BAB II
HALUSINASI
A. DEFINISI
1. Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses diterimanya
rangsang sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh
penginderaan atau sensasi: proses penerimaan rangsang
(Stuart, 2007).
2. Perubahan persepsi sensori ditandai oleh adanya halusinasi.
Beberapa pengertian mengenai halusinasi di bawah ini
dikemukakan oleh beberapa ahli:
3. Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya
rangsangan (stimulus) misalnya penderita mendengar suarasuara, bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari
suara bisikan itu (Hawari, 2005).
4. Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya
rangsangan. Klien merasa melihat, mendengar, membau, ada
rasa raba dan rasa kecap meskipun tidak ada sesuatu rangsang
yang tertuju pada kelima indera tersebut (Izzudin, 2005).
5. Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang
salah (Stuart, 2007).
Jenis Halusinasi adalah sebagai berikut:
a. Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang.
Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata
yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai pada
percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami
halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar
perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang dapat membahayakan.
Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara manusia,
hewan atau mesin, barang, kejadian alamiah dan musik dalam
keadaan sadar tanpa adanya rangsang apapun (Maramis,
2005).
Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi
yang berkisar dari suara sederhana sampai suara yang
b.
c.
d.
e.
f.
g.
C. Pohon masalah
Klien
berhenti
bicara
mendengarkan sesuatu.
Disorientasi.
ditengah
kalimat
untuk
3. Diagnosa Keperawatan
a.
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
b.
Isolasi Sosial : Menarik Diri
pasien
dapat
menyebutkan :
Isi,
waktu,
frekuensi, situasi
pencetus,
perasaan.
Intervensi
SP I
Bantu pasien mengenal halusinasi (isi,
waktu
terjadinya,
frekuensi,
situasi
pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi.
Latih mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik halusinasi.
Mampu
memperagakan
cara
dalam
mengontrol
halusinasi
Setelah
.x
pertemuan,
pasien mampu :
Menyebutkan
kegiatan
yang
sudah dilakukan.
Memperagak
an
cara
bercakap-cakap
dengan
orang
lain
Setelah
.x
pertemuan
pasien mampu :
Menyebutkan
kegiatan
yang
sudah dilakukan.Membuat
jadwal kegiatansehari-hari dan
mampu
memperagakannya.
-
Setelah
.x
pertemuan,
pasien mampu :
Menyebutkan
kegiatan
yang
sudah dilakukan.
Menyebutkan
manfaat
SP 3
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan
2).Latih kegiatan agar halusinasi tidak
muncul.
Tahapannya :
Jelaskan pentingnya aktivitas yang
teratur untuk mengatasi halusinasi.
Diskusikan
aktivitas
yang
biasa
dilakukan oleh pasien.
Latih pasien melakukan aktivitas.
Susun jadwal aktivitas sehari-hari
sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih
(dari bangun pagi sampai tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
berikan penguatan terhadap perilaku
pasien yang (+)
SP 4
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1,2&3)
Tanyakan program pengobatan.
Jelaskan pentingnya penggunaan obat
pada gangguan jiwa
Jelaskan akibat bila tidak digunakan
sesuai program.
Jelaskan akibat bila putus obat.
darissprogram
pengobatan
DAFTAR PUSTAKA