Anda di halaman 1dari 1

Setiawan HT

07120100088

Pakaian dan Kepalsuan


Setelah membaca naskah drama Pakaian dan Kepalsuan, saya menemukan kata-kata yang
penting yang dapat membantu proses berpikir, yaitu politik, pistol, pemimpin, pakaian,
kepalsuan. Pistol adalah pemicu dari terbongkarnya kepalsuan-kepalsuan yang ada. Politik
identik dengan korupsi dan akal-akal licik beserta berbagai tipu muslihat dan kepalsuan publik.
Pakaian dalam cerita ini menggambarkan topeng, sesuatu untuk menutupi kepalsuan yang ada.
Tokoh utama menggunakan pistol untuk membongkar kepalsuan yang ada dengan memaksa
mereka dengan menodongkan pistol tersebut. Makna dari judul Pakaian dan Kepalsuan jika
dipisahkan dan diartikan masing-masing, pakaian seperti yang telah dijelaskan, menggambarkan
seperti topeng atau penutup dari kepalsuan, dan kepalsuan sendiri merupakan kepura-puraan.
Dengan demikian saya simpulkan bahwa penulis ingin menggambarkan kekecewaan terhadap
politik yang ada di lingkungan penulis. Dengan naskah drama tersebut penulis mencoba
mengangkat sebuah sisi dari dunia politik, sisi yang penuh kemunafikan dan menggunakan
topeng untuk menutupi kejahatan dan kepalsuan yang ada di dunia politik.
Dari cerita ini saya menemukan nilai moral yaitu tunjukan saja dirimua seutuhnya, jangan
hanya menunjukan sisi baiknya saja. Jangan memikat hati orang lain dengan berbagai kepalsuankepalsua yang dibuat, karena suatu saat nanti akan terbongkar juga. Selain itu ada nilai moral
yang lain, beranilah dalam mengungkap kepalsuan-kepalsuan, karena dengan keberanian itu kita
akan dihantarkan pada sebuah kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai