7, Bab - IV - Tesis Indrie-1
7, Bab - IV - Tesis Indrie-1
bakteri
baik
tunggal
maupun
konsursium
untuk
mengetahui
biodegradasi minyak pelumas bekas dan diakhiri dengan ekstraksi sisa minyak
pelumas yang kemudian ekstraknya dianalisis menggunakan kromatografi gas.
Hasil setiap tahap digunakan sebagai bahan untuk tahap berikutnya..
A. Sampel tanah terkontaminasi minyak pelumas
Sampel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah tanah terkontaminasi
base oli PT LOBP Pertamina cilacap Cilacap ( lokasi 1) dan Dealer dan bengkel
PT Nasmoco Cilacap ( lokasi 2). Sampel tanah diambil pada kedalaman 15 cm
(Chikere et al., 2009) dan masing masing lokasi diambil pada 3 titik yang
berbeda dan dihomogenkan. Pada lokasi 1, yaitu tanah terkontaminasi tetesan
base oli pada sambungan pipa base oil ke tangki penampungan ( Gambar 4.1 dan
4.2 ) sedangkan pada lokasi 2, tanah didekat bengkel, drum penampungan dan
ruang parkir ( Gambar 4.3). Pengambilan sampel pada 2 lokasi dengan masingmasing titik yang berbeda dimaksudkan untuk meningkatkan peluang banyaknya
ragam bakteri yang diperoleh.
Gambar 4.1 Titik pengambilan tanah terkontaminasi tetesan base oli pada
sambungan pipa base oil ke tangki penampungan
28
Gambar 4.2. Titik pengambilan tanah terkontaminasi tetesan base oli pada
sambungan pipa base oil ke tangki penampungan sampel
29
Gambar 4.5 Koloni-koloni bakteri yang diperoleh dari tanah pada dealer dan
bengkel PT. NASMOCO Cilacap
30
31
varian Uji
No Isolat Pewarnaan Gram
1
B1
Positif
2
B2
Negatif
3
B3
Negatif
4 B3 - 2
Negatif
5
B4
Negatif
6
B5
Negatif
7
N1
Negatif
8
N2
Negatif
9
N3
Negatif
10
N4
Negatif
11 N4 - 2
Negatif
12
N5
Negatif
13 N5 - 2
Negatif
14
N6
Negatif
15
N7
Negatif
Katalase
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Bentuk
Oxidase Motilitas sel
Positif
Amotil
Batang
Negatif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Batang
Positif
Motil
Bulat
Positif
Motil
Batang
Positif
Motil
Bulat
Negatif
Motil
Batang
Positif
Motil
Bulat
Negatif
Motil
Bulat
Negatif
Motil
Batang
Sedangkan seleksi pada tahap lanjutan yaitu : seleksi zona bening dan
seleksi asosiasi. Seleksi zona bening dengan cara : menginokulasikam 1 ose isolat
isolat bakteri tersebut pada media NA, Kemudian diinkubasi selama 24 jam
setelah itu koloni bakteri ditetesin dengan lugols iodine hingga terbentuk zona
jernih disekeliling koloni isolate (Gambar 4.2 ).
Gambar 4.6. seleksi isolat potensial pendegradasi pelumas/ Oli menggunakan tehnik pewanaan
Lugols iodine. ( A )isolat N1,N2, N3, N4,N4-2,N5,N6, N7.(B) isolate B1,B2, B3, B3-2, B4, B5
32
disekeliling koloni.
Terseleksi tujuh isolate, yaitu B1,B2, B3 -2, B4, B5, N4, dan N5 2,( Table 4.3)
33
B3-2
x
B4
B5
N4
N5-2
x
B2
x
x
x
x
x
x
B3-2
B4
B5
N4
x
x
x
N5-2
x
x
x
x
Keterangan :
X = negatif
= asosiasi ?
= asosiasi?
???
