PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada sektor perumahan dirasakan semakin meningkat
seiring dengan jumlah dan laju perkembangan penduduk. Kebutuhan akan
perumahan dapat terpenuhi dengan menyediakan bahan bangunan yang
memenuhi persyaratan teknis, mudah didapat, dan harganya murah sehingga
dapat dijangkau oleh masyarakat luas
yang
Bagi suatu industri baik itu industri-industri kecil dan jasa akan selalu
dihadapkan dengan masalah persediaan. Hal ini disebabkan karena persediaan
merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi produksi,
dan cukup penting dalam menjaga kontinuitas produksi. Jadi dapat dikatakan
bahwa dalam menjalankan kegiatan produksi harus didukung dengan tingkat
persediaan yang memadai sehingga rencana produksi atau rencana penjualan
dapat tercapai. Sebaliknya apabila kegiatan produksi tidak didukung dengan
tingkat persediaan maka industri-industri tersebut akan terancam, dengan
terhentinya kegiatan produksi maka suatu industri akan kehilangan peluang
untuk memperoleh keuntungan.
Terutama industri-industri batako yang berada di Kecamatan Baguala,
yang memproduksi dan menjual batako sat ini sudah mencapai 5 usaha. Dalam
perkembangan industri ini mengalami kemajuan cukup baik. Hal ini dibuktikan
dengan semakin meningkatnya penjualan batako dari tahun ke tahun.
Secara umum kondisi ini terjadi karena permintaan masyarakat terus
meningkat guna membenahi bangunan rumah maupun perumahan yang sedang
dibangun walaupun kadang-kadang harga batako semakin meningkat. Dalam
pemasaran produk harga jual merupakan faktor yang paling mendasar dan
utama.
Terkait besarnya penjualan batako pada UD. Tiga Saudara di desa
Waiheru seperti tergambar diatas, maka hal ini tidak terlepas dari kualitas
produk batako yang dijaga sehingga batako Usaha UD. Tiga Saudara di desa
Waiheru dikenal luas oleh masyarakat Waiheru dan sekitarnya. Kondisi ini
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan masukan bagi pengusaha batako (UD. Tiga Saudara) di
desa Waiheru.
b. Sebagai bahan referensi penelitian lanjutan.
1.4. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan tidak melebar jauh, maka sengaja penulis batasi pada
pengaruh kualitas produk batako terhadap kepuasan konsumen.
1.5. Tinjauan Teori
1. Produk
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk
yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan,
garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan
membeli produk tersebut.
Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
dari
semua
ini
yang
dimaksudkan
untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan
masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan
memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama
merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk
(Kotler & Armstrong, 2001:360
b.Pengemasan (packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah
atau pembungkus suatu produk.
c.Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
program Total
Quality
Manajemen (TQM)".
Selain
dengan
produk
perusahaan
pesaingnya.
Strategi
ini
c.Kemasan
Sebagai seluruh kegunaan merancang, memproduksi bungkus atas kemasan
suatu produk.
d. Ukuran dan rasa
Menunjukan kualitas produk suatu barang jika perusahaan dapat melakukan
diferensiasi produknya secara efektif, maka perusahaan dapat menetapkan
harga, diatas harga sebenarnya. Diferensiasi memungkinkan perusahaan
memperoleh keuntungan berdasarkan nilai tambah yang dirasakan dan
diberikan kepada pelanggan.
Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk adalah
penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih
cepat dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi
pelanggan dibandingkan produk pesaing.
Menurut Kotler (2002:328), diferensiasi adalah tindakan merancang
serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan
dengan tawaran pesaing. Selanjutnya Kotler (2002:329) menyebutkan bahwa
perusahaan dapat mendiferensiasikan tawaran pasarnya menurut 5 dimensi,
yaitu: produk, pelayanan, personalia, saluran pemasaran atau citra.
Kotler (1999 : 364) mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi
dapat dikembangkan jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Penting ; Perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagi cukup banyak
pelanggan
- Jelas ; Perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau dapat dikemas dengan
lebih jelas.
- Unggul ; Perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk mendapatkan manfaat
yang sama.
