Anda di halaman 1dari 48

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

Oleh :
dr. Mefri Yulia
Konsulen :
dr. Rani, SpOG
RSUD AROSUKA
2015

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama

: Nn. RH

Umur

: 16 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Siswi SMA

Alamat

: Talang Babungo

No Rekam Medik

: 75.58.03

ANAMNESIS
Seorang pasien perempuan usia 16 tahun masuk IGD
RSUD Arosuka pada tanggal 19 April 2015 dengan :

Keluhan Utama :
Keluar darah haid yang banyak dan lama sejak 3
minggu yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluar darah haid yang banyak dan lama sejak
3 minggu yang lalu. Ganti duk 5 kali per hari,
warna merah terang.
Lama haid pasien memanjang sejak 9 bulan
yang lalu. Lama haid lebih kurang 2 minggu.
Haid pasien tidak teratur.
Nyeri haid dirasakan pada 2 hari pertama haid.
Sebelumnya haid pasien teratur setiap bulan,
lamanya 5-7 hari, ganti duk 2-3 kali per hari,
nyeri haid pada hari pertama dan kedua.

Pusing tidak ada.


Mual tidak ada, Muntah tidak ada.
BAB dan BAK biasa.

Riwayat Haid

Menarche umur 13 tahun, sebelumnya haid pasien


teratur, sejak 9 bulan yang lalu haid pasien tidak teratur.
Lama haid 2 minggu, banyaknya 4-5 x ganti duk perhari,
nyeri haid pada hari 1-2.

Riwayat Perkawinan :
Pasien belum pernah menikah
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat kelainan darah disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat kelainan darah dan keganasan


pada keluarga disangkal

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Denyut Nadi
Pernafasan
Suhu
TB
BB

: Sedang
: CMC
: 100/60
: 80x/menit
: 19xx/menit
: 36,7C
: 160 cm
: 67 kg

Mata : Konjungtiva anemis (+/+)


Sklera ikterik (-/-)
THT : Dalam batas normal
KGB : Tidak ada pembesaran

THORAK

JANTUNG

Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat


Palpasi: Ictus kordis teraba
1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Irama reguler, bising (-)

PARU

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,


statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor di kedua lap paru
Auskultasi : Vesikuler(+/+),
ronki (-/-), wheezing (-/-)

ABDOMEN

Inspeksi : Perut tidak membuncit


Palpasi : supel, distensi (-)
nyeri tekan/nyeri lepas (-), BU (+) N
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N

EKSTREMITAS

Udem Pretibia (-/-)


Akral hangat
Perfusi baik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Hb

: 8,2 gr/dl

Leukosit

: 6900/mm

Trombosit

: 378.000/mm

Plano Test

: (-)

DIAGNOSIS
Diagnosis :
Perdarahan Uterus Abnormal ec P?A?L?
M? C?O?E?I?N? + Anemia Sedang

PENATALAKSANAAN

Transfusi PRC 2 kantong


IVFD RL 12jam/kolf
Injeksi Asam Traneksamat 3 x 1 Ampul
Injeksi Vit K 3 x 1 Ampul
Injeksi Vit C 3 x 1 Ampul
Asam Mefenamat 3 x 1
SF 3 x 1

20/4/2015

FOLLOW UP

S/ Darah haid banyak (+), pusing (-), badan lemas (-), nyeri perut (-)

O/ KU : Sdg, Kes : CMC, TD : 110/70, HR : 80, RR : 20, T : 36,5,


Konjungtiva Anemis (-/-)

A/ Perdarahan Uterus Abnormal ec P?A?L?M? C?O?E?I?N? +


Anemia Sedang
P/
Transfusi PRC
IVFD RL 12jam/kolf
Injeksi Asam Traneksamat 3 x 1 Ampul
Injeksi Vit K 3 x 1 Ampul
Injeksi Vit C 3 x 1 Ampul
Asam Mefenamat 3 x 1
SF 3 x 1
Cek Hb post Transfusi : 10,3

21/4/2015

FOLLOW UP

S/ Darah haid berkurang (+), pusing (-), badan lemas (-), nyeri perut (-)

O/ KU : Sdg, Kes : CMC, TD : 110/70, HR : 70, RR : 19, T : 36,5,


Konjungtiva Anemis (-/-)

A/ Perdarahan Uterus Abnormal ec P?A?L?M? C?O?E?I?N? +


Anemia Ringan

P/
Asam Traneksamat 3 x 1 Tab
Asam Mefenamat 3 x 1 tab
Vit K 3 x 1 Tab
Vit C 3 x 1 Tab
SF 3 x 1 Tab
Pasien boleh pulang, kontrol hari kamis untuk dilakukan USG

Edukasi :
Perhatikan perdarahan menstruasi semakin
banyak atau berkurang.
Perhatikan bila ada gejala anemia seperti
pusing dan pucat.
Kontrol ke Poli Kebidanan

23/4/2015

FOLLOW UP

S/ Darah haid berkurang (+), pusing (-), badan lemas (-), nyeri perut (-)

