Anda di halaman 1dari 53

INTERPRETASI

DATA LABORATORIUM
NANANG MUNIF YASIN
M.PHARM, APT

INTERPRETASI DATA LAB


APLIKASINYA
Konfirmasi diagnosis yang dibuat
Mengetahui tingkat keparahan penyakit,
gangguan cairan dan elektrolit
Monitoring respon terapi.

INTERPRETASI DATA LAB


IMPLIKASINYA
Rekomendasi pemilihan obat dan dosis
Rekomendasi monitoring parameter yang
tepat
Mendeteksi dan mencegah ADR dan
interaksi.

INTERPRETASI DATA LAB


HARGA REFERENSI
Berdasarkan pada asumsi bahwa 95%
populasi adalah normal
Nilainya bervariasi antar laboratorium

INTERPRETASI DATA LAB


FAKTOR YANG BERPENGARUH
Obat-obatan
Suku
Olahraga
Umur pasien
Gender
Postur tubuh
Diet
Waktu
Kesalahan lab/bangsal
Kesalahan sampling

TES FUNGSI GINJAL


PENILAIAN FUNGSI GINJAL
Kreatinin serum
Tinggi
Klirens kreatinin
Rendah
Urea
Tinggi

TES FUNGSI GINJAL


KLIRENS KREATININ
Rumus Cockroft dan Gault
Clcr

= (140 Age) x IBW


72 x

Clcr

Sr Cr

= klirens kreatinin

SrCr = serum kreatinin


IBW = Ideal Body Weight

TES FUNGSI GINJAL


KLIRENS KREATININ
Untuk wanita : ditambah faktor pengkali 0.85
Serum kreatin dalam satuan mg/dL
Bila dalam satuan mol/L : dibagi dulu 88.4
Untuk Pria
IBW = 50 + 2.3 (height in inches over 5 ft)
Untuk Wanita
IBW = 45.5 + 2.3(height in inches over 5 ft)

TES FUNGSI GINJAL


CONTOH KASUS
Nama
Berat badan
Umur
Tekanan darah
Tinggi badan
Denyut nadi
Sampel sputum
Leukosit
Serum Kreatinin

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Ny. YX
70 kg
40 tahun
132/86
177.8 cm
88
negatif
15.000/mm3.
125 (53-115 mol/L)

Hitunglah klirens kreatinin !!!

TES FUNGSI GINJAL


JAWABAN KASUS
177.8 cm = 70 inchi
5 feet
= 60 inchi
IBW
= 45.5 + (2.3 X 10) = 68.5 kg
Clc

= (140 Age) X IBW

X 0.85

72 X SrCr/88.4
Clcr

= (140 40) X 68.5


72 X 125/88.4
= 57

ml/menit

X 0.85

TES FUNGSI GINJAL


KLASIFIKASI STATUS GINJAL
< 10 ml/menit : End Stage Renal Failure
10 - 30 ml/menit : Chronic Renal Failure
30 120 ml/menit: Renal Impairment
> 120 ml/menit : Normal GFR
Jika ClCr kurang dari 60 ml/menit perlu
penyesuaian dosis terhadap obat-obat yang
ekskresi melalui ginjal

TES FUNGSI HATI


FUNGSI HATI
Hati mempunyai 3 fungsi utama :
Sintesis
Metabolisme
Ekskresi

TES FUNGSI HATI


GEJALA PENYAKIT HATI
Lemah
Penurunan berat badan
Mual
Perut tidak nyaman
Sedikit demam
Kebingungan

TES FUNGSI HATI


TANDA PENYAKIT HATI
Jaundice
Asites
Pruritus
Edema
Ensefalopati
Varises esofagus

TES FUNGSI HATI


Hepatocellular damage/injury
Enzim hati
9 ALT(Alanine Aminotransferase)
9 AST(Aspartate Aminotransferase)
9 LDH (Lactate dehydrogenase)

