Anda di halaman 1dari 19

Contoh Proposal Penelitian Sosiologi SMA.

docx
Masuk

Halaman 1 dari 10
Contoh Proposal Penelitian Sosiologi SMA
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA-SISWI
MA. ISLAMIYAH CIPUTAT
Dibuat oleh:
UMMI HAFIZHAH
MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH CIPUTAT
JL. KIHAJAR DEWANTARA NO. 23 CIPUTATTANGERANG SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian sosial yang berjudul Pengaruh Status Sosial Ekonomi
Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputatini
dibuat oleh Ummi Hafizhah, telah diteliti dan disahkan pada:

Halaman 2 dari 10
Hari / tanggal :
Tempat
: MA. Islamiyah Ciputat
Yang Mengesahkan,
Wali Kelas XII
Pembimbing Materi Teknis
Elia Juliawati, S.Pd.
Drs. Junaidi
NIP.
NIP. 195901121986031006
Mengetahui,
Kepala Madrasah Islamiyah Ciputat
Dra. Hj. Iin Kusnaeni
NIP. 150 277 516
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian sosial ini yang
berjudul PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP
TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA-SISWI MA. ISLAMIYAH
CIPUTAT dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penelitian sosial ini juga merupakan salah satu kelengkapan tugas siswa-siswi kelas
XII MA. Islamiyah Ciputat sebagai syarat kelulusan pada tahun ajaran 2011/2012.
Dalam kesempatan ini, peneliti megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun
material dalam proses penyelesaian penelitian sosial ini.
Ucapan terima kasih tersebut ditunjukan kepada yang terhormat:

Halaman 3 dari 10
1.
Bapak Drs. Junaidi, selaku pembimbing penelitian sosial yang turut membantu dan
membimbing kami dalam pembuatan penelitian ini.
2.
Ibu Dra. Hj. Iin Kusnaeni, selaku kepala Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat.
3.
Ibu Elia Juliawati, S.Pd ,selaku wali kelas XII IPS MA. Islamiyah Ciputat.
4.
Bapak/Ibu Guru yang telah mengajarkan dan membagi ilmu pengetahuannya kepada kami.
5.
Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
6.
Siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat yang telah berpartisipasi sebagai responden.
7.
Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan
penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu peneliti.
DAFTAR ISI

Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penelitian
BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
A. Teori yang Mendasari
1.
Pengertian Stratifikasi Sosial
2.
Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua
3.
Pengertian Prestasi Belajar
B. Ringkasan dan Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB III METODOLOGI
A. Pemilihan Subjek Penelitian
A.1. Populasi

i
ii
iii
iv
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5

Halaman 4 dari 10
A.2. Sampel
5
B. Teknik Pengumpulan Data
5
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Instrumen Penelitian
6
B. Pengolahan / Analisis Data
6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
10
Daftar
Pustaka
11
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih
setiap individu. Penyelenggaraan pendidikan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan
jalur pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah dengan proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Sedang pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah tanpa proses pengajaran
yang berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang berada
di luar pendidikan formal. Dalam keluarga diselenggarakan pendidikan keluarga dengan
pemberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya, dan
keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung
pendidikan. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus diperhatikan guna tercapainya
pendidikan yang maksimal.
Dalam proses pembelajaran diperlukan sarana penunjang yang terkadang mahal. Akibatnya
bagi orang tua yang tidak mampu memenuhi sarana penunjang tersebut, maka anak akan
terhambat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, sumber daya manusia menjadi rendah
sehingga menghambat kemajuan bangsa dan negara.
Keadaan demikian dapat kita lihat di MA. Islamiyah Ciputat, dalam sekolah tersebut
terdapat siswa-siswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi orang tua yang berbeda.
Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua para siswa-siswi tersebut mempunyai
pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan
pembelajaran. Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor dalam mencapai keberhasilan
pendidikan.