USG -> Kesan : Hiperplasia Endometrium

A/ Perdarahan Uterus Abnormal ec Hiperplasia Endometrium + Anemia

P/
Asam Traneksamat 3 x 1 tab
Vit K 3 x 1 tab
Vit C 3 x 1 tab
Asam Mefenamat 3 x 1 tab
SF 3 x 1 tab
Kontrol ke Poli Kebidanan 1 minggu lagi

30/4/2015

FOLLOW UP

S/ Darah haid berkurang (+), pusing (-), badan lemas (-), nyeri perut (-)

USG -> Kesan : Hiperplasia Endometrium

A/ Perdarahan Uterus Abnormal ec Hiperplasia Endometrium + Anemia

P/
Asam Traneksamat 3 x 1 tab
Vit K 3 x 1 tab
Vit C 3 x 1 tab
Asam Mefenamat 3 x 1 tab
SF 3 x 1 tab
Pil KB

HASIL PEMBELAJARAN
Dapat menegakkan diagnosis PUA dan
penyebab dari PUA
Dapat memberikan penatalaksanaan PUA

RANGKUMAN :
SUBJEKTIF
Pasien perempuan berusia 16 tahun masuk ke

IGD Arosuka pada tanggal 19 April 2015 dengan


keluhan keluar darah haid yang banyak dan lama
sejak 3 minggu yang lalu. Ganti duk 5 kali per
hari, warna merah terang.

Dari
anamnesis
diketahui
haid
pasien
memanjang sejak 9 bulan yang lalu. Lama haid
lebih kurang 2 minggu. Haid pasien tidak teratur.
Nyeri haid dirasakan pada 2 hari pertama haid.
Sebelumnya haid pasien teratur setiap bulan,
lamanya 5-7 hari, ganti duk 2-3 kali per hari,
nyeri haid pada hari pertama dan kedua.
Diagnosis PUA ditegakkan dengan adanya
gejala menometrorhagia pada pasien.

Objektif
Pada pemeriksaan ditemukan adanya
konjungtiva anemis.
Pemeriksaan lainnya dalam batas
normal.

Assessment/Penalaran Klinis
Pada pasien ditegakkan diagnosis PUA
dengan gejala menometrorhagia disertai
Anemia.
Pada pasien diberikan terapi awal
menometrorhagia
sesuai
dengan
penatalaksanaan pasien menometrorhagia
yaitu Asam Traneksamat 3 x 1, Asam
Mefenamat 3 x 1, Vit K 3 x 1, Vit C 3 x 1
dan SF 3 x 1.Penanganan Anemia dengan
pemberian Transfusi PRC.

Plan
Diagnosis : Perdarahan Uterus Abnormal
ec P?A?L?M? C?O?E?I?N? + Anemia
Sikap : Pemberian Asam Traneksamat 3x1,
Asam Mefenamat 3x1, Vit K 3x1, Vit C 3x1
dan SF 3x1
Rencana
: Rawat Kebidanan
Konsul
: Konsul Dokter SpOG

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL


DEFINISI =>
perdarahan yang terjadi pada siklus maupun diluar
siklus menstruasi.
Perdarahan uterus abnormal ini berupa perubahan
dari periode menstruasi, jumlah dan perdarahan
diantara siklus.

EPIDEMIOLOGI

2/3 berusia >40 tahun


3% yang dirawat < 20 tahun

MENSTRUASI NORMAL

Frekuensi

Frequent
Normal
Infrequent

<24 hari
24 - 38 hari
>38 hari

Keteraturan
Menstruasi, siklus ke
siklus, variasi dalam
12 bulan

Absent
Regular
Irregular

Tidak ada
Variasi +, -2 sampai
20 hari
Variasi > 20 hari

Durasi

<Memanjang
Normal
Memendek

>8 hari
4,5 - 8 hari
< 4,5 hari

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL


Polimenore

Siklus menstruasi <21 hari

Oligomenore

Siklus menstruasi >35 hari

Amenore

Tidak adanya menstruasi

Hipomenore

Lebih pendek atau kurang dari


biasa dengan discharge ringan

Hipermenore

Perdarahan haid lebih banyak dan


lama dari normal

JOGC :

Excessive menstrual
blood which interferes
with womans
physical, emotional,
Heavy Menstrual
social, and material
Volume
Bleeding
quality of life, which
can occur alone or in
combination with
other symptoms.
Lebih pendek atau kurang dari biasa dengan discharge rin
A range of varying
length of bleedingIrregular Menstrual
free interval
Bleeding
exceeding 20 days
within one 90-day
period

Amenorrhea

No bleeding in 90-day
period

JOGC :
Frequency (24-38
days)

Infrequent Menstrual
bleeding

Bleeding at interval
>38 days apart (1-2
episodes in 90-day
period)

Bleeding at interval
Frequent Menstrual
<24 days apart (more
thandengan
4 episodes
in 90- rin
Lebih pendek atau bleeding
kurang dari biasa
discharge
day period)

