jaringan
untuk
memperbaiki
diri
atau
mengganti
dan
untuk
menghidupkan
kembali
sel-sel
atau
menggantikannya
(Kushariyadi, 2010)
Demensia
adalah
penurunan
kemampuan
mental
yang
biasanya
Etiologi
Sheila (2008) menyatakan faktor-faktor penyebab demensia dapat dibagi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Infeksi
1)
Neurosifilis
2)
Tuberkolosis
3)
Penyakit virus
Gangguan metabolik
1)
Hipotiroidisme
2)
Keseimbangan elektrolit
2)
Defisiensi Niamin
3)
Hematoma subdural
2)
Tumor
3)
Abses
Infark otak
Zat-zat toksik
1)
Obat-obatan
2)
Alkohol
3)
Arsen
Gangguan vaskuler
1)
Embolus serebral
2)
Vaskulitis serebral
h.
1.3
Lain-lain
1)
Penyakit Parkinson
2)
Penyakit Wilson
3)
Penyakit Huntington
4)
Depresi
5)
demensia adalah :
1.
Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, lupa
menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.
2.
Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu, bulan,
tahun, tempat penderita demensia berada.
3.
4.
5.
1.4
Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah
Patofisiologi
Komplikasi
Kushariyadi (2010) menyatakan koplikasi yang sering terjadi pada
demensia adalah:
1.
c). Pneumonia
2.
Thromboemboli, infarkmiokardium
3.
Kejang.
4.
Kontraktur sendi.
5.
6.
1.6
Diagnostik Test
Asosiasi Alzheimer Indonesia (2003) :
a.
b.
c.
Pemeriksaan EEG
d.
e.
Pemeriksaan genetika
f.
Pemeriksaan neuropsikologis
1.7
Penatalaksanaan Medis
Asosiasi Alzheimer Indonesia (2003) sebagian besar kasus demensia tidak
dapat disembuhkan.
a.
Untuk
mengobati
demensia
alzheimer
digunakan
obat
obatan
b.
c.
d.
e.
1.8
Fokus Assessment
Fokus assessment pada penderita demensia berupa riwayat keperawatan
dan pemeriksaan fisik klien. Riwayat keperawatan meliputi status kesehatan masa
lalu klien yang beresiko terhadap demensia, berupa penyakit-penyakit yang
pernah diderita klien yang bisa menyebabkan demensia seperti :penyakit
degenaratif, penyakit serebrovaskuler, gagal jantung, trauma otak, infeksi (Aids,
ensefalitis, sifilis), Hidrosefaulus normotensif, Tumor primer atau metastasis,
stress mental, heat stroke, whipple disease, diabetes.
1.9
Diagnosa Keperawatan
Doengoes (2007) intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien
dengan hiperbilirubin
1.
Intervensi Keperawatan
Rasional
-Lakukan pendekatan kepada klien -Untuk membina hubungan terapeutik
secara verbal
antara klien dan perawaat
-Menghargai klien sesuai dengan
-Panggil klien dengan namanya
keadaan yang ada
-Menghormati klien sebagai pasangan
-Tatap wajah Klien ketika berbicara
bicara
-Tuliskan nama perawat di sebuah -Mengasah daya ingat klien tanpa
kertas dan ditempelkan pada salah memaksakan kemampuan klien
satu tempat yang mudah dilihat klien
-Menyebutkan nama perawat tiap
bertemu dan menanyakan kembali -Melatih kemampuan klien untuk
ketika akan berpisah
mengingat
2.
Intervensi Keperawatan
-Kaji kemampuan
berkomunikasi
Rasional
klien