Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR PUBLIC RELATIONS KONTEMPORER

&
PRAKTISI PUBLIC RELATIONS

Keompok 6
Nama Anggota :

Indra
Eka Sanjaya
Haekal Abdul R.
Helena Agnesia

(023122056)
(0231220
(0231220
(023122055)

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS EKONOMI
2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS KONTEMPORER DAN PRAKTISI PUBLIC
RELATIONS tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai public relations yang mencakup definisi, karakteristik,
fungsi, tujuan, pengaruhnya terhadap para stakeholders serta praktik-praktiknya dalam dunia
nyata. Dengan telah dibuatnya makalah ini diharapkan makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca yang ingin menguasai materi bab 1 pada mata kuliah komunikasi bisnis.
Kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada Bapak Dr. H Imam Imron,
MM, selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas
ini kepada kami juga kepada orang tua dan teman-teman yang mendukung serta membimbing
kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

PEMBAHASAN
Dalam bab ini memperkenalkan PR sebagai seni dari ilmu manajemen pembentukan dan
pemeliharaan hubungan antara organisasi dan public stakeholdernya. PR didefinisikan sebagai
fungsi manajemen organisasional, mendiskusikan bagian-bagiannya dan spesialisasinya, dan
membedakannya dengan aktivitas manajemen lainnya.
EVOLUSI KONSEP PUBLIC RELATION
Kepentingan bisnis pada awal tahun 1900-an menggunakan PR untuk membela diri dan
mempertahankan monopolinya dari serangan jurnalis dan pembatasan aturan pemerintah.
Pandangan terhadap PR terus berubah . Perubahan ini juga menggambarkan sebuah profesi
yang berkembang mencari identitas diri dan pengakuan professional. Evolusi ini menunjukkan
bagaimana fungsi PR menjadi bagian manajemen organisasional.
Selama beberapa dekade setelah perang dunia ke-II, pemahaman kita tentang efek media
menjadi canggih. Konsekuensinya, definisi tersebut mulai memasukkan gagasan komunikasi dan
hubungan dua arah.
Konsep PR satu arah hamper sepenuhnya didasarkan pada propaganda dan komunikasi
persuasive, biasanya dalam bentuk publisitas. Sedangkan konsep dua arah menekankan pada
pertukaran komunikasi, resiprositas, dan pemahaman bersama.
MENDEFINISIKAN KONSEP DALAM PRAKTIK
Mendeskripsikan praktik PR adalah cara lain mendefinisikan fungsi PR. Public relations
news salah satu dari beberapa newsletter mendefinisikan PR secara operasional. Definisi
newsletter mendikripsikan apa yang dilakukan PR dalam lingkungan organisasi.
Public Relation (PR) adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan
public, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan dan
melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman daari penerimaan publik
DEFINISI PUBLIC RELATION
Publik Relation adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
DEFINISI MARKETING
Marketing adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
manusia, menawarkan produk dan jasa untuk memuaskan permintaan, dan menyebabkan
terjadinya transaksi dimana pemberian produk atau jasa itu akan ditukar dengan sesuatu yang
berharga bagi si penyedia.

KERANCUAN DENGAN MARKETING


Meski tak selalu didefinisikan secara jelas dalam praktiknya, marketing dan PR dibedakan
secara konseptual dan hubungannya dijelaskan.
Marketing menciptakan hubungan dimana pertukaran terjadi kepemilikan berpindah tangan.
Tujuan marketing adalah menarik dan memuaskan konsumen secara terus-menerus dalam rangka
mengamankan pangsa pasar dan mencapai tujuan ekonomi perusahaan.
Public relations yang efektif memberi kontribusi kepada upaya marketing dengan cara
menjaga lingkungan politik dan social agar tetap ramah kepada perusahaan atau organisasi
Hubungan antara keduanya, marketing yang sukses dana konsumen yang pusas akan
membantu menjaga hubungan baik dengan public lain seperti karyawan, investor, agen pembuat
peraturan pemerintah dan tokoh masyarakat.

