Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SENI

TARI

Puja Dania Almira


26
X MIPA II

Seni Tari Tradisional


Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat
rahmat dan hidayat serta inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan
pembuatan karya tulis ini tanpa mengalami hambatan yang berarti, oleh
karena itu penulis memenjatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt.
Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini,
sepenuhnya tanggung jawab sendiri.
Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekanrekan sekalian. Semoga menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu
pengetahuan yang sangat luas.
Semarang, Juni 2013
Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
1.2 perumusan masalah
1.3 tujuan
1.4 alasan pemilihan judul
Bab II. Materi/Isi
2.1 pengertian tari tradisional
2.2 contoh tari tradisonal
2.3 kekayaan tari tradisional
2.4 upaya melestarikannya
Bab III. Penutup
3.1 kesimpulan
3.2 saran
Daftar Pustaka

Tari Tradisional
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangankalangan remaja ikut berpartisipasi. Karena pada umumnya tari
tradisional ini cukup menyusut dengan tarian-tarian moderen masa kini.
Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa manfaat dari tari tradisional
yang begitu kurang akan peminatnya. Banyak sebagian remaja yang tidak
mengetahui apakah makna tari tradisional dan manfaatnya. Selain itu tari
tradisional juga bisa membuat ketertarikan tersendiri bagi remaja-remaja
saat ini.

1.2 Perumusan Masalah


1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4

Pengertian tari tradisional


Contoh tari tradisional
Kekayaan tari tradisional
Upaya melestarikan tari tradisional

1.3 Tujuan
1. Untuk mengembangkan kembali tarian tradisional secara luas
2. Untuk lebih mengetahui apa manfaat dari tarian tradisional
3. Untuk lebih menonjolkan kekreatifan anak tidak hanya pada tarian
moderen dan semacamnya

1.4 Alasan Pemilihan Judul


Saya memilih judul Tari Tradisional ini karena ingin mengetahi
seberapa pentingkah tarian tradisiomnal dibandingkan dengan tarian
yang lainnya. Dan ingin mengetahui apa saja keistimewaan dan manfaat
tari tradisional itu sendiri.

BAB II
Materi/Isi
2.1 Pengertian Tari Tradisional
Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang
menarik

dan di

tata

dengan

rapi,

yang

di

wujudkan

untuk

di

komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat


menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.
Menurut Herbert
Read seni
adalah
suatu
usaha
untuk
menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang demikian
itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila
kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk
yang kita amati itu.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni
adalah
keindahan.
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media
ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak
manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak
keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan
perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang
dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan
hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras,
kuat,

penuh

dengan

tekanan-tekanan, serta

gerak

anehpun

dapat

merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam


tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga sangat penting
dalam tari.
Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi Tari adalah ekspresi
jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah.
untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan
atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya
bersipat stilatif dandistortif.
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan
(penghalusan) yang mengarah pada benuk-bentuk yang indah.

2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari


aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan
distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement)
dan gerak maknawi.
1.Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan
suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2.Gerak

maknawi :

pengertian atau

dalam

maksud

pengolahannya

tertentu,

disamping

mengandung

suatu

keindahannya.

Gerak

maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan (imitative


dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari
yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.
Keindahan

dalam seni tari

tidak

hanya

pada

gerak

tubuh,

untuk keutuhannya memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan


seperti: busana, rias, property, musik, tata pentas, drama dan sastra.
Sehingga seni tari menjadi bentuk seni yang komplek, yang mengandung
beberapa macam unsur seni.

2.2 Contoh tari tradisional


1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.
Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan.
Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman
Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang
dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran
agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja
dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah

tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang


bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan
dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang
serba indah dan memukau.
4. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna
menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta


Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut
tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini
hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat
digemari di daerah Jambi.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana
lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto
Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa,
kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan
keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat
sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari
Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat
Kalimantan Barat
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung
dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum

pengantin pria dan wanita di persandingkan.


11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan
Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen
rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi
mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu
agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam
memperebutkan seorang gadis.

13. Tari-tarian Daerah Lampung.


Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini
melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat
Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton
Pulung.
14. Tari-tarian Daerah Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat
masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang
gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng
dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu panas Pela
kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi
Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacaraupacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan
tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu.
Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan
kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa
cambuk dan perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini


berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang
dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati
istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat
Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah
Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer
dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam
memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat.
Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk
menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung.
Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu
agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama
sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama
tersendiri yang menyentuh hati.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara
berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan
cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong
royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan
sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di
tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban
perlindungan lelaki terhadap wanita.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan


Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu
disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini
sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka
kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged
diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua
belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
27. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai
suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan
irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati
penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang
meninggal karena kecelakaan.