Halaman 5 dari 10
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana
besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswa-siswi
di MA.Islamiyah Ciputat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
a.
Bagaimana gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua siswa-siswi MA. Islamiyah

Ciputat?
b.
Seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswasiswi MA. Islamiyah Ciputat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a.
Untuk mengetahui gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua siswa-siswi MA. Islamiyah
Ciputat.
b.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar
siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
D. Manfaat Penelitian
a.
Menambah wawasan peneliti dalam membuat penelitian.
b.
Memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi
belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
E. Sistematika Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
Mencakupi: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
dan
Sistematik

Contoh Proposal Penelitian Sosiologi SMA.docx


Masuk

Halaman 1 dari 10
Contoh Proposal Penelitian Sosiologi SMA
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA-SISWI
MA. ISLAMIYAH CIPUTAT
Dibuat oleh:
UMMI HAFIZHAH
MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH CIPUTAT
JL. KIHAJAR DEWANTARA NO. 23 CIPUTATTANGERANG SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian sosial yang berjudul Pengaruh Status Sosial Ekonomi
Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputatini
dibuat oleh Ummi Hafizhah, telah diteliti dan disahkan pada:

Halaman 2 dari 10
Hari / tanggal :
Tempat
: MA. Islamiyah Ciputat
Yang Mengesahkan,
Wali Kelas XII
Pembimbing Materi Teknis
Elia Juliawati, S.Pd.
Drs. Junaidi
NIP.
NIP. 195901121986031006
Mengetahui,
Kepala Madrasah Islamiyah Ciputat
Dra. Hj. Iin Kusnaeni
NIP. 150 277 516
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian sosial ini yang
berjudul PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP
TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA-SISWI MA. ISLAMIYAH
CIPUTAT dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penelitian sosial ini juga merupakan salah satu kelengkapan tugas siswa-siswi kelas
XII MA. Islamiyah Ciputat sebagai syarat kelulusan pada tahun ajaran 2011/2012.
Dalam kesempatan ini, peneliti megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun
material dalam proses penyelesaian penelitian sosial ini.
Ucapan terima kasih tersebut ditunjukan kepada yang terhormat:

Halaman 3 dari 10
1.
Bapak Drs. Junaidi, selaku pembimbing penelitian sosial yang turut membantu dan
membimbing kami dalam pembuatan penelitian ini.
2.
Ibu Dra. Hj. Iin Kusnaeni, selaku kepala Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat.
3.
Ibu Elia Juliawati, S.Pd ,selaku wali kelas XII IPS MA. Islamiyah Ciputat.
4.
Bapak/Ibu Guru yang telah mengajarkan dan membagi ilmu pengetahuannya kepada kami.
5.
Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
6.
Siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat yang telah berpartisipasi sebagai responden.
7.
Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan
penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu peneliti.
DAFTAR ISI
Judul
i
Lembar Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Perumusan Masalah
1
C. Tujuan Penelitian
2
D. Manfaat Penelitian
2
E. Sistematika Penelitian
2
BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
A. Teori yang Mendasari
3
1.
Pengertian Stratifikasi Sosial
3
2.
Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua
3
3.
Pengertian Prestasi Belajar
4
B. Ringkasan dan Kerangka Berpikir
4
C. Hipotesis
4
BAB III METODOLOGI
A. Pemilihan Subjek Penelitian
5
A.1. Populasi
5

Halaman 4 dari 10
A.2. Sampel
5
B. Teknik Pengumpulan Data
5
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Instrumen Penelitian
6
B. Pengolahan / Analisis Data
6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
10
Daftar
Pustaka
11
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih
setiap individu. Penyelenggaraan pendidikan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan
jalur pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah dengan proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Sedang pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah tanpa proses pengajaran
yang berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang berada
di luar pendidikan formal. Dalam keluarga diselenggarakan pendidikan keluarga dengan
pemberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya, dan
keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung
pendidikan. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus diperhatikan guna tercapainya
pendidikan yang maksimal.
Dalam proses pembelajaran diperlukan sarana penunjang yang terkadang mahal. Akibatnya
bagi orang tua yang tidak mampu memenuhi sarana penunjang tersebut, maka anak akan

terhambat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, sumber daya manusia menjadi rendah
sehingga menghambat kemajuan bangsa dan negara.
Keadaan demikian dapat kita lihat di MA. Islamiyah Ciputat, dalam sekolah tersebut
terdapat siswa-siswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi orang tua yang berbeda.
Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua para siswa-siswi tersebut mempunyai
pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan
pembelajaran. Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor dalam mencapai keberhasilan
pendidikan.

