Setelah membaca naskah drama Pakaian dan Kepalsuan, saya menemukan kata-kata yang penting yang dapat membantu proses berpikir, yaitu politik, pistol, pemimpin, pakaian, kepalsuan. Pistol adalah pemicu dari terbongkarnya kepalsuan-kepalsuan yang ada. Politik identik dengan korupsi dan akal-akal licik beserta berbagai tipu muslihat dan kepalsuan publik. Pakaian dalam cerita ini menggambarkan topeng, sesuatu untuk menutupi kepalsuan yang ada. Tokoh utama menggunakan pistol untuk membongkar kepalsuan yang ada dengan memaksa mereka dengan menodongkan pistol tersebut. Makna dari judul Pakaian dan Kepalsuan jika dipisahkan dan diartikan masing-masing, pakaian seperti yang telah dijelaskan, menggambarkan seperti topeng atau penutup dari kepalsuan, dan kepalsuan sendiri merupakan kepura-puraan. Dengan demikian saya simpulkan bahwa penulis ingin menggambarkan kekecewaan terhadap politik yang ada di lingkungan penulis. Dengan naskah drama tersebut penulis mencoba mengangkat sebuah sisi dari dunia politik, sisi yang penuh kemunafikan dan menggunakan topeng untuk menutupi kejahatan dan kepalsuan yang ada di dunia politik. Dari cerita ini saya menemukan nilai moral yaitu tunjukan saja dirimua seutuhnya, jangan hanya menunjukan sisi baiknya saja. Jangan memikat hati orang lain dengan berbagai kepalsuankepalsua yang dibuat, karena suatu saat nanti akan terbongkar juga. Selain itu ada nilai moral yang lain, beranilah dalam mengungkap kepalsuan-kepalsuan, karena dengan keberanian itu kita akan dihantarkan pada sebuah kebenaran.