2.3 Kekayaan tari tradisional (berdasarkan fungsinya)


Tari tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai
dengan berkembangnya taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk
pula kondisi alam/lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi)
atau lebih luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi Sosial
Tari dalam kehidupan sosial masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara kepercayaan (religi), disebut tari
upacara.
b. Tari untuk kebutuhan hiburan/kesenangan, disebut tari
hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton),
disebut tari pertunjukan.
a. TariUpacara
Tarian ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakatyang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemujaan dalamkepercayaannya
yang bersifat magis dan sakral. Tari upacaramerupakan tari yang paling

tua, karena tarian ini telah muncul pada masa peradaban manusia masih
primitif

(sederhana),

dimana

manusia dijaman

itu

masih

memiliki

intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan kemampuan


berpikir

serta

menganut kepercayaan

animisme,

dinamisme

dan

totemisme.
Kondisi

tari

dan busananya,

upacara

musik

bila

ditinjau

pengiring,

dari

tempat

segi

dan

koreografi,

cara

rias

penyajiannya

sangat sederhana, karena kita maklumi tarian upacara bukan bentuk tari
hasil dari

penataan

gerak spontan

khusus,

akan

sebagai

tetapi

hanya

ekspresi

merupakan

dari

gerak-

gerak-gerik

penyelenggaraan pemujaannya. Demikian pula rias dan busana, musik


pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada
tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang
terlahir dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi
dan

ritme

dalam

penyampaian

harapannya

(tujuan

dari

pemujaannya). Bentuk tari upacara ini hidup dimana-mana di dunia ini,


akan

tetapi sesuai

dengan

perkembangan

kehidupan

sosial

masyarakatnya ada yang masih bertahan hidup, dikarenakan tarian


tersebut masih relevandengan kebutuhan masyarakatnya, dan banyak
yang sudah punahdikarenakan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi
kehidupanmasyarakatnya, atau bisa bertahan dikarenakan sudah beralih
fungsi ke bentuk tari lain seperti menjadi tari hiburan atau pertunjukan.

b. TariHiburan
Adapun yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik
berat tarian tersebut bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan,
dan umumnya merupakan tarian pergaulan. Dalam tarian ini akan
terlihat lebih mementingkan kepuasan pribadi (indivdu) pelakunya dari
pada kepuasan bagi orang yang melihatnya (penonton), yang penting
mereka bisa bergerak sepuasnya sesuai dengan alunan irama yang

diikutinya.Yang dimaksud dengan tari sebagai media pergaulan di


sini, pada dasarnya berlatar belakang dilakukan secara terpadu bersamasama, baik oleh semua laki-laki, semua perempuan maupun laki-laki sama
perempuan. Bahkan semaraknya fenomena ini antara lain bahwa semua
orang yang hadir di tempat itu berhak dan layak tampil, tak ada garis
pemisah antara pelaku

atau penaridengan

penonton. Sebenarnya

terjadinya perlakuan-perlakuan yang melanggar kesusilaan. Hal ini cukup


meresahkan masyarakat serta merendahkan citra keseniannya. Oleh
karena itu setelahnya jaman kemerdekaan tingkat intelektual masyarakat
secara

umum

(pendidikan

dan

ajaran agama)

tambah

maju,

juga

pemerintah tanggap atas unsur-unsur negatif tersebut, sedikit demi


sedikit unsur-unsur negatifnya ditertibkan sehingga muncul tari hiburan
yang lebih murni menggunakan media gerak tari. Bahkan muncul adanya
perubahan fungsi yang asalnya
pengolahan/penggarapan

bentuk
tertentu

tari
menjadi

hiburan
bentuk

melalui
tari

pertunjukan/tontonan.

c. TariPertunjukan
Tari pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal.
Maksudnya

tari

pertunjukan

dalam

proses

karyanya

lebih

banyak menggunakan akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat


untuk disajikan

dan

memberikan

kesenangan

kepada

pihak

lain/penononton, melalui perencanaan


(pembuatankonsep/naskah), pengolahan/penggarapan, serta penampilan
hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara artistik untuk
mewujudkan

suatu

tontonan yang dapat

memberikan

kepuasan/kesenangan Bagi penonton/apresiatornya. Pada fungsi inilah tari


terwujud lewat ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara
penggarap atau koreografer dengan para penontonnya. Sehingga tarian
ini disebut juga berfungsi sebagai presentasi estetis.