Halaman 5 dari 10
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana
besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswa-siswi
di MA.Islamiyah Ciputat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
a.
Bagaimana gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua siswa-siswi MA. Islamiyah
Ciputat?
b.
Seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswasiswi MA. Islamiyah Ciputat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a.
Untuk mengetahui gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua siswa-siswi MA. Islamiyah
Ciputat.
b.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar
siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
D. Manfaat Penelitian
a.
Menambah wawasan peneliti dalam membuat penelitian.
b.
Memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi
belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
E. Sistematika Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
Mencakupi: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
dan
Sistematika Penelitian.
BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
Mencakupi: Teori yang Mendasari, Ringkasan dan Kerangka Berpikir,
dan
Hipotesis.
BAB III METODOLOGI
Mencakupi: Pemilihan Subjek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
Mencakupi: Instrumen Penelitian dan Pengolahan/Analisis Data.
BAB V
PENUTUP
Mencakupi: Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

Halaman 6 dari 10
A. Teori yang Mendasari
1.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat terdapat sistem lapisan kelompok-kelompok yang dalam sosiologi dikenal
dengan istilah stratifikasi sosial (social stratification). Stratifikasi sosial adalah pembedaan /
pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat.
Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi
kekuasaan, hak istimewa, dan prestise. Patirim A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sosial
sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara
bertingkat (hierarki).
2.
Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua
Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial
ekonominya tinggi, sedang, dan ada pula yang rendah. Dalam Maftukhah (2007) sosial ekonomi
menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia
yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah
tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) sosial
ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
lingkungan peraulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan
sumber daya.

Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi
segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai
penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah,
begitu juga dengan keperluan lainnya. Keadaan sosial ekonomi yang baik dapat yang
menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan
sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu
kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah
pendapatan keluarga. Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi
terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan
pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orang tua.
3.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan
nilai tes (nilai / angka) yang diberikan oleh guru / pendidik. Prestasi sangat dipengaruhi oleh
peran orang tua, keluarga dan dukungan lingkungan dalam memberikan motivasi. Individu yang
diberikan dorongan untuk berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.
B. Ringkasan dan Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara status sosial

Halaman 7 dari 10
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Secara sederhana dapat terlihat bahwa
keluarga yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi akan mudah memenuhi segala
kebutuhan hidupnya, termasuk dalam kemudahan memperoleh akses-akses yang berhubungan
dengan pendidikan. Sebaliknya, keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah akan
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena adanya keterbatasanketerbatasan yang dimiliki maka anak mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan.
C. Hipotesis
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis (Ha) sebagai berikut.
Adanya pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswasiswi MA. Islamiyah Ciputat.
BAB III
METODOLOGI
A. Pemilihan Subjek Penelitian
Dalam suatu penelitian, perlu menentukan subjek dan objek penelitian, yang menjadi
subjek penelitian adalah orang / responden sebagai sumber data, sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah yang menjadi pusat perhatian peneliti. Lebih lanjut dapat diuraikan sebagai
berikut.
A.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit-unit elementer, atau hal yang menjadi
sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Dalam hal ini populasinya adalah siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
A.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian sifat
dan karakternya mewakili populasi sebagai subjek penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini
50 siswa dengan objek penelitiannya adalah status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap
tingkat prestasi belajar siswa.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode angket.
Angket digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua siswa dan prestasi belajar
siswa.
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Instrumen Penelitian

Halaman 8 dari 10
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono,
2009:202).
Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu:
a.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur status sosial ekonomi orang tua siswa.
b.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
B. Pengolahan / Analisis Data
Tabel
No. Nama Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Kohar XII c a a a c a b a c a

2 Abdul Latief Sahal XI b b b b a a c a b c


3 Ade Fauziah XI c b b b b a b a b a
4 Agustina A. XI a c b c b a b a b c
5 Akbar Rafsanjani X b b b b a a c a c c
6 Alfi Ahli Fikriyah X b c b b b b c a b a
7 Ani Fitriyani X b b b c b a c b b a
8 Anisa Rahmawati XII a b c b c a c b c c
9
An-nisa Dwicahaja
A. XI c c b a b a c b a a
10 Annisa Ulmasturotin X b b a b b a c a a a
11
Ayu Ulfah Purnama
S. X c c b b b a c a a c
12 Bayu Pradipta XI a a a b a a c a b b
13 Dedi Nurdiansyah XII b a b b c b c b c b
14 Dewi Rachmawati XII b a c b c c b a b a
15 Didah XI c c a b b a c a a a
16 Dina Astuti XII a b c b b a c b c c
17 Ega Cahyani S. R. X b b c a c a b c c a
18 Eldi Adrian XI b a a a c c a a c a
19 Faqih X b c a a b a c a c a