BAGIAN-BAGIAN DARI FUNGSI PUBLIC RELATIONS


1. Hubungan Internal
Adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang
baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan
kesuksesannya.
Aspek yang sangat penting bagi kesuksesan organisasi adalah karyawan. Sebelum ada
hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor, dan pihak lain di luar organisasi,
manajemen harus lebih dahulu memperhatikan orang-orang yang bekerja kepada mereka yakni
para karyawan. Karena itu, CEO di dalam organisasi sering memandang karyawan mereka
sebagai aset organisasi yang paling penting,dan mereka berusaha menciptakan kultur organisasi
yang bisa menarik dan mempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif.
Menurut Alvie Smith, mantan direktur komunikasi korporat di General Motors, ada 2
faktor yang menjelaskan mengapa manajemen menghormati salah satu aspek dari fungsi PR ini :
a. Arti penting pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil standar.
Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi dua arah yang
interaktif di seluruh organisasi.
b. Kebutuan untuk membangun jaringan komunikasi-manajer, jaringan yang membuat setiap
supervisor di setiap level bisa melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya.
2.

Publisitas
Adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena
informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang
tak bisa dikontrol sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan
informasi tersebut.
Sebagian besar berita dan informasi di media berasal dari sumber-sumber PR. Tetapi,
karena sumber-sumber itu tidak membayar atas pemberitaan, maka mereka hanya sedikit atau
bahkan tidak punya kontrol apabila informasi tersebut digunakan, kapan informasi itu dipakai,

dan bagaimana informasi itu digunakan, atau disalahgunakan oleh media. Sumber-sumber PR
menyediakan informasi yang mereka anggap pantas untuk diberitakan yang disebut publisitas,
dengan harapan editor dan reporter akan menggunakan informasi tersebut. Pembuat keputusan di
media mungkin memanfaatkan atau tidak memanfaatkan informasi tersebut berdasarkan
penilaian mereka atas nilai dan kepentingan informasi tersebut bagi audien mereka.
3.

Advertising
Adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas
identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah
metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
Berbeda dengan publisitas, para ahli periklanan (advertiser) mengontrol isi, penempatan,
dan timing dengan membayar media untuk mendapatkan waktu dan ruang penempatan iklannya.
Meskipun publisitas dan advertising adalah komunikasi melalui media, advertising mempunyai
kontrol atas isi dan penempatan.
Banyak orang yang menghubungkan advertising dengan marketing, tetapi sesungguhnya
advertising tidak hanya terbatas pada pemasaran barang atau jasa. Bagian lain dari organisasi
juga menggunakan alat terkontrol untuk menempatkan pesan di media massa untuk tujuan
nonmarketing.
PR menggunakan advertising ini untuk menjangkau audien yang lebih luas, bukan untuk
konsumen yang menjadi sasaran marketing.

4.

Press Agentry
Adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian
media massa dan mendapatkan perhatian publik.
Agen pers berusaha menarik perhatian publik lebih dari sekedar membangun pemahaman
publik. Publisitas adalah strategi utama mereka. Mereka mendasarkan pendekatannya pada teori
penentuan agenda, yang menyatakan bahwa banyaknya liputan media massa akan menentukan
persepsi publik terhadap arti penting relatif dari topik dan orang. Mereka menarik perhatian
melalui praktik press agentry.
Press agentry memainkan peran utama dalam industri rekaman musik, olahraga
profesional, atraksi turis, studi film, televisi, pertunjukan konser dan teater, dan usaha-usaha
bisnis yang dipimpin oleh para selebritis. Press agentry juga merupakan faktor penting dalam
kampanye politik dan konvensi partai politik yang berusaha mendapatkan pengakuan dan
menarik pemilih melalui media.

5.

Public Affairs
Adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan
pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik.

Dalam perusahaan, public affairs biasanya mengacu pada usaha PR yang berkaitan
dengan kebijakan dan corporate citizenship. Spesialis public affairs di perusahaan berfungsi
sebagai perantara atau penghubung dengan unit-unit pemerintah, mengimplementasikan program
bantuan masyarakat, mendorong aktivisme politik, mengampanyekan kontribusi, voting, dan
melakukan kegiatan amalan dan turut dalam organisasi pembangunan masyarakat.
Bertambahnya minat kepada public affairs ini seiring dengan terjadinya perubahan dalam
pemerintahan, perubahan di dalam komunikasi, meningkatnya arti penting pemerintah lokal dan
negara, dan aturan yang makin kompleks.
Pekerjaan public affairs berlangsung di dalam lingkungan yang makin demokratis dan
kompleks. Ini menyebabkan PR berperan penting dalam perumusan kebijakan publik.

6.

7.

Lobbying
Lobbying adalah bagian khusus dari Public Relation yang berfungsi untuk menjalin dan
memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan memengaruhi penyusunan
undang-undang dan regulasi.
Lobbying termasuk bagian yang lebih spesifik dan banyak dikritis dari Public Relation
adalah sebuah kegiatan yang berusa untuk memengaruhi keputusan legislatif dan pengeturan
pemerintah.
Para pelobi (lobbyist) disemua level pemerintah haruss memahami proses legislatif, tahu
bagaimana pemerintah berfungsi dan kenal dengan para pembuat hukum dan pejabat hukum.
Karena ini semua bukan dari pendidikan praktisi Pblic Relation, para pelobi biasanya punya latar
belakang dan kenal dengan pengacara, pejabat pemerintah, anggota staff pejabat terpilih, atau
orang-orang pemerintah yang punya hubungan baik dengan pembuat keputusan.
Kenyataannya mengatakan bahwa para pelobi membayar untuk mendapat akses dan
kredibilitas sembari bekerja dipemerintah untuk kepentingan tertentu. Pelobi lebih banyak
mengahabiskan waktu untuk mengumpulkan informasi dari pemerintah ketimbang melakukan
komunikasi dengan pemerintah, karena strategi, taktik dan posisi lobbying baik sangat
tergantung kepada basis informasi yang kuat.

Manajemen Isu
Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi hubungan organisasi
dengan publik mereka.
Manajemen isu juga merupakan proses terstruktur dan sistematik tentang bagaimana
perusahaan merespons isuisu yang muncul dan paling berpengaruh terhadap perusahaan
Lima tahapan proses manajemen isu:
1. Identifikasi Isu atau penelitian
2. Analisis isu atau penilaian dan prioritas
3. Opsi kebijakan (pilihan kebijakan atau strategi)

4. Desain program (pelaksanaan program)


5. Hasil (monitoring dan evaluasi)
Secara administratif, atau setidaknya secara konseptual, manajemen isu adalah bagian
dari fungsi Public relation. Akan tetapi jikan hanya dilihat sebagai komunikasi persuasif, ia
menjadi taktik untuk mempengaruhi kebijakan publik bukan sebagai bagian dari perencanaan
strategi organisasi. Berkenaan dengan penyesuaian organisasi dan pembentukan hubungan
dengan stakeholders untuk meraih tujuan bersama,manajemen isu dan Public Relation adalah
sama dan menghasilkan hasil yang sama.
8.

Hubungan Investor
Hubungan Investor adalah bagian dari Publik Relation dalam perusahaan korporat yang
membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan share
holder dari pihak lain dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.
Hubungan Investor atau Investor Relations sering juga disebut dengan hubungan
financial.Hubungan Investor (IR) adalah tanggung jawab manajemen strategis yang
mengintegrasikan keuangan, komunikasi, pemasaran, dan kepatuhan hukum sekuritas yang
paling efektif memungkinkan komunikasi dua arah antara perusahaan, masyarakat keuangan, dan
konstituen lain, yang akhirnya memberikan kontribusi untuk perusahaan sekuritas
mencapai penilaian adil.
Hubungan investor biasanya merupakan sebuah departemen dalam sebuah perusahaan
yang bertujuan menangani pertanyaan-pertanyaan dari pemegang saham dan investor, serta yang
lain yang mungkin tertarik dalam saham perusahaan atau stabilitas keuangan.
Fungsi hubungan investor harus menyadari saat ini dan isu-isu mendatang bahwa sebuah
organisasi atau penerbit yang mungkin dihadapi, khususnya yang berhubungan dengan
kewajiban fidusia dan dampak organisasi. Secara khusus, ia harus mampu menilai berbagai pola
perdagangan saham perusahaan publik yang mungkin mengalami, seringkali sebagai akibat dari
pengungkapan publik (atau laporan penelitian yang dikeluarkan oleh para analis keuangan).
Departemen hubungan investor juga harus bekerja sama dengan Sekretaris Perusahaan pada
hukum dan peraturan hal yang mempengaruhi para pemegang saham.

9.

Pengembangan
Pengembangan dalam Public Relation sebagai bagian khusus dalam organisasi nirlaba
yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan
mendapatkan dana dan dukungan sukarela.
Pengembangan (development) atau peningkatan untuk salah satu dari aspek Public
Relation. Spesialis pengembangan bekerja untuk stasiun penyiaran pubik, yayasan riset
penyakit, kelompok komunitas seni, museum, kebun binatang, kelompok pemuda, universitas,
dan lain sebagainya kelompok semacam ini biasanya tergantung kepada sumabangan, iuran
anggota, atau kombinasi dari keduanya, mereka sangat mengandalkan kampanye tahunan dan

acara spesial agar kebutuhan mereka mendapat perhatian dan mendapat dukungan dan kontribusi
publik.
MENUJU PENGAKUAN DAN KEDEWASAAN
Public Relation mendapat pujian karena bisa membantu membangun dan
mempertahankan hubungan antara publik dengan manajemen organisasional yang memerhatikan
tanggung jawab sosial dan kepemimpinan yang bermoral. Seperti pernah dikatakan oleh
seseorang pemimpin bisnis:
Kami tahu betul bahawa bisnis tidak akan berfungsi berdasarkan hak ilahiah, tetapi, seperti
bagian masyarakat lainny, bisnis eksis bersama dengan dukungan masyarakat secara
keseluruhan... Opini publik dewasa ini, meskipun tampak seringan udara, mungkin akan menjadi
undang-undang diesok hari.
Public Relation sangat membantu dalam mengantisipasi dan merespon persepsi opini
publik, tanpa Public Relation yang efektif organisasi akan cenderrung menjadi tidak peka
terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya dan menjadi disfungsional saat mereka semakin
tidak peduli pada lingkungan.

PRAKTISI PUBLIC RELATION


KARAKTERISTIK PUBLIC RELATION
Jumlah dan distribusi
Jumlah praktisi PR terus bertambah setelah kekuatan-kekuatan organisasi, masyarakat,
social-ekonomi dan politik mulai mengubah peran dan status praktisi PR di seluruh dunia.
Misalnya, seorang professor di Belanda memperkirakan bahwa ada 1,5 profesional PR di seluruh
dunia . Reeds Worldwide Directory of Public Relations Organization melaporkan bahwa ada
kira kira 150.000 anggota dari 215 asosiasi PR, masyarakat, klub, dan kelompok lainnya di
seluruh dunia.
Namun penyebutan PR yang bervariasi di organisai dan job description yang berbeda-beda
membuat perhitungan yang akurat menjadi sulit, bahkan di AS, apalagi di seluruh dunia.
Alih-alih meningkat, angka yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja untuk
tahun 2000 justru turun menjadi 129.000, di mana ini merefleksikan ambruknya sektor teknologi
tinggi .com
Dan pergolakkan perekonomian pada awal 2000-an Akan tetapi, menjelang 2003 , angka
yang dilaporkan adalah 150.000, yang mengindikasikan pemulihan di bidang PR.
a.
Di mana mereka Bekerja
Peluang pekerjaan untuk spesialis PR ada di hampir semua komunitas, namun kebanyakan
berada di kota-kota besar. Washington DC. Memiliki cabang PRSA paling besar, hamper
mencapai 100. Orang. New York adalah terbesar kedua, dengan anggota hamper mencapai 920
orang. Atlanta Georgia , punya lebih dari 700 anggota; cabang Chicago punya 560 orang; Detroit
500 orang; Denver, Colorado, punya 480; dan Los Angeles 465 orang.

Sekitar 40 persen praktisi bekerja di perusahaan bisnis dan perdagangan: manufaktur,


financial, industry, bisnis barang konsumen , media, utilitas , transportasi , dan hiburan ; 27
persen di perusahaan PR, agen advertising, dan konsultan individual ; 14 persen di asosiasi ,
yayasan, dan institusi pendidikan ; 8 persen di pusat pelayanan kesehatan : rumah sakit, agen
medis, dan pelayanan kesehatan lainya; 6 persen di pemerintah federal , negara bagian dan local;
dan 5 persen di lembaga amal, agama, dan lembaga non protif lainnya.
Karyawan terbesar untuk PR adalah di pemerintahan federal. Menurut kantor manajemen
personalia AS 4400 spesialis public affairs (hubungan masyarakat bekerja dengan berbagai
macam sebutan . tetapi angka dalam kategori informasi dan seni sebesar 20.000 ketika di
masukan profesi, fotografer ,penulis , editor ,(tidak termasuk penulis dan editor teknis), Ahli
informasi visual dan pekerjaan lain yang bekerja di bidang komunikasi public untuk pemerintah.
Di perkirakan angka ini mencakup 6.567 orang yang bekerja untuk bekas agen informasi.
AS : 3.323 di AS dan 3.244 di luar negeri . namun, karena fungsi ini sering di kamufflasekan
untuk menyembunyikan dari perhatian kongres dan pers , maka tidak ada angka yang tepat untuk
specialis PR di pemerintah.
Jumlah perusahaan PR makin banyak, dengan besaran yang bervariasi mulai dari konselor
individual (yang mungkin menggunakan istilah and associates) sampai perusahaan nasional
dan internasional dengan staff di ratusan kantor cabang.
Beberapa perusahaan besar punya 100 atau lebih spesialis PR di kantor pusat dan cabang .
Perampingan organisasi 1990-an banyak mengurangi jumlah staff dan membuat pekerjaan ini di
alihkan (outsoursing ) ke sejumlah perusahaan eksternal dan praktis individual yang jumlah-nya
makin bertambah.
b. Mayoritas Baru : Wanita
Menurut statistic Departemen Tenaga Kerja AS 1968 pekerjaan specialis PR 25 persen
yang perempuan . 1983, jumlah wanita mencapai lebih dari 50 persen dari pekerjaan PR .
pada 1990-an jumlah praktisi PR lebih dari 66 persen . profil keanggotaan masyarakat
professional dewasa ini menunjukkan bahwa hampir 65 persen adalah wanita , dan data akademi
dan universitas menunjukkan jumlah mahasiswa wanita menekuni bidang public lebih banyak
dua kali lipat di banding pria.
c.

Pendidikan dan Pelatihan


92 persen adalah lulusan perguruan tinggi , 23 persen menempuh pendidikan pascasarjana
tapi tidak selesai , 25 persen bergelar master , dan 2 persen bergelar doctor. Survey secara history
menunjukkan bahwa praktisi memasuki bidang PR dari lulusan perguruan tinggi besar dan
dengan membawa pengalaman kerja . kurang lebih 40 persen pernah menempuh studi
jurnalisme , di urutan selanjutnya yang memasuki bidang PR adalah lulusan sastra inggris , studi
pidato. Ilmu komunikasi , dan studi bisnis .
Akan tetapi , makin banyak karyawan PR yang mencari gelar dari studi khusus PR dan gelar
pascasarjana yang menekankan pada studi riset dan ilmu sosial. Pencarian gelar pendidikan
khusus itu menunjukkan adanya profesi PR .

Pengalaman jurnalisme tak lagi menjadi prasyarat untuk pekerjaan PR . akan tetapi , para
manajer atau pimpinan perusahaan masih lebih memilih mereka yang punya pengalaman di
media, meski hanya berpengalaman di Koran sekolah atau stasiun radio .
d. Gaji
Survey gaji biasanya menunjukkan bahwa gaji tertinggi lebih banyak di terima oleh praktisi
yang bekerja untuk perusahaan , terutama di bidang industri dan manufaktur , dan kemudian di
perusahhan teknologi tinggi dan bidang energi. Spesialis bergaji paling tinggi adalah spesialis
hubungan investor/finansial dan manajemen krisis , kemudian manajemen isu/ reputasi .
PEKERJAAN DAN TUGAS PUBLIC RELATION
Beberapa kalangan kerja PR dengan menyusun daftar bagian-bagian khusus dari fungsi PR:
hubungan media, hubungan investor, hubungan masayarakat, hubungan karyawan, hubungan
pemerintahan,dsb. Namun, label seperti itu tidak mendeskripsikan aktivitas dan penugasan yang
berbeda-beda dalam praktek sehari-hari.

1.

2.

3.

4.

5.

Tugas Public Relation


Menulis dan mengedit
Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature, news letter untuk
karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi, pesan website, dan pesan media online
lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film, dan scripts slideshow, artikel
publikasi perdagangan, iklan institusional, dan materi-materi pendukung tekhnis lainnya.
Hubungan media dan penempatan media
Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan penulis, freelance, dan publikasi
perdagangan agar mereka agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature
tentang organisasi yang ditulis oleh organisasi itu sendiri atau oleh orang lain. Merespon
permingtaan informasi oleh media, memverifikasikan media dan membuka akses ke sumber
otoritatif
Riset
Mengumpulkan informasi tentang opini publik, trend, isu yang sedangmuncul, iklim politik,
dan peratuan perundang-undangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan pandanganpandangan lain berkenaan dengan stakeholder organisasi. Mencari data base di internet, jasa
online, dan data pemerintah elektronik. Mendesain riset program, melakukan survey, dan
menyewa perusahaan riset
Manajemen dan Administrasi
Pemrograman dan perencanaan dengan bekerja sama dengan manajer lain; menentukan
kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan publik setting dan tujuan, dan mengembangkan
strategi dan taktik. Menata personil, anggaran, dan jadwal program.
Konseling
Memberi saran kepada manajemen dalam masalah sosial, politik, dan peraturan;
berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara menghindari atau merespons krisis dan