TES FUNGSI HATI


Test untuk sintesis hati
9 Serum protein :
Albumin
Transferrin
Prealbumin
Globulin
Retinol binding protein

9 Faktor pembekuan darah II, VII, IX, X


9 Serum Ammonia (15 55 mMol/L)

TES FUNGSI HATI


Ekskresi (kholestatik)
9 Bilirubin
Direk (konjugasi)
obstruksi

meningkat

berarti

Indirek (tidak terkonjugasi) meningkat


berarti hemolisis
Meningkat nilai keduanya berarti cirrhosis,
obstruksi atau kanker.

TES FUNGSI HATI


Ekskresi (kholestatik)
9 Alkaline fosfat
Meningkat : obstruksi, luka, atau chirrosis
9 Gamma glutamil transferase (GGT)
Meningkat : cholecystitis, cirrhosis atau
obstruksi

TES FUNGSI HATI


RENTANG NILAI BAKU
Bilirubin total

= 2-20 mmol/L

Bilirubin terkonjugasi= 3-17 mikromol/L


AST

= 0 35 unit/L

ALT

= 0 35 unit/L

ALP

= 25 - 100 unit/L

GGT

= 5 45 UI/L

Albumin

= 35 55 g/L

PT

= 0 14 detik

INR

= 1 1.2

TES FUNGSI HATI


INTERPRETASI HASIL

Hepatitis Kolestasis
Sirosis
Akut
ALP
N/ +
+++
N/ +
ALT
+++
N/ +
N/ +
AST
+++
N/ +
N/ +
GGT
N/ +
++
+++
Bilirubun
N/ +++
+ s/d +++
+ s/d +++
Albumin
N
N
Rendah
PT
N atau
N atau
Diperpanjang
Diperpanjang Diperpanjang

TES FUNGSI HATI


CONTOH KASUS
Ny. AG umur 30 tahun , 55 kg, dengan data :
Albumin 35 g/L

(Normal : 35-55)

AST

123 units/L

(Normal : < 35)

ALP

642 units/L

(Normal : 25-100)

Bilirubin 84 micromol/L(Normal : 3 17)


Lembar pemberian obat :
Ko-amoksiklav 375 mg, 3 x sehari dan losion
Kalamine , oleskan jika perlu

TES FUNGSI HATI


JAWABAN KASUS
Tes fungsi hati tidak normal,
Meningkatnya harga bilirubin & ALP secara
bermakna, dan ALT tidak bermakna
mengindikasikan jenis kelainan kolestatik
(obstruksi pada sistem empedu)
Konsentrasi albumin dalam rentang normal
mengindikasikan gangguan hati akut.

TES FUNGSI HATI


JAWABAN KASUS
Hepatotoksisitas akibat obat ??
Wanita lebih rentan daripada pria
Ko-amoksiklav diketahui sebagai penyebab

cholestatic jaundice

Gangguan hati biasanya terjadi dalam 1-6


minggu tetapi telah dilaporkan lebih dari 6
minggu setelah pemberian obat selesai.

KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Natrium (135 145 mmol/l)
Ion ekstraseluler yang berperan penting
dalam menjaga osmolalitas serum dan
volume cairan ekstraseluler
Sumber : garam, obat
Eksekresi : melalui ginjal
Hiperosmolalitas dapat menyebabkan
dehidrasi otak, bingung dan perdarahan
intrakranial disebabkan karena pecahnya
pembuluh darah.