- Dapat dikomunikasikan ; perbedaan itu dapat dimengerti dan di lihat oleh
pembeli.
- Mendahului ; perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing
- Terjangkau ; pembeli dapat menjangkau selisih harganya
- Menguntungkan ; perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan
perbedaan itu
3. Pengertian Keputusan Pembelian
Persaingan semakin ketat di mana semakin banyak produsen yang terlibat
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap
perusahaan harus menempatkan orientasi pada keputusan pembelian dan
kepuasan pelanggan. Hal ini tercermin dan semakin banyaknya perusahaan
yang menyatakan komitmen nya terhadap kepuasan pelanggan dalam
pernyataan misinya, maupun public relations release. Dewasa ini semakin
diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah
memberikan nilai dan kepuasan pelanggan, melalui penyampaian produk dan
jasa dengan harga bersaing.
Tjiptono (2001:25) menjelaskan konsep kepuasan konsumen ini dapat
dilihat pada gambar 2.1
Produk
Kebutuhan dan
Keinginan Konsumen
Harapan Konsumen
Terhadap Produk
Tingkat Kepuasan
Konsumen
Sumber : Tjiptono (2001 : 25)
10
lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila sesuai
atau melebihi harapan, pembelinya merasa puas.
Grege dan Sehiffrin menyatakan bahwa organisasi yang berorientasi
pelanggan harus pelajari apa yang dihargai oleh konsumen dan kemudian
menyiapkan suatu tawaran yang melebihi mereka. Proses mi terdiri dan tiga
langkah (Kotler 2002:328) :
1. Mendefinisikan model nilai pelanggan : perusahaan pada awalnya
mendaftarkan semua faktor dan jasa yang mungkin mempengaruhi persepsi
pelanggan sasaran.
2. Membentuk hirarki nilai pelanggan : perusahaan sekarang menempatkan
tiap faktor pada salah-satu dari empat kelompok dasar yang diharapkan,
yang diinginkan dan yang tidak diantisipasi.
3. Menentukan paket nilai pelanggan : sekarang perusahaan memilih
kombinasi produk berwujud dan tidak berwujud. Pengalaman dan hasil
pemikiran yang dirancang untuk melebihi para pesaing dan memenangkan
kesetiaan pelanggan.
4. Dimensi Penentu Kepuasan Konsumen
Pemantapan dari pengukuran terhadap kepuasan konsumen telah mejadi
hal yang sangat esensial bagi setiap perusahaan.
Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan
masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi kepuasan
konsumen. Pada prinsipnya dimensi penentu kepuasan konsumen dapat
digolongkan menjadi beberapa bagian yaitu kualitas produk, harga produk,
11
12
Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan yakni menyangkut apakah
produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang
digunakan sehari-hari
13
c. Desain
Desain merupakan salah satu cara untuk menambah kekhasan produk.
Selain itu desain dapat merupakan salah satu senjata kompetitif yang paling
ampuh dalam kegiatan pemasaran perusahaan. Produk yang dirancang dengan
baik akan menarik perhatian yang lebih besar dan meningkatnya penjualan.
Desain produk juga merupakan salah satu aspek yang membentuk citra
produk. Sebuah desain yang unik lain dari yang lain bisa merupakan salah satu
aspek yang menjadi pembeda ciri produk. Banyak perusahaan percaya bahwa
daya tarik promosi tersendiri disertai daya pikat ketenaran dalam desain
produk. Sekarang peranan desain dalam pemasaran ditambah dengan desain
produk suatu tipe desain yang mempunyai nilai penting dalam pemasaran.
Karena desain produk merupakan suatu paduan yang kompleks antara
unsur, bentuk dan fungsi, mutu dan gaya, seni dan perekayasaan, maka dalam
mendesain suatu produk yang akan dipasarkan hendaknya diperhatikan.
d. Daerah Jangkauan Distribusi
Agar supaya produk-produk dan jasa-jasa dapat dikonsumsi oleh para
pembeli maka produk dan jasa tersebut harus berada pada waktu dan tempat
yang tepat.
14
15
16
Diaduk lagi
Gambar 1.
