MENTAL
Neurobehavior
Dr.Moch. Bahrudin,SpS
Neurobehavior:
Cabang ilmu yang mempelajari hubungan
PEMERIKSAAN NEUROBEHAVIOR
TUJUAN:
Menegakan diagnosa
Menentukan penatalaksanaan dan perencanaan
perawatan
Mengevaluasi hasil pengobatan
Memberikan informasi sehubungan dengan aspek
hukum
Evaluasi hasil penelitian
Pemeriksaan mungkin mempunyai berbagai tujuan
TUJUAN PEMERIKSAAN
NEUROBEHAVIOR PADA FIT AND
PROPER
TEST jasmani (termasuk otak) dan
Menilai kesehatan
rohani
Berurutan
Tingkat kesadaran
GCS (Glasgow Coma Scale)
ATENSI:
Kemampuan pasien untuk mempertahankan
ASPEK ATENSI:
Atensi selektif:.
Kemampuan untuk menseleksi stimulus
Mempertahankan atensi atau kesiagaan:
:Kemampuan mempertahankan atensi dalam waktu tertentu.
Atensi terbagi:
Kemampuan untuk bereaksi terhadap berbagai stimulus
dalam satu waktu
Atensi alternatif:
Mampu beralih dari satu situasi kesituasi lain.
Gangguan atensi dan konsentrasi menjadi masalah yang
Kesiagaan:
Kemampuan mempertahankan atensi dalam
DIGIT REPETITION:
Pasien mampu memperhatikan stimulus verbal
Instruksi:
Saya akan menyebutkan beberapa angka.
Dengar baik-baik, ketika saya selesai, sebutkan
kembali angka-angka itu secara berurutan dan
benar.
Digit repetition:
Catatan:
Bacakan angka-angka dalam nada suara normal
dengan kecepatan 1 angka perdetik. Jangan
mengelompokan angka-angka.
Penilaian:
Subjek normal dapat mengulang 5-7 angka.
Kurang dari 5 digit pada subjek tanpa retardasi
mental tanpa afasia indikasi adanya gangguan
atensi
DIGIT REPETITION
FOREWARD:
Trial I
3-7
Trial 2
92
6-29
--------
3-75
--------
5-5-17
--------
8-3-96
--------
3-6-9-25
--------
6-9-4-71
--------
9 - 1 - 8 - 4 - 2- 7
-------- 6 - 3 - 5 - 4 8 - 2
--------
1 - 2 - 8 - 5 -3 - 4- 6
-------- 2 - 8 - 1 - 4 -9 7 5
--------
3 - 8 - 2 - 9 - 5 -1 -7 -4
-------- 5 - 9 - 1 - 8 - 2 6 -4 -7
--------
Catatan:
Bacakan angka-angka dalam nada suara normal
dengan kecepatan 1 angka perdetik. Mulai dari
dua digit sampai subjek gagal mengulang.
Penilaian:
Subjek normal dapat mengulang 4 angka. Kurang
dari 4 digit pada subjek tanpa retardasi mental
tanpa afasia indikasi adanya gangguan atensi
Trial 1
Trial II
36
--------74
---------685
--------318
---------8 4 - 1- 6
--------5241
---------468-52
--------81637
---------7 1 8 3 - 6 -2
--------3 8 1- 7 5 4
---------1 5 2 7 4 3 8
--------6 - 7 4 3 1 5 2
----------Dapat mengulang sampai .digit (maksimalnya)
ORIENTASI
Pemeriksaan orientasi
AFASIA
Kemampuan berbahasa
6 Modalitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bicara spontan
Komprehensi
Penamaan
Repetisi (Pengulangan)
Membaca
Menulis
Pengertian Afasia
Gangguan berbahasa (produksi
Kaitan anatomi :
Area bahasa posterior = area
kortikal, bertugas memahami
bahasa lisan = AREA WERNICKE
Area bahasa bagian frontal =
produksi bahasa = AREA BROCA
(area brodmann 44)
APHASIA = Gangguan
BERBAHASA
I. Comprehension Language = Pemahaman
1. Bahasa Verbal / Oral Verbal
Comprehension
2. Bahasa Tulis
Reading Comprehension
- Afasia Sensoris
- Afasia Acoustic / Aferen
- Afasia Syntaktik
- Afasia Wernicke
II. Language Expression / Production
1. Oral / Verbal expression Bahasa VERBAL
2. Written expression
Bahasa TULIS
- Afasia Motorik
- Afasia Verbal
- Afasia Eferen
- Afasia Broca
Klasifikasi Afasia
Menurut manifestasi klinisnya :
Afasia yg lancar (bicara lancar, artikulasi baik, irama
baik, namun isi bicara tdk bermakna & tanpa isi),
parafasia (kata sering salah)
Afasia Reseptif/sensorik (Wernicke)
Afasia Konduksi
Afasia amnesik (anomik)
Afasia transkortikal
Afasia yg tdk lancar (bicara terbatas, artikulasi buruk)
Afasia ekspresif/motorik
Afasia global
Diluar Sylvian
Menirukan jelek
Menirukan baik
I. Afasia Broca 44
II. Afasia Wernicke 22
III. Afasia Konduksi
Sub Kortek
IV. Afasia Global
Peri sylvii
I. Af.Transkortikal Motor
II. Af. Transkortikal
Sensoris
III. Af.Transkortikal Camp
IV. Af. Anomik
Sind. Lain-2
1.
