Biosintesis Dan Mekanisme Kerja Hormon Reproduksi Pria
Biosintesis Dan Mekanisme Kerja Hormon Reproduksi Pria
REPRODUKSI PRIA
Oleh:
Yosha Putri Wahyuni
1420312023
KATA PENGANTAR
Padang,
Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................1
1.2 Tujan..................................................................................................2
1.3 Manfaat .............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hormon...............................................................................3
2.2 Hormon Reproduksi Pria..................................................................3
2.3 Biosintesis dan Mekanisme kerja hormon reproduksi pria...............5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3 Manfaat
1.3.1
Bidang Penelitian/Akademik
Menjadi dasar bagi peneliti mengenai biosintesis dan mekanisme kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya keseluruhan hormon steroid yang dihasilkan ini berasal dari
kolesterol. Salah satu fungsi penting dari kelenjar adrenal ini adalah penghasil
androgen. Androgen adalah hormon steroid apapun yang memiliki efek
maskulinisasi. Dimana androgen adalah hormon seks yang biasanya tidak
hanya diproduksi oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam jumlah kecil
oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria dan wanita.
Testis menyekresi beberapa hormom kelamin pria meliputi testosteron,
(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1055). Selain
testosteron, terdapat juga androgen lain seperti:
a. Dehydroepiandrosterone (DHEA): hormon steroid yang dihasilkan dengan
kolesterol sebagai bahan, dan korteks adrenal sebagai pengolahnya.
Androgen ini adalah prekursor utama estrogen alami. DHEA juga dapat
disebut dengan dehydroisoandrosterone atau dehydroandrosterone.
b. Androstenedione (Andro): sebuah steroid androgenik yang dihasilkan oleh
testis, korteks adrenal, dan ovarium. Selain diubah secara metabolik ke
testosteron dan androgen lainnya, mereka juga termasuk struktur induk
dari estron.
dikandung organ-organ tersebut. Di sel Leydig tidak terdapat 11- dan 12hidroksilase yang dijumpai di korteks adrenal, namun ditemukan 17hidroksilase. Oleh sebab itu, pregnenolon mengalami hidroksilasi di posisi
17 untuk membentuk dehidroepiandrosteron. Androstenedion juga
terbentuk melalui progestero dan 17-hidroksiprogresteron, namun jalur ini
kurang berperan penting pada manusia. Dehidroepiandrosteron dan
androstenedion kemudian diubah menjadi testosteron.
Sekresi testosteron berada di bawah kendali LH, dan mekanisme
dalam merangsang sel Leydig adalah melalui peningkatan pembentukan
cAMP melalui reseptor berbentuk ular dari LH dan G8.
Testosteron
Dihidrotestosteron
Dihidrotestosteron (5-Dihydrotestosterone,
biasa
disingkat
menjadi DHT) adalah sebuah androgen atau hormon seks pria. Enzim 5reduktase synthesis DHT pada prostat, testis, folikel rambut, dan kelenjar
adrenal. Ini enzim mengurangi ikatan ganda 4,5 dari hormon testosteron .
Pada pria, sekitar 5% dari testosteron mengalami pengurangan 5
untuk membentuk androgen lebih kuat, dihidrotestosteron. DHT memiliki
sekitar tiga kali afinitas yang lebih besar untuk reseptor androgen dari
testosteron dan memiliki afinitas 15-30 kali lebih besar dari androgen
adrenal. Selama embriogenesis DHT memiliki peran penting dalam
pembentukan genitalia eksterna laki-laki, sedangkan pada orang dewasa
bertindak sebagai androgen utama dalam prostat dan dalam folikel rambut.
Sebuah contoh yang menggambarkan pentingnya DHT untuk
pengembangan karakteristik seks sekunder adalah bawaan 5- reduktasedefisiensi. Lesi gen ini dapat mengakibatkan pseudohermafroditisme.
Kondisi ini biasanya menyajikan dengan alat kelamin pria terbelakang dan
prostat. Orang-orang ini sering dibesarkan sebagai anak perempuan karena
kurangnya alat kelamin pria mencolok. Di masa pubertas, meskipun
tingkat DHT mereka tetap sangat rendah, kadar testosteron mereka
2.3.3
Androstenedion
Androstenedione (juga dikenal sebagai 4-androstenedione dan 17ketoestosterone) adalah 19- hormon steroid yang diproduksi di kelenjar
adrenal dan gonad sebagai langkah menengah dalam biokimia jalur yang
menghasilkan androgen testosteron dan estrogen estron dan estradiol .
Androstenedione adalah prekursor umum hormone seks laki-laki
dan perempuan. Beberapa Androstenedion juga disekresikan ke
dalam plasma , dan dapat dikonversi pada jaringan perifer dengan
testosteron dan estrogen. Androstenedione dapat disintesis dalam salah
satu dari dua cara. Jalur utama melibatkan konversi dari 17hydroxypregnenolone untuk dehydroepiandrosterone dengan
cara -liase
17,20,
dengan
konversi
berikutnya dehydroepiandrosterone untuk
androstenedion melalui enzim 3--hidroksisteroid dehidrogenase . Jalur
sekunder melibatkan konversi dari 17-hydroxyprogesterone , paling sering
pelopor untuk kortisol , untuk androstenedion secara langsung dengan
cara -liase 17,20 . Jadi, 17,20-liase diperlukan untuk sintesis
androstenedion, baik segera atau satu langkah dihapus.
2.3.4
Biosintesis Estrogen
Selain testosteron, sejumlah kecil estrogen dibentuk pada pria (kira-kira
seperlima dari jumlah estrogen pada wanita yang tidak hamil), dan jumlah
estrogen yang cukup dapat ditemui pada urin pria. Sumber strogen dalam
pria masih belum jelas, tatapi diketahui hal-hal berikut :
a. Konsentrasi estrogen dalam cairan tubulus seminiferus cukup tinggi
dan
memungkinkan
memainkan
peranan
penting
dalam
spermiogenesis. Estrogen ini diyakini dibentuk oleh sel-sel sertoli
dengan mengubah testosteron menjadi estradiol.
b. Estrogen dengan jumlah yang lebih besar dibentuk dari testosteron dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh satu sel atau sekelompok
3.2 Saran
a. Perlu dilakukan penelitian tentang kelainan fungsi seksual pada pria
b. Perlu meningkatkan pemahaman tentang biosintesis dan mekanisme kerja
DAFTAR PUSTAKA
Diana
Wood.
2010.
At
Glance
Sistem
Guyton, Athur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
EGC
Shewood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia Edisi 6.Jakarta: EGC
William F. Ganong. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta: EGC
en.wikipedia.org/wiki/Dihydrotestosterone
http://medicastore.com/penyakit/761/Hormon_&_Sistem_Endokrin.htm
http://ismar71.wordpress.com/2007/12/12/anfis-sistem-endokrin-2/