Berdasarkan hasil seleksi ini menunjukkan bahwa dari 13 isolat yang berhasil
diisolasi, terdapat 2 isolat yang menunjukkan kemampuan tumbuh terbaik pada
media yang mengandung minyak pelumas adalah isolat B4 dan N4. Selanjutnya
34
kedua isolat tersebut diidentifikasi yang diawali dengan uji pewarnaan Gram dan
hasilnya menunjukkan bahwa keduanya merupakan bakteri Gram negatif bentuk
batang dan bulat (Table 4.3). Hasil ini sejalan dengan beberapa studi sebelumnya
yang menunjukkan bahwa mikroba yang mendominasi tanah tercemar minyak
berasal dari bakteri Gram negatif bentuk batang (Kaplan dan Kits, 2004; Vinas et
al., 2005; dan Shukor et al., 2009). Berdasarkan hasil pewarnaan Gram tersebut,
maka dilanjutan
35
Pseudomonas
termasuk
dalam
famili
Pseudomonadaceae.
36
Vibrio sp adalah jenis bakteri yang dapat hidup pada salinitas yang relatif
tinggi.
Bersifat
halofilik
dan dapat
tumbuh
optimal
pada
air
laut
bersalinitas 20-40 tetapi tidak tahan asam sehingga bakteri Vibrio dapat
tumbuh pada pH 4 9 dan tumbuh optimal pada pH 6,5 8,5 atau kondisi alkali
dengan pH 9,0 . Vibrio juga bersifat aerob atau anaerob facultative yaitu dapat
hidup baik dengan atau tanpa oksigen.
Sifat biokimia Vibrio adalah dapat meragikan sukrosa, glukosa, dan manitol
menjadi asam tanpa menghasilkan gas, sedangkan laktosa dapat diragikan tetapi
lambat.Vibrio juga dapat meragikan nitrat menjadi nitrit
D. Uji kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi minyak pelumas
Tumbuhnya beberapa isolat bakteri pada medium selektif dan pengujian
kualitatif menunjukkan bahwa isolat tersebut mampu melakukan proses degradasi
senyawa-senyawa yang berada pada minyak pelumas. Setiap isolat mempunyai
kemampuan degradasi minyak yang bervariasi, kemampuan terbaik dari isolat
bakteri diuji secara lebih detail untuk mengetahui senyawa hidrokarbon yang
dapat didegradasi oleh isolat tersebut. Kemampuan isolat bakteri tunggal
dibandingkan dengan isolat konsorsium dalam mendegradasi minyak pelumas.
Hal ini menimbulkan dugaan yaitu kerja konsorsium bakteri lebih baik dalam
mendegradasi minyak pelumas karena kedua isolat tersebut bekerja secara
bersamaan dalam proses biodegradasi, atau kerja konsorsium lebih buruk dalam
mendegradasi minyak pelumas karena terjadi suatu kompetisi dalam proses
degradasi minyak solar sehingga kedua isolat tersebut saling mengeluarkan
senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bahkan membunuh isolat tersebut.
Genus Vibrio fluvialis atau Pseudomonas banyak dilaporkan mempunyai
kemampuan mendegradasi minyak pelumas. ( Desai dan Vyas, 2006 ). Senyawa
aromatik banyak digunakan sebagai donor elektron secara aerobik oleh
mikroorganisme seperti bakteri dari genus Pseudomonas (Desai dan Vyas, 2006 ).
Uji kualitatif merupakan seleksi awal dalam menentukan dua isolat terbaik
untuk uji selanjutnya. Dua isolat tersebut diuji secara kualitatif
baik secara
37
perlakuan isolat bakteri yang terdiri atas B4, N4 dan BN merupakan campuran
kedua isolat tersebut. Indikator kemampuan degradasi dapat diketahui melalui
hasil analisis GC - MS sisa minyak pelumas yang dibandingkan. Indikator
terjadinya proses degradasi adalah terjadinya perubahan puncak-puncak (peak)
pada kromatogram yang dibandingkan dengan kontrol negatif yaitu kromatogram
dari minyak Pelumas tanpa ditambahkan isolat. GC MS merupakan metode
yang dinamis untuk pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa organik yang
mudah menguap dan senyawa-senyawa gas anorganik dalam suatu campuran.