HYPONATREMIA
Hyponatremia (Na < 135 mmol/l)
Defisiensi Na : gangguan ginjal, diuretik
Kelebihan air : CHF, Karbamazepin
Kesalahan membaca :pasca operasi, TPN
Konsekuensi klinik
mual & muntah, koma dll

HYPONATREMIA
Klasifikasi
125-130 mmol/l : sedikit gejala ;
tdk perlu treatmen
< 120 mmol/l

: pasien lemah
pembatasan cairan

< 110 mmol/l

: palsy (gangguan motorik)

90 105 mmol/l : tanda neurologik parah

HYPONATREMIA
Treatmen
Identifikasi faktor penyebab
Treatmen secara tepat
Kehilangan Na : pemasukan air dan garam
Kelebihan air : batasi Na & pemasukan
air, diuretik
SIADH
: batasi cairan 1 1.5 l/hari
Jika Na < 120 ; penggantian Na
Pertimbangkan demeclocycline

HYPERNATREMIA
Hypernatremia ( > 155 mmol/l)
Faktor Penyebab
Kekurangan cairan
9 Berkurangnya pemasokan : koma,
lansia, bayi
9 Meningkatnya hilangnya cairan : diare
pada bayi, berkeringat yang berlebihan

HYPERNATREMIA
Hypernatremia ( > 155 mmol/l)
Faktor Penyebab
Kelebihan Natrium
9 Pemasukan Na berlebihan : larutan
hipertonik
9 Retensi Na : steroids

HYPERNATREMIA
Konsekuensi klinik :
Dehidrasi SSP : haus, koma,
Perdarahan otak
> 160 mmol/l : 75% berakhir kematian
Treatmen :
Identifikasi penyebab utama
Treatmen yang tepat :
Cairan IV 5 % Dextrosa atau
0.45% Saline

KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Kalium (3.5-5.0 mmol/l)
Ion intraselular
Diekskresi dari tubuh melalui urine
tetapi juga dapat hilang melalui GIT selama
muntah, diare.
Fungsi utama : menjaga keadaan jaringan
neuromuskular.
Penting dalam metabolisme KH & protein
dan reaksi enzimatik
Pemasokan makanan = 100 m mol/hari

HYPOKALEMIA
Hypokalemia (K+ < 3.5 mmol/l)
Penyebab :
Kekurangan K+ : muntah, diare, gangguan
ginjal, diuretik, steroid
Redistribusi K+
steroid, beta-agonist

: alkalosis, insulin,

Kekurangan pasokan : diet

HYPOKALEMIA
Konsekuensi Klinik (bila < 2.5 mmol/l)
Gangguan neurologikal : lemah, depresi
Gangguan muskular : kram, otot lemah
Gangguan cardiac : arytmia, hypotensi

HYPOKALEMIA
Treatmen
Identifikasi penyebab utama
Treatmen secara tepat
9 Oral replacement therapy
9 IV replacement therapy
9 Monitor phlebitis (radang pd vena)

HYPERKALEMIA
Hyperkalemia (K+ > 6.5 mmol/l)
Penyebab :
Kelebihan pemasokan K+ : IV infusion
Menurunnya eliminasi K+ : gagal ginjal,
diuretik, ACE Inhibitor
9 Redistribusi K+ : acidosis
9 Tranfusi darah
9 Kesalahan membaca

HYPERKALEMIA
Konsekuensi Klinik
Tachycardia, VF, otot lemah
Treatment
Identifikasi penyebab utama
Treatmen secara tepat
9 Oral ion exchange resins
9 IV Calcium Gluconate
9 Soluble insulin & 5% Glucose

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Terlibat dalam membawa oksigen, diikat oleh Hb
Tidak memiliki nukleus
Eritrosit yang belum matang
mengandung material reticular

(retikulosit)

Biasanya dideskripsikan melalui ukuran & warna

Normochromic, hypochromic
Normocytic, microcytic, macrocytic

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Kosentrasi Haemoglobin (Hb)
Umumnya tergantung jumlah eritrosit
Ukuran standar dari kapasitas oksigen dalam
darah

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Meningkatnya Mean Cell Volume (MCV)
Terjadi pada :
Defisiensi Folat
Defisiensi Vit B12
Konsumsi alkohol yang berlebihan
Penyakit hati kronik