bekerja bersama pembuat kunci untuk menyusun strategi untuk mengelola atau merespons isuisu yang sensitif dan kritis
6. Acara spesial
Mengatur dan mengelola konfrensi pers, lomba lari 10K, konvensi, open house, mengunjungi
tokoh terkemuka, mengadakan kontes, program penghargaan, dan kegiatan khusus lainnya.
7. Pidato
Tampil didepan kelompok, melatih orang untuk memberikan kata sambutan dan mengelola
biro juru bicara untuk menjelaskan platform organisasi didepan audien penting.
8. Produksi
Membuat saluran komunikasi dengan menggunakan keahlian dan pengetahuan multimedia,
termasuk seni, tipografi, fotografi, tata letak, dan computer dekstop publishing; perekaman audio
dan video dan editing dan menyiapkan presentasi audiovisual
9. Training
Mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk menghadapi media dan tampil
dihadapan publik. Memberi petunjuk kepada orang lain didalam organisasi untuk meningkatkan
keahlian menulis dan berkomunikasi. Membantu memperkenalkan perubahan dalam kultur,
kebijakan, struktur, dan proses organisasional.
10. Kontak
Bertugas sebagai penghubung dengan media, komunitas, dan kelompok internal dan
eksternal lainnya. Sebagai mediator antara organisasi dan stakeholder penting dengan bertugas
untuk mendengarkan pandangan, menegosiasikan, mengelola konflik, dan menjalin kesepakatan.
Peran Praktisi Public Relation
1.

Teknisi Komunikasi
Kebanyakan praktisi masuk ke bidang ini sebagai teknisi komunikasi. Teknisi komunikasi
disewa untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature,
mengembangkan isi web, dan menangani kontak media. Praktisi yang melakukan peran ini
biasanya tidak hadir saat manajemen mendefinisikan problem dan memilih solusi meskipun
mereka tidak hadir saat diskusi tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru,
merekalah yang diberi tugas untuk menjelaskannya kepada karyawan pers akan tetapi, dalam
peran sebatas ini , para praktisi biasanya tidak berpartisipasi secara signifikan dalam pembuatan
keputusan manajemen dan perencanaan strategis.
2. Expert Prescriber
Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas mendefinisikan problem,
mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya. Pihak yang
bertanggung jawab sehingga mereka bisa menjalankan bisnis seperti biasa. Peran pakar perumus
atau expert prescriber ini menarik perhatian praktisi karena menjalani peran ini akan membuat
orang dilihat sebagai pihak yang punya otoritas ketika ada sesuatu hal yang harus dibereskan
atau pihak yang punya otoritas untuk menentukan bagaimana cara meengerjakan segala sesuatu
3. Fasilitator komunikasi

Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan
perantara komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara, interpreter , dan
mediator antara organisasi dan publiknya. Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi
ini bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan publik.
fasilitator komunikasi menempati peran ditengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung
antara organisasi dan publik.
4. Fasilitator pemecah masalah
Ketika praktisi melakukan peran fasilitator pemecah masalah, mereka berkolaborasi dengan
manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Praktisi pemecah masalah
membantu manajer , klien dan organisasi untuk mengaplikasikan PR dalam proses manajemen
bertahapyang juga dipakai untuk memecahkan problem organisasional lainnya. Fasilitator
pemecah masalah dimasukkan tim manajemen karena mereka punya keahlian dan keterampilan
dalam membantu manajer lain untuk menghindari masalah atau memecahkan masalah.
Perbedaan Peran Public Relation dalam Praktek :
1. Teknisi versus manajer
Praktisi yang memerankan peran dominan sebagai expert precriber dalam fasilitator
komunikasi, atau fasilitator pemecah masalah juga cenderung bermain di dua peran lainnya.
Korelasi yang tinggi antara 3 peran itu menunjukkan bahwa ketiganya membentuk satu peran
tunggal yang kompleks yang berbeda dengan peran teknisi komunikasi. Karenanya , ada 2 peran
dominan yang muncul dalam praktik: teknisi PR dan Manajer PR
Teknisi PR terutama mengurusi soal tulis menulis, memproduksi dan menyebarkan
komunikasi, seperti press release , pidato , website , cerita feature dan laporan tahunan. Manajer
PR merupakan bagian dari manajemen organisasi. Peran ini membutuhkan keahlian riset , minat
pada pemikiran strategis , dan tendensi untuk berpikir dari segi hasil atau dampak dari aktifitas
PR. Mereka menggunakan scanning lingkungan dan intelijen organisasi, negosiasi dan
pembentukan koalisi manajemen isu, evaluasi program, dan konseling manajemen sebagai alatalat PR.
2. Pengaruh lingkungan
Peran dominan seorang praktisi adalah fungsi dari lingkungan organisasi. Teknisi komunikasi
cenderung bekerja dalam organisasi dengan lingkungan yang relatif stabil, tidak banyak ancaman
seperti organisasi nirlaba dan lembaga amal. Fasilitator komunikasi mendominasi di dalam
organisasi dengan setting yang relatif bergejolak tetapi tidak banyak ada ancaman, seperti
sekolah dan beberapa agen pemerintah. Fasilitator pemecahan masalah dan expert prescriber
bekerja diorganisasi dengan lingkungan yang banyak ancaman. Dalam lingkungan yang relatif
stabil antara lain organisasi asosiasi, yang dominan adalah peran fasilitator proses pemecahan
masalah. Peran expert prescriber mendominasi lingkungan berubah cepat, terutama perusahaan
PR yang mengkhususkan diri pada penanganan komunikasi krisis dan perusahaan produk
konsumen yang menghadapi persaingan sengit dan aturan pemerintah. Ringkasnya, peran expert
prescriber muncul ketika dibutuhkan tindakan yang segera, sedangkan peran fasilitator proses

pemecahan masalah muncul jika ada waktu untuk menjalani proseskolaborasi dan pemecahan
masalah bersama.
3. Scanning dan Evaluasi
Beragam studi tentang PR secara konsisten menunjukkan dampak penggunaan riset untuk
mengelola fungsi PR. Dalam studi peran yang dikemukakan diatas, praktisi yang menggunakan
semua tipe riset dan pengumpulan informasi adalah mereka yang paling mungkin untuk bekerja
dalam peran manajemen. Riset menunjukkan bahwa semua tipe pengumpulan informasi akan
membantu praktisi untuk bergeser ke peran manajemen. Kesimpulannya adalah praktisi harus
aktif mengumpulkan informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan sebelum mereka bisa
masuk ke bidang manajemen. Lebih jauh, menjadi bagian dari timmanajemen tidak akan
terwujud hanya berkat pengalaman kerja selama bertahun-tahun. Sebaliknya , yang menentukan
kemungkinan mereka bisa berperan dalam pembuatan keputusan manajemen adalah seberapa
banyak praktisi tersebut pernah melakukan riset.
Banyak faktor yang mempengaruhi peran praktisi, antara lain pendidikan, pengalaman
profesional,kepribadian,supervise, serta kultur dan lingkungan organisasional. Paktisi yang
memahami sebab dan akibat dari melakukan peran yang berbeda-beda dapat menggambarkan
strategi untuk menghadapi berbagai situasi dan pandangan peran praktisi lainnya.
THE GLASS CEILING
Studi terhadap wanita dalam PR secara historis menunjukkan adanya kesengajaan gaji dan
adanya diskriminasi (glass ceiling) dalam hal promosi ke posisi manajemen. Sebagai akibat
dari perbedaan pria-wanita dan kesempatan yang lebih terbatas bagi wanita untuk menaiki karier.
Mereka yang mempelajari problem glass ceiling ini menyarankan strategi sebagai berikut:
1. Wanita yang menginginkan posisi manejemen atas harus menyusun rencana karier dan memilih
atasan yang punya perhatian dan tidak berencana untuk berbeda di tempat yang tepatdi waktu
yang tepat. wanita harus masuk ke permainan dan bersikap seagresif dan setegas rekan pria.
2. Wanita harus mengembangkan keahlian manajemen: menentukan tujuan, analisis, perencanaan,
riset, pelaksanaan program, pengukuran, dan evaluasi. Mereka juga harus tahu cara
berkomunikasi dengan manajer. Seperti dikatakan seorang manajer.
3. Wanita harus menggapai tujuan yang lebih tinggi. Sebuah studi menemukan bahwa ketika
wanita ditanya mengenai berapa kira-kira gaji yang akan mereka dapatkan 10 tahun mendatang,
meraka hanya memperkirakan 60 persen dari perkiraan pria. Ketimbang merendahkan diri
sendri, wanita harus meneliti gaji di area ini dan membandingkan gaji di beberapa organisasi
sebelum mereka menerima tawaran. Penelitian juga menemukan bahwa wanita kadang lupa
untuk menegosiasikan fasilitas: tunjangan professional, biaya konferensi, dan tunjangan lain di
luar gaji pokok.
MINORITAS
Survei atas tenaga kerja di bidang PR menunjukkan bahwa orang kulit berwarna sangat
sedikit yang bekerja di bidang ini.

