan kesejahteraan klien (Oswald, 2004).
Hubert (1963, dalam Nelson, 1997): asuhan spiritual sebagai cara-cara dalam membantu
pasien untukmemahami lebih baik makna/arti dan tujuan hidup, memberikan keyakinannya
pada Tuhan, meningkatkan kapasitas pasien untuk mencintai, dan memberikan dukungan
lebih jauh dalam nilai-nilai spiritual.
Peran Perawat dalam Asuhan Spiritual
Peran perawat dalam asuhan spiritual dilakukan melalui:
peran pendampingan (accompanying),
Perawat perlu
mempertimbangkan praktik keagamaan tertentu yang akan mempengaruhi asuhan
keperawatan, seperti: keyakian klien tentang kelahiran, kematian, berpakaian, diet, berdoa,
tulisan/pesan suci dan symbol-simbol suci lainnya.
Membantu berdoa/mendoakan
Klien dapat memilih untuk berpartisipasi dalam berdoa secara pribadi atau secara kelompok
dengan keluarga, teman atau pemuka agama. Pada situasi seperti ini, tanggung jawab utama
perawat adalah memastikan ketenangan lingkungan dan privacy pribadi klien.
Karena berdoa melibatkan perasaan yang dalam, perwat perlu menyediakan waktu dengan
klien setelah selesai berdoa, untuk memberi kesempatan klien mengekspresikan perasaannya
(Kozier, 2004).