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Menurunnya MCV
Terjadi pada :
Anemia-defisiensi zat besi
Defisiensi vit B12 yang parah

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Meningkatnya erythrocytes
Terjadi pada :
Stres
Kondisi yang menyebabkan hipoksia

Polycythaemia rubra vera


Pasien dehidrasi

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Menurunnya erythrocytes (anaemia)
Karena menurunnya produksi, kerusakan yang
parah, kehilangan eritrosit (misal pendarahan),
peningkatan kebutuhan (hamil)
Penyebab umum yang paling sering karena
defisiensi zat besi, folat, vitamin B12,
haemolysis, penyakit inflamasi kronik
Beberapa bentuk anaemia mungkin ditemukan
secara bersama-sama

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Penyebab Anaemia-defisiensi zat besi
Banyak kehilangan darah (misal : perdarahan GI
kronik, menstruasi)
Meningkatnya kebutuhan zat besi (misal: hamil)
Pemasukan kurang (rusaknya absorpsi atau diet)
Eritrosit biasanya microcytic, hypochromic

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Anaemia karena defisiensi folat
Rendahnya pemasukan-diet
Alkoholik
Malabsorpsi
Hamil
Obat tertentu (misal : phenytoin,
phenobarbitone, methotrexate)

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Anaemia karena defisiensi Vitamin B12
Berkurangnya faktor intrinsik (pada
gastroctomy atau anaemia pernisiosa)
Pertumbuhan bacteri yang berlebihan

kasus

TES HEMATOLOGI
Erythrocytes (Sel darah merah)
Defisiensi Folat atau Vit B12
Pada

kedua

kasus

ini

macrocytic & hypochromic

eritrosit

biasanya

Pada defisiensi Vit B12 yang parah sering


ditemukan microcytic

TES HEMATOLOGI
Leucoytes (Sel darah putih)
Terdapat dalam jumlah sedikit pada aliran darah
Banyak tersimpan di sumsum tulang belakang dan
jaringan
Neutrophils
Fungsi : phagositosis bakteria, fungi, dan sisa sel
Olahraga berat atau emosi dapat juga
menyebabkan neutrofil dilepaskan ke dalam
sirkulasi

TES HEMATOLOGI
Neutrophils
Meningkatnya Neutrophils
Infeksi
Nekrosis jaringan (mis: infark miokardium)
Gangguan metabolik (diabetic ketoacidosis)
Merokok
Penggunaan kontrasepsi oral
Kortikosteroid
Kehamilan yang terlambat

TES HEMATOLOGI
Neutrophils
Menurunnya Neutrophils
Sinar Rontgen
Alkoholik kronik
Kehilangan sumsum tulang belakang
Infeksi berat
Obat
Berefek langsung pada sumsung tulang
belakang misal : sitotoksik
Reaksi imun misal : emas

TES HEMATOLOGI
Platelets
Merupakan bagian integral dari proses
pembekuan
Thrombocytosis (meningkatnya platelet)
dapat terjadi karena destruksi akibat
splenectomy atau produksinya meningkat
(misal:
penyakit
inflammasi
kronik,
polycythaemia rubra vera)

TES HEMATOLOGI
Platelets
Meningkatnya konsumsi :
Idiopathic
DIC (Disseminated Intravascular
Coagulation)
Splenomegaly
Obat (misal: furosemid, beraksi sebagai
hapten)

TES HEMATOLOGI
Platelets
Menurunnya produksi :
Supresi sumsung tulang belakang
Leukemia
AIDS
Anaemia Megaloblastik

Systemic lupus erythrematosus (SLE)

KESIMPULAN
Poin-Poin Pelayanan Farmasi Klinik
Identifikasi pasien dengan gangguan
biokimia
Memberikan
kontribusi
manajemen gangguan tsb
Mengakses
tujuannya
Monitoring
diberikan

farmakoterapi
respon

thd

terapi

dalam
dan
yang

Anda mungkin juga menyukai