Anda di halaman 1dari 3

TUGAS METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

HUMANITARIAN WORK OF SHIGERU BAN


Nama: Lolita Maharani
NIM: 210201120130135

Shigeru Ban

Pritzker Prize Laureate 2014


Jasa arsitek biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki budget lebih. Orang-orang awam terkadang ragu untuk
menggunakan jasa arsitek karena mereka berpikir jika mereka menyewa arsitek untuk merancangan bangunan mereka,
biaya yang akan harus dikeluarkan akan menjadi lebih banyak. Sehingga hanya orang-orang yang memiliki kemampuan
finansial lebihlah yang menggunakan jasa konsultasi arsitek. Padahal sebenarnya profesi arsitek ada sebagai pelayan untuk
masyarakat, sama seperti profesi dokter jika semua orang memerlukan kesembuhan, semua orang pun juga perlu arsitek
untuk menata ruang-ruang hidup yang mereka tempati menjadi nyaman untuk dihuni manusia.
Arsitektur seakan-akan hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang berada memilihi taraf hidup diatas rata-rata saja. Padahal
sebenarnya orang-orang miskin, tuna wisma, korban bencana alam, korban perang dan orang-orang yang baru saja
kehilangan rumah, mereka karena terkena musibahlah yang seharusnya lebih membutuhkan jasa arsitek. Mengapa? Karena
orang-orang seperti ini tidak memiliki uang lebih untuk membangun hunian mereka dengan biaya untuk membangun
hunian dengan budget yang tinggi, jika mereka memiliki lahan untuk membangun pun biasanya adalah lahan yang kecil,
mereka membutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan lebih dalam memecahkan masalah untuk membentuk ruangruang yang nyaman dalam keterbatasan mereka. Mereka perlu arsitek!
Padahal selama ini, kebanyakan dari arsitek merancang atas dasar untuk mencari prestige saja, mereka merancang
gedung-gedung pencakar langit dengan struktur-struktur mahal agar nama mereka lebih dikenal dunia karena mereka
berhasil membangun sebuah karya monumental yang tidak biasa. Jarang dari arsitek-arsitek saat ini yang memiliki pola
pikir merancang dengan tujuan murni untuk menolong orang, murni menempatkan dirinya sebagai arsitek ditengah-tengah
masyarakat sebagai seorang problem solver yang menolong masyarakat menata dan merancang lingkungan dengan
berbagai masalah yang ada.
Adalah seorang arsitek bernama Shigeru Ban yang terbeban pada kondisi ini. Shigeru Ban merupakan arsitek sekaligus
professor di Keio University berkebangsaan Jepang kelahiran tahun 1957. Ia adalah seorang anak dari pengusaha kaya dan
perancang mode kelas internasional, Ketika Ban masih kecil, tukang kayu tradisonal sering disewa oleh ayahnya untuk
membetulkan rumah kayu mereka. Ban suka mengambil bagian-bagian kecil dari potongan kayu untuk dibangun sesuatu.
Dan dia memutuskan untuk menjadi tukang kayu. Ban memiliki kemampuan pada bidang seni dan kerajinan yang lebih
tinggi dari teman-teman semasa sekolahnya. Sebuah model rumah yang ia rancang untuk tugas saat ia kelas 9, dipajang di
sekolahnya sebagai yang terbaik. Sejak itulah ia memutuskan untuk menjadi seorang arsitek. Ban berkuliah di Tokyo

University of Arts untuk memfokuskan dirinya mencapai mimpinya ini. Suatu hari ia membaca sebuah paper arsitektur
dari dekan Cooper Unions School of Architecture di New York. Kedekatannya dengan maket dan rencananya membangun
bangunan yang benar-benar terbangun menjadi revolusi baginya untuk memutuskan kuliah di Cooper Unions School of
Architecture, US. Namun Cooper Unions School of Architecture tidak menerima mahasiswa yang berasal dari luar negri,
mereka hanya menerima mahasiswa pindahan dari universitas-universitas lain di US saja. Ban akhirnya berkuliah di
Southern California Institute of Architecture (SCI-Arc), baru setelah itu ia bisa pindah ke Cooper Unions School of
Architecture. Di tahun 1985, Ban memulai prakteknya di Tokyo dengan banyak pengalaman.
Ban adalah seorang arsitek yang memiliki dedikasi tinggi pada lingkungan. Sudah sejak 3 dekade lalu Ban sudah
memikirkan hal ini, disaat isu-isu lingkungan belum semarak sekarang. Ban melakukan berbagai riset untuk mencari
material masa depan, yang dapat digunakan secara sustainable, murah, daur ulang, dan ramah lingkungan. Ban memakai
paper tube sebagai objek penelitiannya, setelah diteliti ia yakin jika material temuannya ini sesuai dengan kriteria yang ia
harapkan, dan ia mulai memakai material barunya ini saat merancang. Material inilah yang membuatnya begitu terkenal
hingga sekarang.
Selain untuk merancang bangunan-bangunan hebat Ban menggunakan material ini untuk menolong korban bencana alam
dan bencana perang, Ia menyusun paper tube temuannya menjadi shelter-shelter perlindungan untuk mereka. Karyanya ini
begitu cerdas, paper tube mampu menjadi elemen-elemen structural yang kuat, murah, mudah dibawa kemana-mana
termasuk di medan yang berat. Beliau mampu menolong korban-korban bencana, meskipun beliau bukan seorang dokter.
Ia adalah seorang arsitek, ia menolong orang dengan kemampuannya, kreatifitasnya, caranya berpikir diluar kotak, dan ia
mampu menggunakan seluruh potensinya itu menjadi pemecah masalah dari keterbatasan-keterbatasan mereka. Berikut ini
beberapa karya Ban dengan Paper Tubenya:
1.

Paper Emergency Shelters for UNHCR Byumba Refugee Camp, Rwanda, 1999
Lebih dari 2 juta orang menjadi tunawisma setelah perang di Ruwanda. Ini
adalah karya pertama Ban yang ia gunakan untuk menolong korban-korban
bencana. Melalui karya ini, Ban menguji keberhasilan dari paper tube temuannya.
Ternyata benar, selain kuat, paper tube mampu menghemat biaya transportasi
yang begitu besar ditimbang material-material lain.

2.

Paper Log House India, 2001


Yang membuat rumah ini unik adalah pondasi dan atapnya. Puing-puing
rumah yang hancur akibat bencana digunakan sebagai pondasinya. Untuk atap
bambu dibagi diaplikasikan pada kubah rusuk dan seluruh bambu sebagai
balok.

3.

Hualin Temporary Elementary School - Chengdu, China, 2008

Proyek kolaborasi antara unversitas Jepang dan China berpadu dengan desain dan konstruksi dari struktur paper tube, kelas
temporer pada sebuah SD yang baru hancur karena gempa bumi di Sichuan tahun 2008. Kelas yang dapat digunakan
sebagai ruang publik setelah jam belajar mengajar ini didesain temporer menggunakan konstruksi paper tubes.

Anda mungkin juga menyukai