PENDAHULUAN
Mikroenkapsulasi merupakan teknologi untuk melapisi suatu zat inti dengan suatu
lapisan dinding polimer sehingga menjadi partikel partikel kecil berukuran mikro.
Dengan adanya lapisan polimer ini, zat inti akan terlindungi dari pengaruh lingkungan
luar. Bahan inti dapat berupa padatan, cairan, atau gas. Mikrokapsul yang terbentuk
dapat berupa partikel tunggal atau bentuk agregat dan biasanya memiliki rentang ukuran
parteikel antara 5 5000 mikrometer. [1]
Metode pembuatan mikrokapsul cukup beragam, diantaranya adalah koaverasi
pemisahan fasa, semprot kering, semprot beku, penguapan pelarut, suspense udara,
proses multi lubang sentrifugal, penyulutan di dalam panic, polimerisasi dan lain lain.
Sementara itu, pelepasan zat dari bentuk mikrokapsul dapat melalui proses difusi
melewati lapisan poimer, erosi dari lapisan polimer atau kombinasi dari keduanya.[3]
Jenis dinding
Sifat
penyulut
Sodium Alginate
-cyclodextrin
Urea Formaldehid
Karakteristik
Ramah lingkungan
Ramah lingkungan
Ada formaldehid bebas
Biaya
Kemudahan
Rendah
Tinggi
Rendah
didapat
Mudah didapat
Susah didapat
Mudah didapat
impregnasi, pencetakan inkjet atau melalui sol gel, dll. Tetapi kelemahan dari cyclodextrin ini adalah harganya yang relatif mahal serta bahannya yang tidak mudah
didapatkan. [4]
Dinding mikrokapsul dibuat dari resin urea-formaldehid; Prepolimer dari resin
urea- formaldehid merupakan resin yang murah, mudah diperoleh bahannya, serta
memberikan yield mikrokapsul yang paling tinggi dibanding bahan coating lainnya,
seperti polysulfone dan polycarbonate.[1] Proses mikroenkapsulasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah polimerisasi langsung di permukaan (interfacial
polymerization), atau in situ polymerization. Sebelum proses polimerisasi dilakukan,
minyak nabati diemulsifikasi dulu dalam larutan resin urea-formaldehid. Kelemahan
dari penggunaan resin urea formaldehid adalah adanya kemungkinan formaldehid bebas
yang bersifat toxic terhadap lingkungan.
Kami kemudian menggunakan Sodium Alginate sebagai dinding penyalut dari
proses mikroenkapsulasi yang kami lakukan dengan alasan Sodium alginat bersifat
biocompatible dan biodegradable serta merupakan bahan yang umum digunakan
untuk mikroenkapsulasi beberapa senyawa juga dengan biaya yang cukup rendah serta
mudah didapatkan[3]. Kami menggunakan minyak atsiri lavender sebagai wewangian
yang kami gunakan dengan berbagai manfaat diantaranya untuk membantu
meredakan
sakit,
detoksifikasi,
menghentikan
diare,
DAPUS
[1].
[4].
[5].
PROSES. 2010.
C. X. Wang, Sh. L. Chen. Aromachology and its Application in the Textile
Field. FIBRES & TEXTILES in Eastern Europe journal. 2005
G Thilagavathi, T Kannaian. Combined antimicrobial and aroma
finishing treatment for cotton, using micro encapsulated
geranium (pelargonium graveolens L Herit ex Ait.) Leaves
extract. Indian Journal of Natural Product and Resource. 2010.
Usha Rashmi Bhaskara-Amrit, Pramod B. Agrawal and Marijn M.C.G.
Warmoeskerken. APPLICATIONS OF b-CYCLODEXTRINS IN
TEXTILES. AUTEX Research Journal. 2011.