Halaman 9 dari 10
20 Febriyanto X a c a c b b c a c b
21 Fikri Aulia X c a a c a a c b c c
22 Fitriah Handayani X c a b c b b c a b a
23 Gilang Ramadhan X a b a b c a a c c a
24 Hana Hanifah XII b b b b a a c a b a
25 Indah Suangsih X b a b c b a b a b a
26 Izah Dinilah XI a a a a b a b a b a
27 Jenni Afriyani X c b b b b a b a b c
28 Lia Nuraida XI c b b b a b b b b c
29 Marhah Qoyyimah XII c c a b b b c a b a
30
M. Agus Jaya
Saputra XI b b c b c a c a a c
31 M. Habib Ramadhan XI b c a c a a a a b c
32
M. Syarif
Hidayatullah XII b c b c a a c b c c
33 Nuriska XI a c b b a a b a b c
34 Nurmila X a a b b a a c b c a
35 Nur Nazmi Laila X a b b b b a c a c c
36 Nurul Azizah XII b a a b a a b b b a
37 Nurul Fadhillah XII c b b c a b b c a c
38 Restiana Maulida XII b c a c a a c b c c
39 Rezha Fadlandika X c c b c a a b c c c
40 Rina Anggraina X a b b b b b c a c a
41 Rini Anggraini X b c b c b b c a c a
42 Rizki Nurrahmawati XII b a a b b a c b b a
43 Saidah Asdianti XII c a a c b a c b b a
44 Salma Al-ayubi XII b b a b c b c b b a
45 Satria Gelar Pusaka XII b b b a b a c a c a
46 Sella XI b b a b b a b a b a
47 Septidi Age Pratama XII c b c b b a c c b b
48 Sufyan Mahbubi XII b a a b a a c b c a
49 Ubad Badru Salam XII c c a b a a b a b c

Halaman 10 dari 10
50
Winda
Sulistyaningsih XII b b c b c a c b c c
BAB V
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya mengenai
hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa-siswi MA.
Islamiyah Ciputat, maka peneliti mencoba menyusun kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan

Afifah Rizki
Yunitasari and
other world..
Get The Information that You Need

Home
Kelas 4

Hello everyone, thank you for visiting my blog ^^v

Senin, 24 Desember 2012

Makalah "Upaya Menjadi Guru yang Profesional"

UPAYA MENJADI SEORANG GURU YANG


PROFESIONAL
Disusun utuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen pengampu : Drs. Sri Pawiti M.Pd

Disusun Oleh :
1.

Dewi Hastarini

(1144600101)

2.

Ita Eliyana

(1144600102)

3.

Afifah Rizki Yunitasari

(1144600103)

4.

Bibit Dwi Prasetyorini

(1144600104)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2011/2012

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah


melimpahkan
berkah,rahmat,dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul UPAYA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL
ini untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyusunan Makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.
Dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, kritik
dan saran kami harapkan untuk membantu dalam perbaikan. Semoga Makalah ini
berguna bagi pembaca.

Yogyakarta,

Desember 2011

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era sekarang, yang sering disebut era globalisasi, institusi pendidikan
formal mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM)
Indonesia berkualitas di masa depan.
Di lingkungan pendidikan persekolahan (education as schooling) ini, guru
profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM masa depan itu.
Guru merupakan tenaga profesional yang melakukan tugas pokok dan fungsi