2.
3.
4.
Tuli kata 21
Bisu Kata
Buta Kata
Sind. Dis Kolasal
Kelancaran
Pemahaman
Baik
Pengulangan
Baik
Anomik
Buruk
Konduksi
Lancar
Baik
Buruk
Buruk
Baik
Baik
Tak Lancar
Jenis
Transkortikal
sensorik
Wernicke
Transkortikal
Motorik
Buruk
Broca
Baik
Transkortikal
camp
Buruk
Global
Buruk
Pemeriksaan Sistem
Bahasa
Perhatikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
berbicara spontan
komprehensi (pemahaman)
repetisi (mengulang)
menamai (naming)
membaca
menulis
Verbal fluency
Dapat mendeteksi :
Kelainan lobus frontal
Mental inflexibility seperti pada
Parkinson.
Gangguan memori
VERBAL FLUENCY
Verbal fluency meliputi kelancaran dalam :
Wicara (speech)
Membaca (reading)
Menulis (writing)
Kelancaran wicara
Mengukur kuantitas produksi kata dalam kurun
waktu tertentu.
VERBAL FLUENCY
Set test :
VERBAL FLUENCY
COWA (Controlled Oral Word Association)
test Responden diminta untuk menyebut kata
dengan huruf awal F/N-A-S masing masing
dalam 1 menit.
Normal bila dapat menyebutkan > 18
4,8 kata untuk tiap katagori.
Respon
Nilai 1 jika
benar
Pancingan katagori
(Nilai 1 jika benar)
Pohon
Sikat gigi
Digunakan di mulut
Pensil
Untuk menulis
Bunga
Tumbuh di kebun
Rumah
Sejenis bangunan
Harmonika
Alat musik
Gunung berapi
Sejenis gunung
Topeng
Unta
Binatang
Domino
Mainan
Penjapit es
Ayunan
Corong
Piramid
Ditemukan di Mesir
Stetoskop
Pancingan
fonemik (nilai
0 walau benar)
MEMORI
status mental yang memungkinkan seseorang
menyimpan informasi untuk dipanggil
kembali dikemudian hari.
Proses Memori
Informasi diterima oleh modalitas sensorik khusus disimpan
Sebentar dimemori jangka pendek (memori kerja).
Menyimpan dan mempertahan kan informasi dalam bentuk
Yang lebih permanen (memori jangka panjang ).
Proses penyimpanan ini dapat ditingkatkan melalui
Pengulangan (repetisi), penyimpanan merupakan proses aktif
Yang membutuhkan upaya melalui praktek dan latihan.
Langkah akhir pada proses memori adalah memanggil kembali
(recal) menjumput (retrival) informasi yang telah disimpan.
Pembagian Memori :
Memori Segera
Memori segera atau pemanggilan segera merupakan pemanggilan setelah rentang waktu
beberapa detik, seperti pada pengulangan deretan angka.
Amnesia
Kelainan pada fungsi memori
Amnesia antegrade
ketidak mampuan memepelajari materi baru setealah jejas otak
Amnesia retrograd
amnesia terhadap kejadian sebelum terjadinya jejas pada otak.
Amnesia psikogenik
pasien memblok suatu kurun waktu. pasien ini tidak menunjukkan defisit memori
baru, ia dapat mempelajari aitem baru sewaktu periode amnesia dan setelah
periode amnesia berlalu
Pemeriksaan
Pada pemeriksaan memori tiap aspek pemerikasaan memori harus diteliti yaitu memori
segera, memori jangka pendek \ memori baru dan memori rimot.
Memori verbal
Cara pemeriksaan :
Pemeriksa memeriksa orientasi penderita dengan
menanyakan :
Indetitas pribadi
( nama, umur , tangal lahir dll )
Tempat
( dimana saat ini berada)
Waktu
( pagi, siang, sore, tanggal,
tahun dll.)