Duration (3-8
days)

Prolonged Menstrual
Bleeding

Describe menstrual
blood loss which
exceeds 8 days in
duration

Shortened Menstrual
Bleeding

Menstrual bleeding
less than 3 days in
duration

JOGC :
Irregular, Non
Menstrual
Bleeding

Intermenstrual

Irregular episodes of
bleeding often light
and short occurring
between otherwise
fairly normal
menstrual periods

Lebih pendek atau kurang dari biasa dengan


rin
Bleedingdischarge
post
Post Coital
InterCourse

Pre-menstrual and
postmenstrual
spotting

Bleeding that may


occur on a regular
basis for one or more
days before or after
the recognized
menstrual period

JOGC :
Bleeding outside
reproductive age

Post-menopausal
bleeding

Bleeding occurring
more than one year
after the
acknowledged
menopause

Bleeding occurring
before the age of 9
years
Lebih pendek atau kurang dari biasa dengan discharge rin
quantity to require
immediate
Acute or
Acute AUB
intervention to
Chronic AUB
prevent further blood
loss
Precocious
Menstruation

Chronic AUB

Bleeding that is
abnormal in
duration,volume,and/
or frequency and has
been present for most
of the last 6 months

ETIOLOGI

ORGANIK

NON-ORGANIK

PALM COEIN
KLASIFIKASI PALM COEIN
STRUKTURAL

NON-STRUKTURAL

Polyp
Adenomyosis
Leiomyoma
- Submukosa
- Lainnya
Malignancy dan
Hiperplasia

Coagulopathy
Ovulatory disorder
Endometrial disorder
Iatrogenik
Non-Classified

POLIP

Penyebab perdarahan :
39% pada pre-menopause
21-28% pada post menopause
Diagnosis :
TVUS dan Histeroskopi

ADENOMYOSIS

Diagnosis :
ultrasonografi transvaginal

Leiomyoma

Klasifikasi :
Primer
Sekunder
Tertier

Malignancy Hiperplasia

Sering pada
wanita usia produktif

Coagulopathy : sering pada penyakit Von


Willebrand
Ovulatory Disorder : Ketiadaan produksi siklik
progesterone
Endometrial Disorder : Kelainan hemostasis pada
Endometrium
Iatrogenik : Medikasi dan alat intrauterine
Not Yet Classified : Kelainan seperti malformasi
arteriovenosa
dan hipertrofi miometrium

DIAGNOSIS PERDARAHAN UTERUS


ABNORMAL

Anamnesis dan pemeriksaan fisik


menyeluruh
Singkirkan adanya kehamilan
Penyebab iatrogenik atau sistemik
Pemeriksaan menilai adanya kelainan
reproduksi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Histeroskopi
Pencitraan

PENATALAKSANAAN
PRIMER
Emergensi, Hb
<10,
hemodinamik
tidak stabil
Stop
Perdarahan

SEKUNDER

TERTIER

Pasang IV Line,
resusitasi cairan
Transfusi
dengan RL ->
Rujuk
Asam
Traneksamat 3
x1

Medikamentosa

NSAID 3 X 500
mg

GnRH Agonis

PKK

Danazol
LNG IUS
Operatif

PRIMER

SEKUNDER

TERTIER

Follow Up
Regulasi Haid

PKK, progestin
siklik

Ingin Hamil

Tatalaksana
Infertilitas

Tatalaksana
Infertilitas

Resiko tinggi
kanker
endometrium

Progestin Siklik

Ablasi
endometrium

Gagal
medikamentosa

Histerektomi

Ablasi
Endometrium

Menorrhagia :
Terapi utama pemberian asam traneksamat
dan asam mefenamat
Dilakukan USG dan perlunya pemberian Pil
KB
Non Hormonal :
NSAID
Anti fibrinolitik

Terapi Hormonal :
Agen

Dosis

Tujuan

Pil KB Kombinasi

20-35 mcq ethinyl


estradiol + progestin

Regulasi siklus,
Kontrasepsi,
Hiperplasia
Endometrium,
Management non
emergency heavy
bleeding

Estrogen IV konjugasi

25 mg Iv setiap 4-6
jam sampai
berkurang,
dilanjutkan Pil KB
Kombinasi

Tatalaksana
perdarahan akut

Progestin
(Medroxyprogesteron
e)

5-10 mg per hari

Regulasi siklus

Norethindrone

2,5 - 10 mg

Mencegah hiperplasia
endometrium

Hormonal lain :
GnRH Agonis
Danazol

Terapi Pembedahan
Prosedur Pembedahan

Alasan

Histeroskopi

Abnormalitas struktur intrauterine

Myomectomi

Leiomyoma

Transcervical Endometrial
Resection

Resisten pengobatan
menorrhagia

Ablasi Endometrium

Resisten pengobatan
menorrhagia, sekunder resisten
pengobatan perdarahan akut

Embolisasi arteri uterine

Leiomyoma

Histerektomi

Hiperplasia atipikal, kanker


endometrium

Anda mungkin juga menyukai