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik sebagai aset


manusia Indonesia masa depan, karena apresiasi tinggi suatu bangsa terhadap guru
sebagai penyandang profesi yang bermartabat merupakan pencerminan sekaligus
sebagai salah satu ukuran martabat suatu bangsa. Kata Profesi diartikan sebagai
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb)
tertentu. Di dalam profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar
layanan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi hanya dapat dilakukan
oleh orang-orang secara khusus di persiapkan untuk itu. Dengan kata lain profesi
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh
pekerjaan lain. Suatu profesi memerlukan kompetensi khusus yaitu kemampuan
dasar berupa ketrampilan menjalankan rutinitas sesuai dengan petunjuk, aturan,
dan prosedur teknis. Kemampuan profesionalisme yang handal tersebut tidak
dibawa sejak lahir oleh calon guru, tetapi harus dibangun, dibentuk, dipupuk dan
dikembangkan melalui satu proses, strategi, kebijakan dan program yang tepat.
Dewasa ini, para guru belum memiliki pedoman berupa standar tentang apa yang
harus dilakukan jika mereka akan mencapai suatu posisi atau karir tertentu.

B.

Rumusan Masalah
1. Apa konsep profesi?
2. Apa saja Kriteria untuk menjadi guru profesional?
3. Bagaimana strategi agar profesionalisme guru dapat meningkat?

C. Tujuan
1.

Agar mengetahui konsep profesi.

2.

Menjelaskan kriteria untuk menjadi professional.

3.

Agar mengetahui strategi agar profesionalisme guru dapat meningkat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Konsep Profesi

Profesi sebagai kata benda berarti bidang pekerjaan yang dilandasi


pendidikan keahlian tertentu. Profesional sebagai kata sifat berarti memerlukan
kepandaian khusus untuk melaksanakannya. Secara etimologi, profesi berasal dari
istilah bahasa Inggris profession atau bahasa Latin profecus yang artinya mengakui,
pengakuan, menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu
(Sudarwan Danin, 2002:20). Mengutip pendapat Ornstein dan Levine, Soetjipto
(2004;15) mengemukakan bahwa profesi adalah memerlukan bidang ilmu dan
keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai (tidak semua orang dapat
melakukannya) dan memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.
Selanjutnya Nana Sudjana (Uzer Usman, 2001:14) pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang
karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Dari beberapa pendapat para ahli
diatas tentang pengertian profesional, maka dapatlah diambil suatu kesimpulan
bahwa profesi adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki
pengalaman yang kaya dibidangnya.

B.

Beberapa Kriteria Menjadi Guru Profesional

Menjadi profesional adalah meramu kualitas dengan intergiritas, menjadi guru


pforesional adalah keniscayaan. Namun demikian, profesi guru juga sangat lekat
dengan peran yang psikologis, humannis bahkan identik dengan citra kemanusiaan.
Karena ibarat sebuah laboratorium, seorang guru seperti ilmuwan yang sedang
bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga suatu bangsa.Ada beberapa
kriteria untuk menjadi guru profesional:

a.

Memiliki skill/keahlian

dalam

mendidik

atau

mengajar

Menjadi guru mungkin semua orang bisa. Tetapi menjadi guru yang memiliki
keahlian dalam mendidikan atau mengajar perlu pendidikan, pelatihan dan jam
terbang yang memadai. Dalam kontek diatas, untuk menjadi guru seperti yang
dimaksud standar minimal yang harus dimiliki adalah:

Memiliki kemampuan intelektual yang memadai

Kemampuan memahami visi dan misi pendidikan

Keahlian mentrasfer ilmu pengetahuan atau metodelogi pembelajaran

Memahami konsep perkembangan anak/psikologi perkembangan

Kemampuan mengorganisir dan problem solving

Kreatif dan memiliki seni dalam mendidik

b.