Hidrokarbon yang merupakan penyusun utama minyak pelumas merupakan
substansi kimia dengan ikatan intermolekul yang lemah, sedangkan volatilitasnya
tergantung pada jumlah dan struktur karbon penyusunnya. Senyawa karbon rantai
pendek umumnya lebih mudah menguap dibandingkan dengan senyawa yang
memiliki karbon rantai panjang dan cincin karbon (Khashayar dan Mahsa, 2010).
Hasil GC - MS baik pada isolat bakteri B4, N4 maupun BN mengalami
perubahan pada minggu kedua (14 hari) masa inkubasi yang menunjukkan
habisnya beberapa senyawa yang menyusun minyak pelumas terutama pada
senyawa dengan jumlah rantai karbon 12- 15 dan 39 seperti Dodecanoic
dodecanoic Acid
perlakuan
BN
(konsorsium
Pseudomonas/Vibrio
fluivalis)
38
mampu
mendegradasi
hidrokarbon.
Rhamnolipid
memfasilitasi
39
B4
N4
BN
Retention time
Dodecanoic Acid
17.281
21.530
23.352
8.50
16.1
4
23.3
16.5
3
1.68
1.68
0
1.6
7
1.4
23.7
1
5.11
6.80
40
Benzene ( 1 - octyldodecyl )
Benzene ( 1 - methylundecyl)
28.254
29.249
0
22.5
9
5.11
6
0
0
B4
N4
BN
0
0
2,64
0
41
Gambar 4.9 Perbandingan kromatogram perlakuan kontrol, B4 (isolat tunggal) ,N4 (isolat
tunggal), BN (isolat campuran), pada masa inkubasi hari ke 14
hari
ke - 14 hari inkubasi
Senyawa terdegrasi
Dodecanoic Acid
beta Tumerone
AR - Tumerone
Alpha - Tumerone
Tetradecanoic Acid
Hexadecanoid Acid
Dodecanoid Acid, 1-2-3 propanetriyl ester
Retention
time
17.323
18.736
18.792
19.199
19.744
21.967
46.870
42
43
Tabel 4.8 Jumlah rata-rata sel bakteri dalam konsorsia tiap interval waktu
Formula
isolat
N4
B4
BN
7
2.83 x
1011cfu/ml
7.67 x 1011
cfu/ml
9.00 x1011
cfu/ml
14
7.51 x 1012 cfu/ml
9.56 x 1012 cfu/ml
18.08 x 1012
cfu/ml
Gambar 4. 11 Pertumbuhan sel dalam isolat bakteri pada hari ke-0, 7 dan 14
44
45
tranportasi melalui membran sel, dan keseimbangan reaksi yang terkatalis oleh enzim
(Notodarmojo, 2005). Pertumbuhan mikroorganisme akan meningkat apabila pH beradapada
kisaran 6 hingga 9 (Eweis et al , 1998).
Selama minggu awal pengamatan pH berkisar antara 6,5 dan 5,7. Nilai pH
pada minggu ke-dua mengalami penurunan antara 6,2 dan 5,8 ( Gambar 4.12).
Table 4.9.Pengamatan pH
Pengamatan pH hari ke
Formula isolat
N4
B4
BN
kontrol
0
7
7
7
6.71
7
6.2
6.28
6.4
5.93
14
6.2
6.11
6.18
5.81
Ket: Angka-angka menunjukkan ada pengaruh yang signifikan perlakuak perlakuan terhadap
penurunan pH berdasarkan uji anova 5%
46