Memori visual
Cara pemeriksaan :
Trial 2
Trial 3
Mentega
Karcis
Ratu
TOTAL
Lengan
Kamar
Rumput
Trial 1
Pantai
Mentega
Lengan
Intrusi
Huruf
Pantai
Kamar
Ratu
Mesin
Tongkat
Trial 2
Kamar
Lengan
Pantai
Intrusi
Tongkat
Ratu
Mentega
Karcis
Huruf
Mesin
Trial 3
Rumput
Tongkat
Karcis
Intrusi
Mesin
Rumput
Huruf
TOTAL
+1,8.
Pada pasien demensia ringan nilainya 0,9 + 1.4.
Intrusi (tulis)
Ada bila kata itu termasuk dalam daftar kata yang telah anda hafal
tadi, dan Tidak ada bila kata itu tidak termasuk daftar kata yang
dihafal tadi.
Catatan:
Lingkari angka 1 bila jawabannya benar
Penilaian:
Rerata nilai pada subjek normal usia 60-75 tahun adalah 9,6 +0,8.
Pada pasien demensia ringan nilainya 4,8 + 2.7.
Benar
Ada
Gereja
Kopi
Mentega
Benar
Tidak
ada
1
1
Uang
Stimulus
Benar
Ada
Ratu
Kamar
Sepatu
1
Tongkat
Benar
Tidak
ada
1
1
Lengan
Kampung
Pantai
Benang
Lima
Surat
1
1
Karcis
Pasukan
Hotel
Rumput
Gunung
Mesin
APRAKSIA
Figure Caption:
The major
cortical brain
centers involved
in the control of
movement.
Subcortical
centers include
the cerebellum,
basal ganglia
and substantia
nigra
Praksis
Konstruksional
Praksis
Integrasi motorik yg digunakan utk
melakukan gerakan kompleks yg bertujuan
Tugas konstruksional :
tinggi
Pemeriksaan
Menggambar segi empat
Mereproduksi bangunan geometri dg pensil
dan kertas
menggambar secara spontan
Reproduksi pola dg menggunakan batang
korek api
Membuat konstruksi dari balok 3 dimensi
Tugas analisa spasial, yaitu pasien diminta
menandai bagian yg bertindihan
Implikasi Klinis
Kemampuan konstruksional merup
Apraksia
Adalah gangguan didapat pd
Apraxia ideomotor
Apraxia ideasional (lesi cerebral difus)
Cortical motor apraxia
Apraxia agraphia (lesi di writing center
exner 89)
Apraxia swallowing (menelan), contoh
ceguken
Apraxia gaze & head-neck (apraxia dlm
melirik, lesi pd area 8)
Apraxia tangan & jari (dressing apraxia)
1. Apraksia
Ideomotor
Jenis yg paling sering dijumpai
Tdk mampu melakukan gerakan motorik
Misal :
Pemeriksaan
Bukofasial
Implikasi Klinis
Berasosiasi erat dg fungsi bahasa pd hemisfer yg
dominan
Pemahaman verbal merupakan prasarat dari penilaian
praksis
Bila suruhan telah dipahami, informasi meluas ke girus
supramarginal yg letaknya berbatasan (misal hembus
lilin menyala) di asosiasikan dg memori kinetik (gerakan)
yg berada di korteks parietal post-rolandik.
Memori dr gerakan ditransfer ke daerah pre motor tmpt
memori bagi pola motorik dicetuskan.
Daerah premotor kemudian mengarahkan neuron piramid
di daerah motor untuk melaksanakan aksi
Lesi di salah satu titik di sepanjang jalur apraksia
ideomotor
2. Apraksia
Ideasional
Adalah ggn perencanaan motorik yg kompleks
Contoh :
Px disuruh menuangkan air dari teko
ke dlm gelas, px mungkin gagal
menuangkan air, & mungkin
mengangkat gelas ke bibir atau
mengangkat teko dan minum
langsung dari teko
Menyalakan lilin dg korek api
(Tahapannya : korek menyala - lilin
dinyalakan - korek ditiup utk
memadampak api), px dpt
melakukan gerakan tsb tp kacau
urutannya
Implikasi Klinis
Sering dijumpai pd px dg penyakit otak
3. Cortical Motor
Apraxia
Px dpt melakukan tindakan
AGNOSIA
Agnosia (from the Greek word for "lack of knowledge") means the
Definisi
Gagal mengenal suatu obyek kendati
Macam Agnosia
Verbal agnosia
visual spatial agnosia (tdk mampu mengenali
Agnosia visual
Adlh tak mampu mengenal obyek scr visual,
Agnosia Jari
Adalah keadaan px yg tdk mampu
Cara Pemeriksaan
Px disuruh menutup mata, pemeriksa
Agnosia Taktil
(Astereognosia)
Adalah keadaan dmn tdpt
Cara Pemeriksaan
Suruh px menutup mata
Tempatkan pd tangan atau
Terima kasih
SELAMAT BELAJAR