Personaliti
Guru
Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik seperti membimbing,
membina, mengasuh ataupun mengajar. Ibarat sebuah contoh lukisan yang akan
ditiru oleh anak didiknya. Baik buruk hasil lukisan tersebut tergantung dari
contonya. Guru (digugu dan ditiru) otomatis menjadi teladan. Melihat peran
tersebut, sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan
personaliti yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar, karena tugas guru bukan
hanya mengajar (transfer knowledge) tetapi juga menanamkan nilai - nilai dasar
dari
bangun
karakter
atau
akhlak
anak.
c. Memposisikan profesi guru sebagai The High Class Profesi
Di negeri ini sudah menjadi realitas umum guru bukan menjadi profesi yang
berkelas baik secara sosial maupun ekonomi. Hal yang biasa, apabila
menjadi Teller di sebuah Bank, lebih terlihat high class dibandingkan guru. jika ingin
menposisikan profesi guru setara dengan profesi lainnya, mulai di blow up bahwa
profesi guru strata atau derajat yang tinggi dan dihormati dalam masyarakat.
Karena mengingat begitu fundamental peran guru bagi proses perubahan dan
perbaikan di masyarakat. Kita perlu berguru dari sebuah negara yang pernah porak
poranda akibat perang. Namun kini telah menjelma menjadi negara maju yang
memiliki tingkat kemajuan ekonomi dan teknologi yang sangat tinggi. Jepang
merupakan
contoh
bijak
untuk
kita
tiru.
Semua orang terkesima dengan kemajuan yang dicapai Jepang. Dan tidak bisa
dipungkiri, semua perubahan dan kemajuan yang dicapai, ada dibalik sosok Guru
yang
begitu
dihormati
dinegeri
tersebut.

Program Profesionalisme Guru


Pola rekruitmen yang berstandar dan selektif.
Pelatihan
eduction).

yang

terpadu,

berjenjang

dan

berkesinambungan

(long

Penyetaraan pendidikan dan membuat standarisasi mimimum pendidikan.

Pengembangan diri dan motivasi riset.


Pengayaan kreatifitas untuk menjadi guru karya (Guru yang bisa menjadi

guru).

Peran Manajeman Sekolah


Fasilitator program Pelatihan dan Pengembangan profesi.

Menciptakan jenjang karir yang fair dan terbuka.

Membangun manajemen dan sistem ketenagaan yang baku.

Membangun sistem kesejahteraan guru berbasis prestasi.

C.

life

Syarat-syarat Profesional

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia I pada tahuan 1988 (Made Pidarta,


2000:266) menentukan syarat-syarat suatu pekerjaan profesional sebagai berikut :
(1) atas dasar panggilan hidup yang dilakukan sepenuh waktu serta untuk jangka
waktu yang lama, (2) telah memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus, (3)
dilakukan menurut teori, prinsip, prosedur, dan anggaan-anggapan dasar yang
sudah baku sebagai pedoman dalam melayani klien, (4) sebagai pengabdian
kepada masyarakat, bukan mencari keuntungan finansial, (5) memiliki kecakapan
diagnostik dan kompetensi aplikatif dalam melayani klien, (6) dilakukan secara
otonom yang bisa diuji oleh rekan-rekan seprofesi, (7) mempunyai kode etik yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat, dan (8) pekerjaan yang dilakukan untuk melayani
mereka yang membutuhkan
Muchlas Samani dkk (2003:3-4) mengemukakan syarat-syarat profesi
meliputi: (1) memiliki fungsi yang signifikan dalam kehidupan masyarakat dimana
profesi berada, (2) memerlukan keahlian dan keterampilan tertentu yang tidak
dapat dijangkau oleh masyarakat awam pada umumnya, (3) keahlian yang
diperlukan dikembangkan berdasarkan disiplin ilmu yang jelas dan sistematik, (4)
memerlukan pendidikan atau pelatihan yang panjang, sebelum seseorang mampu
memangku profesi tersebut, (5) memiliki otonomi dalam membuat keputusan yang
terkait dengan ruang lingkup tugasnya, (6) memiliki kode etik jabatan yang
menjelaskan bagaimana profesi itu harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
memegangnya, (7) memiliki organisasi profesi yang merupakan tempat pemegang
profesi berasosiasi dan mengembangkan profesi tersebut.
Bila kita bandingkan persyaratan yang dikemukakan oleh beberapa ahli
tersebut, dapatlah disimpulkan pernyataannya hampir sama dan saling melengkapi.
Dengan demikian bahwa persyaratan profesi yang dimaksud adalah sebagai berikut
:
1.

Pilihan terhadap jabatan itu didasari oleh motivasi yang kuat dan merupakan
panggilan hidup orang bersangkutan

2.

Telah memiliki ilmu, pengetahuan, dan keterampilan khusus yang bersifat dinamis
dan terus berkembang

3.

Ilmu, pengetahuan, dan keterampilan khusus tersebut diatas diperoleh melalui


studi dalam jangka waktu lama.