Proses Produksi Batako di UD. Tiga Saudara
17
1.6. Hipotesa
Sejalan dengan latar belakang dan tujuan penulisan ini maka digunakan
hipotesa yaitu : diduga bahwa ada pengaruh kualitas produk batako terhadap
kepuasan konsumen pada UD. Tiga Saudara
1.7. Metode Penelitian
1.7.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk memutuskan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data yang ada.
1.7.2.Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di kota Ambon dengan
objek penelitian pada pengusaha batako di desa Waiheru yaitu UD. Tiga
Saudara.
1.7.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan konsumen
(pengguna/pembeli batako) dan pengusaha batako di desa Waiheru yaitu UD.
Tiga Saudara. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
buku/literatur dan referensi terkait masalah yang dibahas, dan data ini diperoleh
dari perpustakaan, atau instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini.
18
sebagai
pedoman
dan
bahan
perbandingan
untuk
19
Dimana :
Y = kepuasan konsumen
a = koefisien regresi
b = parameter estimasi
X = kualitas produk batako
e = faktor pengganggu
Data yang diperoleh dari hasil penelitian nantinya diolah dengan
menggunakan bantuan program Statistical Program Social Scince (SPSS).
Dalam menguji hipotesis untuk mengetahui pengaruh kualitas produk batako
terhadap kepuasan konsumen, maka digunakan uji statistik didukung oleh uji
ekonometrika yaitu dengan menggunakan Uji-t, yaitu untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas (kualitas produk batako) terhadap variabel terikat
(kepuasan konsumen).
Dalam uji t ini, hipotesis yang digunakan menyatakan :
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk batako (X)
terhadap kepuasan konsumen (Y).
H1 : Ada
pengaruh
20
Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk batako
(X) terhadap kepuasan konsumen (Y).
Jika thitung > ttabel atau thitung -ttabel maka H0 ditolak H1 diterima,
Berarti ada
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Ackley, Gardner, 1988. Ekonomi Makro (Terjemahan Paul Sitohang Jilid 1) Penerbit
Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Boediono, 1997. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, No.1 Ekonomi Mikro Edisi
II, Badan Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Gaspersz, V. 1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Gilarso, T., 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Kanisius, Yogyakarta.
Griffin R. 2006. Business, Pearson Education, New Jersey.
Kadarsan, Halimah W., 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan
Agribisnis. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.
Kotler, P. 1997. Manajemem Pemasaran : Analisa, Perencanaan, Implikasi dan
Kontrol, Jilid I, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Malhotra, N. K., 1993. Marketing Research An Applied Orientation. Prentice Hall,
Inc. New Jersey.
Nitisemito, Alex. S., 1981. Marketing, BPFE. UGM, Yogyakarta.
Sudarsono, 1995. Pengantar Ekonomi Mikro, Lembaga Penelitian Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi Sosial, Jakarta.
Sakaran, Uma, 1992. Research Methods for Business, A Skill Building Approach.
Second Edition, John Willey & Sons, Inc. Singapore.
Supranto, J., 1985. Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid 1 Edisi Keempat, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),
Jakarta.
Swastha, B. 1993. Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Tjiptono, F., 1999. Strategi Pemasaran, Cetakan ketiga, Andi, Jogjakarta.
Winardi. 1995. Azas-Azas Marketing, Mandar Maju, Bandung.
23
PROPOSAL SKRIPSI
JUDUL
N AM A
JAMILA
NIM
2008 07092
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
MANAJEMEN
LOKASI PENELITIAN :
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN MANAJEMEN
PENULIS,
( ................................................... )
NIP : 1948 1003 1976 031002
( J AM I LA)
NPM : 2008 07092
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
( ............................................... )
NIP.
( ............................................... )
NIP.
24
PROPOSAL SKRIPSI
TENTANG
N AM A
NPM
SEMESTER
FAKULTAS:
JURUSAN
PROGRAM STUDI
: JAMILA
: 2008 07092
: VII (TUJUH) B PAGI
EKONOMI
: MANAJEMEN
: EKONOMI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARUSSALAM
AMBON, 2011
25
081247272786