1.

2.
3.

4.
5.

1.

2.

3.

4.

5.

PROFESIONALISME
Syarat atau kriteria tersebut adalah :
Membutuhkan pendidikan spesial untuk mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang berbasis
teori yang dikembangkan melaui riset. Praktik ini lebih banyak didasarkan pada pengetahuan
yang unik ketimbang keahlian kerjanya.
Menyediakan pelayanan yang unik dan esensial yang diakui oleh komunitas. Praktisi akan
disebut berdasarkan profesinya: Dia adalah pengacara atau dia adalah akuntan.
Mengutamakan publik dan tanggung jawab social diatas kepentingan pribadi.Keuntungan
ekonomi pribadi dan kepentingan khusus diletakkan di bawah kepentingan kebaikan bersama.
Ada semacam tujuan yang luhur.
Memberikan otonomi kepada praktisi dan praktisi harus punya tanggung jawab. Kebebasan
untuk memutuskan dan bertindak harus dilakukan secara bertanggung jawab.
Memberlakukan aturan dan standar kerja melaui asosiasi yang mengatur diri sendiri. Nilai
nilai diinterpretasikan dan ditegakkan dengan cara member hukuman bagi mereka yang
melanggar norma dan perilakuyang telah dirumuskan dan diterima. Masyarakat professional
menetapkan standar untuk pendidikan khusus, menentukan siapa yang diakui memenuhi syarat
untuk berpraktik, memonitor kinerja praktisi berdasarkan standar yang telah disepakati bersama,
dan memberikan tingkat status yang berbeda beda pada praktisi.
PERSYARATAN AGAR SUKSES
Mereka menganggap bahwa keahlian komunikasi, pengetahuan tentang media dan
manajemen, kemampuan memecahkan masalah, motivasi dan rasa keingintahuan intelektual,
adalah hal hal yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan.
Hasil. Kunci paling penting untuk meraih kesuksesan adalah reputasi yang baik dalam
memberikan hasil nyata, dan berorientasi tujuan. Majikan dan klien membayar untuk
mendapatkan hasil, bukan sekedar kerja keras dan usaha.
Konseptualisasi. Mereka yang berada di jalur cepat punya kemampuan untuk focus pada
kebutuhan klien atau atasan/pimpinan. Seorang pakar konseptualisasi adalah orang yang cepat
belajar yang bisa bail dan sekaligus pembicara yang baik.
Hubungan Manusia. Orang di jalur cepat adalah team player yang menyeimbangkan antara
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. Orang ini juga tahu cara untuk menghadapi manajemen,
termasuk ketika mereka tidak setuju dengan bos.
Gaya. Bakat terpenting yang berkaitan dengan gaya (style) adalah sikap aku bisa
melakukannya. Bakat lainnya adalah daya saing yang konstruktif. Mereka yang berada di jalur
cepat memanfaatkan rasa percaya dirinya akan member konstribusi pada advokasi persuasive
dan hubungan PR yang substantive.
Kualitas Berharga yang Tak Terdeskripsikan. Kualitas ini sulit dideskripsikan, namun karisma,
kehadiran, dan kemahiran akan mempengaruhi cara manajer lain menilai orang orang di bidang
PR. Ikuti bos. Tetapi, tujuannya adalah untuk memudahkan tugas si bos. Ketahuilah apa yang
diharapkan bos atas diri anda.

Diantara keahlian lain yang dicari adalah pemahaman terhadap cara bisnis bekerja (apa pun
jenis bisnis perusahaannya), penguasaan peroperasian software computer dan tekhnologi media
baru, membaca dan tahu banyak informasi tentang acara, punya kemampuan mengatasi frustasi
dan mampu berimprovasi. Tetapi ada satu kemampuan yang berada di daftar paling atas.

Anda mungkin juga menyukai