4.
5.

Punya otonomi dalam bertindak ketika melayani klien.


Mengabdi kepada masyarakat atau berorientasi kepada layanan sosial, bukan
untuk
mendapatkan keuntungan finansial semata.

6.

Tidak mengadvertensikan keahliannya untuk mendapatkan klien.

7.

Menjadi anggota organisi profesi.

8.

9.
10.

Organisasi tersebut menentukan persyaratan penerimaan anggota, memmbina


profesi
anggota,
mengawasi
prilaku
anggota,
memberi
sanksi,
dan
memperjuangkan kesejahteraan anggota.
Memiliki kode etik profesi.
Punya kekuatan dan status yang tinggi sebagai eksper yang diakui oleh
masyarakat

11. Berhak mendapat imbalan yang layak.


Jika syarat tersebut diatas dijadikan acuan, sepertinya tidak semua jenis
pekerjaan atau jabatan dapat dikategorikan sebagai profesi

D.

Strategi Menjadi Guru Profesional


. Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun
ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi profesional, namun
sebenarnya lebih dari itu.
Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi
karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi
seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial. Seseorang dianggap
profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh
pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif),
tepat (efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan
prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis,
kewenangan profesional, pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif.
Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi,
pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam
upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup
keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know),keterampilan
dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan
tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup
berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
Berangkat dari makna dan syarat-syarat profesi sebagaimana dijelaskan
pada bagian terdahulu, maka dalam rangka pengembangan profesionalisme guru
secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain :

1.

Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.


Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh
guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Pelatihan ini cocok dilaksanakan
pada salah satu bentuk pelatihan pre-service atau in-service. Model pelatihan ini
berbeda dengan pendekatan pelatihan yang konvensional, karena penekanannya
lebih kepada evaluasi performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta
pelatihan.

2.

Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.


Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya dalam
bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru dengan sendirinya
dapat mengembangkan profesionalisme dirinya. Selanjutnya untuk dapat
memberikan kontribusi kepada orang lain, guru dapat melakukan dalam bentuk
penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi
pengembangan profesionalisme guru yang bersangkutan maupun orang lain.

3.

Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.


Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up to
date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru. Tujuan utama dari kegiatan
pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai informasi dan inovasi terbaru di
dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan tersebut akan
memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun profesionalisme guru
dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

4.

Melakukan penelitian seperti PTK.


Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan guru
melalui kerjasama atau tidak dengan guru lain dalam rangka merefleksikan dan
sekaligus meningkatkan praktek pembelajaran secara terus menerus juga
merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai
kajian yang bersifat reflektif oleh guru yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang
dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran berlangsung akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal
ini guru diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara
mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus
menerus, maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.

5.

Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.


Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan
profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan melayani

anggotanya untuk selalu mengembangkan dan memelihara profesionalismenya


dengan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Dalam hal ini yang
terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi profesional
yang dapat memberi manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan
tenaga. Pilih secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi guru
untuk meningkatkan profesionalismenya.
6.

Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah


Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh
pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi dengan
orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara formal maupun
informal untuk mendiskusikan berbagai isu atau permasalahan pendidikan termasuk
bekerjasama berbagai kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program-program sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta
didik (komite sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru
dalam memutakhirkan pengetahuannnya. Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan
tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang
memungkinkan guru untuk terus memperoleh informasi yang diperlukannya dan
sekaligus membuat perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat
dalam prolehan informasi, maka guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin
guru merasakan akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk mengembangkan
dirinya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu
yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan
umum. Atas dasar pengertian ini ternyata pekerjaan profesional berbeda dengan
pekerjaan lainnya karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian
khusus dalam melaksanakan profesinya
2. Jabatan guru merupakan jabatan profesional, dan sebagai jabatan profesional,
pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Karena itu diperlukan syaratsyarat diantaranya adanya motivasi yang kuat, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, pengabdian, memiliki kode etik, dan berhak mendapatkan imbalan.

DAFTAR PUSTAKA

Made Pidarta, 2000. Landasan Kependidikan. Jakarta : Renika Cipta


Muchlas Samani, dkk, 2003. Pembinaan Profesi Guru. Jakarta : Depdiknas
Moh. Uzer Usman, 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai