PENDAHULUAN
dalam lembaga pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah
yang menjadi wakil dari amanat orang tua dalam mendidik anak harus memiliki
kalifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak semua lembaga pendidikan yang
secara otomatis menjadi lembaga pendidika yang baik. Dengan demikian
kualifikasi merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki lembaga pendidikan,
baik itu dari segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang
terkait.
Berkaitan dengan masalah proses belajar mengajar di sekolah, siswa
maupun guru yang akan melakukan dinamisasi dalam arti proses belajar
mengajar tersebut merupakan sarana untuk mengembangkan diri dan ilmu
pengetahuan, sikap maupun akhlaq. Hanya saja proses belajar tersebut tidak
selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau rintangan akan senantiasa
muncul setiap waktu baik itu kesulitan mengajar guru, kesulitan belajar siswa dan
sebagainya. Sehingga dengan beberapa hambatan tersebut diharapkan guru dan
siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif.
Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah yang berperan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah
kesulitan belajar harus senantiasa mendapat perhatian yang serius agar kesulitan
belajar tersebut dapat segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan konseling
disekolah mulai diperlukan dan bukan saja untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa akan tetapi juga membantu guru dalam mengenal siswanya secara lebih
dalam sehingga bimbingan dan konseling lebih sistimatis dan bermutu.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak
dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan
pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.
Tujuan dalam penelitian akan sangat membantu terhadap pencapaian hasil
yang optimal dan dapat memberikan arah terhadap kegiatan yang dijalankan
dalam penelitian itu.
Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan masalah yang
telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
1. Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan konseling dalam
menanggulangi kesulitan belajar siswa di MTs Al-Muhajirin Desa Waiheru
Kecamatan Baguala Kota Ambon
2. Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan konseling dalam
menanggulangi kesulitan belajar siswa dengan bimbingan di MTs AlMuhajirin Desa Waiheru Kecamatan Baguala Kota Ambon.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini :
1. Bagi Guru
Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan
program proses belajar mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik di
sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik bisa saling melengkapi
dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi belajar siswa akan selalu
meningkat.
2. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat
dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memberikan
gairah dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi
belajar siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi Penulis
Sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai
tambahan informasi mengenai bimbingan dan konseling yang ada di lembaga
madrasah khususnya di MTs Al-Muhajirin Desa Waiheru Kecamatan
Baguala Kota Ambon.
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktek, menyatakan bahwa Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul (1997 : 67).
Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis Kerja (Ha)
Ada peranan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kesulitan
belajar siswa di MTs Al-Muhajirin Desa Waiheru Kecamatan Baguala Kota
Ambon
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
menghindari perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial
yang dapat menimbulkan kerancuan dalam mengartikan judul, maksud dari
penelitian, disamping itu juga sebagai penjelas secara redaksional agar mudah
dipahami dan diterima oleh akal sehingga tidak terjadi dikotomi antara judul
dengan pembahasan dalam skripsi ini. Definisi operasional ini merupakan suatu
bentuk kerangka pembahasan yang lebih mengarah dan relevan dengan
permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian.
Sesuai
dengan
judul
Peranan
Bimbingan
dan
konseling
dalam
10
11
12
13
dilakukan sebelum ada kesulitan, selama ada kesulitan, dan setelah ada
kesulitan yang dihadapi murid.
Sifat bimbingan menurut Andi Mapiere dibagi menjadi empat
yaitu :
- Sifat pencegahan (prefentif) yaitu pemberian bantuan (terutama) kepada
murid, sebelum murid menghadapi kesulitan atau persoalan yang serius.
- Sifat pengembangan (development) yaitu usaha bantuan yang diberikan
pada murid dengan mengiringi perkembangan mentalnya ; yang
dimaksudkan
terutama
untuk
menetapkan
jalan
berfikir
dan
14
15
untuk
menentukan
kasus
mana
yang
didahulukan
16
17
(2) Kegiatan mengamati dan mencatat pola-pola tingkah laku murid yang
sering muncul (berulang) menjadi petunjuk adanya masalah.
(3) Kegiatan mempelajari kembali Commulative Record.
(4) Berbicara dengan guru-guru lain.
(5) Kegiatan berkonsultasi dengan juru rawat.
(6) Kegiatan berwawancara dan menyuluhi murid yang bersangkutan.
(7) Kegiatan jika perlu, melakukan referial.
3. Tinjauan tentang Peranan Bimbingan
Menanggulangi Kesulitan Belajar Siswa.
dan
Konseling
dalam
18
19
20
penelitian.
Dalam
pelaksanaan
tahap
ini
peneliti
21
yang
diperoleh
dari
sampel
yang
hendak
22
berjumlah 10 siswa
Kelas II
berjumlah 10 siswa
Kelas III
berjumlah 10 siswa
23
sampel
dimana
keadaan
populasi
tidak
sama
(heterogen)
c. Sampling
berkelompok
(cluster
sampling)
adalah
proses
secara
kebetulan
(accidental
sampling)
adalah
24
25
mengadakan
serangkaian
kegiatan
(penelitian)
dengan
F
x 100%
N
Keterangan : P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden (Sudijono, 1987:40)
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari sisi skripsi,
yakni suatu gambaran tentang isi skripsi secara keseluruhan dan dari sistematika
26
itulah dapat dijadikan satu arahan bagi pembaca untuk menelaahnya. Secara
berurutan dalam sistematika ini adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian,
definisi operasional dan sistematika pembahasan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab kajian pustaka ini dikemukakan tentang pondok pesantren,
akhlaq, serta kajian tentang peranan pondok pesantren dalam
pembinaan akhlaq masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang rancangan penelitian,
populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, dan teknik
pengumpulan data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab hasil penelitian akan dipaparkan tentang penyajian data
yang berkaitan dengan hasil yang didapat di lapangan penelitian, serta
analisis.
BAB V
27
DAFTAR PUSTAKA
28
PROPOSAL
PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI
KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs. AL-MUHAJIRIN
DESA WAIHERU KECAMATAN BAGUALA
KOTA AMBON
UDIN
Nomor Induk Mahasiswa : 2008-39-077
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2010
29