2. Tari Dalam Fungsi Pendidikan


Pendidikan

dapat

diartikan

sebagai

sebuah

proses

dengan

metoda- metoda tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,


pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan (lihat
Psikologi Pendidikan, 2006 :10).
Peranan

seni

tari

dalam

pendidikan

diartikan

bagaimana

dampak

positif dari aktivitas manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh
positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara individu maupun
kelompok.

3. Tari Dalam Fungsi Ekonomi


Maksudnya ialah kehidupan dalam dunia seni tari biladilaksanakan
secara

profesional,

akan

menimbulkan

pertumbuhanekonomi

bagi

kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih luasnya lagi menjadi sumber


defisa negara yang berkaitan dengan dunia pariwisata.

2.4 Upaya melestarikan tari tradisional


Tari tradisional rakyat adalah representasi dari kearifan lokal setiap
daerah.

Di

dalam

tarian

tradisional

terkandung

nilai-nilai

budaya

kerakyatan yang positif. Rasa cinta kepada alam, semangat gotong


royong,

pendidikan

keimanan,

dan

sumber

perekonomian

rakyat

digambarkan secara dinamis melalui perpaduan gerak dan musik yang


khas.

Sayangnya,

tari

tradisional

saat

ini

cenderung

mengalami

kepunahan. Ini karena minimnya kepedulian masyarakat terhadap potensi


daerah.

Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu


adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang
penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan
tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang

dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008,


di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni
Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang
berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran
masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.

"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala


kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah,
lebah tidak bersarang di pohon lagi, lebah tidak bisa memberikan
kesehatan

atau

memberikan

'madu'

kepada

penduduk,"

katanya.

Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar


adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.

Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry
Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh
semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan
menampilkan
permainan

tari

bulu

gila

tradisional

yang

berisi

yang

sejumlah

gerakan

menggunakan

dalam
bambu.

"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu,
simbol-simbol
kebersamaan

yang

ditampilkan,

dalam

ada

menyelesaikan

istilah

masohi

sesuatu,"

yang
tutur

artinya
Dorry.

Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi
pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara
yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu
membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay
dari

Jawa

Barat

yang

pertanggungjawaban

mengisahkan
atas

aksi

lugay

untuk

kerusakan

menuntut
alam.

Festival

ini

diikuti

oleh

30

kelompok

tari

yang

berlomba

untuk

memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik, penata


musik terbaik, penari terbaik, dan grup favorit pilihan penonton. Festival
ini melibatkan tujuh juri ahli seni pertunjukan di antaranya I Wayan Dibya,
Waridi, Sumaryono, Wiwik Sipala, Deddy Lutan, Sentot Sudiarto, dan Ery
Mefry.

Film

Nasional

Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat
rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film
nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan
busana.

Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat


Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan
ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film
Indonesia.

"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya
sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya
harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang
hadir

sebagai

pengunjung

acara

hari

itu.

Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya


hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film
sangat tergantung oleh usaha pemasaran. "Bagi kami itu yang penting,
bukan pemerintah membiayai festival tapi pemerintah membantu kami
mendistribusikan,

menjualkan,

memasarkan,

bagaimana

kita

bisa

mencipta

suatu

promosi,"

tandasnya.

Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya
PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih
kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus
dikembangkan

kepada

masyarakat

awam.

"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput
bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang
bagus," tutur Pustanto.

Bab III
Penutup
1.1

Kesimpulan
Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni

tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak


gerak yang indah. Di mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan
tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu
pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll )
menjadi kebutuhan yang sangatterkait.
Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi
oleh fungsi social seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan.
Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari
tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan.
Cara penyajiannya dapat secaraStatis dan Mobile.

1.1

Saran
Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di

kembangkan kembali, karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini


lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan di adakannya festivalfestival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan atau
kursus tari tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk
mengharumkan bangsa kita.

Daftar Pustaka
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang :
Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kurnia, Ganjar. 2003. Deskripsi Kesenian Jawa Barat. Bandung : Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat.
Nana Priatna, Ade. 2008. Kurikulum Seni Tari. (Tanpa Kota Tanpa Penerbit).
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta.

TUGAS MAKALAH
SENI TARI

JEDIDIAH ABEL MEHOLA


X-MIPA-1

MAKALAH

SENI TARI

IKRIYA HANUM

Anda mungkin juga menyukai